Masih membahas mengenai psikologi nih ya sobat. Penulis berharap sobat semua masih setia menyimak informasi melalui ulasan – ulasan yang selalu penulis sajikan buat sobat semua melalui artikel yang menarik serta tentunya bermanfaat bagi sobat semua. Adapun yang dimaksud dengan psikologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang didalamnya mempelajari atau meneliti tentang ilmu kejiwaan, mental, sikap, perilaku serta hubungannya dengan lingkungan sosialnya.
Oke sobat semua, adapun yang akan menjadi topik utama atau topik pembahasan kita pada kesempatan kali ini adalah mengenai tahap perkembangan beragama pada anak. Jika berbicara mengenai agama tentunya hla ini merupakan salah satu hal penting dan sering dianggap sensitif karena memang di negara kita tercinta ini terdiri atas beberapa agama yang seyoginaya harus saling menghormati dan menghargai. Setuju ya sobat.
Adapun agama tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, agama dalam bahasa ini disebut dengan “ tradisi “ . Sedangkan kata lain untuk mengatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa latin, “ religio “ dan berakhir pada kata kerja re – rigale yang berarti “ mengikat kembali “.
Maksudnya mengikat dalam konteks ini adalah dengan adanya “ religi “ maka bisa mengikat seseorang terhadap Tuhannya. Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu : menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan, menaati segenap aturan, ketetapan, hukum daln lain – lain yang diyakini berasal dari Tuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan meruaoakn suatu seri perbuatan menurut aturan – aturan tertentu dari keadaan semula menuju keadaan yang lebih lengka ataupun yang lebih matang ( mature ). Begitupun perkembangan agama yang terjadi pada seorang akan tentunya berlangsung seara beraturan, tergantung dimana seorang anak tersebut dilahirkan dan dibesarkan.
Pada umumnya apabila seorang anak dilahirkan dan dibesarkan akan cenderung lebih dekat dengan Tuhannya atau agamanya walaupun tidka berlaku mutlak ya sobat. Sebaliknya apabila seorang anak dilahirkan dan dibesarkan di keluarga yang “ broken home “ ada kecenderungan akan mengikuti lingkungan keluarganya juga.
Nah sobat semua, adapaun tahap perkembangan beragama pada anak melewati beberapa tahapan. Adapun tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Tingkat Dongeng ( The fairy tale stage )
Tahap yang pertama adalah tingkat dongeng. Hal ini ditandai dengan kesenangan anak – anak bercerita hal – hal yang luar biasa seperti kebesaran, kehebatan dan kekuatan Tuhan. Dan pada tahap ini, tidak jarang anak membandingkan Tuhan dengan tokoh – tokoh yang ia kenal seperti batman, power rangers atau tokoh yang lainnya yang menurutnya hebat.
2. Tingkat Kenyataan ( The Realistic Stage )
Tahap yang kedua adalah tingkat kenyataan. Ini tampak dengan mulai pahamnya anak – anak tentang sosok Tuhan yaag di percayai sebagai sosok yang kuat, serta maha pencipta. Dari sini anak akna menyadari bahwa kepatuhan kepadaNya adalah suatu hal yang lumrah dan mesti umatNya lakukan. Hal inilah yang menyebabkan mereka bergairah atau semangat mengikuti acara – acara keagaman sesuai dengan agama yang dianutnya.
3. Tingkat Individu ( The Individual Stage )
Tahap yang ketiga adalah tingkat individu. Tanda ini terlihat pada sensitivitas keberagamaan anak. Dan yang paling penting sobat, tahap ini dobagi atau dikategorikan menjadi tiga bagian, antara lain :
- Konsep ketuhanan yang konvensional dan konsevatif. Seorang anka akan takut kepda kemurkaan Allah, serta adanya ketakutan akan negaraka. Sedangkan dibalik itu sobat, orang yang baik akan masuk ke surga yang konon sipercaya semua orang adalah tempat yang paling indah yang akan dihuni oleh ornag baik yang beriman kepada Tuhannya.
- Konsep ketuhanan yang lebih murni yang dinyatakan dengan pandangan yang bersifat personal (perorangan). Pada tahap ini, anak ingin meniru Tuhan dan ingin cederng dekat dengannya. Seorang anak ingin merasakan sentuhan kasih Tuhan dan menampung internalisaasi kekuatan Tuhan. Pada tahap ini, seorang anak akan benar – benar mengadalkan Tuhannya dalam segenap aspek kehidupannya.
- Konsep ketuhanan yang bersifat humanistik. Tanda ini tampak pada pengakuan mereka akan pentingnya sebuah keadilan. Buruknya perbuatan jahat, selalu tertoreh falam hatinya, sehingga apabila seoranga anak melakukan hal buruk tersebut ia akna merasa gelisah, bingung, sedih, dan juga adanya rasa malu karena sudah melakukan hal tersebut.
Nah sobat itulah tahap – tahap perkembangan beragama pada anak. Selain tahap perkembangan tersebut kita juga akan membahas mengenai ciri dan sifat keberagamaan pada anak. Adapun ciri yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- Tidak mendalam ( unreflective )
Hal ini sangat kentara dengan perspektif yang mengungkapkan Tuhan seperti makluk lainnya, seperti punya mata, telinga dan yang lainnya. (Baca juga mengenai tahap perkembangan bahasa pada anak)
- Egosentris (Egocentric Orientation )
Anak mengharapkan adanya imbalan bagi semua aktivitas yang dilakukannya. Ada kecederungan anak tidka mau disalahkan, namun senang mendapat pujian. (Baca juga mengenai tahap perkembangankognitif anak)
- Eksperimentasi ( Experimentation )
Anak mengharapkan adanya pembuktian akan keyakinan yang ada dalam benaknya. (Baca juga mengenai cara meningkatkan percaya diri pada anak)
- Inisiatif ( initiative )
Misalnya ditandai dengan pikiran bahwa ia mudah keluar dari kepungan api neraka, karena pengalaman setiap berbuat kesalahan tidak akan mendapat azab yang sering di takut – takutkan. (Baca juga mengenai cara meningkatkan keberanian pada anak)
- Spontanitas ( Spontaenity )
Misalnya tampak pada pertanyaan atau jawaban yang dilontarkan anak dengan polosnya. Seorang akan akna mengemukakan dengan persis apa yang baru dilihat atau di dengarnya. (Baca juga mengenai cara meningkatkan keberanian pada anak)
- Verbalis dan Ritualis
Yang diindikasikan dengan hapalan – hapalan yang tanpa adanya makna. (Baca juga mengenai cara meningkatkan kreativitas pada anak)
- Imitatif
Tampak pada peniruan yang nyata dilakukan oleh anak, seperti berdoa dan beribadah kepada Tuhannya. Pembiasaan keluarga akan sangat berpengaruh pada kebiasaan anak ini nantinya.
- Rasa Heran dan Kagum
Ditandai dengan keinginan yang kuat anak menjadi sakri dan mendapat limpahan kekuatan Tuhan. Serta mempertanyakan kehebatan dan kekuatan Tuhan.
Oke sobat semua, sekian informasi mengenai tahap perkembangan beragama pada anak yang bisa penulis share pada kesempatan kali ini. Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca artikel kali ini. Sampai ketemu di lain kesempatan dan salam hangat selalu dari penulis.