Gibson mengemukakan bahwa hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja dikonseptualisasi dari beberapa sudut, yaitu stres sebagai stimulus, stres sebagai respons, juga stres sebagai stimulus respons. Stephen P. Robbins mengemukakan bahwa stres
sebagai suatu masalah dinamis dimana individu dihadapkan pada kesempatan, hambatan juga keinginan serta hasil hasil yang diperoleh. Sebab itu dalam menghadapinya dibutuhkan kecerdasan emosional untuk tetap mampu bekerja dan menyelesaikan segala masalah, berikut 12 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Stres Kerja.
1. Emosi Menentukan Sudut Pandangan dalam Masalah Kerja
Hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja bisa timbul sebab tuntutan lingkungan juga respon setiap individu di dalam menghadapinya bisa berbeda. Masalah hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja di di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan agar efisien di dalam perhubungan antara (Baca juga mengenai cara menghilangkan was was dan takut)
kecerdasan emosional dengan stres kerjaan. Sebab ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja tersebut yaitu individu menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses berfikir juga masalah fisik individu. Selain itu, kerja pekerja mengalami beberapa gejala yang bisa mengancam juga mengganggu pelaksanaan hubungan antara (Baca juga mengenai contoh egosentrisme pada anak)
kecerdasan emosional dengan stres kerja mereka, seperti : mudah marah juga agresif, tidak bisa relaks, emosi yang tidak stabil, sikap tidak mau berhubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja, perasaan tidak mampu terlibat, juga kesulitan di dalam masalah tidur. (Baca juga mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar)
2. Kecerdasan Emosi Menghindarkan dari Tekanan Kerja, seperti :
- Cemas
- Merasa tidak pasti
- Sulit tidur pada malam hari
- Menjadi mudah bingung juga lupa (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku anak tunalaras)
- Menjadi sangat tidak enak juga gelisah
- Menjadi gugup
3. Berhubungan dengan Prestasi Kerja
Masalah bisa menentukan prestasi hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja yang optimal akan tetapi di samping itu masalah hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja memiliki dampak pula tetrhadap kesehatan mental juga keselamatan
hubungan lingkungan tenaga masalah fisik mempunyai pengaruh terhadap masalah juga psikologis diri lingkungan tenaga, masalah fisik bisa merupakan pembangkit stres yang menghalangi prestasi kerja. (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku self manajement)
4. Hubungan dengan Tantangan Kerja
Tantangan kerja pun bisa menimbulkan gangguan tetap maupun gangguan sementara terhadap alat semangat pekerja akan tetapi juga merupakan sumber stres yang menyebabkan peningkatan dari ketidak siagaan juga ketidak seimbangan psikologis pekerja, kemudian rekan juga merupakan sumber stres yang kuat yang menjadikan peningkatan perubahan dari berfungsinya individu.
5. Membantu Menghadapi Kewajiban Pekerjaan
Penelitian menunjukan bahwa hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja shift merupakan sumber utama dari stres bagi para pekerja di kerja pabrik , stres kerja shift lebih sering mengeluh tentang kelelahan juga gangguan perut dari pada para pekerja
antara kecerdasan emosional dengan stres kerja pagi juga siang sebab pekerja shift yang memiliki kebiasaan makan yang bisa mengganggu perut, juga pengaruhnya adalah emosional juga bioligikal sebab gangguan dari tidur pun tidak teratur , dari pola suhu juga dari ritme pengeluaran adrenalin.
6. Emosi Mempengaruhi Persepsi Terhdap Beban Kerja
Beban hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja merupakan salah satu penimbul stres, Beban hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja yang berlebihan ataupun yang terlalu sedikit yang merupakan pembangkit stres, beban hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja bisa dibedakan yaitu di dalam beban hubungan antara kecerdasan
emosional dengan stres kerja berlebih/ terlalu sedikit ‘dalam bekerja’, yang timbul sebagai akhibat dari tugas tugas yang terlalu banyak /sedikit , juga beban hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja berlebih/ terlalu sedikit ‘dalam bekerja’individu merasa tidak mampu agar melakukan suatu tugas.
7. Berhubungan dengan Beban Berlebih
Beban berlebih secara fisikal ataupun mental, yaitu harus melakukan terlalu banyak hal, merupakan kemungkinan sumber stres pekerja antara kecerdasan emosional dengan stres kerjaan, beban ini disebabkan oleh desakan waktu.
8. Berhubungan dengan Beban Terlalu Sedikit
Beban hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja terlalu sedikit juga bisa mempengaruhi kesejahteraan psikologis individu. Kemajuan teknologi juga peningkatan otomatis di dalam industri di satu di dalam pihak bisa mengarah pada makin menjadinya majemuk pekerja antara kecerdasan emosional dengan stres kerjaan, di lain pihak,
pada tingkat teknologi menengah, mengarah pada penyerderhanaan pekerja antara kecerdasan emosional dengan stres kerjaan. Sebab bisa timbul kebosanan sebab pekerja antara kecerdasan emosional dengan stres kerjaan rutin yang bisa menghasilkan kurangnya perhatian.
9. Kecerdasan Emosi Memberi Dampak Positif pada Penggunaan Teknologi
Dengan kemajuan teknologi makin dirasakan kehidupan menjadi lebih jenuh, pekerja antara kecerdasan emosional dengan stres kerjaan yang sederhana yang dilakukan dengan tangan makin banyak tidak dilakukan manual. Kemajemukan pekerja antara kecerdasan emosional dengan stres kerjaan mengakhibatkan beban kelebihan dalam bekerja, makin tinggi kemajemukan makin tinggi stresnya.
10. Berhubungan dengan Motivasi Kerja
Beban terlalu sedikit dalam bekerja disebabkan sebab ada rangsangan akan mengarah ke semangat juga motivasi yang rendah agar hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja. Tenaga merasa bahwa dia tidak maju maju juga merasa tidak berdaya agar memperlihatkan bakat juga ketrampilannya.
11. Berhubungan dengan Pengambilan Keputusan dalam Pekerjaan
Yakni membuat pemahaman tentang :
- Pentingnya akhibat akhibat dari keputusan
- Derajat kemajemukan keputusan
- Kelengkapan informasi yang dimiliki
- Yang bertanggung jawab terhadap keputusan
- Jumlah waktu yang diberikan agar proses pengambilan keputusan
12. Mengubah dan Mengatasi Faktor Penyebab Stres
- Ambang stres meningkat, tidak cepat merasakan situasi yang dihadapi sebagai penuh stres
- Kerekayasaan organisasi
- Teknik penenangan pikiran
- Teknik penenangan melalui aktivitas fisik
Stres kerja di dalam pekerja antara kecerdasan emosional dengan stres kerja bisa dicegah timbulnya juga bisa dihadapi tanpa memperoleh dampaknya yang buruk. Memanajemeni stres kerja berarti berusaha mencegah timbulnya stres kerja, meningkatkan ambang stres kerja dari individu juga menampung sebab utama dari stres kerja. Memanajemeni stres kerja bertujuan agar mencegah berkembangnya stres kerja jangka pendek menjadi stres kerja jangka panjang atau stres kerja yang kronis.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.