Komunikasi tentunya tidak luput menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari – hari sebagai cara yang kita gunakan untuk terhubung dengan orang lain. Komunikasi berasal dari istilah communicatus, communicatio atau communicare yang merupakan bahasa latin.
Bisa diartikan bahwa komunikasi adalah merupakan proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat yang menciptakan dan menggunakan suatu informasi untuk terhubung dengan lingkungannya dan juga dengan orang lain. Disadari atau tidak, penggunaan ilmu komunikasi dalam pendekatan psikologis telah dilakukan sejak waktu yang lama.
Hal itu disebabkan pada dasarnya kegiatan berkomunikasi bertujuan untuk satu hal yaitu mengubah perilaku audiens atau sasaran yang dituju oleh proses komunikasi tersebut. Memiliki pemahaman lebih dalam mengenai perilaku manusia berdasarkan sudut pandang psikologi akan lebih memberikan hasil yang efektif pada perencanaan komunikasi yang akan kita lakukan dan juga lebih efisien. Begitu pula dengan memahami prinsip komunikasi dalam psikologi dan penerapannya dalam penggunaan ilmu psikologi, akan mempermudah penyampaian kita mengenai aspek – aspek psikologis tersebut.
Prinsip Umum Komunikasi Terapeutik dalam Psikologi
Jenis komunikasi yang dilakukan dalam bidang psikologi adalah komunikasi terapeutik, yaitu berupa komunikasi yang dilakukan untuk mengembangkan kepribadian seseorang menuju kepribadian yang adaptif dan lebih baik. Prinsip dasar komunikasi terapeutik yaitu:
1. Hubungan terapis dengan pasien
Hubungan yang terjalin antara psikolog atau terapis dengan pasien bisa terjalin dengan saling menguntungkan. Artinya bahwa baik terapis dan pasien akan sama – sama mencari solusi yang menguntungkan kedua pihak. Prinsip ini dikenal sebagai hubugan kemanusiaan antara terapis atau perawat dengan pasiennya. Kualitas prinsip ini dapat dilihat dari bagaimana seorang psikolog atau perawat mendefinisikan dirinya dan pasiennya sebagai manusia sehingga hubungan yang terjalin dapat lebih dekat.
2. Menghargai pasien
Prinsip ini menekankan bahwa seorang terapis harus dapat memahami pasiennya dengan baik melalui kelebihan atau kekurangannya. Menghargai pasien sangat diperlukan karena setiap manusia memang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing. Selain itu, seorang terapis harus dapat memahami karakter yang dimiliki pasiennya agar dapat memahami perilaku pasien. Pemahaman ini bisa didapat dengan mengetahui latar belakang pasien, seperti keluarga, budaya dan lain sebagainya untuk menempatkan keberhasilan komunikasi terapeutik dengan benar.
3. Menjaga harga diri
Jenis terapi dalam psikologi dan terapi sakit jiwa dapat berhasil apabila kedua pihak dapat menjaga harga dirinya. Seorang terapis harus dapat menjaga diri pasiennya, sebab mereka tetaplah manusia yang memiliki harga diri walaupun sedang mengalami masalah kejiwaan. Sebaliknya seorang terapis juga perlu untuk menjaga harga dirinya di depan pasiennya agar tidak dianggap rendah dan dapat membuktikan kompetensinya sebagai seorang terapis.
4. Saling Percaya
Sejak awal terapi, rasa saling percaya antara terapis dan pasien harus dapat terjalin baik. Dengan adanya rasa saling menghormati dan menghargai antara kedua pihak, maka tidak akan sulit untuk mulai memupuk rasa saling percaya. Komunikasi yang baik akan terjalin apabila kedua pihak memiliki rasa saling percaya, sehingga tidak akan ada rasa sakit hati atau tersinggung pada salah satu metode terapi yang dipilih oleh psikolog bagi pasiennya. Dengan demikian maka pencarian solusi yang baik tidak akan menjadi proses yang sulit.
Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik dalam Psikologi
Tentunya dalam hal ini jenis komunikasi terapeutik akan dilakukan oleh seorang psikolog atau terapis terhadap pasiennya untuk mengatasi masalah kejiwaan sang pasien. Beberapa prinsip komunikasi dalam psikologi dalam bidang terapeutik yang umum yaitu:
1. Realisasi Diri
Saat menghadapi pasiennya, seorang psikolog atau perawat harus melakukan realisasi diri. Artinya bahwa seorang terapis harus melihat ke dalam dirinya sendiri dan mencari kelebihan serta kekurangan dirinya sendiri.
Dengan demikian maka seorang terapis akan dapat melihat apa yang dimiliki pasien dan apa yang menjadi kekurangan pasiennya, sehingga komunikasi antara terapis dan pasien dapat berjalan dengan lancar. Macam – macam terapi dalam psikologi seperti terapi anak terlambat bicara, terapi anak autis dan terapi aktivitas kelompok pada lansia akan dapat berhasil dengan baik bila terapis dapat mengikuti prinsip ini.
2. Penerimaan
Kunci dari komunikasi terapeutik adalah saling menerima dan memahami antara terapis dan pasien. Dengan begitu akan terbentuk rasa saling percaya dan komunikasi dapat berjalan dengan baik. Jika terapis dapat memahami keunikan yang dimiliki oleh pasien secara fisik ataupun mental, maka ia akan dapat berkomunikasi dengan menggunakan logika dan kenyataan yang ada.
3. Penghormatan
Kehormatan yang dimiliki dan dirasakan terhadap individu adalah suatu hal yang sangat penting sehingga akan dipertahankan dengan berbagai cara. Begitu juga dengan kehormatan seorang pasien yang harus dijaga oleh terapis, agar tidak memandang rendah seseorang yang sedang memiliki masalah kejiwaan walaupun mereka hanya seorang pasien sakit jiwa.
Perlunya menjaga kehormatan seorang pasien walaupun sedang menjalani terapi depresi dalam psikologi, cara mengatasi anxiety disorder, dan gangguan self injury serta masalah kejiwaan lainnya yang beragam.
4. Perubahan
Tujuan komunikasi terapeutik tentunya adalah apabila pasien menghasilkan perubahan baik yang berarti setelah melakukan terapi dengan proses komunikasi yang tepat. Prinsip komunikasi dalam psikologi adalah untuk menghasilkan perubahan yang memecahkan masalah sang pasien tersebut. Diharapkan bahwa seorang pasien yang telah menjalani sesi dengan terapis dapat menunjukkan perubahan yang menuju ke arah lebih baik agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
5. Hubungan antar Manusia
Dalam komunikasi terapeutik, hubungan antar individu merupakan suatu hal yang penting. Maka di dalam prinsip komunikasi dalam psikologi diperlukan adanya suatu hubungan antar manusia yang terjalin baik. Jika hubungan antar manusia bisa terjalin dengan baik maka proses komunikasi dalam psikologi juga akan terjalin baik.
Hal ini tentu sangat penting dalam hubungan antara terapis dan pasiennya, agar dapat menjadi cara mengatasi stres berat, cara menyembuhkan gangguan jiwa dan cara menghilangkan trauma pada anak serta berbagai masalah kejiwaan lainnya dengan memandang pasiennya sebagai manusia yang perlu dihargai.
6. Keterbukaan
Komunikasi terapeutik ini menuntut adanya keterbukaan antara pasien dan terapisnya dan perlu didasarkan pada penerimaan yang tulus dan kejujuran antara kedua pihak. Tanpa komunikasi yang terbuka maka terapis tidak akan dapat menganalisa masalah pasien dan pasien juga tidak akan mendapatkan manfaat yang berarti dari terapi yang dilakukannya.
7. Kebutuhan Perorangan
Dalam menjalin komunikasi terapeutik ini diperlukan perhatian terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh seorang pasien. Jika seseorang ingin memecahkan masalah kejiwaannya, maka seorang terapis harus dapat mencari cara untuk membantu.
Terapis dapat membicarakan dengan pasien mengenai cara apa yang dapat diterima untuk menyelesaikan masalah tersebut. Terapis tidak dapat memaksakan kehendak yang bertentangan dengan apa yang dibutuhkan oleh pasien.
8. Kemampuan Individu
Seorang terapis haruslah dapat menentukan dan mengenali sejauh mana kemampuan pasiennya dan juga kemampuan dirinya sendiri untuk mengatasi masalah dari pasien tersebut. Hal ini tidak boleh sampai dilupakan oleh para terapis. Pemahaman akan kemampuan individu akan lebih memudahkan untuk menjalin komunikasi dengan pasien.
9. Tujuan yang Realistis
Setiap orang tentunya memiliki tujuan hidupnya masing – masing yang berbeda – beda dan bervariasi, tidak sama untuk setiap orang. Para terapis harus memperhatikan tujuan hidup pasiennya apakah tujuan tersebut realistis atau tidak. Jika pasien memiliki tujuan hidup yang tidak realistis, maka para terapis harus dapat mengalihkan pasien agar dapat memiliki tujuan yang lebih masuk akal dan dapat dicapai.
10. Lingkungan Sekitar
Seorang terapis juga perlu memperhatikan lingkungan yang ada di sekitar pasien untuk mendukung proses terapinya. Sebab lingkungan bisa saja menjadi faktor yang turut menyebabkan terjadinya gangguan kepada pasien, misalnya berasal dari keluarga, kerabat atau teman pasien tersebut.
11. Keramahan
Pentingnya seorang terapis untuk menunjukkan sikap ramah sangat berhubungan dengan kelancaran terapi. Keramahan seorang terapis yang tulus akan membuat pasiennya merasa nyaman untuk menumpahkan segala hal yang perlu diketahui untuk menyelesaikan masalah kejiwaannya. Selalu bersikap tenang, tersenyum dan berkata sopan merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan oleh terapis.
12. Kekeluargaan
Sikap terapis yang kaku tidak akan membantu untuk memupuk rasa percaya pasien kepadanya. Tentunya tidak ada pasien yang ingin berkonsultasi dengan dokter yang bersikap dingin. Bersikap kekeluargaan sangat penting bagi seorang terapis dalam menghadapi pasiennya agar para pasien dapat merasa nyaman dengan terapisnya sendiri. Pasien yang tidak nyaman terhadap terapisnya akan sulit mencapai kemajuan dan solusi bagi masalahnya.
13. Cinta
Cinta yang dimaksud disini adalah adanya welas asih yang dimiliki terapis terhadap pasiennya sehingga ia mampu memberi penghargaan yang sepatutnya terhadap pasien sebagai seorang manusia, sehingga pasien juga menjadi nyaman untuk menaruh kepercayaan pada terapis untuk membantu menyelesaikan masalah kejiwaannya.
Dalam hubungannya dengan psikologi, maka komunikasi dapat mempengaruhi perubahan perilaku, membentuk opini publik dan menyampaikan berbagai informasi yang dapat menyebabkan pergeseran nilai. Semua prinsip komunikasi dalam psikologi yang berkaitan dengan bidang terapeutik ini perlu diterapkan baik oleh pasien dan terapis.
Walaupun prinsip – prinsip ini utamanya perlu diterapkan oleh seorang terapis, namun adanya penerapan prinsip yang timbal balik akan sangat membantu kelancaran terapi tersebut.