Hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri merupakan suatu pengalaman yang nyata juga disertai dengan penyesuaian diri di dalam diri individu yang berkaitan dengan mental, juga fisik yang berwujud suatu kontrol diri yang nampak
serta semua jenis perasaan yang ada di dalam diri individu, hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri memiliki manfaat yang sangat besar di dalam dinamika jiwa juga mengendalikan kontrol diri individu. Berikut selengkapnya 12 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kontrol Diri.
1. Kecerdasan Emosional dengan Kontrol Diri Bisa Memperkuat Semangat
Jika individu merasa puas juga senang atas hasil yang dicapai karena mampu mengontrol emosinya dengan baik dan menjadi semangat serta berhasil maka akan menjadi semangat untuk kerja selanjutnya. Jika timbul rasa kecewa atas kegagalan, Hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri bisa menghambat atau mengganggu (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku anak tunalaras)
konsentrasi belajar, ketika ada kegagalan. Ketegangan perasaan, contohnya gugup. Suasana hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri yang dialami masa kecil, akan mempengaruhi sikapnya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap seseorang lain. (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku self manajement)
2. Memantau Perasaan Pribadi
Mengenali Hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri diri yakni kontrol diri di dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri. Pada tahap ini diperlukan (Baca juga mengenai cara mengatasi rasa iri berlebihan)
hal pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi juga kontrol tentang diri. Mengelola hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri berarti menangani perasaan agar perasaan bisa terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kontrol diri. (Baca juga mengenai cara mengatasi rasa tidak percaya diri)
3. Memotivasi Diri
Kemampuan individu memotivasi diri bisa ditelusuri melalui beragam hal, yakni, cara mengendalikan dorongan hati, derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap kontrol diri individu, kekuatan berfikir baik, optimisme, juga keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian individu sepenuhnya tercurah di dalam apa yang s terjadi, kontrol dirinya hanya terfokus pada satu objek. (Baca juga mengenai contoh relaksasi dalam modifikasi perilaku)
4. Berperan dalam Empati
Empati atau mengenal hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri seseorang lain dibangun berdasarkan pada kontrol diri. Jika individu terbuka pada hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri sendiri, maka bisa dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan seseorang lainnya dan memiliki rasa empati pada sesama.
5. Membina Hubungan dengan Individu Lain
Membina hubungan dengan seseorang lain merupakan kontrol sosial yang mendukung keberhasilan di dalam pergaulan dengan seseorang lain. Tanpa memiliki kontrol individu akan mengalami kesulitan di dalam pergaulan sosial.
6. Sukses dalam Berhubungan dengan Sesama
Seseorang yang sukses di dalam kontrol diri tidak hanya memiliki intelegensi yang tinggi, namun secara hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri mereka juga baik. Seseorang yang cerdas secara hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri akan bersikap tegas juga mampu mengendalikan perilaku sehingga terbebas dari
perilaku buruk. Kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri sangat sulit diukur juga sampai sekarang belum ada alat tes tunggal yang menghasilkan nilai kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri.
7. Memiliki Ciri Pribadi yang Baik
Seseorang yang mempunyai kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri adalah mudah bergaul, tidak mudah takut, bersikap tegas, berkemampuan besar untuk melibatkan diri dengan seseorang lain, konsisten, tidak
hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri, lebih mengutamakan rasio daripada hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri, bisa memotivasi dirinya sendiri juga lebih penting bisa memecahkan solusi di dalam keadaan yang darurat.
8. Mencegah Bentrokan
Kontrol hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri sangat penting di dalam kehidupan manusia karena melalui hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri yang terkendali maka bentrokan antara satu dengan yang lain sangat jarang sekali terjadi.
9. Mengarahkan Emosi Menjadi Hal yang Bermanfaat
Jika individu itu bisa mengenal, mengendalikan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol dirinya juga bisa menyalurkan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri itu ke arah yang benar juga bermanfaat, maka akan cerdas
di dalam hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol dirinya. Dengan menggunakan aspek aspek kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol dirinya dengan baik, otomatis akan timbul sikap individu yang diharapkan tersebut.
10. Berhubungan dengan Kematangan Pribadi
Perkembangan kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri ini berhubungan erat dengan perkembangan kepribadian juga kematangan kepribadian. Dengan kepribadian yang matang bisa menghadapi juga menyelesaikan berbagai persoalan, juga betapapun beban juga tanggung jawabnya besar tidak menjadikan fisik menjadi terganggu.
11. Aspek Emosi Dibutuhkan dalam Kehidupan Bermasyarakat
Jadi kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri merupakan aspek yang sangat dibutuhkan di dalam keseharian juga di dalam kehidupan bermasyarakat, selain itu masih banyak manfaat kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri yang lain yang bisa diterapkan di dalam kehidupan sehari hari,
selain di lingkungan keluarga, sekolah juga lingkungan bermasyarakat. Selain itu kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol dirilah yang memotivasi individu untuk mencari manfaat, potensi juga mengubahnya dari apa yang individu pikirkan menjadi apa yang individu lakukan.
12. Kecerdasan Emosi Memberikan Informasi untuk Memotivasi
Karena kecerdasan hubungan kecerdasan emosional dengan kontrol diri itu bukan muncul dari pemikiran intelek yang jernih tetapi muncul dari hati nurani, sehingga apapun yang muncul dari perasaan akan selalu memberikan informasi penting yang memotivasi individu untuk mencari potensi yang individu miliki serta bisa
menggunakannya secara baik juga benar. Urutan kebutuhan manusia adalah kebutuhan fisik (makan, minum, tempat tinggal) rasa aman, diterima, dicintai, diakui, ingin tahu, menikmati keindahan, juga aktualisasi diri. Hasrat juga nafsu untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya tetap terkendali dengan nilai nilai keimanan.
Contoh: nafsu makan tidak terkendali bisa membawa petaka berupa penyakit tertentu, bahwa setiap apa yang individu makan akan dimintai pertanggungjawabannya di hari akhir halal juga harammnya. Lidah harus bisa mengendalikan supaya tidak memproduksi ucapan yang menyakitkan juga melecehkan diri sendiri serta seseorang lain yang semua itu bisa dilakukan dengan kecerdasan emosi untuk mencapai kontrol diri yang baik.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.