Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kepribadian » 12 Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Manajemen Konflik

12 Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Manajemen Konflik

by Arby Suharyanto

Konflik sering individu artikan sebagai segala kondisi yang membuat individu stres, dan menjadi beban dalam hidup individu, tidak sedikit individu yang gagal dan berputus asa akan konflik yang dihadapi dan menempuh jalan pintas, pada dasarnya definisi konflik pada setiap orang berbeda beda,

begitu pula dengan tingkat stres dan kesulitannya pun berbeda beda bagi setiap individu, banyak konflik yang individu anggap ringan bagi individu lain terasa begitu berat, ini sangat dekat hubungannya dengan manajemen menyelesaikan konflik dari setiap individu,

konflik juga bukan hanya yang terjadi diri individu, tapi juga individu di lingkungan individu, oleh karenanya individu bukan hanya dituntut mampu menyelesaikan konflik yang individu hadapi, tapi juga menjadi mediator bagi konflik individu lain. Berikut 12 Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Manajemen Konflik.

1. Emosi Membuat Seseorang Memahami Tahap Terjadinya Konflik           

Ada beberapa tahap dalam manajemen konflik, tidak semua individu mampu mengembangkan manajemen memecahkan konflik, terlebih bagi individu yang tidak bisa fokus pada manajemen penyelesaian, sehingga untuk melatih manajemen  individu bisa melakukan latihan olah emosi, (Baca juga mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan kepercayaan diri)

untuk meningkatkan manajemen memecahkan konflik, contohnya jika ada masalah yang terjadi individu lain, individu bisa membayangkannya jika konflik itu terjadi pada diri individu, apa yang harus individu lakukan, ada dua tahap sederhana dalam manajemen konflik, yang pertama, (Baca juga mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar)

kenali terlebih dahulu konflik yang sedang individu hadapi, lalu memikirkan kemungkinan yang bisa dilakukan dalam menyelesaikan masalah tersebut, dan kemudian individu pilih kemungkinan manajemen penyelesaian yang paling baik dan tepat untuk di lakukan, dengan demikian individu tidak perlu memikirkan secara berulang manajemen penyelesaian konflik yang sama. (Baca juga mengenai contoh egosentrisme pada anak)

2. Kapasitas Kecerdasan Emosi Berhubungan dengan Hilangnya Konflik

Kapasitas kecerdasan emosi dengan manajemen konflik sangat berpengaruh dan menentukan pada individu dalam memecahkan konflik, ada banyak jalan menuju roma, begitu juga dalam pemecahan konflik, seroang yang memiliki kecerdasan

hubungan kecerdasan emosi dengan manajemen konflik, dalam pemecahan konflik tidak hanya memperhatikan dirinya saja juga memperhatikan kepentingan individu lain (Baca juga mengenai cara menghilangkan was was dan takut)

3. Emosi Mempengaruhi Pola Pikir untuk Menyelesaikan Masalah

Berusaha berfikir demokratis dan melihat konflik dari banyak sisi, individu yang memiliki kecerdasan emosi akan menjunjung tinggi martabat individu lain dalam manajemen konflik, juga tanpa menjatuhkan individu lain di lingkungan individu, (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku anak tunalaras)

dan menyampaikan konflik dengan cara win win solution (sama sama menang), individu yang handal dalam memecahkan konflik akan sangat dibutuhkan individu dan banyak yang datang padanya meminta bimbinganya, karena

individu yang handal dalam memecahkan konflik pada saat yang sama individu juga mampu menjadi ndividu mediator bagi konflik yang dihadapi individu lain, seberapa tinggi individu dalam manajemen konflik setinggi itu pulalah individu itu.

4. Berhubungan dengan Solusi Secara Menyeluruh

Manajemen konflik merupakan penilaian menyeluruh individu mengenai manajemen khusus dalam pemecahan konflik yang terjadi dalam hidupnya.

5. Kecerdasan Emosi Memberikan Pemahaman Proses Konflik

Manajemen konflik dapat dilakukan dengan pemahaman (insight) menyeluruh sebagai suatu proses berpikir, belajar, mengingat serta menjawab atau merespon dalam bentuk pengambilan keputusan.

6. Kecerdasan Emosi Mempengaruhi Pemahaman pada Fenomena

Untuk mencapai manajemen manajemen konflik yang baik, individu dituntut untuk memiliki manajemen untuk melakukan prediksi, analisis, dan fakta fakta serta prinsip prinsip mengembangkan hubungan sebab akibat pada fenomena yang terjadi.

7. Kecerdasan Emosi Menciptakan Karakter yang Baik

  • Memiliki kontrol internal yang baik
  • Membuat sedikit atribusi untuk menyalahkan diri sendiri
  • Memiliki konsep diri yang positif dan berpikir secara rasional
  • Menikmati proses berpikir dan aktivitas kognitif lainnya

8. Kecerdasan Emosi Sebagai Bahan Pembelajaran Konflik

  • Terkait dengan banyak kebiasaan belajar dan sikap yang adaptif
  • Memiliki kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
  • Memiliki harapan yang tinggi dan tujuan yang jelas
  • Manajemen konflik membutuhkan manajemen sosial yang tinggi dan tingkat kecemasan yang rendah

9. Kecerdasan Emosi Mengurangi Kecemasan dalam Menghadapi Konflik

Individu yang mampu manajemen konfliknya dengan efektif karena memiliki kecerdasan emosi yang baik mempunyai manajemen sosial yang lebih baik dan tingkat kecemasan yang lebih rendah. Individu dengan kematangan hubungan kecerdasan emosi dengan manajemen konflik dapat melakukan manajemen konflik secara efektif.

10. Kecerdasan Emosi Mampu Mengelola Situasi Tak Terduga

Holyoak, dalam penelitian yang dilakukan oleh Halim, F. W., dkk. berjudul “Emotional Stability and Conscientiousness as Predictors towards Job Performance.” (University Putra Malaysia Press Vol 19 page 139  145. 2011) mengemukakan bahwa individu dengan kestabilan hubungan kecerdasan emosi dengan manajemen konflik

yang tinggi mampu untuk mengelola situasi yang tidak terduga dan mempunyai manajemen konflik yang efektif. Individu dengan kematangan hubungan kecerdasan emosi dengan manajemen konflik melihat konflik sebagai tantangan dan peluang.

11. Kecerdasan Emosi Menjadikan Seseorang Menjadi Optimis dalam Menyelesaikan Konflik

Watson dkk. dalam penelitian Kammayer Mueller, J. D., Judge, T. A., & Scott, B. A. 2009. yang berjudul “The Role of Core Self Evaluations in The Coping Process.” (Journal of Applied Psychology. Vol 94 No. 1 page 177 195.) mengemukakan

bahwa kestabilan hubungan kecerdasan emosi dengan manajemen konflik yang tinggi membuat individu melihat suatu konflik sebagai suatu tantangan dan peluang untuk mengembangkan diri sehingga individu menjadi optimis akan terselesaikannya suatu konflik.

12. Kematangan Kecerdasan Emosi dengan Manajemen Konflik Berpengaruh Ppada Proses Kognisi

Menurut Stevens, M. dalam bukunya yang berjudul “How To Be A Better Problem Solver” (1996) menyatakan bahwa kestabilan hubungan kecerdasan emosi dengan manajemen konflik merupakan salah satu variabel yang berpengaruh dalam proses kognisi dalam usaha manajemen konflik.

Selain itu menurut Rakhmat, J. dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Komunikasi” (2011), menyatakan bahwa : faktor situasional, faktor biologis dan faktor sosiopsikologis (kebudayaan) yang meliputi motivasi, kepercayaan dan sikap yang tepat serta kebiasaan

merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya manajemen konflik pada individu yang itu semua dipandang dari persepsi pribadi, yakni dari kecerdasan emosi yang seseorang miliki. Demikian yang dapat penulis sampaikan, memang,

orang yang mampu mengelola emosi dengan baik selalu bisa memandang positif ya sobat, sehingga ia pun bisa mengatasi konflik dengan mudah. Oke sobat, semoga bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi untuk belajar mengelola emosi dengan baik, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like