Manusia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya berada di tahap kedewasaan, lebih dari tahap perkembangan lainnya dalam siklus hidup. Karena itu perubahan kognitif banyak terjadi pada tahap kedewasaan. Bahkan beberapa penelitian menemukan bahwa perkembangan kognitif pada orang dewasa lebih kompleks dan selalu berubah, bahkan mungkin lebih aktif daripada perkembangan kognitif pada masa balita dan usia dini.
Tidak seperti perkembangan fisik yang memuncak di usia 20 tahunan dan mulai menurun secara perlahan , kemampuan kognitif kita tetap stabil di masa dewasa awal dan dewasa tengah. Menurut penelitian lain, ditemukan bahwa orang dewasa yang terlibat dalam banyak aktivitas yang menstimulasi secara fisik dan mental akan mengalami lebih sedikit resiko penurunan kognitif pada tahapan usia dewasa selanjutnya, dan memiliki resiko yang berkurang akan mengalami masalah kognitif dan demensia.
Teori Jean Piaget
Menurut teori Jean Piaget mengenai perkembangan kognitif, kemunculan pemikiran formal operasional terjadi pada masa remaja awal dan berlanjut di sepanjang masa dewasa. Tidak seperti pemikiran konkrit yang terdahulu, cara berpikir semacam ini ditandai oleh kemampuan untuk berpikir dalam cara abstrak, memahami penalaran deduktif, dan menciptakan ide hipotesis untuk menjelaskan beragam konsep.
Berdasarkan teori Piaget, psikolog ahli perkembangan lain menyarankan adanya tahap kelima dari perkembangan kognitif, yaitu dikenal sebagai pemikiran postformal operasional. Pada pemikiran post formal, keputusan dibuat berdasarkan situasi dan kondisi, logika terhubung dengan emosi seiring dengan perkembangan prinsip pada orang dewasa yang berhubungan dengan konteks masalah. Cara berpikir ini termasuk kemampuan untuk berpikir dalam dialektika dan perbedaan dalam cara menangani situasi emosional secara kognitif pada orang dewasa dan remaja.
Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Akhir
Masih banyak pernyataan mengenai fungsi intelektual atau perkembangan kognitif masa dewasa akhir yang bersifat pro dan kontra. Banyak psikolog meyakini bahwa beberapa aspek kecerdasan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir, sama seperti masa dewasa tengah. Sementara para ahli lainnya justru meyakini bahwa aspek kecerdasan tersebut bisa dipertahankan bahkan bisa ditingkatkan.
Penemuan yang tetap memberikan hasil konsisten adalah dalam bidang pengolahan data, penampilan orang yang berusia dewasa lebih tua akan melakukannya dengan lebih buruk daripada rekannya yang lebih muda. Hal ini akan terlihat jelas di masa dewasa tengah dan semakin jelas pada masa dewasa akhir. Orang dewasa akhir akan memberikan penampilan lebih buruk pada sebagian besar area ingatan daripada yang lebih muda. Mereka tidak mengingat dengan detil mengenai tempat dan waktu dari peristiwa – peristiwa penting dalam kehidupannya. Penurunan juga muncul pada area penyusunan informasi untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.
Walaupun demikian, beberapa aspek dari kognisi kemungkinan akan membaik seiring dengan pertambahan usia, salah satunya adalah aspek kebijaksanaan. Pengalaman hidup yang bertambah menjadi salah satu faktor pendorong bertambahnya kebijaksanaan tersebut, namun tidak berarti semua orang yang berada pada tahap dewasa akhir akan memiliki kebijaksanaan. Sebab seluruh aspek kognitif termasuk pada perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir turut dipengaruhi oleh perbedaan individu.
Melatih orang dewasa akhir tetap dapat meningkatkan kemampuan kognitif yang dimiliki dengan menggunakan strategi tertentu. Tetapi banyak ahli meyakini bahwa individu dewasa akhir akan sulit beradaptasi dibandingkan dengan individu yang berusia lebih muda sehingga peningkatan perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir mereka juga akan memiliki batasan.
Komponen Kognitif yang Mempengaruhi
Tahap kedewasaan ini juga dikenal sebagai masa penutup pada rentang kehidupan seseorang. Bisa dikatakan masa – masa ini memiliki jarak lumayan jauh dari masa kehidupan sebelumnya. Masa ini adalah saat dimana seseorang mengalami proses perubahan menjadi menua atau lanjut usia. Pada masa dewasa akhir, kecepatan dalam memproses informasi mengalami penurunan sebagai bagian dari perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir. Selain itu, orang lanjut usia juga akan mengalami kesulitan atau penurunan ketika akan mengeluarkan kembali informasi yang tersimpan dalam ingatannya. Ketahui mengenai efek psikologis masa dewasa tengah dan hubungan neurosains dengan psikologi kognitif.
Walaupun kecepatan pemrosesan informasi memang akan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir, tetapi ada juga pengaruh dari faktor perbedaan individu. Kebanyakan tes yang dilakukan untuk menguji kemampuan mengingat dan memecahkan masalah mengacu kepada bagaimana orang dewasa akhir melakukan aktivitas abstrak dan sederhana. Ada beberapa komponen fungsi kognitif dewasa akhir yang mempengaruhi, antara lain:
- Pendidikan
Fasilitas pendidikan memang semakin meningkat sepanjang tahun yang berjalan sehingga hasilnya generasi sekarang berkesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik daripada sebelumnya. Perkembangan kognitif pada orang dewasa pun akan berjalan pesat dengan pendidikan yang tepat. Pengalaman di dunia pendidikan tersebut ternyata berkaitan secara positif dengan hasil tes inteligensi dan pengolahan informasi pada perkembangan kognitif dewasa akhir. Beberapa lansia di negara maju masih berusaha mengikuti pendidikan yang lebih tinggi lagi. Baik itu untuk mengasah otak, mengisi waktu luang dan juga meningkatkan keterampilannya.
- Pekerjaan
Banyak tenaga kerja berusia lanjut yang tersingkir dari bursa kerja karena tidak mampu bersaing dengan generasi setelahnya, sebagai akibat dari kurangnya kemampuan kognitifnya. Karakteristik perkembangan individu aspek kognitif dapat menjadi masalah yang mempengaruhi. Misalnya, mereka sulit mengoperasikan komputer, laptop, smartphone atau gadget canggih lainnya yang kerap digunakan untuk keperluan pekerjaan. Sedangkan generasi yang lebih muda tentunya sudah sangat akrab dengan berbagai fitur kemajuan teknologi sehingga tidak lagi mengalami kesulitan.
- Kesehatan
Hasil penelitian menyatakan bahwa kondisi kesehatan berkaitan secara positif dengan kemampuan intelektual individu dan juga perkembangan emosi usia dewasa. Semakin bertambah usia, maka semakin banyak masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu. Jadi penurunan kemampuan intelektual pada orang – orang lanjut usia mungkin saja disebabkan oleh faktor – faktor yang berhubungan dengan kesehatan. Begitu juga gaya hidup seseorang yang akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisiknya. Dikatakan bahwa orang – orang yang giat melakukan olahraga memiliki kemampuan untuk melakukan penalaran, memiliki ingatan dan waktu reaksi otak yang lebih baik daripada yang jarang atau tidak pernah berolah raga.
Gangguan Kognitif Pada Dewasa Akhir
Ketika seseorang memasuki masa dewasa akhir, akan ada perubahan secara fisik dan kognitif. Penurunan pada memori adalah sesuatu yang sangat umum karena penurunan kecepatan pada penyimpanan, pemrosesan dan pengambilan informasi dari otak. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah amnesia jangka pendek dan juga kemampuan untuk menyerap informasi baru. Dalam hal ini, tidak bisa dikatakan sebagai bagian dari penuaan yang bersifat alami melainkan sebagai suatu kelainan psikologis atau neurologis. Beberapa bentuk gangguan tersebut adalah:
- Demensia
Berbeda dari penurunan biasa pada ingatan yang normal, demensia terjadi karena terjadinya penurunan memori jangka panjang untuk berpikir, dan mengingat sehingga kehidupan sehari – hari seseorang akan terpengaruh. Terjadi pada sekitar 15% dari orang – orang diatas usia 65 tahun. Demensia saat ini telah berganti istilah menjadi “Neurocognitive disorder’ dengan beberapa tingkat keparahan. Salah satu penyebab demensia adalah alzheimer. Tidak ada penyembuhan untuk demensia, namun bagi penderita dan pendampingnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup. Misalnya pendidikan dan dukungan untuk pendamping penderita demensia dan program latihan sehari – hari atau terapi kognitif dan perilaku untuk penderita demensia. Hal ini dipelajari dalam bidang psikologi lansia untuk mengetahui bagaimana gangguan mental pada lansia yang bisa terjadi sebagai akibat dari berbagai masalah yang timbul pada masa lansia tersebut.
- Alzheimer
Penyakit alzheimer adalah tipa paling umum dari kelainan neurokognitif yaitu dengan catatan 50%-70 % kasus. Kelainan ini pada umumnya akan mempengaruhi ingatan, kemampuan spasial visual, bahasa, perhatian dan juga kemampuan eksekutif seperti menilai masalah dan memecahkan masalah.Kebanyakan penyakitnya lambat dan ada juga yang perogresif. Ketika gejala alzheimer sudah terlihat, perubahan didalam juga sudah terjadi dalam waktu lama. Sekitar 60 % orang dengan demensia dikenal sebagai mixed dementia yang merupakan tipe lain dari Dementia. Ketahui juga mengenai gangguan kognitif dalam psikologi abnormal, penerapan psikologi kognitif dalam tingkah laku, proses perkembangan kognitif remaja dan gangguan psikologis pada dewasa awal .
- Perubahan Intelektual
Perubahan intelektual dalam perkembangan kognitif pada masa dewasa akhir tidak selalu menghasilkan pengurangan kemampuan. Sementara Fluid Intelligence, yaitu kemampuan untuk melihat pola dan hubungan untuk memecahkan masalah memang menurun dalam tahun – tahun berikutnya. Namun Crystallized inteligence, yaitu kemampuan untuk menggunakan informasi yang terakumulasi untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan dapat menunjukkan sedikit kenaikan selama rentang usia tersebut pada 40%-60% orang lanjut usia yang diberi latihan secara berulang seperti contoh terapi kognitif pada lansia untuk cara mengatasi gangguan kognitif .
Kemampuan mental seseorang akan mencapai puncak pada usia 20 tahunan sebagai perkembangan kognitif pada masa dewasa awal, lalu mengalami penurunan sedikit demi sedikit. Perkembangan kognitif pada orang dewasa akhir akan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana ia berkembang. Jika faktor lingkungan mendukung, maka penurunan fungsi kognitif tentunya tidak akan terlalu mempengaruhi cara berpikir seseorang yang berada di tahap usia dewasa akhir. Diperlukan juga kemampuan mental untuk menyesuaikan diri pada situasi – situasi yang baru dan mengingat kembali hal – hal yang pernah dipelajari, mengasah penalaran secara analogis dan juga kemampuan berpikir kreatif.