Pengertian istilah “kognitif” berasal dari kata “pengetahuan” yang memiliki kemiripan dengan “know” yang berarti mengetahui. Dalam arti yang lebih luas, teori perkembangan kognitif menurut psikologi adalah proses struktural yang menggunakan informasi (Muhibbin, 2005: 65). Teori kognitif lebih menitik beratkan pada proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri.
Baharudin menjelaskan bahwa teori ini lebih menarik perhatian dibandingkan peristiwa internal. Belajar tidak hanya berkaitan dengan hubungan antara stimulus dan respon, seperti dalam teori belajar behavioristik menurut pada ahli, tetapi teori ini lebih daripada itu dimana, belajar berkaitan dengan proses berpikir yang sangat kompleks (Nugroho, 2015: 290).
Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian itu saling berhubungan melalui konteks situasi keseluruhan. Mengisolasi atau membagi situasi/topik menjadi bagian-bagian kecil dan memeriksanya secara terpisah mengalahkan tujuannya.
Menurut teori ini, belajar adalah proses internal yang meliputi memori, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek psikologis dan lainnya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan teori kognitif secara lebih rinci:
Kelebihan Teori Kognitif
1. Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri
Dalam teori kognitif, siswa harus lebih kreatif karena mereka tidak hanya menanggapi dan menerima rangsangan, tetapi mengolah informasi dan berpikir untuk menghasilkan ide dan mengembangkan pengetahuan. Sekaligus meningkatkan kemandirian siswa, salah satu cara mendidik anak agar mandiri sejak usia dini.
Misalnya pada saat siswa mengerjakan soal, siswa dapat bekerja secara mandiri. Karena pada saat belajar siswa menggunakan pikirannya sendiri untuk mengasah ingatannya tanpa bergantung pada orang lain.
Menurut para ahli kognitif, artinya mencipta atau membuat sesuatu yang baru atau ide yang baru dari yang sudah ada, jadi dalam teori kognitif, siswa harus mampu menciptakan hal-hal baru yang belum ada, atau memperbarui. hal-hal yang belum tersedia yang sudah ada lebih baik lagi. Teori kognitif ini mudah diterapkan dan juga telah banyak diterapkan dalam pendidikan di Indonesia pada semua jenjang.
2. Membantu siswa memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah
Teori kognitif membantu siswa memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah karena siswa sebagai peserta didik adalah peserta aktif dalam pembelajaran, suatu proses yang enitikberatkan pada bagaimana siswa mengingat, mencari dan menyimpan informasi dalam ingatannya. Serta menekankan cara berpikir siswa sehingga lebih mudah memahami materi pelajaran yang ada.
3. Berpikir kritis melalui teori kognitif
Anak menjadi pemikir yang lebih kritis dan analitis dalam aktivitasnya, mereka memahami materi dan contoh melalui hasil analisis, observasi dan pemahaman terhadap aktivitasnya sendiri. Aktivitas yang dilakukannya memberikan feedback terhadap perubahan cara pemikirannya yang lebih luas.
4. Belajar tanggung jawab
Teori kognitif, apa yang dipelajari seseorang meningkatkan kemandirian dan meningkatkan kreativitas siswanya, mereka merasa bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, melalui teori kognitif mereka terbiasa dilatih untuk berpikir dengan hati-hati, tidak sulit bagi mereka untuk memahami apa yang mereka pelajari.
5. Sebuah teori yang banyak digunakan di Indonesia
Sebagian besar kurikulum pendidikan pemerintah Indonesia lebih menitikberatkan pada teori kognitif yang mengutamakan pengembangan pengetahuan setiap orang. Pengembangan pengetahuan yang lebih mengutamakan aspek pada keseluruhan individu baik dari aspek intelektual, penerapan, analisis, pemahaman dan cara pandang individu dalam menghadapi setiap persoalan.
6. Cukup memberikan landasan teori
Dalam hal metode pengajaran kognitif, guru hanya perlu memberikan dasar-dasar bahan ajar untuk pengembangannya, dan kelanjutannya dapat dimengerti atau tidak tergantung pada siswa dan guru hanya perlu mengamati dan menjelaskan kemajuan perkembangan siswa dari bahan yang telah disediakan.
7. Memaksimalkan daya ingat
Dengan menerapkan teori kognitif ini, guru dapat memaksimalkan daya ingat siswa untuk mengingat semua materi yang disampaikan, karena perkembangan persepsi motorik anak dalam pembelajaran kognitif salah satunya menekankan daya ingat siswa untuk selalu mengingat materi yang diberikan kepadanya.
Kekurangan Teori Kognitif
8. Tidak semua pendidikan sesuai dengan teori kognitif
Tidak semua teori dan tingkatan pendidikan dapat dipraktikkan dengan teori kognitif, ada beberapa materi yang sulit dipahami jika menggunakan pembelajaran kognitif. Dalam hal ini, sebaiknya guru mengganti teori belajar kognitif dengan teori belajar lain yang berkaitan dengan materi dan tingkatan siswa.
Juga sulit bagi guru untuk membuat siswanya memahami bagaimana proses kerja kelompok adalah salah satu strategi teori kognitif. Karena kesulitan-kesulitan tersebut, guru harus mengulangi penjelasannya sampai siswa benar-benar memahami bagaimana proses atau alur pembelajaran yang dimaksud, sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik dan efisien, menghasilkan apa yang diharapkan.
9. Tidak semua orang memiliki daya ingat yang sama
Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan daya ingat siswa dan kemampuan kemampuan mengingat secara keseluruhan dari setiap siswa, maka kelemahannya disini bahwa teori kognitif menganggap semua siswa memiliki kemampuan daya ingat yang sama dan itu tidak dibedakan sama sekali.
10. Tidak memperhatikan perkembangan umum mereka
Terkadang teori kognitif ini tidak memperhatikan bagaimana siswa belajar atau mengembangkan pengetahuan dan bagaimana siswa mencarinya, karena pada dasarnya setiap siswa memiliki cara yang berbeda.
11. Siswa tidak sepenuhnya memahami materi yang diajarkan
Jika hanya metode neurosains kognitif yang digunakan dalam pengajaran, dapat dipastikan siswa tidak akan sepenuhnya memahami materi yang disampaikan. Jika sekolah kejuruan hanya menggunakan teori dan metode kognitif saja tanpa metode pengajaran lainnya, siswa akan kesulitan mempraktekkan kegiatan atau materi. Saat menerapkan teori kognitif, perhatian harus diberikan pada kemampuan siswa untuk mengembangkan materi yang diterima.