Home » Ilmu Psikologi » Kecerdasan Manusia » Hubungan Kecerdasan Emosional dan Intelektual dalam Psikologi

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Intelektual dalam Psikologi

by Bernadet Maress

Selama ini, kecerdasan manusia selalu dinilai dari tingkat kecerdasan secara intelektual atau IQ. Dari IQ, manusia bisa dianggap cerdas ketika menghadapi permasalahan yang sedang terjadi. Namun dari berbagai penelitian membuktikan jika peran IQ hanya sebatas syarat keberhasilan hidup untuk mengantarkan seseorang ke puncak prestasi. Dari sinilah kemudian akhir konsep pemikiran tentang kecerdasan emosional atau EQ yang dianggap bisa mengantar seseorang untuk mencapai puncak prestasi. Hal tersebut dibuktikan dari banyak orang memiliki kemampuan IQ yang tinggi namun tertinggal ketika menghadapi dunia persaingan. Sedangkan seseorang yang memiliki kemampuan intelektual biasa saja, justru bisa sukses menjadi seorang pengusaha dan juga pemimpin di segala bidang. Kombinasi kedua kecerdasan ini memiliki peran penting terhadap kesuksesan seseorang. Lalu, apa saja sebenarnya hubungan kecerdasan emosional dan intelektual?, berikut penjelasan selengkapnya untuk anda.

1. Mendukung Keberhasilan Belajar Siswa

Hubungan kecerdasan emosional dan intelektual yang pertama adalah sebagai kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah. Pendidikan bukan hanya harus mengembangkan rational intelligence yakni model pemahaman yang biasa digunakan siswa. Namun juga harus mengembangkan emotional intelligence siswa. Meski bisa dikatakan jika kecerdasan emosional atau EQ terbilang lebih baru jika dibandingkan dengan intelektual atau IQ, namun dalam beberapa penelitian sudah mengisyaratkan jika kecerdasan emosional tidak kalah penting dibandingkan dengan kecerdasan intelektual.

2. Mengenali Emosi Diri

Para ahli mengatakan jika kesadaran diri sebagai metamood. Metamood tersebut adalah kesadaran seseorang akan emosi yang dimiliki sendiri. Kesadaran tersebut berupa waspada pada suasana hati atau pikiran tentang suasana hati selain ada juga hubungan kecerdasan emosional dengan kepemimpinan. Jika tidak ada kecerdasan emosional dan intelektual yang dimiliki, maka seseorang bisa larut dan dikuasai dengan emosi. Kesadaran tersebut belum bisa digunakan untuk menjamin penguasaan emosi namun tetap menjadi salah satu dari beberapa syarat penting supaya seseorang bisa mengendalikan emosi.

3.Mengelola Emosi

Mengelola emosi menjadi sebuah kemampuan dalam menangani perasaan supaya nantinya bisa diungkapkan dengan tepat atau selaras sehingga bisa didapatkan keseimbangan dalam diri individu. Hal tersebut hanya bisa didapatkan jika seseorang memiliki kecerdasan intelektual dan juga emosional. Sedangkan jika seseorang memiliki emosi yang berlebihan yang meningkat dengan intensitas terlalu lama, maka akan mengganggu kestabilan orang tersebut. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau pun ketersinggungan dan beberapa akibat yang ditimbulkan serta kemampuan untuk bangkir dari perasaan perasan yang menekan.

4. Memotivasi Diri Sendiri

Prestasi harus bisa dilewati ketika memiliki motivasi dalam diri seseorang. Ini berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri pada kepuasan dan mengendalikan dorongan hati sekaligus memiliki perasaan motivasi yang positif yakni gairah, antusias, optimis dan juga keyakinan diri.

5. Untuk Mengenali Emosi Orang Lain

Mengenali emosi orang lain disebut dengan empati yakni kemampuan seseorang dalam mengenali orang lain atau bisa disebut dengan peduli berbeda dengan hubungan kecerdasan emosional dengan kepercayaan diri. Seseorang yang memiliki kemampuan empati akan lebih bisa menangkap sinyal sinyal sosial yang tersembunyi dan mengisyaratkan hal yang dibutuhkan orang lain, peka pada perasaan orang lain serta bisa mendengarkan orang lain.

Dalam pandangannya, Rosenthal memperlihatkan jika beberapa orang bisa membaca perasaan atau isyarat non verbal serta bisa menyesuaikan diri secara emosional, lebih populer, lebih peka dan juga lebih mudah bergaul.

6. Membina Hubungan

Keterampilan dalam berkomunikasi menjadi kemampuan dasar dalam menentukan keberhasilan membina hubungan dengan orang orang yang hebat dalam dalam keterampilan membina hubungan tersebut, maka akan sukses dalam segala bidang. Seseorang yang berhasil dalam pergaulan karena bisa berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang yang seperti ini akan lebih populer dalam lingkungan sekaligus menjadi teman yang menyenangkan sebab bisa berkomunikasi dengan baik. Sejauh mana kepribadian seseorang akan berkembang, maka dilihat dari banyaknya hubungan interpersonal yang dilakukan.

7. Meningkatkan Komunikasi Lebih Efektif

Supaya bisa mendapatkan hasil kerja sama tim yang baik, maka dibutuhkan skill komunikasi yang juga baik. Kecerdasan emosional dan juga kecerdasan intelektual yang tinggi nantinya bisa membuat seseorang bisa mendengarkan sekaligus memberikan respon dengan baik pada rekan kerjanya selain hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri yang juga tidak kalah penting. Dengan begitu, maka komunikasi dalam tim kerja juga bisa semakin efektif.

8. Percaya dan Mudah Bekerja Sama

Kemampuan untuk bisa bekerja sama dalam sebuah tim tentu menjadi hal yang sangat penting dalam dunia pekerjaan atau organisasi dan kehidupan sehari hari. Seseorang yang cerdas secara emosional dan juga intelektual nantinya akan lebih mudah membangun hubungan secara emosional dengan orang lain. Hal tersebut nantinya akan berdampak pada semakin mudahnya ketika ingin mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

9. Berpengaruh Positif Pada Kinerja

Kemampuan kecerdasan emosional dan intelektual terhadap kinerja karyawan bisa memberikan kepuasan bekerja sehingga cara meningkatkan kecerdasan emosional dan intelektual sangat penting dilakukan. Dari penelitian dibuktikan jika kemampuan intelektual dan juga emosional akan berpengaruh pada kinerja seseorang. Secara tidak langsung, hal tersebut menunjukkan jika seseorang yang memiliki kemampuan emosional dan intelektual pastinya juga memiliki kecerdasan yang kuat.

10 Meningkatkan Kesadaran Diri

Kaitan antara kecerdasan emosional dan intelektual selanjutnya adalah meningkatkan kesadaran diri. Menjadi sadar diri berarti anda memiliki pemahaman yang jelas mengenai emosi, kekuatan dan juga kekurangan diri sendiri. Dengan begitu, seseorang akan lebih mudah untuk bisa mengakui kesalahan yang sudah diperbuat dan juga mengakui jika dalam sebuah situasi anda tidak mengerti akan sesuatu.

Kesadaran diri akan lebih mempermudah dalam proses mengerti akan situasi yang sedang terjadi. Kesadaran diri menjadi salah satu komponen penting dari kecerdasan emosional dan juga intelektual sebab dihubungkan dengan kesuksesan sebab anda akan mengerti dengan jelas tentang perasaan yang akan berpengaruh pada kinerja anda. Nantinya, anda tidak lagi takut untuk menangani sesuatu sehingga bisa menghindari situasi yang bermasalah bagi diri sendiri dan juga orang lain.

11. Pengaturan Mandiri

Pengaturan mandiri yang juga dikenal dengan manajemen diri juga menjadi komponen terpenting berikutnya dari kecerdasan emosional dalam psikologi dan kecerdasan intelektual. Ketika seseorang memiliki pemahaman yang jelas mengenai emosi, maka orang tersebut juga akan memahami cara mengelolanya dengan sangat efektif. Namun, ini tidak berarti anda tidak membiarkan diri sendiri merasa buruk namun lebih kepada menghindari tindakan terhadap emosi negatif yang dimiliki.

Dibandingkan bereaksi terhadap setiap perasaan, seseorang yang memiliki kecerdasan emosional dan intelektual akan lebih menunggu emosi berlalu sehingga bisa memahami bagaimana cara merespon dengan wajar. Seseorang bisa secara efektif mengendalikan perkataan dan tindakan untuk membantu membuat langkah yang terhitung dibandingkan membuat keputusan impulsif.

12. Memiliki Empati

Seseorang yang cerdas secara emosional dan intelektual akan lebih bisa berempati dibandingkan seseorang yang memiliki kecerdasan emosional dan intelektual yang rendah. Ini terjadi karena mereka bisa dengan akurat menangkap emosi orang lain sekaligus memahami bagaimana kata kata dan tindakan mereka bisa berpengaruh pada emosi. Akibatnya, mereka akan lebih mempertimbangkan emosi orang lain sambil memilih kata dan tindakan yang tepat.

Alih alih membuat penilaian secara instan, mereka akan lebih mencoba untuk memahami situasi dan tindakan orang lain yang sangat membantu fokus pada solusi yang layak dibandingkan keputusan terburu buru atau reaksi terhadap perkataan dan tindakan seseorang.

13. Keterampilan Sosial

Berbeda dengan kecerdasan linguistik, kecerdasan emosional dan intelektual juga bisa memberikan keterampilan sosial baik yang sangat penting untuk kesuksesan individu. Seseorang yang memiliki dua kecerdasan tersebut akan lebih ramah dan disukai sehingga akan lebih rukun dengan orang lain dan menjadi anggota tim yang baik. Karena mereka bisa berkomunikasi dengan jelas dengan orang lain sambil menjaga emosi dalam pikiran, mereka juga akan lebih baik dalam menemukan kesamaan pada banyak orang.

Ketika bekerja dalam kelompok, maka orang yang memiliki kecerdasan emosional dan intelektual akan memiliki kesadaran yang tinggi pada kelompok dan bisa memberikan respon dengan tepat. Karena keterampilan sosial yang dimiliki, maka mereka juga bisa fokus pada aspek sosial dari bisnis dibandingkan hanya fokus pada produk saja.

Untuk itu, mereka akan lebih mengetahui dengan persis bagaimana memberikan solusi yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan para pelanggan target mereka. Sebagai contoh, seorang ahli SEO yang cerdas secara emosional dan intelektual akan lebih fokus tentang bagaimana pengalaman pengguna bisa mempengaruhi peringkat pencarian. Ini tentunya akan menguntungkan khususnya karena beberapa pakar memperkirakan jika akan ada fokus yang lebih dekat pada keterlibatan pengguna dan pengalaman dalam SEO tersebut.

Nantinya, mereka juga bisa mempertahankan hubungan interpersonal yang kuat dengan klien dan meningkatkan loyalitas pelanggan serta meningkatkan peluang untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

Demikianlah penjelasan mengenai hubungan kecerdasan emosional dan intelektual. Semoga bermanfaat.

You may also like