Karakter yang dimiliki setiap anak memang berbeda. Anak tunggal maupun anak bungsu memiliki sifat yang umumnya berbeda. Meski begitu, khususnya bagi anak tunggal laki-laki memiliki sifat yang menarik. Bagi para orang tua, dapat memahami sifat anak tunggal laki-lakinya.
Beberapa penelitian psikologi yang dilakukan pada keluarga dengan anak tunggal laki-lakinya, sebagian besar memahami perkembangan anak dengan tanpa saudara. Anak laki-laki yang tumbuh sebagai anak tunggal pun menunjukkan perbedaan dalam diri mereka.
Ada banyak faktor yang memengaruhi sifat atau karakter seorang anak tanpa saudara kandung. Terdapat beberapa fakta kepribadian anak tunggal laki-laki yang perlu Bunda pahami, dan agar Bunda selalu dekat dengan anak dalam tumbuh kembangnya.
1. Memiliki IQ yang Tinggi
Anak tunggal laki-laki termasuk ciri-ciri anak cerdas istimewa karena memiliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan anak yang memiliki saudara kandung. Hal ini lantaran anak tunggal lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan menghabiskan waktu untuk kegiatan di luar. Anak tunggal laki-laki cenderung lebih fokus, itulah mengapa ia memiliki kecerdasan yang tinggi.
2. Ambisius
Setiap anak memang memiliki sifat ambisius ini, baik untuk anak tunggal ataupun anak yang memiliki saudara kandung. Namun, anak tunggal laki-laki memiliki sifat ambisius yang besar, dan hampir semua anak tunggal laki-laki berani untuk melakukan hal yang ia sukai. Disamping itu karena dukungan orang tua yang fokus terhadap mereka.
3. Kurang Bersosialisasi
Bagi anak yang memiliki saudara kandung, membuat anak menjadi lebih mudah berbagi dan peduli terhadap saudaranya. Dilansir dari hasil Survei Keluarga dan Rumah Tangga Nasional menunjukkan bahwa seseorang yang tumbuh sebagai anak tunggal memiliki aktivitas sosial yang lebih sedikit dibandingkan seseorang yang memiliki saudara kandung.
4. Lebih Sedikit Berinteraksi
Anak yang memiliki saudara kandung biasanya lebih banyak berinteraksi, mereka dekat dengan kerabat atau keluarganya. Bukan tanpa alasan memang anak yang memiliki saudara jauh lebih pede bertemu dengan keluarga besarnya. Studi yang dilakukan di Amerika pada orang dewasa menunjukkan bahwa anak tunggal memiliki interaksi yang sedikit kepada keluarganya lantaran mereka tidak memiliki saudara.
5. Dapat Menyesuaikan Diri
Karena hidup sebagai anak tunggal laki-laki, mereka lebih mudah menyesuaikan diri dalam hal emosi dan kasih sayang. Bentuk perhatian dari orang tua yang tidak terbagi menjadi faktor yang mempengaruhi adaptasi dalam psikologi membuat emosi anak tunggal laki-laki lebih stabil. Sifat ini bisa terbawa hingga mereka dewasa, yang sudah lebih siap untuk mandiri, karena anak tunggal laki-laki dapat menyesuaikan diri lebih cepat di lingkungan baru.
6. Bersikap Kritis
Anak tunggal laki-laki memiliki kepribadian dewasa yang cukup cepat. Biasanya mereka lebih nyaman berinteraksi dengan orang yang lebih dewasa. Dalam hal ini anak tunggal laki-laki bisa lebih nyaman untuk berteman dengan seniornya. Karena ini mereka mungkin akan mengembangkan sifat kritis.
7. Percaya Diri
Anak tunggal laki-laki memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Di dalam keluarganya, ia tidak perlu berebut perhatian orang tuanya, sehingga rasa percaya dirinya jauh lebih baik. Hal ini menjadi cara meningkatkan percaya diri pada anak juga dapat memengaruhi perkembangan dirinya di sekolah atau kampus yang jauh lebih pede dalam menghadapi suatu hal.
8. Dapat Diandalkan
Sifat anak tunggal laki-laki pada dasarnya dapat diandalkan oleh siapa saja disekelilingnya. Tak heran jika mereka lebih banyak bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi keluarganya maupun orang-orang disekelilingnya. Membiasakan anak hidup tertib dan disiplin merupakan bekal terbaik yang bisa orang tua berikan kepada anak. Kemampuan anak untuk memimpin dan dapat diandalkan akan memperkuat citranya bagi orang-orang sekitarnya.
9. Rentan Stres
Faktanya, anak tunggal laki-laki rentan stres karena ekspektasi orang tua kepadanya. Anak tunggal umumnya mendapatkan seluruh sumber daya dan materi dari orang tuanya. Singkat kata, orang tua memiliki berharap anak satu-satunya ini dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses kelak di masa depannya.
10. Perfeksionis
Karena menjadi anak satu-satunya yang menjadi harapan orang tua, anak tunggal laki-laki memiliki sifat terlalu perfeksionis. Hal ini bukan tidak mungkin terbentuk karena merasa bahwa ia harus diandalkan. Anak tunggal laki-laki juga tidak segan mengkritisi diri apabila ia tidak sempurna dalam melakukan sesuatu.
Sifat ini bisa menjadi hal yang harus diperhatikan orang tua, agar tidak membuat anak menjadi tertekan. Perfeksionis diperbolehkan, namun yakinkan anak untuk melakukan hal tersebut karena dirinya, dan membangkitkan semangat anak apabila sesuatu hal terjadi tidak sesuai harapannya.
11. Dapat Mengendalikan Emosi dengan Baik
Sifat anak tunggal laki-laki ini memiliki caranya sendiri dalam menyelesaikan permasalahan. Ia sudah terbiasa untuk mengendalikan dirinya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Meski demikian, kerap anak laki-laki ini bisa menjadi bingung sendiri dan akhirnya tertekan. Untuk itu, pentingnya bagi orang tua untuk selalu bertanya dan banyak ngobrol dengan anak.
12. Pemalu
Dari sifat-sifatnya yang terlihat tangguh, anak tunggal laki-laki ini dikenal sebagai sosok yang pemalu. Pasalnya bahasa tubuh cowok pemalu ia tidak terbiasa berbicara dengan orang lain di luar lingkup keluarganya. Tapi bukan berarti mereka enggan menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar, hanya mereka membutuhkan waktu untuk lebih terbuka.
Sifat anak tunggal laki-laki ini memang tidak bisa disamaratakan. Sifat anak juga biasanya akan lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan pola asuh yang diberikan orang tua. Untuk itu sebagai orang tua agar mendidik anak secara seimbang.
Yaitu dengan tidak selalu mengabulkan permintaannya hanya karena anak satu-satunya. Justru ajarkan tentang perjuangan, ajarkan bagaimana mereka gagal. Dan yang terpenting karena anak tunggal laki-laki ini tidak memiliki saudara kandung, orang tua harus meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-temannya sedari kecil, hal ini akan membantu mengembangkan keterampilan sosial dan koneksi dengan orang lain.