Pada periode awal masa kehidupan kanak-kanak( usia enam tahun pertama) adalah periode yang sangat kritis dan penting. Karena periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan pribadinya. Seperti pembentukan karakter, membangun dan melatih perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal, kemampuan fisik, bahasa, seni, perkembangan sosio emosional, disiplin, agama atau spiritual, dan kemandirian.
Psikologi pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah usaha dalam membimbing dan mengarahkan seseorang untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Selain itu, adanya pendidikan juga bertujuan untuk mengembangkan segala potensi-potensi di dalam diri yang telah dikaruniakan oleh Allah secara optimal kepada setiap manusia.
Menurut pandangan Islam, ada banyak sekali peran orangtua dalam perkembangan anak, sebab pendidikan pertama anak bermula dari keluarganya. Karena orangtua memiliki peran penting dalam mendidik, mengajarkan, dan mengarahkan anaknya. Seperti apa yang telah di firmankan oleh Allah SWT dalam Quran surah An-Nahl ayat 78 yang artinya :
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap manusia terlahir ke dunia dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun. Namun, Allah SWT telah memberikan setiap anak potensi pendengaran, penglihatan, dan hati supaya dapat digunakan oleh manusia untuk mengetahui banyak hal. Dan pada masa kanak-kanak untuk membentuk perkembangan potensi-potensinya, maka mereka membutuhkan arahan serta didikan yang sesuai nilai-nilai dan aturan yang sesuai dengan syariat Islam.
Konsep psikologi pendidikan kanak-kanak dalam Islam menitik beratkan beratkan pada tarbiyah dan ta’dib. Konsep psikologi pendidikan dalam tarbiyah merupakan perlakuan kasih sayang untuk menumbuhkan rasa berdaya dan mengembangkan kemandirian anak berupa keterampilan menjaga diri sendiri dan menyelesaikan pekerjaan rumah.
Sedangkan pendidikan pada konsep ta’dib mengacu pada proses penerapan nilai-nilai seperti sikap tertib dan disiplin. Hal ini biasanya diterapkan dengan pembiasaan salat tepat waktu, membaca do’a sebelum memulai sesuatu, serta dapat memberikan respon yang tepat ketika anak melakukan suatu hal yang baik atau saat anak melakukan kesalahan.
Pengembangan strategis psikologi pendidikan pada usia kanak-kanak berdasarkan perspektif Islam dapat di aplikasikan ke dalam bentuk proses aktifitas pengajaran dan pendidikan sebagai berikut.
1. Pendidikan Akidah
Akidah merupakan ilmu yang mempelajari tentang keimanan, kepercayaan, dan keyakinan terhadap Allah SWT. Meyakini bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak di sembah, dan tiada yang boleh di sembah selain Allah SWT apalagi sampai mempersekutukan-Nya. Akidah merupakan suatu pondasi yang sangat penting bagi umat Islam.
Maka dari itu, nilai-nilai keimanan dan kepercayaan terhadap Allah SWT sudah mulai di ajarkan pada usia kanak-kanak. Biasanya, pembelajaran tersebut akan di mulai dari menggambarkan segala keagungan Allah yang telah menciptakan bumi dan segala isinya, dan mengenalkan nama-nama Nabi dan Rasul beserta sejarah singkatnya.
2. Pendidikan ibadah
Ibadah merupakan hal yang sangat penting bagi umat Islam, sebab dari sini baik buruknya amal ibadah seseorang akan diperhitungkan kelak, selain itu, ada banyak pengaruh ibadah terhadap mental attitude yang harus orangtua ataupun tenaga pendidik ketahui agar bisa diajarkan dan memberikan contoh untuk anak-anak.
Oleh karena itu, sejak kecil anak-anak harus mulai di didik dan di ajarkan tata cara beribadah yang benar, agar kelak ketika dewasa anak sudah mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, serta anak akan mematuhi segala perintah dan larangan Allah SWT. Dalam pendidikan ini, anak juga di ajarkan untuk selalu memulai sesuatu dengan berdoa terlebih dahulu, mengajarkan pada anak tata cara berwudhu yang benar, bersuci, dan berpuasa. Selai
3. Pendidikan Akhlak
Akhlak merupakan kelakuan, sikap, kebiasaan, sifat atau karakter yang sudah melekat dalam diri seseorang. Menurut Al-Ghazali dan para pemikir muslim seperti Al-Biruni dan Ibnu Miskawaih memandang bahwa ruh dari pendidikan anak pada usia golden age (masa-masa penting) tersebut ditekankan pada upaya penanaman akhlakul karimah.
Sejalan dengan itu Al-Attas menyatakan bahwa penanaman adab, pembinaan akhlak, peningkatan kualitas moral menjadi hakikat dari pendidikan. Akhlak seseorang dapat terlihat dari sikap, ucapan dan perbuatannya di kehidupan sehari-hari. Seperti misalnya menyayangi orang tua, selalu berkata jujur, berperilaku sopan, menghormati sesama, serta tidak sombong dan tetap tawadhu.
Hal-hal baik seperti ini harus bisa diajarkan dan di biasakan dari masa kanak-kanak. Karena jika tidak dibiasakan sejak dini, maka ketika mereka dewasa, mereka akan tumbuh di luar kendali dengan minimnya sopan santun. Dalam hal ini, orang tua berperan penting untuk menjadi contoh teladan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang baik dan sopan santun pada anak dengan cara membentuk akhlak yang baik.
4. Pendidikan pengembangan potensi
Urgensi pendidikan anak memang sangat diperhatikan dalam Islam. Bahkan tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya adalah tanggung jawab orangtua. Seperti apa yang telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Q.S. At-Tahrim ayat 6 yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Dari arti ayat tersebut, dapat diartikan bahwa kedua orangtua harus bertanggung jawab terhadap anak-anak mereka. Baik dalam kasih sayang, pendidikan, dan nafkah untuk mereka. Selain itu, anak juga wajib mendapatkan perawatan, bimbingan, dan pengarahan terhadap pengembangan potensi anak kepada tujuan yang benar.
Oleh sebab itu, anak harus di arahkan dan dikembangkan dalam kerangka positif melakui upaya pendidikan sesuai ajaran Islam. Misalnya, anak sudah mulai di ajarkan caranya berhitung, membaca, mengenalkan halal dan haram, serta mengemukakan kerangka berpikirnya untuk hal-hal yang kecil. Agar kedepannya anak akan mampu menyelesaikan segala problematika yang akan di hadapinya suatu saat nanti tanpa melenceng dari ajaran Islam.
Psikologi dan pendidikan Islam memiliki peran dalam dunia pendidikan baik itu dalam belajar dan pembelajaran. Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan oleh orang tua atau tenaga pendidik dalam memahami karakteristik, kognitif, afektif dan psikomotorik.
Karena pemahaman psikologis pada masa kanak-kanak oleh orangtua atau tenaga pendidik memiliki kontribusi yang sangat besar dan berarti dalam proses pendidikan anak sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi, dan kebutuhan anak sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal dan maksimal.
Sedangkan pendidikan dalam perspektif Islam merupakan sistem pendidikan yang mengarahkan seorang anak untuk belajar, menerapkan, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.