Kesehatan mental dalam perspektif Islam adalah kemampuan diri individu untuk mengendalikan terwujudnya keserasian fungsi jiwa dan yang berpedoman pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, secara dinamis melakukan adaptasi terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar untuk kebahagiaan duniawi kehidupan dan seterusnya. Dalam perspektif Islam, kesehatan mental adalah kemampuan individu untuk mengontrol fungsi psikologis dan melakukan penyesuaian diri. Orang lain dan lingkungan di sekitarnya.
Dalam hal tips praktis kesehatan mental, para ahli muslim memiliki pandangan biasanya tidak berbeda jauh. Peristiwa negatif sehari-hari adalah faktor risiko paling umum dan terbesar rentan terjadinya bahaya gangguan mental. Islam berperan penting bagi umat Islam dalam mengatasi kejadian negatif sehari-hari.
Orang muslim bukanlah manusia super pasti akan mengalami masalah-masalah dalam hidup. Namun, ketika seseorang mengalami kejadian negatif, dianjurkan untuk selalu mengambil sisi positifnya. Islam sangat berperan dalam mencegah gangguan kejiwaan (mental) dan menjaga kesehatan mental manusia.
Menjaga kesehatan mental itu penting karena sehat mental juga mempengaruhi kondisi fisik dan kualitas hidup. Al-Qur’an menjelaskan bahwa mengingat Sang Pencipta dapat membawa ketenangan jiwa, hati dan pikiran. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental dari sudut pandang Islam, yaitu:
1. Mengontrol nafsu
Nafsu adalah bagian terpenting dalam hidup. Untuk menjaga keislaman seseorang harus melawan atau mengatasi nafsunya terhadap dunia. Meski banyak godaan yang sulit dihindari jika niatnya demi Allah SWT, tentu semuanya mudah. Cara menjaga nafsu sendiri adalah dengan selalu mengingat Allah SWT, menjaga shalat, puasa dan amal kebaikan lainnya. Dengan cara ini nafsu dikendalikan dengan lebih baik dan godaan iblis dijauhkan.
2. Membina jiwa dan pendidikan akhlak berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits
Beginilah definisi orang yang berakhlak baik dan takut akan Tuhan. Allah menurunkan Alquran dan Nabi Muhammad agar manusia memiliki akhlak yang mulia dan agar manusia tidak menjadi akhlak yang buruk. Islam adalah contoh untuk pembentukan akhlak yang baik dan orang-orang yang bertakwa.
3. Memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an
Orang-orang yang mempelajari, mengajarkan dan mengamalkan Al-Qur’an adalah orang-orang terbaik. Selain itu, orang yang mengamalkan Al-Qur’an akan mendapat syafaat Al-Qur’an di hari kiamat, berada di dekat Al-Qur’an akan mencapai derajat yang tinggi di surga dengan membaca Al-Qur’an’an akan mendapat pahala, kedamaian dan rahmat ketika mereka berkumpul untuk membaca Al-Qur’an.
4. Pendidikan dan pengajaran berdasarkan tingkatan
Diharapkan cara-cara menjaga kesehatan mental dari perspektif Islam dapat menjadi terapi bagi mereka yang menderita gangguan kesehatan mental dan mereka yang memiliki sifat pemarah. Keinginan agar orang yang berwatak pemarah menjadi orang yang berubah lawammah dan muthmainnah.
Melalui pengajaran dan pendidikan yang sesuai dengan tingkatan menjadi jalan peluang untuk membawa akhlak manusia ke arah yang lebih baik sesuai syari’at. Segala penyakit mental yang bisa disembuhkan kuncinya adalah melalui pengajaran dan pendidikan agama.
5. Perbanyak dzikir
Al-Qur’an menjelaskan pentingnya berdzikrullah di hati para hambanya yang beriman. Rasulullah SAW pernah bersabda. “Orang-orang yang banyak berdzikir maka ia akan dikeliling para malaikat.” Mereka akan menerima limpahan rahmat dan mendapatkan kedamaian dan Allah akan mengingat mereka di sisi-Nya.” (HR. Muslim dan Tirmidzi). Selain itu, dzikir menjadi alternatif dalam terapi dzikir untuk gangguan jiwa.
6. Puasa
Puasa merupakan sarana latihan untuk mengontrol dan mengendalikan motivasi atau dorongan emosi. Puasa juga sebagai salah satu cara membentuk mental yang kuat dengan menahan segala kemauan untuk mengatasi nafsu. Selain menahan lapar dan dahaga, puasa juga membuat seseorang ikut merasakan penderitaan orang lain, menumbuhkan rasa kasih sayang untuk orang lain dan dorong untuk membantu orang miskin.
7. Perbanyak sabar
Konsep sabar dalam psikologi adalah kata yang sederhana, namun memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT. Jadi jangan remehkan kesabaran itu. Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya pahala itu tergantung seberapa besar cobaan”. Jadi, semakin seseorang dicoba semakin ia bersabar dan semakin ia mendapatkan pahala yang berlimpah.
Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah memberikan cobaan kepada mereka siapa pun yang marah akan menerima murka Tuhan (MR Tirmidzi). Kaitan sabar dengan menjaga kesehatan mental adalah bahwa sabar dapat mengarahkan seseorang untuk bisa menjaga emosi, terhindar dari amarah, pesimis dan penyakit hati serta dengan bersabar akan membawa pada ketenangan jiwa dan pikiran.
8. Perhatikan kesehatan fisik
Saat mengelola kesehatan mental kita sering lupa menjaga kesehatan fisik kita. Sebenarnya Allah lebih mencintai hambanya yang memiliki fisik yang sehat dan kuat sebagaimana sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah.” (HR.Muslim).
Kunci melatih jiwa dengan sifat-sifat di atas sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah dengan memperbaiki sisi dalamnya, yaitu hati. Beliau bersabda: “Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh.
Tetapi jika segumpal daging itu busuk, maka busuklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging ini daging. dadalah hati.” (HR. Bukhari Muslim). Maka jagalah imanmu dan sembuhkan dirimu sesuai ajaran Islam, agar kesehatan jiwamu terjaga dan hidupmu lebih terarah.