Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Keluarga » 8 Penyebab Keluarga Tidak Harmonis dan Solusinya

8 Penyebab Keluarga Tidak Harmonis dan Solusinya

by Khanza Savitra

Keluarga yang bahagia tentunya akan memberikan dampak positif bagi anggota keluarga di dalamnya. Kehidupan menjadi lebih tenang dan damai serta tidak menimbulkan berbagai pertengkaran yang mana dapat berakibat perpecahan sesama anggota keluarga. Namun terdapat beberapa kasus yang mana memperlihatkan jika kondisi keluarga dapat menjadi tidak harmonis. Bahkan hal ini bisa menyebabkan perceraian dan perpisahan yang nantinya menimbulkan dampak negatif bagi seluruh anggota keluarga. Tentunya setiap orang tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada keluarganya. Untuk mengatasi hal ini tentu saja penting untuk mengetahui penyebab keluarga tidak harmonis terlebih dahulu.

1. Faktor Ekonomi

Salah satu faktor yang seirng menjadi penyebab keluarga tidak harmonis adalah faktor ekonomi. Setelah hidup berumah tangga, tentunya kebutuhan dapat menjadi berkali-kali lipatnya. Pemenuhan kebutuhan yang begitu banyak tentunya membutuhkan kondisi ekonomi yang lancar. Namun seringkali terjadi masalah ekonomi yang kemudian menjadi penyebab ketidakharmonisan di dalam rumah tangga dan keluarga. Kondisi ekonomi yang kekurangan tentunya memicu pertengkaran jika tidak adanya rasa lapang dada dan bersyukur dalam diri suami dan istri serta anak-anaknya. Disini, Peran Ayah dalam keluarga sangat penting untuk menyeimbangkan keharmonisan rumah tangga.

2. Kurangnya Komunikasi 

Penyebab lainnya dapat dikarenakan kurangnya komunikasi diantara anggota keluarga satu sama lainnya. Komunikasi yang baik tentu saja akan menghasilkan hubungan yang baik pula serta meminimalisir terjadinya kesalahpahaman. Namun jika komunikasi yang terjadi di dalam keluarga kurang bahkan buruk, tentu saja akan menyebabkan permasalah yang mana memicu pertengkaran di kemudian harinya. Sehingga cobalah untuk membangun komunikasi yang baik, antara suami dan istri serta antara orang tua dan anak.

3. Kurangnya Rasa Perhatian

Memberikan perhatian kepada seluruh anggota keluarga secara tidak langsung akan membuat mereka lebih betah dan senang tinggal di rumah. Namun apa jadinya jika tidak ada rasa perhatian pada setiap anggota keluarga di dalamnya, maka tentu saja tidak akan ada rasa saling mengerti dan memperhatikan satu sama lainnya. Baik itu antara suami dan istri maupun orang tua terhadap anak. Unruk Hal ini, Peran ibu dalam keluarga lah yang memainkan peran penting untuk menyeimbangkan sisi emosional setiap keluarga.

Kurangnya perhatian juga menjadi salah satu faktor penyebab kenakalan anak yang sering terjadi yang patut diperhatikan orang tua. Rumah tangga yang tidak memiliki perhatian di dalamnya akan membuat sistem kekeluargaan menjadi kurang harmonis.

4. Lebih Mementingkan Pekerjaan

Hal ini biasanya seringkali dilakukan oleh para orang tua, karena kepentingan pekerjaan yang terlalu tinggi terkadang menyebabkan seseorang kurang begitu memperhatikan kondisi keluarga yang ada. Pekerjaan memang adalah hal yang penting, bahkan jika sampai tidak bekerja maka dapat menyebabkan masalah ekonomi di kemudian harinya. namun jika anda sampai mementingkan pekerjaan dan mengabaikan keluarga tentu saja akan menyebabkan ketidak harmonisan terjadi di dalam keluarga.

5. Kurangnya Keterbukaan

Dalam keluarga tentunya dibutuhkan sharing dan rasa saling keterbukaan satu sama lainnya. Dengan keterbukaantentunya setiap masalah yang terjadi di dalam keluarga dapat terselesaikan dengan mudah. Sehingga tidak ada salahnya untuk saling terbuka satu sama lainnya tanpa menutupi sesuatu sehingga keharmonisan di dalam keluarga dapat tercipta.

6. Perbedaan Prinsip

Setiap orang tentunya memiliki prinsip masing-masing, baik itu antara suami dan istri. Tentunya satu sama lainnya memiliki prinsip berbeda yang terkadang menyebabkan hubungan di dalam keluarga menjadi kurang harmonis. Prinsip adalah pokok pemikiran dan perbuatan yang menyebabkan setiap orang memiliki prinsip yang berbeda satu sama lainnya. Karena perbedaan inilah terkadnag menimbulkan resiko perdebatan yang menyebabkan ketidakharmonisan di dalam sebuah rumah tangga.

7. Sering Membuat Keputusan Tanpa Berdiskusi

Penyebab lainnya dari ketidak harmonisan di dalam keluarga adalah seringkali membuat keputusan tanpa melakukan diskusi terlebih dahulu. Ketika sudah menjalin hubungan keluarga, maka segala urusan yang berkaitan dengan keluarga harus terlebih dahulu dibicarakan. Mengambil sebuah keputusan tanpa berdiskusi ataupun berbicara dengan pasangan dan anggota keluarga lainnya tentunya akan mmebuat pasangan kurang dianggap kehadirannya. Hal ini lah yang kemudian secara tidak langsung menyebabkan ketidak harmonisan di dalam keluarga. Hal ini juga menjadi patokan bagaimana peran keluarga dalam pendidikan anak seharusnya.

8. Muncul Rasa Bosan

Rasa bosan di dalam hubungan keluarga tentu saja dapat dialami setiap orang. Kebosanan adalah hal yang wajar, namun berbeda bagaimana cara orang menyikapinya. Apakah kebosanan tersebut menjadi sebuah alasan yang tepat mengapa sebuah hubungan rumah tangga dan keluarga dapat berakhir atau tidak? Tentu saja tidak. Meskipun timbul rasa kebosanan dalam keluarga, namun tetap saja masih ada rasa kasih sayang di dalamnya.

Tugas bagi anggota keluarga untuk menyikapi agar bagaimana rasa bosan tersebut tidak mempengaruhi kebahagian di dalam rumah tangga. Sehingga nantinya keharmonisan tetap dapat terjaga di dalam keluarga. Salah satu cara yang mungkin bisa anda lakukan adalah dengan tetap mengalah dan selalu membicarakan permasalahan dengan hati dan pikiran yang tenang.

Keharmonisan di dalam rumah tangga tentunya menjadi salah satu hal penting yang perlu dijaga. Hal ini akan tetap menjaga keutuhan rumah tangga dan keluarga hingga lama. Anda bisa mencoba untuk mempelajari psikologi keluarga yang sangat bermanfaat untuk menjaga keharmonisan. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like