Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Industri dan Organisasi » 11 Kontribusi Psikologi Dalam Perilaku Organisasi

11 Kontribusi Psikologi Dalam Perilaku Organisasi

by Derina Asta

Di dalam psikologi, perilaku merupakan semua hal atau sesuatu yang dilakukan oleh seseorang. Dalam hal ini perilaku dapat disebut juga sebagai adanya tindakan yang cukup konkret yang dilakukan oleh individu. Bisa berupa reaksi, persepsi, tanggapan yang berasal dari manusia itu sendiri dalam wujud individu dan juga berupa hal- hal spontan yang bisa direncanakan maupun sedang dipikirkan tanpa ada paksaan sedikitpun.

Organisasi merupakan sebuah tempat atau wadah yang di dalamnya terdapat dua atau lebih individu yang berinteraksi satu sama lain mempunyai konsep yang sama, pemikiran yang sama karena tujuannya pun sama pula.

Menurut Sondang P.Siagian (1980), selain itu organisasi juga merupakan bentuk persekutuan diantara dua orang atau lebih yang satu dan lainnya bekerja sama agar bisa mencapai sesuatu tujuan bersama dan juga terikat secara formal dalam ikatatan hierarki dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau kelompok yang disebut dengan bawahan.

Organisasi menurut Dwight waldo (1971) organisasi merupakan struktur hubungan antar orang-orang berdasarkan pada wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi. Sehingga yang dimaksud disini adalah terjalinnya sebuah kerja sama dengan tujuan mencapai keberhasilan bersama pula.

Baca juga :

Sehingga jika kita satukan secara umum perilaku organisasi merupakan sebuah studi yang di dalamnya mempelajari mengenai cara hidup, tingkah laku seseorang dan juga perilaku seseorang pada berbagai kegiatan organisme yang dilakukannya dan mengenai cara mereka bergabung serta melaksanakan sebuah organisasi tersebut. Untuk itu berikut 11 kontribusi psikologi dalam perilaku organisasi.

1. Sebagai psikologi pembelajaran

Dalam hal ini ilmu- ilmu yang ada di dalam psikologi berkaitan dengan usaha, pengukuran, penjelasan dan juga mengubah adanya perilaku manusia, bahkan mengubah dari perilaku manusia itu sendiri.

Sehingga pada akhirnya melibatkan adanya sebuah studi usaha dan untuk secara spesifik dalam bidang perilaku organisasi yang berkaitan dengan adanya masalah- masalah seperti kebosanan, persepsi, kepeminpinan dan lain sebagainya.

2. Psikologi sebagai sistem sosial

Dalam perilaku organisasi, psikologi memiliki keterkaitan antara sistem sosial dan juga psikologi sosial seseorang dalam melakukan tugasnya. Dalam hal ini berhubungan dengan adanya sebuah kepentingan yang dipertahankan atas dasar rasa kebersamaan dalam perilaku sebuah organisasi dan juga konsekuensi aktivitas.

Karena dalam perilaku organisasi adalah disiplin ilmu yang sebenarnya lebih relative pada sebuah penerapan yang baru dan juga didukung dengan ilmu lainnya.

3. Psikologi sebagai hubungan dinamika kelompok

Dalam ilmu psikologi memang lebih memfokuskan sesuatu hal yang berhubungan dengan sesama manusia dan juga mempelajari segala hal yang berhubungan dengan manusia lainnya. konsep yang satu ini juga berlaku dari adalah kehidupan perilaku organisasi dan juga tim kerja yang ada dalam sebuah organisasi. Artinya dalam kegiatan sosiologi yang mempelajari hubungan satu manusia dengan manusia lainnya.

Baca juga :

4. Psikologi sebagai penjelasan ilmu antropologi

Dalam ilmu antropologi di dalamnya terdapat hubungan masyarakat dalam mempelajari sifat manusia dan juga kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Selain itu mempelajari juga mengenai seluk beluk kehidupan manusia dan juga perbedaan-perbedaan yang ada, sikap fundamental dalam nilai dan juga norma-norma yang berkaitan dengan cara bertindak seseorang dan juga pengaruh kelompok dalam psikologi sosial.

5. Sebagai penerapan adanya perubahan

Dengan ilmu psikologi,kita juga belajar bagaimana cara berkomunikasi di dalam sebuah kelompok. Pola- pola cara berkomunikasi yang baik inilah yang perlu diterapkan apabila terdapat sebuah perubahan yang terjadi, sehingga haruslah yang dapat memenuhi kebutuhan individu dan tidak mementingkan satu golongan saja, agar nantinya dapat tercipta kebersamaan antara individu.

6. Psikologi sebagai cara untuk Mengurangi hambatan

Dengan mempelajari ilmu psikologi dan penerapannya dalam organisasi tentu akan bermanfaat ketika adanya hambatan yang terjadi dalam kelompok, bagaimana cara menerima nya, memahami dan juga mengukur serta mengubah pola pikir dengan cara komunikasi yang tepat, agar nantinya kebutuhan setiap individu pun akan segera terpenuhi keseluruhannya.

Baca juga :

7. Sebagai pembelajaran ilmu politik

Dimana di dalamnya bisa lebih mempelajari mengenai perilaku setiap individu dan juga sebuah kelompok di dalam ilmu politik, dan juga mengenai bagaimana adanya perilaku organisasi memanipulasi kekuasaan dan juga tidak mementikan kelompok, malah sebaliknya lebih mementingkan kebutuhan individu semata.

8. Memecahkan masalah dalam oganisasi

Kontribusi selanjutnya yang dapat terlihat dengan nyata adalah dalam memecahkan sebuah masalah yang biasanya dihadapi di dalam organisasi, khususnya dalam bidang ilmu perilaku organisasi yang dikaitkan dengan bidang ilmu lainnya. Misalnya saja ilmu sosiologi, politik dan juga psikologi sosial. selain itu apabila ada sebuah permasalahan yang dirasa rumit dan sulit dipecahkan, menggunakan ilmu psikologi akan lebih mudah diselesaikan.

9. Berupaya mengungkapkan dampak individu kelompok

Dalam psikologi juga bisa mempelajari adanya perubahan yang terjadi dalam sebuah individu kelompok, serta mengungkapkan adanya dampak perilaku yang terjadi, baik dari kelompok itu sendiri maupun dari struktur organisasinya. Biasanya dalam hal ini dalam konteks produktivtas kerja dan juga sebuah efektivitas dalam organisasi.

Baca juga :

10. Sebagai peningkatan mobtivasi

Melalui psikologi seseorang yang tadinya kehilangan motivasi bisa kembali ditingkaykan dan dibangkitkan, mislanya dengan sebuah pendekatan individu dan juga pelru dilakukan dengan cara ilmu psikologi agar motivasi yang dilakukan pun nantinya tepat pada sasaran utama. Dalam hal ini peran psikologi dalam manajemen sumber daya manusia ikut mempengaruhi.

11. Sebagai penentu kualitas kerja seseorang

Penentuan kualitas kinerja seseorang juga dapat kita nilai dengan menggunakan cara psikologi. Dalam hal ini dapat menggunakan konsep manajemen dan juga yang ada di dalam sebuah perusahaan, misalnya penggunaan tes konseling. Sehingga dapat terlihat nantinya dampak kinerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi tersebut. Apakah memang memiliki dampak positif, atau memang malah sebaliknya yang memiliki efek negative.

Nah, berikut ulasan mengenai kontribusi psikologi dalam perilaku organisasi. Dimana dari kesebelas komponen diatas tersebut sudah dapat mewakili dari sekian banyak kontribusi psikologi dalam peranannya disebuah kelompok atau organisasi, dengan adanya peranan psikologi juga membuat lingkungan organisasi menjadi jauh lebih terkodinir dan menumbuhkan motivasi dari setiap anggota individu. sehingga peranan dari psikologi memang perlu dilakukan secara seksama dan juga menggunakan sistem interaksi sosial dari individu satu ke individu lainnya.

You may also like