Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Agama » 5 Cara Menghilangkan Halusinasi Dalam Islam

5 Cara Menghilangkan Halusinasi Dalam Islam

by Titi Rahmah

Halusinasi atau penyakit psikologis halusinasi adalah kegiatan dimana pikiran dan hati bermimpi tentang sesuatu yang mereka inginkan. Berhalusinasi dalam Islam diperbolehkan, jika menginginkan sesuatu yang lebih baik. Misalnya halusinasi ingin sukses dan menjadi orang baik, halusinasi ingin lebih rajin beribadah, halusinasi ingin kaya untuk membantu orang diperbolehkan dalam Islam selama seseorang mengarahkan dirinya pada ketaatan.

Kebanyakan orang berpikir bahwa halusinasi adalah masalah kesehatan mental yang umum. Padahal jika tidak dikendalikan bisa berdampak buruk. Ada beberapa cara untuk menghilangkan halusinasi, salah satunya dengan cara yang diajarkan oleh syariat islam.

Adapun cara menghilangkan halusinasi dalam Islam yang bisa dilakukan sebagai berikut:

1. Mawas diri

Mawas diri selalu berarti melihat diri sendiri dalam setiap gerakan, baik fisik maupun mental. Orang mawas diri selalu mencurahkan persepsi dan perhatiannya pada diri sendiri setiap saat dan dalam aktivitas apa pun. Orang seperti itu selalu datang untuk melihat apa yang dia lakukan, dan karena itu dia tidak berani melakukan perbuatan jahat sekecil apapun, termasuk halusinasi, karena pikiran dan hatinya tidak pernah kosong.

2. Mensucikan Diri (Tazkiyat Al-Nafs)

Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa jiwa yang najis dapat dipupuk untuk menjadi suci kembali baik melalui kekuatan sendiri, pendidikan atau rahmat dan karunia Allah SWT. Ayat-ayat Al-Qur’an menunjukkan bahwa orang tersesat masih bisa dilakukan pensucian jiwa, usaha atau proses penyucian jiwa disebut tazkiyat al-Nafs. Tazkiyat dapat dilakukan atas inisiatif sendiri atau saat mendapat dorongan dari orang lain dengan dakwah, pendidikan atau bahkan paksaan.

3. Selalu berdoa untuk ketenangan pikiran

Saat kita mengalami halusinasi tersebut, ada baiknya kita terus mendekati sang pencipta. Cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah dan doa kepada Allah SWT. Serahkan semuanya kepada Allah, karena tugas kita hanyalah berusaha mengingat kebesaran dan kekuasaan-Nya.

Bahwa segala sesuatu mungkin dengan izin Allah. Doa juga bisa menjadi cara untuk menghilangkan halusinasi karena menghilangkan bisikan setan dalam diri kita. Untuk melakukan ini, tingkatkan ibadah dan berdoa dengan khusyuk. Semoga pikiran dan hati kita selalu damai.

4. Dzikir

Dzikir juga merupakan cara menghilangkan halusinasi menurut Islam. Dzikir adalah perbuatan yang dilakukan umat Islam dengan menyebut nama Allah SWT. Setiap muslim dianjurkan untuk selalu mengingat Allah melalui dzikir. Selain menyembah kebesaran Allah SWT, dzikir juga dapat menenangkan hati dan pikiran.

Dzikir adalah salah satu terapi dzikir untuk gangguan jiwa atau gangguan mental paling ampuh yang diterapkan pada jiwa manusia. Dengan membaca dzikir, hati menjadi lebih tenang dan halusinasi pun terhindar.

5. Refleksi (Taffakur)

Taffakur berarti pemikiran yang bijaksana, konstruktif dan positif. Berapa banyak waktu yang kita habiskan per hari untuk merenungkan kebesaran Tuhan? Taffakur menjadi salah satu anjuran dalam Islam sekaligus metode refleksi dalam psikologi yang sangat penting agar terhindar dari gangguan bersifat duniawi yang menghantui selama terus menerus.

Biasanya tidak ada waktu tersisa untuk refleksi dan menenangkan pikiran, dan biasanya berakhir dengan ide, kepercayaan, keyakinan yang belum terselesaikan. Akibatnya, dapat menyebabkan stress, halusinasi, gangguan kecemasan, dan kurangnya kedamaian batin.

Oleh karena itu, perlu untuk bertaffakur atau merefleksikan diri dari belenggu yang mengikat dunia ini. Mulailah dengan duduk diam minimal selama 15 menit setelah berdo’a atau sholat kemudian katakan pada diri kita bahwa ini adalah hadiah cinta dari diri kita sendiri.

Pejamkan mata dan renungkan betapa Tuhan selalu menyayangi dan memperhatikan setiap hambanya. Pikirkan bagaimana Tuhan mengetahui semua yang terjadi dan apa yang ada di pikiran setiap orang saat ini. Menghabiskan waktu untuk berpikir tentang Tuhan dan akhirat membawa kesadaran, membantu kita untuk lebih bersyukur dan juga menghilangkan tekanan hidup sehari-hari sehingga terhindar dari halusinasi yang menyesatkan.

You may also like