Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 17 Dampak Psikologis Anak Tanpa Ayah

17 Dampak Psikologis Anak Tanpa Ayah

by Devita Retno

Pria manapun bisa menjadi seorang ayah secara biologis, namun hanya seseorang yang istimewa saja yang bisa menjadi seorang ayah yang baik. Ada sesuatu yang khusus dari keberadaan dan keterlibatan seorang ayah dalam kehidupan seorang anak. Seperti kita ketahui, anak – anak cepat sekali meniru segala hal yang dilakukan ayah dan ibunya, baik dan juga buruk. Banyak contoh kecil dari bagaimana anak – anak mengamati dengan cermat apa yang dilakukan orang tua sehari – hari. Ketika beranjak dewasa, secara sadar atau tidak anak perempuan akan mencari figur ayah dalam setiap laki – laki yang dekat dengannya. Karena figur itulah yang ia ketahui sejak kecil dan ia lihat melalui masa perkembangannya.

Anak laki – laki akan mengimitasi dirinya dengan sifat – sifat sang ayah yang membentuk pribadinya sebagai seorang laki – laki sejati pula. Melalui sosok ayah, anak laki – laki dapat memahami bagaimana seharusnya seorang laki – laki bersikap dan bertindak di tengah masyarakat. Anak akan mencari persetujuan ayah, meniru tingkah laku ayah dan mengimitasi kepribadian ayah ke dalam kepribadian mereka sendiri. Sayangnya, ada banyak situasi ketika keberadaan ayah di tengah keluarga merupakan hal yang mustahil. Walaupun ayah telah keluar dari lingkungan keluarga, ada yang masih bisa memberikan perhatian kepada anak dengan baik. Namun ada juga ayah yang sama sekali tidak pernah hadir dalam kehidupan sang anak.

Akibat Absennya Sosok Ayah

Dalam sebuah keluarga sudah tentu normalnya ada ayah serta ibu, Dalam keadaan yang tidak biasa, banyak kasus anak yang tumbuh tanpa ayah karena satu dan lain hal yang tentunya akan menimbulkan berbagai masalah pada perkembangan anak secara psikologis, yaitu:

1. Anak lebih agresif

Studi psikologis menunjukkan bahwa anak – anak yang tumbuh tanpa sosok ayah menjadi lebih agresif dan mudah marah. Hal ini berbahaya sebab amarah akan membuat kita bertindak dengan tanpa perhitungan. Kemarahan adalah cara yang buruk untuk melepaskan energi kita dan dampak psikologis anak tanpa ayah berupa kemarahan juga bisa menyebabkan kita akan menurunkan sifat tersebut kepada keturunan sendiri kelak. Ibu dan keluarga harus mencari cara mengatasi anak pemarah yang berakar pada tiadanya sosok ayah dalam hidup anak.

2. Mudah depresi 

Stress emosional lebih mudah dialami oleh anak yang tumbuh tanpa ayah. Dampak psikologis anak tanpa ayah ini adalah hal yang sulit diatasi oleh anak sendirian dan karena kurangnya bantuan, dengan mudah stress tersebut bisa berkembang kepada hal – hal yang merusak diri sendiri. Depresi dalam psikologi merupakan salah satu bentuk penyakit kejiwaan ringan yang bisa berkembang menjadi berat. Sebagai orang tua, Anda perlu mengenali ciri – ciri depresi berat dan tanda – tanda depresi sehingga dapat mengarahkan anak untuk menjalani terapi psikologi untuk depresi .

3. Anak kurang percaya diri

Rendahnya tingkat kepercayaan diri seorang anak yang tumbuh tanpa ayah  merupakan efek psikologis lainnya. Anak tumbu menjadi tidak percaya diri karena ia menyangka bahwa ketidak beradaan ayahnya adalah merupakan kesalahannya. Seumur hidup sang anak akan bertanya – tanya mengapa Ayahnya tidak ada, dan apa ada hal yang dia lakukan yang menjadi penyebabnya. Diperlukan cara meningkatkan kepercayaan diri bagi anak yang mengalami dampak psikologis anak tanpa ayah seperti ini.

4. Prestasi di sekolah merosot

Penddikan anak juga dapat terpengaruh karena ia tumbuh tanpa ayah. Kekurangan motivasi dan usaha untuk mengikuti pelajaran di sekolah adalah penyebab kurangnya prestasi anak di sekolah. Anak bahkan bisa mengalami kesulitan belajar dan kemerosotan pada prestasi akademisnya, seperti mengalami kesulitan dalam pelajaran membaca serta berhitung.

5. Rentan pada obat – obatan

Tanpa ayah, kesibukan ibu ntuk enafkahi anak – anak bisa membuat pengawasan terhadap anak menjadi longgar. Terutama di usia remaja ketika anak berusaha terlihat keren dan kaya untuk mengesankan teman – temannya yang lain. Juga karena resiko untuk merasakan kecemasan yang besar sehingga melakukan cara menghilangkan kecemasan dengan obat – obatan.

6. Beresiko berkelakuan yang merusak diri sendiri

Walaupun hidup dalam keadaan serba berkecukupan dari segi materi dan kasih sayang ibu serta anggota keluarga yang lain, anak – anak yang hidup tanpa ayah terutama anak laki – laki mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk terlibat tindakan kriminal. Karena mereka lebih rentan terhadap agresi, maka mereka juga lebih rentan terhadap pengaruh negatif dan perilaku merusak diri sendiri termasuk hingga resiko bunuh diri.

7. Bermasalah dengan kesehatan seksual

Akibat yang lebih besar dapat dirasakan terutama pada anak perempuan yang cenderung lebih banyak mengalami masalah kesehatan seksual. Adanya kemungkinan melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia 16 tahun, mendapatkan penyakit menular seksual, hamil diluar nikah atau menjadi orang tua saat masih remaja, dan juga rentan untuk menjadi subjek eksploitasi oleh pria.

8. Mengalami pelecehan 

Resiko tinggi pada anak yang dibesarkan tanpa ayah yaitu ia akan rentan mengalami pelecehan secara fisik maupun emosional lima kali lebih besar daripada orang lain. Satu penelitian menyatakan bahwa anak usia dini yang tidak tinggal bersama orang tua kandungnya memiliki peluang 40 kali lebih besar jika dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan kedua orang tua kandungnya. Ketahuilah juga resiko bullying pada psikologi anak yang dapat berakibat sangat merusak.

9. Resiko kesehatan fisik

Dalam beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa anak yang tidak menemukan sosok ayah akan lebih beresiko mengalami beberapa masalah kesehatan fisik. Antara lain penyakit berupa asma, sakit kepala dan sakit perut. Begitu juga anak akan rentan mengalami rasa sakit yang sulit dijelaskan apa penyebabnya yang berasal dari gangguan mental bernama gangguan psikosomatis. Ini berarti, penyakit tersebut datang dari kaitannya dengan keadaan pikiran dan fisik anak.

10. Resiko gangguan mental

Dampak psikologis anak tanpa ayah bisa berupa gangguan – gangguan pada perkembangan mentalnya. Akan ada kecenderungan untuk mengalami anxiety atau kegelisahan, depresi, bahkan keinginan untuk bunuh diri pada anak yang dibesarkan tanpa ayah karena mengalami macam – macam trauma psikologis. Dalam kasus ini, anak akan perlu untuk melakukan cara mengatasi anxiety disorder untuk memulihkan kondisi mentalnya.

11. Kurang bertanggung jawab

Anak yang dibesarkan tanpa ayah akan cenderung menjadi pengangguran, berpendapatan rendah, hingga tidak memiliki tempat tinggal. Selain itu, ada kemungkinan akan mengalami gangguan dalam hubungan dengan lawan jenis, mamiliki anak diluar nikah hingga mengalami perceraian ketika menikah.

12. Salah bergaul

Karena tidak adanya figur ayah, anak akan berusaha mencarinya pada orang lain. Seandainya anak mendapatkan pemahaman yang baik tentang sosok ayah dari sang ibu, ia mungkin akan dapat membedakan pengaruh yang baik dan buruk. Namun jika anak juga mengalami kurangnya bimbingan dari ibu, maka ia dapat saja terjerumus kepada pergaulan yang salah dan memilih panutan yang salah.

13. Sulit berteman

Tiadanya sosok ayah membuat anak kelak tidak akan tahu bagaimana cara untuk menghadapi berbagai konflik di masyarakat. Suasana dinamis di rumah yang kurang atau bahkan tidak terasa karena ketidak hadiran ayah akan membuat anak menjadi sosok yang pendiam dan sulit bergaul.

14. Sulit mempercayai orang lain

Konsep diri anak yang rendah bisa saja terbentuk karena tidak adanya sosok ayah pada kehidupan anak. Dampak psikologis anak tanpa ayah bisa membuat anak merasa tidak berarti dan diabaikan hingga merasa bersalah atas situasi tersebut. Jika perasaan – perasaan tersebut terbawa hingga dewasa, anak tidak akan dapat menjadi orang yang percaya diri dan selalu takut mengalami kekecewaan atau penolakan lagi.

15. Pengakuan diri yang salah

Dampak psikologis anak tanpa ayah lainnya adalah anak akan mencari sumber pengakuan bagi dirinya di tempat yang salah. Anak biasanya akan gamang antara menutup diri atau justru selalu ingin mendapatkan pengakuan dari lingkungannya, dan dengan demikian melakukan jalan yang salah untuk mendapatkan pengakuan tersebut.

16. Penyimpangan kepribadian

Anak tidak akan dapat mengimitasi sosok laki – laki melalui ayahnya jika ia dibesarkan tanpa sosok sang ayah. Dengan demikian, anak laki – laki tidak akan tahu bagaimana caranya berperilaku seperti laki – laki, dan lebih meniru sosok lemah lembut seorang wanita seperti ibunya. Begitu pula dengan anak perempuan yang bisa salah memilih pasangan dengan menganggap bahwa sosok ayah yang hilang itu ada pada orang yang salah.

17. Bermasalah dalam hubungan

Dampak psikologis anak tanpa ayah bisa terjadi pada dua sisi. Antara lain bisa saja anak tumbuh menjadi orang yang posesif kepada orang dekatnya karena takut kehilangan, atau justru membentengi dirinya untuk merasakan kedekatan dan kasih sayang dengan orang lain. Bahkan anak bisa saja mengalami fobia sosial yang parah.

Walaupun semua hal diatas bisa saja dialami oleh anak yang tumbuh tanpa ayah, namun dampak psikologis anak tanpa ayah ini tidak akan selalu dialami oleh semua anak yang kehilangan sosok ayahnya. Hal itu dapat juga tergantung pada pola pengasuhan ibu, keluarga dekat serta lingkungan tempat anak tumbuh besar. Bukan tidak mungkin ketika sosok ayah menghilang dari kehidupan anak, ibu dan keluarga lainnya dapat menanamkan pola asuh yang baik terhadap anak sehingga ia pun dapat tumbuh dan berkembang dengan normal secara psikologis.

You may also like