Home » Teori Psikologi » Kepribadian » Teori Persepsi : Pengertian, Konsep, Penerapan dan Kritikannya

Teori Persepsi : Pengertian, Konsep, Penerapan dan Kritikannya

by Arby Suharyanto

Setiap manusia tentunya memiliki sebuah persepsi terhadap seseorang atau terhadap suatu hal. Adanya persepsi ini bukan timbul tanpa suatu alasan tertentu, dan itu sifatnya sah –  sah saja ya sobat. Timbulnya persepsi ini dimulai dari pengamatan yang melalui proses hubungan melihat, mendengar, menyentuh, merasakan dan menerima sesuatu hal yang kemudian seseorang melakukan seleksi, mengorgansasi, dan menginterpretasikan informasi yang diterimanya menjadi suatu gambaran yang bararti. Baca juga mengenai teori penyesuaian diri.

Terjadinya pengamatan ini dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan sikap seseorang dari individu. Dan biasanya persepsi ini hanya berlaku bagi dirinya sendiri dan tidak tidak bagi orang lain, karena seyogianya persepsi ini berlaku untuk individual. Selain itu, persepsi ini tidak berlaku mutlak atau berlaku secara permanen.

Bisa saja persepsi yang telah diberikan atau di judgment kepada seseorang sewaktu –  waktu mengalami perubahan sesuai dengan perkembagan pengalaman akan orang tersebut, perubahan kebutuhan, dan perubahan sikap atau perilaku dari individu tersebut. Baca juga mengenai teori kecemasan.

Untuk lebih jelasnya, pada kesempatan kali ini penulis akan memaparkan secara gamblang buat sobat semua tentang apa itu yang disebut dengan teori persepsi. Berikut ini ulasannya bagi anda semua, yuk kita simak dengan seksama.

Pengertian Teori Persepsi

Adapun persepsi itu sendiri berasal dari bahasa Indonesia yang merupakan istilah serapan dari bahasa Inggris, yaitu perception. Sedangkan kata perception itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Percepto dan Percipio, yang mempunyai arti pengaturan identifikasi dan penerjemahan dari informasi yang diterima melalui panca idra manusia dengan tujuan untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman akan lingkungan sekitar. Baca juga mengenai teori dalam psikologi klinis.

Semua persepsi dalam psikologi melibatkan sinyal dan sistem syaraf. Sinyal ini timbul sebagai akibat dari rangsangan fisik dan kimiawi terhadap indra perasa. Persepsi inipun tergantung kepada beragam fungsi sistem syaraf yang kompleks meskipun tampkanya tidak membutuhkan adanya usaha secara subjektif, karena biasanya persepsi ini berasal dari luar kesadaran orang yang sedang di nilai kepribadiaanya.

Atau dengan kata lain dalam arti sempit persepsi itu merupakan cara atau bagimana seseorang melihat seseorang atau sesuatu menurut pandangannya sendiri, sedangkan dalam arti luas adalah tentang bagaimana seseorang memandang atau menilai sesuatu menurut cara pandang atau penilaiannya sendiri.

Konsep Teori Persepsi

Nah sobat jadi sudah jelas ya sekarang apa itu teori persepsi. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan anda akan teori persepsi ini penulis juga akan memberikan informasi mengenai konsep dari teori persepsi ini ya sobat. Dari segi psikologi, terdapat dua konsep teori persepsi.

  • Konsep yang Pertama

Yaitu konsep dimana pemrosesan masukan atau rangsangan yang diterima oleh indra, dimana terjadi transformasi dari informasi tingkat rendah ini menjadi informasi dengan tingkat yang lebih tinggi, misalnya adalah mengenal obyek melalui bentuknya. Baca juga mengenai teori dalam psikologi abnormal.

  • Konsep yang Kedua

Yaitu dimana konsep pemrosesan informasi yang terkait dengan konsep dan ekspektasi suatu individu yang berdasarkan pada pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dan mekasnisme selektif atau perhatian yang memenuhi persepsi.

Oke sobat semua, itulah konsep teori persepsi yang boleh anda jadkan sebagai refrensi ya sobat. Nah bagi sobat semua, yang membutuhkan proses atau cara penerapan teori persepsi ini, penulis juga akan membasanya buat sobat semua pada kesempatan kali ini. Baca juga mengenai penerapan teori behavioristik dalam psikologi sosial.

Penerapan Teori Persepsi

Adapun penerapan dari teori persepsi ini adalah diawali dari suatu objek di dunia nyata yang disebut sebagai stimulus distal atau objek distal. Objek ini kemudian merangsang organ –  organ pengindraan tubuh manusia melalui cahaya, suara maupun proses fisik lainnya. Adapun penerapannya bisa mencakup beberapa aspek dalam kehidupan manusia, yakni

  • Penerapan Melalui Penglihatan

Visis atau penglihatan merupakan indra manusia yang paling utama. Dengan melihat sesuatu objek maka dapat disimpulkan si penglihat objek tersebut akan menerapkan teori persepsi ini dari apa yang telah dilihatnya. Karena pada umumnya hal yang pertama yang membuat atau menimbulkan adanya persepsi ini dikarenakan dari penglihatan dari individu yang sedang mengamati satu objek tertetu.

  • Penerapan Melalui Pendengaran

Syaraf pendengaran merupakan kemampuan untuk memberikan suatu pengamatan terhadap suara yang diterima melalui getaran udara. Begitupun pada saat seorang atau setiap individu mendengarkan suatu hal dari suatu objek tertentu, maka timbullah penerapan perpsepsi tersebut dari apa yang telah di dengarnya. Mengenai pendengaran ini, sedikit banyak sangat memberikan pengaruh terhadap penerapan teori persepsi ini ya sobat, karena pada dasarnya sesuatu tidak mesi dilihat, tetapi hanya mendengar saja seseorang sudah bisa membuat suatu persepsi tertentu dan juga terhadap objek tertentu pula.

  • Penerapan Melalui Pembicaraan

Penerapan persepsi dalam berbicara merupakan suatu proses dalam bahasa yang di dengar, diinterpretasikan dan tentunya dimengerti. Riset dalam konsep persepsi mencoba untuk memahami bagaimana manusia mendengar dan memahami suara yang berisi kata –  kata dan menggunakan infomasi yang diperoleh untuk bahasa yang diucapkan. Jika bahasa yang sudah diucapkan sudah dipahami dan sudah dimengerti oleh si peneliti objek tersebut, maka dalam hal ini si peneleliti onjek tersebut sudah bisa menerpakan apa itu yang disebut dengan teori persepsi.

Adapun hubungan penerapan teori persepsi ini dengan wajah tentunya sudah bukan hal yang asing lagi ya sobat, karena pada umumnya hanya dengan melihat wajah atau mimik wajah seseorangpun kita bisa mendeskripsikan dan membuat kesimpulan akan apa yang sedang dirasakan atau diinginkan oleh objek yang sedang kita teliti atau perhatikan. Apakah dalam kondisi kesal, marah, kecewa, senang dan lain sebaginya bisa kita simpulkan dengan menggunakan teori persepsi ini ya sobat.

Namun demikian, tidak pada sebagian kelompok masyarakat, tidak mesti menerima apa yang diterapkan dalam teori persepsi ini sobat. Banyak kalangan yang mengatakan bahwasanya setiap persepsi yang dimiliki oleh setiap orang dan kepada setiap objek tentunya, itu tidaklah bersifat valid atau benar sesuai dengan apa adanya, dan menganggap hal tersebut hanyalah pendapat yang bisa saja salah.

Oke sobat semua, itulah beberapa informasi yang boleh penulis share pada kesempatan kali ini. Semoga infomasi di atas dapat memberikan wawasan dan informasi yang lebih luas. Sampai jumpa sobat, salam hangat.

You may also like