Konsep diri dalam psikologi merupakan semua persepsi manusia terhadap aspek diri sendiri yang meliputi aspek sosial, aspek fisik dan juga aspek psikologi yang terbentuk karena pengalaman seseorang di masa lalu dan sudah terjadi dalam kehidupan sehingga tersimpan dalam mental kepribadian anda yakni self concept. Tingkah laku nyata seseorang nantinya akan selalu konsisten dengan self concept yang ada dalam diri sendiri sehingga perbaikan di segala bidang kehidupan harus diawali dari perbaikan sel concept. Agar lebih jelas mengenai konsep diri dalam psikologi komunikasi, anda bisa melihat ulasan selengkapnya berikut ini.
- Bagian Utama Konsep Diri
Menurut Brian Tracy, jenis jenis konsep diri atau self concept terbagi menjadi 3 bagian utama yakni self ideal, self image dan juga self esteem atau jati diri. Ketiga hal ini adalah 1 kesatuan yang nantinya akan membentuk kepribadian seseorang, menentukan apa yang dipikirkan seseorang, apa yang dirasakan dan juga dilakukan serta menentukan semua yang terjadi pada diri sendiri. Berikut penjelasan selengkapnya.
- Sel Ideal [Diri Ideal]
Self ideal merupakan komponen utama dari konsep diri yang terdiri dari harapan, impian, visi dan juga idaman. Sel ideal ini terbentuk dari nilai, kebaikan dan juga sifat yang paling dikagumi dari diri sendiri atau orang lain yang dihormati. Self ideal merupakan sosok yang paling diidamkan agar menjadi panutan di segala aspek kehidupan. Bentuk ideal ini nantinya juga akan menuntun seseorang untuk membentuk perilaku.
- Self Image [Citra Diri]
Bagian berikutnya dari konsep diri adalah self image yang memperlihatkan bagaimana seseorang membayangkan diri sendiri dan menentukan bagaimana seseorang akan bertingkah laku pada kondisi tertentu yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsep diri. Dengan kekuatan self image, maka semua perbaikan di dalam hidup bisa dimulai dari perbaikan dalam self image.
- Self Esteem [Jati Diri]
Self esteem merupakan seberapa besar seseorang menyukai diri sendiri. Semakin menyukai diri sendiri, maka seseorang juga semakin baik dalam bertindak pada situasi apa pun yang ditekuni. Selain itu, semakin baik performansi seseorang maka juga meningkatkan rasa suka terhadap diri sendiri. Bagian tersebut adalah komponen emosional dalam kepribadian yakni bagaimana seseorang berpikir, bagaimana seseorang merasa dan bagaimana seseorang bertingkah laku.
- Ciri Ciri Konsep Diri
Menurut Calhoun dan juga Acocella tahun 1995, konsep diri pada psikologi komunikasi adalah gambaran mental pada diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan untuk diri dan juga penilaian pada diri sendiri. Salah satu ciri dari konsep diri yang negatif nantinya akan dihubungkan langsung dengan pengetahuan yang tidak benar pada diri sendiri, pengharapan yang tidak realistis atau terlalu mengada ada dan juga memiliki harga diri yang rendah. Agar bisa terhindar dari konsep diri negatif, maka harus melakukan beberapa ciri konsep diri yang positif seperti berikut ini.
- Memiliki keyakinan pada diri sendiri dalam menghadapi kehidupan yang dijalani.
- Menganggap jika diri sendiri berharga sebagai seorang manusia yang sama derajatnya dengan manusia lain.
- Bisa menempatkan diri pada kondisi yang tepat seperti orang lain sehingga nantinya bisa diterima.
- Memiliki tanggung jawab atas apa yang sudah dilakukan
- Menyadari dan tidak malu dengan keadaan diri sendiri.
- Kelemahan yang dimiliki tidak perlu dijadikan alasan untuk menyalahkan diri sendiri seperti saat menghargai setiap kelebihan yang dimiliki.
- Memiliki objektivitas pada pujian dan celaan.
- Tidak ingkar atau merasa bersalah pada dorongan emosi diri sendiri.
- Dimensi Konsep Diri
Dari pendapat para ahli psikologi juga memiliki pendapat yang berbeda saat menetapkan dimensi konsep [sell image], dimensi penilaian diri [self evaluation] dan juga dimensi cita cita diri [self ideal]. Sedangkan untuk sebagian ahli psikologi menyebutnya dengan istilah harga diri, citra diri dan juga diri ideal dalam teori penyesuaian diri menurut para ahli. Akan tetapi jika secara umum, beberapa ahli mengatakan terdapat 3 dimensi penilaian, yakni:
- Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang diketahui seseorang mengenai konsep diri atau penjelasan tentang siapa dirinya dengan cara memberi gambaran mengenai diri sendiri. Pada akhirnya, gambaran diri ini akan membentuk citra diri. Gambaran diri merupakan kesimpulan dari:
- Pandangan dalam berbagai peran yang dijalani sebagai orang tua, suami atau istri, pelajar, karyawan dan sebagainya.
- Pandangan tentang watak kepribadian yang dirasakan pada diri sendiri seperti setia, jujur, bersahabat, gembira, aktif dan sebagainya.
- Pandangan mengenai sikap diri sendiri yakni kemampuan memiliki, kemampuan menguasai dan karakteristik lain yang ada pada diri sendiri.
Jika dilihat secara singkat, dimensi pengetahuan atau kognitif merupakan konsep diri yang meliputi segala sesuatu yang dipikirkan diri sendiri seperti saya pandai, saya tampan, saya orang baik dan sebagainya. Persepsi tentang diri sendiri ini seringkali tidak sama dengan kenyataan pada diri sendiri yang sebetulnya. Penglihatan pada diri sendiri hanya menjadi rumusan, versi atau definisi subjektif pada pribadi diri sendiri.
- Harapan
Harapan merupakan dimensi kedua dari konsep diri yakni apa yang menjadi cita cita di masa depan. Saat seseorang memiliki pandangan mengenai siapa dirinya yang sebetulnya, maka pada saat bersamaan juga bisa memiliki pandangan lain mengenai kemungkinan akan menjadi seperti apa diri sendiri di masa mendatang. Secara garis besar, seseorang juga memiliki harapan pada diri sendiri dan pengharapan tersebut adalah self ideal atau diri sendiri yang dicita citakan yang juga harus disesuaikan dengan teori penyesuaian diri.
Hal yang harus diingat, cita cita diri sendiri juga belum tentu bisa sesuai dengan kenyataan yang dimiliki. Namun cita cita diri sendiri bisa menentukan konsep diri dan juga menjadi faktor penting dalam menentukan perilaku. Untuk itu, menetapkan standar diri ideal juga harus dilakukan dengan realistis sesuai dengan potensi atau kemampuan yang dimiliki sekaligus tidak terlalu tinggi sehingga bisa diusahakan untuk terpenuhi.
- Penilaian
Penilaian merupakan dimensi ketiga dari konsep diri yang merupakan penilaian terhadap diri sendiri. Penilaian konsep diri adalah pandangan mengenai harga dan juga kewajaran sebagai pribadi. Setiap harinya, setiap orang akan berperan sebagai penilai atas diri sendiri. Hasil dari penilaian tersebut akan membentuk harga diri yakni seberapa tinggi kita menyukai konsep diri atau dikenal dengan teori kepercayaan diri.
Seseorang yang hidup dengan standar serta harapan untuk diri sendiri, maka akan lebih menyukai diri sendiri, menyukai apa yang dikerjakan dan mengetahui akan dibawah kemana dirinya sekaligus memiliki rasa harga diri tinggi [high self esteem]. Sedangkan jika seseorang tidak memiliki standar atau harapan, maka akan memiliki harga diri yang rendah [low self esteem].
Dengan ini, maka bisa dipahami jika penilaian akan membentuk penerimaan terhadap diri sendiri [self acceptance] dan juga harga diri [self esteem]. Konsep diri sendiri memang tidak bisa dirumuskan dengan stabil dan terperinci dan memahami diri sendiri juga bisa berubah ubah seiring dengan pengalaman yang berubah dan terjadi hampir setiap saat.
- Konsep Diri dan Perilaku
Konsep diri memiliki peran penting dalam menentukan tingkah laku seseorang dan bagaimana seseorang memandang diri sendiri akan terlihat dari tingkah laku menyeluruh. Ini mengartikan perilaku individu akan seiring dengan cara seseorang memandang dirinya sendiri. Jika seseorang menganggap dirinya sendiri tidak memiliki kemampuan dalam melakukan sesuatu, maka semua perilaku juga akan memperlihatkan ketidakmampuan tersebut. Dari Felker pada tahun 1974, ada 3 peran penting dalam konsep diri dalam menentukan perilaku seseorang, yakni:
- Self-concept as maintainer of inner consistency: Konsep diri memiliki peranan dalam mempertahankan keselarasan batin dan seseorang akan berusaha untuk mempertahankan keselarasan batin tersebut. Jika seseorang memiliki perasaan, ide atau persepsi saling bertentangan, maka psikologi tidak menyenangkan sehingga harus merubah diri sendiri untuk menyesuaikan dengan lingkungan salah satunya dengan cara menghilangkan rasa minder.
- Self-concept as an interpretation of experience: Konsep diri akan menentukan bagaimana seseorang menafsirkan pengalaman. Seluruh sikap dan pandangan seseorang pada diri sendiri akan berpengaruh dalam menafsirkan pengalaman. Tafsiran negatif pada pengalaman hidup terjadi karena pandangan dan sikap negatif pada diri sendiri dan begitu juga sebaliknya sehingga tercipta macam macam sifat manusia.
- Self-concept as set of expectations: Konsep diri berperan untuk menentukan harapan individu dan menjadi inti dari konsep diri. Pandangan negatif pada diri sendiri membuat individu mengharapkan keberhasilan yang dicapai di taraf rendah. Sebagai patokan rendah tersebut membuat seseorang tidak memiliki motivasi untuk mencapai prestasi yang baik.
Dengan mengetahui konsep diri dalam psikologi komunikasi, seseorang nantinya bisa menilai atau memandang diri sendiri yang akan terlihat jelas dari perilaku. Dengan kata lain, perilaku seseorang nantinya akan sama dengan cara orang tersebut memandang serta menilai dirinya sendiri. Jika memang seseorang melihat dirinya sendiri bisa untuk melakukan sebuah tugas, maka individu tersebut juga akan memperlihatkan tingkah laku sukses dalam melaksanakan tugasnya tersebut. Demikian ulasan dari kami, semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang psikologi.