Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kognitif » Proses Perkembangan Kognitif Remaja Paling Lengkap

Proses Perkembangan Kognitif Remaja Paling Lengkap

by Arby Suharyanto

Hello sobat semua, kembali lagi bertemu dengan penulis yang selalu setia memberikan ulasan yang menarik dalam setiap artikel yang penulis sajikan buat anda ya sobat. Penulis berharap sobat semua masih setia membaca artikel yang penulis sajikan agar bisa menambah wawasan serta informasi buat sobat semua dalam berbagai hal tentunya.

Penulis juga berharap kebiasaaan membaca ini dapat sobat wariskan atau tularkan kepada orang –  orang disekiat anda ya sobat, karena seyogianya hari demi hari niat atau hobby membaca sudah semakin sedikit. Padahal seperti yang sudah kita ketahui dan kita rasakan bersama, dengan membacala kita dapat mengetahui berbagai informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui atau bahkan tidak pernah kita dengar.

Oke sobat semua, tidak jauh berbeda dari artikel yang sebelumnya, pada kesempatan kali ini kita masih akan membahas menegnai psikologi. Adapun materi atau tema dan pokok pembahasan mengenai psikologi tersebut adalah tentang proses perkembangan kognitif remaja. (Baca juga mengenai teori pengenalan pola dalam psikologi kognitif)

Nah sobat semua apabila anda adalah seorang remaja atau seorang yang memiliki anak atau keluarga yang sedang berusia remaja , ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini agar anda memahami secara mendalam bagaimana proses perkembangan kognitif remaja tersebut ya sobat. Yuk mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai proses perkembangan kognitif remaja tersebut, ada baiknya kita mengulas terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan psikologi. Karena tidka semua diantara kita yang mengetahui pengertian psikologi tersebut. (Baca juga mengenai pendekatan kognitif dalam organisasi)

Oke sobat, adapun yang dimaksud dengan psikologi adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari atau meneliti tentang kejiwaan, mental, sikap, atau perikaku seorang individu serta pengaruhnya dan hubungannya dengan lingkungannya. Adapn psikologi ini sendiri mengamati sesuatu yang bersifat abstrak. Nah sobat, kini kita saatnya membahas apa yag menjadi pembahasan atau topik utama kita yaitu mengenai proses perkembangan kognitif remaja tersebut. Berikut ulasannya untuk anda.

Kata “ remaja “ berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang berarti “ to grow “ atau “ to grow maturity “. Dengan demikian pengertian remaja tersebut dapat kita simpulkan sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak –  kanak dengan masa dewasa.

Secara umum, setia remaja pasti mengalami apa itu yang disebut dengan perkembangan kognitif. Perkembangan kohnitif itu sendiri merupakan perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. (Baca juga mengenai pendekatan kognitif dalam bimbingan konseling)

Ada pun pada masa remaja ini terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah semputna dan dilingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi yang memungkinkan remaja untuk berpikir secara abstrak. Secara garus besar, proses perkembangan kognitif pada remaja dapat dikategorikan menjadi dua sisi perubahan –  perubahan kognitif, yaitu sebagai berikut.

1. Pemikiran Operasional Formal

Yang pertama adalah pemikiran operasional formal, yaitu suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira – kira 11 sampai dengan 12 tahun dan terus berlanjut sampai seseorang berusia remaja, mencapai masa tenang hingga mencapai dewasa. (Baca juga mengenai konsep manusia dalam psikologi kognitif)

Pada tahap ini, seorang anak sudah bisa berpikir secara abstrak dan hipotesis serta mampu memikirkan sesutau yang akan terjadi  ( sesuatu yang bersifat abstrak ). Proses perkembangan kognitif remaja yang bersifat pemikiran operasionla formal ini , dibedakan menjadi tiga hal penting, antara lain sebagai berikut :

  • Penenkanan pada kemungkinan versus kenyataan ( emphasizing the possible versus the real ).
  • Penggunaan penalaran ilmiah ( using scensitif reason ) kualitas ini terlihat ketika remaja harus memecahkan beberapa masalah secara sistematis.
  • Kecakapan dalam mengkombinasikan ide – ide ( sklillfully combining  ideas ).

Adapun ciri –  ciri dari proses perkembangan kognitif remaja ini adalah bahwasanya seorang remaja berpikir secara abstrak, idealis dan logis.

  • Berpikir secara abstrak, yaitu remaja dapat berpikir untuk memecahkan persamaan – persamaan aljabar yang bersifat abstrak.
  • Berpikir secara idealistis, yaitu kemampuan remaja dalam berpikir sesuatu ang bersifat mungkin, mereka berpikir tentang ciri ideal mereka sendiri, orang lain dan dunia.
  • Berpikir secara logis, yaitu berpikir seperti seorang ilmuwan, yang menyusun rencana untuk memecahkan masalah – masalah dan mengujinya secara sistematis pemcahan – pemecahan masalah tersebut.

2. Perkembangan Pengambilan Keputuan

Yang kedua adalah perkembangan pengambilan keputusan. Remaja adalah masa dimana terjadi peningkatan pengambilan keputusan. Dalam tahap ini, seorang remaja akan mulai bisa mengambil keputusan – keputusan tentang masa depannya. (Baca juga mengenai aplikasi psikologi kognitif dalam pembelajaran)

Seperti contohnya keputusan dalam memilih seorang teman, keputusan akan melanjutkan memilih kuliah dimana setelah lulus SMA atau memutuskan untuk mencari kerja, keputusan untuk memilih mengikuti bimbingan belajar untuk memperdalam pengetahuan, dan lain sebagainya.

Adapun tahap pengambilan keputusan ini dimulai sejak seseorang berusia 11 hingga 12 tahun dan juga pada usia 15 sampai dengan 16 tahun. Adapun pengambilan keputusan yang dilakukan oelh seorang remaja yang lebih tua biasanya sering kali jauh lebih semurna jika dibandingkan dengan remaja yang masih labil, karena pada umumnya seorang remaja yang lebih tua memikirkan sisi negatif dan positif dari keputusan yang akan diambil.

Namun sobat, kemampuan dalam pengambilan keputusan tidak menjamin kedewasaan seorang remaja, dan juga keputusan yang diambil tidak bersifat mutlak lebih baik dan semurna juga bagi pihak yang lainnya. oleh karena itu sobat, seorang remaja perlu memiliki lebih banyak peluang untuk mempraktekkan dan mendiskusikan pengambilan keputusan yang realistis agar keputusan tersebut benar – benar keputusan nyang layak dan terbaik bagi semua pihak.

Salah satu strategi bagi remaja untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan remaja terhadap pilihan – pilihan hidup di dunia nyata misalnya seperti masalah seks, masalah obat – obatan terlarang, kebut –  kebutan di jalan. (Baca juga mengenai gangguan kognitif dalam psikologi abnormal)

Nah sobat semua ,anda juga bisa menjadikan ulasan diatas sebagai refrensi ya untuk menambah informasi serta pengetahuan anda mengenai proses perkembangan kognitif remaja tersebut. Sekain ulasan yang bisa penulis share, terima kasih bagi sobat semua yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Salam!

You may also like