Pengertian kognitif adalah mengenai bagaimana seseorang melakukan adaptasi dan memberi interpretasi pada objek, kondisi dirinya dan juga berbagai kejadian di sekitar dirinya. Menurut pengertian umum, peran kognisi dalam diri manusia dapat diartikan sebagai suatu potensi intelektual yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa dan sintesa, lalu evaluasi yang berhubungan dengan kognisi berdasarkan pengetahuan empiris yang faktual. Persoalan yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional atau mengembangkan akal merupakan ranah kognitif.
Teori – teorinya lebih menekankan pada bagaimana proses dan upaya untuk mengoptimalkan aspek rasional pada seseorang. Setiap saat manusia akan terlibat dalam berbagai aktivitas kognitif yang tidak terhitung banyaknya melalui input dari lingkungan sekeliling. Proses kognitif ini akan berlangsung sejak kelahiran seseorang sampai akhir usianya. Karena itulah dalam kajian psikologi perkembangan, ranah kognitif terbagi menjadi beberapa fase sejak kanak – kanak hingga dewasa. Orang dewasa berada pada tahap kognitif operasional formal menurut Piaget.
Pemikiran Post Formal
Penggambaran Piaget mengenai perkembangan kognitif mendapatkan beberapa tambahan dari riset – riset dan karya teoritis yang menyatakan perubahan dalam kognisi. Pemikiran post formal dikatakan merupakan kombinasi antara logika, emosi dan pengalaman yang nyata yang berperan untuk menyelesaikan lebih dari satu masalah. Dengan demikian, penalaran formal bukan menjadi satu – satunya yang penting dalam kemampuan berpikir secara dewasa. Ada reflective thinking atau pemikiran reflektif, yaitu pemikiran logis yang muncul pada masa dewasa dengan melibatkan proses evaluasi terhadap informasi yang ada dan mempertimbangkan semua bukti yang mendukung. Lalu ada pula pemikiran pasca formal yang merupakan pemikiran matang yang bergantung kepada pengalaman yang subjektif, intuisi dan logika yang akan berguna dalam memecahkan masalah yang ambigu, tidak pasti, tidak konsisten dan tidak sempurna.
Pembagian Masa Dewasa
Pengertian dewasa adalah individu yang sudah menyelesaikan tahap – tahap pertumbuhannya secara fisik dan telah mempersiapkan diri untuk menerima kedudukan atau posisinya dalam masyarakat, dan bersama – sama dengan orang dewasa lainnya. Ada tiga tahap perkembangan dalam kedewasaan yaitu antara lain:
- Masa Dewasa Awal
Istilah ini digunakan untuk menunjuk masa transisi dari remaja atau adolescent kepada masa kedewasaan. Tahap perkembangan kognitif pada dewasa awal ini termasuk rentang usia dari mulai 18 sampai 40 tahun yang ditandai oleh kegiatan yang sifatnya bereksperimen dan bereksplorasi. Menurut Santrock, transisi dari masa remaja ke dewasa biasanya ditandai dengan perubahan yang terus menerus dan berkelanjutan. Kemampuan kognitif pada masa dewasa awal sangat baik dan menunjukkan adanya adaptasi dengan aspek – aspek yang pragmatis dan adaptasi dengan keterampilan seseorang untuk berpikir logis. Menurut Gisella Labouvie-Vief (1986) pemikiran tahap dewasa awal menunjukkan perubahan yang signifikan. Pemikiran individu dewasa muda akan menjadi lebih konkrit dan pragmatis sebagai tanda kedewasaan. Ketahui juga mengenai gangguan psikologis pada dewasa awal.
- Masa Dewasa Madya
Tahap kedua dalam perkembangan kognitif orang dewasa dalam rentang usia 40-60 tahun merupakan masa terjadinya penurunan kemampuan fisik dan perluasan tanggung jawab, yaitu masa dimana individu menjadi lebih sadar akan usia muda dan berkurangnya jumlah waktu hidupnya. Ini adalah titik dimana seseorang berusaha meninggalkan sesuatu yang mempunyai makna kepada generasi selanjutnya, ketika ia sudah mencapai dan mendapatkan kepuasan dalam karier. Masa ini mencakup keseimbangan antara pekerjaan dan tanggung jawab yang dimiliki di tengah – tengah perubahan fisik dan psikologis yang terjadi seiring dengan proses penuaan yang berlangsung.
Pada masa ini menurut Erikson, orang akan menjadi lebih sukses atau justru mengalami hal sebaliknya, yaitu berhenti mencoba mencapai sesuatu. Pada tahap ini mereka akan mulai memiliki rasa kasih sayang terhadap milik dan hasil usahanya, mencurahkan perhatian, dan berbagi. Sisi negatif dari fase ini berupa salah satu efek psikologis masa dewasa tengah adalah stagnasi yang terjadi ketika individu mulai menjadi egois dan hanya fokus dengan dirinya sendiri.
- Masa Dewasa Akhir
Usia lanjut berada pada rentang usia 60 tahun hingga kematian. Perkembangan kognitif pada orang dewasa tahap akhir akan mengalami penurunan dalam beberapa aspek, namun beberapa aspek lain tidak terpengaruh. Misalnya, kecepatan memproses informasi dan mengeluarkan informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Namun hal ini tidak akan sama dialami oleh setiap orang karena adanya perbedaan individu.
Tahap Perkembangan Kognitif Orang Dewasa
K.Warner Schaie mengemukakan tahapan penggunaan intelektualitas yang berkembang di dalam konteks sosial, seputar beberapa tujuan yang muncul di berbagai tahap kehidupan. Tujuan ini dimulai dari perolehan informasi dan keterampilan yang perlu diketahui ke integrasi praktis dari pengetahuan dan keterampilan tersebut. Tahap perkembangan kognitif pada orang dewasa menurut W. K.Schaie tersebut yaitu:
1. Tahap Perolehan (Acquisitive Stage)
Tahap ini adalah fase dimana anak dan remaja mempelajari suatu informasi dan keterampilan namun sebagian besar melakukan dengan sekedar mendapatkannya sebagai persiapan untuk keterlibatan di dalam susunan masyarakat. Individu dewasa awal mendapatkannya melalui jalur pendidikan yang juga menjadi bagian dari proses perkembangan kognitif remaja. Tugas individu dalam fase ini adalah untuk mendapatkan keahlian, pengetahuan dan intelektualitas.
2. Tahap Pencapaian (Achieving Stage)
Tahap perkembangan kognitif pada orang dewasa muda yang berarti mereka menggunakan pengetahuan untuk mendapatkan keahlian dan kemandirian sebagai tujuan pribadinya. Ini adalah masa pencapaian prestasi individu, dimana mulai memiliki kemampuan untuk mempraktekkan semua potensi intelektual, bakat dan minat, pengetahuan dan juga keterampilan yang dimiliki dan diperoleh pada tahap sebelumnya di dunia karir, membangun keluarga.
3. Tahap Tanggung Jawab (Responsible Stage)
Merupakan tahap yang terjadi pada dewasa awal dan dewasa paruh baya ketika mulai memikirkan tujuan jangka panjang dan masalah – masalah lain yang berhubungan dengan tanggung jawab mereka terhadap orang lain. Tanggung jawab tersebut dilakukan secara etika, moral, pekerjaan, sosial dan masyarakat dan keluarga. Penerapan psikologi kognitif dalam tingkah laku dan karakteristik perkembangan individu aspek kognitif serta perkembangan emosi usia dewasa juga perlu Anda ketahui.
4. Tahap Eksekutif (Executive Stage)
Ini adalah masa dimana dewasa paruh baya atau dewasa tengah mulai menghadapi banyak tingkat hubungan yang kompleks dan mulai bertanggung jawab terhadap kehidupan sosialnya. Biasanya individu tersebut telah mencapai puncak karirnya sehingga memiliki pekerjaan yang mapan, termasuk peran dan tanggung jawab yang lebih besar daripada sebelumnya dalam organisasi yang telah dirintis sejak masa dewasa muda.
5. Tahap Reorganisasional (Reorganizational Stage)
Tahap dalam perkembangan kognitif pada orang dewasa ini awalnya tidak ada dalam fase Schaie sebelumnya. Akan tetapi ketika manusia berumur panjang menuntut adanya klasifikasi yang membagi masa dewasa akhir menjagi tiga bagian, maka tahap ini diusulkan. Ketika dewasa akhir memasuki masa pensiun dari pekerjaannya dan mulai mengatur kembali hidup mereka di sekitar aktivitas yang tidak berkaitan atau berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya, mengatur surat wasiat, merubah pengarahan medis, mengatur keuangan untuk melindungi aset – asetnya dan lain sebagainya.
6. Tahap Reintegrasi (Reintegrative Stage)
Ini adalah tahap dimana seseorang mencapai usia 70 tahun. Pada usia ini, ada sedikit kebutuhan untuk mendapatkan pengetahuan atau penggunaan aktif dari pengetahuan yang didapatkan di tahap – tahap sebelumnya. Merupakan tahap dimana individu lanjut usia mulai mempersiapkan kematian, melepaskan diri dari duniawi dan merenungkan pencapaian mereka, mengolah dan memproses semua pengalaman yang didapatkan selama hidup. Merefleksikan keberhasilan maupun kegagalan dalam perjalanan hidupnya untuk mencari makna dan arti dari kehidupannya sendiri. Mereka tidak suka untuk membuang waktu dalam masalah yang tidak ada hubungannya dengan dirinya.
7. Tahap Legasi (Legacy Creating Stage)
Ketika tahap reintegrasi sedang berjalan atau mendekati utuh, orang lanjut usia kemungkinan akan membuat instruksi untuk orang – orang yang akan ditinggalkannya mengenai kepemilikan barang – barang, aset, dan sejarah hidupnya, atau hingga menuliskan cerita hidupnya sebagai warisan bagi orang tercintanya.
Teori Masa Hidup
Perubahan kognitif pada masa dewasa awal didukung oleh perkembangan korteks otak besar lebih lanjut, khususnya di bagian orak depan. Menurut teori Masa Hidup, perkembangan kognitif pada orang dewasa terbagi menjadi tiga sudut pandang yaitu:
- Terjadinya transformasi dalam struktur pemikiran dengan cara berpikir yang kualitatif dan khas, baru, juga memperluas perkembangan kognitif dan perubahan yang terjadi di masa kanak – kanak dan remaja.
- Usia dewasa merupakan masa untuk mencapai pengetahuan yang lebih maju dalam satu bidang tertentu, yaitu pencapaian yang memiliki implikasi atau dampak penting terhadap pengolahan informasi dan kreativitas individu.
- Penelitian tentang sejauh mana kemampuan mental yang beragam akan dinilai oleh tes kecerdasan akan tetap stabil atau justru mengalami perubahan selama tahun- tahun di tahap dewasa yang dilalui.
Istilah penuaan kognitif biasanya digunakan untuk merujuk kepada area psikologi perkembangan yang berfokus kepada bidang yang mempelajari perubahan kognitif dari masa dewasa muda hingga kepada masa kehidupan yang sangat lanjut. Diantara proses – proses perkembangan adalah minat yang merefleksikan fungsi kognitif seperti inteligensi, ingatan dan penalaran. Asumsi yang mendasar bahwa kognisi digunakan dalam banyak cara untuk mencapai tujuan – tujuan yang berbeda selama masa kedewasaan,dan kognitif merupakan komponen pusat dari konsep seseorang untuk diri sendiri di masa lalu, sekarang dan masa depan, dan penyesuaian individu terhadap tantangan di kehidupan sehari – hari.