Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 12 Terapi Anak Terlambat Bicara Yang Dapat Dilakukan Di Rumah

12 Terapi Anak Terlambat Bicara Yang Dapat Dilakukan Di Rumah

by Khanza Savitra

Tentunya setiap orang tua ingin mendengar segera kata-kata pertama yang diucapkan oleh anak-anaknya. Namun sayangnya pada beberapa kasus terdapat beberapa masalah pada perjalanan tumbuh kembang anak yang menyebabkan anak mengalami keterlambatan dalam berbicara. Masalah ini memang selalu menjadi topik yang hangat untuk para orang tua. Lalu apa yang disebut terlambat bicara? Saat anak sudah mencapai usia 10-15 bulan namun belum dapat berkomunikasi dengan baik, maka kondisi anak dapat dikatakan terlambat berbicara. Sedangkan saat usia anak mencapai 11-20 bulan dan hanya bisa mengucapkan kurang dari 5-7 kata juga dapat dikatakan sebagai kondisi terlambat berbicara. Penjelasan lain menyatakan jika anak telah mencapai usia 2 tahun juga namun belum dapat memahami komunikasi dengan orang lainnya maka masuk ke dalam kategori terlambat bicara.

Penyebab Kondisi Terlambat Bicara

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa anak mengalami keterlambatan bicara, antara lain adalah:

1. Keturunan dan Temperamental

Salah satu faktor yang menyebabkan kondisi anak yang terlambat bicara adalah keturunan dan temperamental. Adanya faktor keturunan atau riwayat dari keluarga sebelumnya yang mengalami kondisi terlambat bicara memunkinkan jika hal tersebut dapat menurun kepada keturunannya. Untuk faktor temperamental, biasanya ini dikarenakan kebiasaan orang tua yang kurang mengantisipasi kebutuhan anak. Orang tua cenderung membiarkan anak memintanya sendiri dibandingkan bertanya sehingga menyebabkan anak cenderung mengalami terlambat bicara.

2. Kelahiran Prematur

Kelahiran preamture menjadi penyebab utama lainnya yang menyebabkan anak cenderung mengalami terlambat bicara. Bayi yang lahir dini memang memakan waktu yang lebih lama dibandingkan anak-anak lainnya. Namun kondisi ini akan membaik ketika usia anak sudah mencapai 2 tahun.

3. Kelipatan

Terapis wicara menjelaskan setidaknya terdapat sekitar 50% dari semua kelipatan dapat mengalami kecenderungan terlambat bicara. Prematuritas, berat badan bayi lahir yang rendah, dan intervensi medis ketika lahir merupakan hal yang sering terjadi diantara kelipatan yang mana menyebabkan anak mengalami keterlambatan bahasa.

4. Memiliki Infeksi Kronis Telinga

Penyebab anak telat bicara lainnya dikarenakan adanya infeksi kronis pada telinga. Jika cairan yang ada di dalam telinga terus berlanjut bahkan setelah mencapai tahun pertama. Maka menyebabkan pendengaran anak menjadi buruk ketika mulai memproses bahasa. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan anak terlambat dalam berbicara.

Selain keempat penyebab diatas, masalah terlambat bicara juga dapat disebabkan karena anak mengalami beberapa kelainan semisal autis, Cerebral Palsy, Apraxia (sulit berbicara disebbakan masalah otot), dan Down Sindrom.

Terapi Untuk Mengatasi Anak Terlambat Bicara

Kondisi anak yang terlambat bicara bukanlah sebuah kondisi yang tidak dapat diatasi dan disembuhkan. Ada beberapa jenis terapi yang dapat dilakukan. Tak hanya menggunakan bantuan psikiater maupun psikolog, namun peranan orang tua juga sangat penting dalam mengatasi masalah anak yang terlambat bicara.

1. Belajar Dengan Musik

Mendengarkan musin dan nyanyian dapat menjadi salah satu media terapi yang baik untuk anak-anak dengan kondisi terlambat bicara. Nyanyian dan musik akan menarik perhatian anak anak dan kemudian berusaha menirukan bahasa, gerakan, maupun isyarat. Cara ini memang cukup menarik dan efektif dalam terapi penyembuhan. Bahkan saat musik dimatikan sekalipun, anak-anak tetap cenderung bernyanyi maupun menari dengan sendirinya. Tentunya musik dan nyanyian yang dipedengarkan haruslah sesuai dengan umur anak. Sehingga nantinya juga dapat menambah kekayaan bahasa bagi anak-anak.

2. Sering Bertanya Kepada Anak

Sebagai orang tua, cobalah untuk sering berkomunikasi dengan anak-anak anda. Hal ini dapat dimulai dengan sering bertanya sehingga secara tidak langsung membuat anak-anak akan tertarik dengan kegiatan ini. Sebagai orang tua anda bisa mulai menanyakan tentang pertanyaan-pertanyaan umum semisal “siapa namamu?”, “berapa usiamu?”dan masih banyak lainnya. Bahkan anda bisa menambahkan beberapa kata-kata manis pada pertanyaan yang anda ajukan sehingga anak menjadi lebih tertarik mendengarkannya. Mungkin saja anak belum dapat menjawabnya dengan baik, namun anak akan merasa senang dan terpancing untuk lebih banyak berbicara panjang.

3. Mengajari Bahasa Isyarat

Anak-anak dengan kondisi terlambat bicara memang sebaiknya diajari menegnai bahasa isyarat yang nantinya dapat mewakili kosakata. Anak dengan kondisi terlambat bicara memang cenderung mudah marah karena kesulitan dalam berkomunikasi yang menyebabkan keinginannya akan sulit terpenuhi . Untuk itu penting bagi orang tua memahami bagaimana cara mengatasi anak pemarah. Mungkin di awal bahasa isyarat akan sulit dipahami oleh anak-anak. Namun setelah beberapa waktu kemudian anak akan memahami dan muali berlatih bicara. Anda dapat memberikan bahasa-bahasa isyarat yang dipergunakan untuk beberapa benda yang mungkin sering dibutuhkan anak. Jangan lupa pula untuk selalu mengucapkan kosakata secara jelas ketika memberikan bahasa isyarat.

4. Bicara Lambat Kepada Anak

5. Menirukan dan Membenarkan Kosakata Anak

Saat anak-anak menunjuk pada sesuatu, maka anda harus dapat mengatakan dan menjelaskan mengenai nama benda yang dituju oleh anak. Jelaskan dengan perlahan sehingga anak dapat memahami. Jika anak-anak mulai belajar bicara namun masih terdapat beberapa kesalahan, maka cobalah untuk membenarkannya secara lembut. Jika perlu ketika melakukan komunikasi, sentuh wajah anak sambil membenarkan setiap perkataannya dengan penuh kasih sayang.

6. Bermain Sambil Bicara

Saat anak-anak bermain, sebenarnya anak-anak sedang merasa jika dunia miliknya sendiri. Dan waktu inilah yang paling tepat untuk memulai berkomunikasi dengan anak. Anda dapat ikut bermain bersama anak dan berbicara sesuai dengan hal apa yang sedang dimainkannya. Misalnya saja saat anak bermain boneka hewan, anda dapat menirukan suara hewan dan membuat ekpresi yang jelas. Terapi ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tak hanya membuat anak senang namun juga melatih anak untuk mulai ikut berbicara.

7. Bermain dengan Banyak Benda

Sama seperti penjelasan sebelumnya, waktu bermain anak menajdi waktu yang tepat untuk melatih berkomunikasi dengan anak. Banyak anak yang mengalami terlambat bicara dikarenakan kosakata nya yang sangat sedikit. Untuk mengatasinya, anda bisa mencoba memberikan banyak benda saat anak-anak bermain yang mana nantinya secara tidak langsung menambah kosa kata anak. Anda bisa memberikan mainan sepert miniatur dengan beragam tema untuk permainan anak. Anda tak harus memberikan mainna dalam bentuk fisik namun juga dapat diberikan dalam bentuk alat peraga seperti halnya gambar. Jangan lupa pula menjelaskan maksud dari gambat-gambar yang tersedia dengan penuh kesabaran.

8. Berbicara dengan Ejaan yang Benar kepada Anak

Saat anak baru mulai mencoba mengembangkan kemampuannya dalam berbicara, maka hal yang wajar jika anak tidak dapat mengucapkan kata-kata yang jelas. Banyak orang tua yang terkadang tetap menirukan yang dibicarakan anak, namun ternyata metode ini kurang tepat. Sebagai orang tua, anda harus memberikan bagaimana cara pengucapan yang jelas dan benar serta menjelaskan kepada anak dengan penuh ekspresi. Gerakan bibir harus jelas dan benar sehingga anak dapat memahami kosa kata tanpa adanya kesalahan.

9. Berlatih Dengan Sedotan

Anak-anak dengan kondisi terlambat bicara biasanya juga dapat disebabkan permasalah pada koordinasi otot-otot yang terdapat pada wajah dan mulut. Padahal otot wajah dan mulut sangat mendukung saat sedang berbicara didukung dengan sinyal dari otak. Untuk melatih kekuatan dari otot-otot pada wajah dan mulut ini lah, anda bisa melakukannya dengan menggunakan sedotan. Misalnya saja mengajari anak minum dengan menggunakan sedotan. Meskipun awalnya kurang begitu nyaman, namun jika dibiasakan akan membuat anak menjadi lebih senang. Anda bisa menyiapkan sedotan dalam bentuk dan warna yang disenangi oleh anak. Hal ini juga akan membantu anak untuk menghilangkan kebiasaannya menggunakan botol susu.

10. Berikan Kesempatan Anak Bermain Dengan Teman

Mungkin beberapa orang tua merasa khawatir jika mengijinkan anak-anaknya bermain di luar rumah. Namun sebenarnya cara ini menjadi terapi yang efektif bagi anak-anak yang mengalami terlambat bicara. Anak-anak akan belajar bagaimana cara berbahasa yang indah. Untuk itu tidak ada salahnya untuk memberikan anak kesempatan bermain dengan teman-teman seumurannya. Sehingga anak memiliki dorongan yang cukup kuat untuk dapat berbicara dengan teman-teman lainnya.

11. Penuhi Asupan Vitamin D

Terdapat sebuah studi yang menjelaskan jika anak-anak yang mengalami kondisi terlambat bicara dikarenakan saat berada dalam kandungan, ibu kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi cukup penting dalam merangsang kemampuan otak serta kemampuan bahasa yang ada di dalam otak. Sehingga ketika ibu hamil kekurangan vitamin D, maka akan membuat anak cenderung mengalami terlambat bicara. Sehingga selain terapi-terapi yang diberikan penting bagi orang tua untuk memberikan asupan vitamin D yang cukup kepada anak. Mulai dari sinar matahari (dengan cara berjemur), ikan-ikanan (ikan salmon, ikan tuna), susu, kuning telur, jamur kancing, hati sapi, sereal, dan minyak ikan.

12. Lakukan Terapi dengan Psikolog Anak

Jika semua jenis terapi sudah anda terapkan namun tetap belum memicu perkembangan anak dalam berbicara, maka segeralah untuk membawa anak pada ahli psikologi. Ahli yang emmang profesional ini nantinya akan mencari tahu mengenai penyebab anak-anak yang sulit berbicara. Jika nantinya masalah yang ada berkaitan dengan otak, syaraf, maupun telinga maka nantinya dapat dirujuk pada ahli yang lainnya.

Kondisi anak yang terlambat bicara tentunya bukanlah sebuah kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Meskipun butuh kesebaran dari orang tua untuk dapat menerapkan terapi-terapi yang dianjurkan, namun kondisi ini nantinya dapat membaik seiring dengan perjalanan waktu. Selain itu perhatikan bagaimana pola asuh anak usia dini yang anda terapkan sehingga nantinya dapat membantu mengatasi kondisi ini pada anak-anak anda. Semoga penjelasa diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like