Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » 8 Jenis Terapi dalam Psikologi

8 Jenis Terapi dalam Psikologi

by Tiffany

Jika membicarakan ilmu psikologi sebenarnya ada banyak metode yang bisa digunakan untuk terapi, semua kembali kepada kenyamanan sang psikolog dan kondisi pasien yang sedang melakukan terapi. Terkadang tidak semua pasien menggunakan terapi yang sama karena satu dan lain hal. Dari sekian banyak, ada 8 jenis terapi yang bisa anda kenali diantaranya adalah :

1). Behaviour Therapy

Pendekatan terapi perilaku atau biasa disebut sebagai behavior therapy hampir sama dengan Terapi Perilaku Kognitif . Dimana terapi dilakukan dengan menggunakan hukum pembelajaran. Seorang individu akan berperilaku yang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidupnya.

Ahli yang akhirnya melahirkan terapi ini adalah  Ivan Pavlov yang juga menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”.  Sebenarnya apa itu behaviour therapi, terapi perilaku ini  adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi).

Sebagai contoh seseorang yang mengalami fobia anjing mengalami ketakutan jika melihat anjing karena ia pernah melihat ada orang diserang anjing hingga mati. Itulah yang dimaksud kedalam terapi perilaku.

2). Humanistic Therapy

Teori Belajar Humanistik merupakan cabang dari humanistic therapy, dimana terapi ini menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan masing-masing pribadi sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa harus frustasi dan juga merasa bahwa masalahnya-lah yang paling berat.

Sebenarnya terapi ini membantu menggambarkan pada pasien bahwa setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri begitupun masalahnya sendiri. Dengan kesadaran penuh, psikoterapis akan mencoba mengarahkan dan membantu bukan mengarahkan merubah total orang tersebut. Ia akan dituntun mengambil keputusan sendiri.

3). Analisis Resistensi

selanjutnya adalah terapi dari psikoanalis, dimana resistensi sendiri memiliki arti sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan berusaha mencegah klien mengemukakan bahan yang tidak disadari.

Selama asosiasi bebas dan analisis mimpi, pasien anda bisa memilih apakah ia bersedia atau tidak untuk menghubungkan pikiran, perasaan dan juga pengalaman tertentu yang pernah mereka alami. Disini biasanya pasien menjadi lebih rileks karena bisa memilih mana yang harus mereka ungkapkan.

4). Analisis Mimpi

Teori Psikososial Freud menjelaskan banyak mengenai analisis mimpi, bagi Freud mimpi sendiri adalah hal yang luar biasa dan unik. Dalam bukunya dengan judul “The Interpretation of Dreams” (1899) merupakan buku yang berisi tentang telaah intensif atas mimpi yang dilakukannya. Mimpi bisa sejajar dengan gejala-gejala penderita neurosis serta interpretasi atasnya seringkali mendukung hipotesis yang Freud miliki.

Baginya mimpi bisa jadi keinginan yang ditekan atau dipaksakan atau bisa jadi bersifat halusinasi atas keinginan-keinginan yang terpaksa ditekan. Bagian teori tentang mimpi yang paling penting dan juga dan vital bagi Freud adalah adanya kaitan antara distorsi mimpi serta konflik yang dimiliki seorang individu secara batiniah atau semacam ketidakjujuran batiniah (jurnal “Mengkaji Lucia Hartini Dan Lukisannya Dari Perspektif Psikoanalisis).

Sedangkan untuk analisis mimpi sendiri yaitu, prosedur atau cara yang penting untuk mengungkap alam bawah sadar dan memberikan kepada klien pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan, disini psikoterapis mencoba masuk dan menenangkan pasien.

5). Terapi Interpersonal

Terapi Interpersonal biasanya hanya terfokus pada perilaku dan juga interaksi pasien dan keluarga serta temannya. Sebenarnya tujuan utama dari terapi interpersonal yaitu meningkatkan kemampuan komunikasi dan meningkatkan harga diri selama periode waktu yang cepat dan juga singkat, karena banyak sekali yang mengalami hal ini maka terapi seringkali bersesi pendek agar terlihat cepat hasilnya.

Umumnya hanya berlangsung tiga sampai empat bulan dan dapat memberikan hasil yang sangat efektif untuk depresi yang disebabkan oleh karena berkabung, konflik hubungan, peristiwa besar dalam hidup, dan isolasi sosial dan juga pembullyan.

6). Terapi Psikodinamik

Terapi psikodinamik merupakan terapi yang dilakukan pada pasien yang biasanya memiliki masalah yang terpendam dan tanpa disadari muncul lagi ketika dewasa atau bermasalah kembali di kemudian hari.

Tujuan dari jenis terapi bagi pasien untuk memahami dan mengatasi perasaan dengan lebih baik, dengan cara menceritakan pengalaman yang terpendam tersebut. Terapi ini memakan waktu sangat lama bahkan bisa bertahun-tahun.

7). Cognitive Therapy

Terapi kognitif biasanya muncul karena pola pikir dia sendiri atau pasien itu sendiri. Sebenarnya terapi ini memiliki tujuan untuk  mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional serta membantu menyadarkan pasien dari hal yang tidak masuk akal. (Baca juga:Cara Agar Selalu Berpikir Positif)

Ada beberapa jenis terapi yang masuk kedalam cognitive seperti halnya Rational Emotive Therapy atau RET, Cognitive Shifting, Cognitive Analytic Therapy atau CAT,  Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, dan juga Neurolinguistic Programming.

8). Analisis Transferensi

Transferensi dalam keadaan normal adalah perpindahan emosi secara di sengaja dari suatu benda ke benda lainnya ataupun secara khusus meminahkan emosi dari orang tua ke terapis. Transferensi dan Resistensi seringkali dilakukan bersamaan.

Demikian penjelasan terkait beberapa jenis terapi dalam Psikologi yang bisa kamu lakukan untuk menenangkan kondisi psikis anda. Semoga bermanfaat.

You may also like