Home » Gangguan Psikologi » Fobia » Fobia Sosial – Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Fobia Sosial – Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya

by Tiffany

Sekarang ini semakin banyak ditemukan remaja yang mengalami kelainan dan penyimpangan sosial. Layaknya mereka yang merasa minder diantara teman-temannya atau yang tidak berani menampilkan siapa mereka dan juga menyembunyikan sikap yang sebenarnya. Hal seperti ini disebut Fobia Sosial atau biasa disebut Social Anxiety. Apa saja pengertian dan info lainnya ? Ini dia :

Baca :

Definisi Fobia Sosial

Fobia sosial adalah rasa ketakutan yang sangat tinggi terhadap situasi sosial yang melibatkan performa tertentu layaknya situasi yang asing atau situasi dimana anda diperhatikan dan juga diawasi oleh orang lain. Rasa tidak nyaman ini terjadi jika anda menjadi pembicara didepan umum, menggunakan ruang publik untuk berbicara atau berbicara di depan banyak orang seperti layaknya komunitas. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang dijelaskan hakikatnya dalam perspektif ilmu psikologi. (Baca: Hakikat Manusia Dalam Perspektif Psikologi)

Hal yang membuat fobia sosial akan semakin parah adalah suasana yang ramai dan cenderung memusatkan mereka menjadi perhatian. Sedangkan ketakutan yang akan dialami yakni menjadi seseorang yang memalukan, gagal melakukan apa yang harus dilakukan dan takut orang lain berpandangan buruk soal mereka.

Sehingga mereka tidak suka bekerja didepan layar dan diawasi oleh banyak orang. Gangguan ini nyatanya termasuk gangguan kompleks yang akan menyerang kepribadian dan cukup merusak dan melumpuhkan seseorang yang memiliki fobianya.(Baca: Psikologi Kepribadian)

Penyebab Fobia Sosial

Apa yang dapat memicu terjadinya fobia sosial ? tentu fobia ini tidak datang secara tiba-tiba karena kehidupan sosial memang bisa berubah drastis, namun dalam faktor yang ekstrim. Ada beberapa penyebab utama kenapa terjadi fobia sosial, diantaranya :

  • Genetik

Tahukah anda hal pertama yang memungkinkan seseorang memiliki gangguan fobia sosial adalah karena genetik. Sebuah penelitian di China mengemukakan bahwa ada beberapa keturunan keluarga yang memiliki fobia akan menurun kepada anak dan cucunya, presentase yang dimiliki atau kemungkinan pun cukup besar. Adanya ketidakstabilan hormon 5-hidroxytryptamine menyebabkan mereka menjadi seseorang yang fobia sosial. (Baca: Psikologi Anak)

Hal ini juga disebabkan karena hormon yang tidak stabil dan mempengaruhi kinerja otak dalam menyampaikan informasi baik menggunakan kata maupun bahasa tubuh. Jika ada dari anda yang mengalaminya dan sudah tahu bahwa adanya fobia sosial dari keturunan, baiknya coba sembuhkan dan berusaha sedikit demi sedikit meskipun hal tersebut akan terasa sulit karena sudah berkaitan dengan genetik. (Baca juga : Psikologi Keluarga)

  • Psikologis Kejiwaan

Penyebab selanjutnya adalah psikologis kejiwaan. Umumnya mereka yang mengalami fobia sosial harus diakui yakni bermental lemah, takut akan penolakan diri sendiri dan rasa percaya diri yang rendah dan tentunya mempengaruhi kepribadian mereka (Baca: Teori Psikologi Kepribadian)

Biasanya mereka terbiasa dilindungi dan dipuji sejak kecil, sehingga menyebabkan mereka semakin menjadi dan semakin ketakutan akan dunia luar dan juga pendapat orang. Selain itu, psikologis kejiwaan yang menyebabkan fobia sosial bisa disembuhkan jika memang orang yang mengalami memiliki keinginan yang kuat.

  • Trauma

Jika trauma mungkin alasan atau penyebab paling banyak terjadi pada mereka yang memiliki fobia sosial. Biasanya bullying atau intimidasi merupakan alasan paling besar yang terjadi pada mereka yang mengalami fobia sosial karena mereka mengalami kesalahan di depan halayak umum. Tentunya untuk bisa mengalahkan fobia sosial ini anda harus bisa mengalahkan rasa takut dan trauma anda. (Baca juga: Psikologi Eksperimen)

Gejala Fobia Sosial

Gejala yang bisa anda lihat dari orang yang mengalami fobia sosial adalah :

  1. Tubuh yang tiba-tiba gemetar berlebih terutama dibagian tangan dan kaki ketika dalam situasi yang ramai atau penuh orang. (Baca juga : Konsep Diri Dalam Psikologi)
  2. munculnya keringat berlebihan atau biasa disebut hiperhidrosis.
  3. kecemasan terjadi secara tiba-tiba baik didepan orang banyak maupun berbicara didepan umum.
  4. mengalami gangguan seperti serangan panik yang cukup berlebihan.
  5. adanya perubahan kulit jika dilihat dari fisik atau fungsi tubuh (Baca: Psikologi Faal).
  6. Berbicara tidak jelas, tergagap dan juga terlalu cepat sehingga membingungkan banyak orang.
  7. Sakit perut, mual, demam panggung yang hebat hingga ingin merasa pingsan.

Gejala Perilaku

Kemudian, terdapat beberapa Gejala perilaku yang seringkali dilakukan oleh mereka yang terkena fobia sosial adalah :

  • Mereka sering menghindari tatapan mata atau pembicaraan serius dengan orang lain, apalagi yang tidak memiliki hubungan dekat dengan mereka. (baca juga: Antropologi)
  • berdiam diri atau bersembunyi dibalik orang lain, namun lebih sering mereka hanya diam dan mengasingkan diri.
  • anak-anak fobia sosial ekstrim bahkan tidak mau jika diajak berangat ke sekolah atau berpergian ke taman bermain bertemu teman lainnya. (Baca juga: Psikologi Konseling)
  • menghindari situasi sosial yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dan membutuhkan banyak komunikasi dalam kegiatannya.

(Baca : Teori Cinta Sternberg)

Situasi yang menyebabkan ketakutan ekstrim

kemudian ada beberapa situasi lebih spesifik dimana fobia sosial akan mengalami ketakutan yang sangat, yakni :

  1. Tampil diatas panggung.
  2. Berbicara di depan publik yang terdapat banyak orang atau audiens.
  3. Menjadi pusat perhatian meskipun masa atau orang disekitar tidaklah banyak.
  4. Diamati ketika anda melakukan suatu hal. (baca juga: Psikologi Cinta)
  5. Membuat basa-basi atau sekedar obrolan say hai.
  6. Bertemu dengan orang yang lebih tua seperti guru, orang tua teman dan lainnya.
  7. Berbicara dengan orang penting dan juga berwenang seperti layaknya atasan, kepala sekolah, menteri, artis dan lainnya.(baca juga: Teori Psikososial Erikson)
  8. Membuat atau menerima telepon.
  9. Dipanggil didalam kelas untuk menjelaskan atau mempresentasikan suatu hal.
  10. Ingin izin menggunakan barang atau jasa umum.
  11. Melaksanakan ujian secara lisan atau bicara. (Baca : Teori Nativisme)
  12. Menghadiri pesta atau acara yang terdapat banyak orang bersantai dan berkumpul atau bersenang-senang.

Faktanya mereka yang memiliki sifat pemalu ternyata berbeda dengan yang memiliki fobia sosial. Mereka yang pemalu cenderung bisa mengendalikan diri jika harus menghadapi situasi sosial seperti bertemu banyak orang dan juga berdiri di depan umum. Namun mereka masih mau melakukan kegiatan sosialisasi dengan orang lain.

Jika rasa malu termasuk wajar, namun menurut Marcy Burstein, Ph.D yang merupakan ahli dari National Institute of Mental Healt mengatakan bahwa fobia sosial bukan hal yang wajar terjadi untuk remaja. Fobia sosial sudah termasuk gangguan berbahaya dan dianggap abnormal. (Baca : Perilaku Abnormal)

Cara Menyembuhkan Fobia Sosial

Fobia sosial merupakan gangguan mental dan termasuk juga kedalam gangguan psikologis. Sehingga jika ingin sembuh dari gangguan psikologis satu ini akan ada terapi fobia sosial, dengan terapi ini fobia sosial anda akan sedikit berkurang dan anda akan dibiasakan diantara banyak orang atau didepan umum.

Pengobatan yang bisa dilakukaan saat terapi yakni anda akan dibawa menuju kondisi trance, dimana kondisi ini anda melakukan visualisasi yang digunakan untuk bersantai yang tentunya akan memandu anda untuk mengenali hal positif dalam diri anda. Fungsinya tentu yang pertama yakni mengembalikan kepercayaan diri yang mungkin tidak pernah anda kenal sebelumnya. (Baca juga : Psikologi Warna)

Dengan terapi, anda akan dibantu dibawa ke bawah sadar anda dan menemuan apa penyebab utama yang mengganggu dan membuat kepribadian anda terbentuk menjadi fobia sosial. Ada yang mungkin trauma, atau tidak tahu apa alasan atau bagaimana awalnya anda menjadi fobia sosial. Setelah menemukan masalah utama, maka anda harus bisa mengalahkannya dengan melakukan terapi dan sesi penyembuhan dengan cara menghadapi langsung keadaan yang anda takuti. (Baca juga: Teori Psikologi Kepribadian)

Selain itu ada terapi anti sosial yang menggunaan metode terapi dengan bantuan visualisasi diri yang digunaan untuk mengatasi fobia sosial. Saat ini banya orang yang terbantuan dengan adanya teknologi, nantinya anda akan dibantu dengan CD terapi yang akan mensugestikan ke pikiran alam bawah sadar anda bahwa anda tidak takut dan tenang ketika menghadapi hal seperti banyaknya orang atau mungkin keadaan di depan umum dengan masa yang banyak. (baca juga: Psikologi Agama)

Terapi ini tidak bisa dilakukan hanya dalam satu kali, semua kembali pada tingkat keparahan masing-masing. Apakah mereka yang hanya menghindar atau benar-benar mengasingkan diri dan berpikir bahwa sendiri akan lebih aman dan baik. Jika sudah tahap seperti itu, baiknya segera dilakukan pengobatan agar tidak bertambah parah.

You may also like