Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Industri dan Organisasi » 7 Teori Psikologi Konsumen Menurut Para Ahli

7 Teori Psikologi Konsumen Menurut Para Ahli

by Titi Rahmah

Psikologi konsumen merupakan salah satu cabang psikologi yang mempelajari perilaku terhadap penjual ke konsumen atau sebaliknya. Psikologi konsumen berakar pada peran psikologi dalam periklanan dan penjualan. Psikologi konsumen mencakup studi tentang konsumen sebagai pembeli, konsumen sebagai warga negara, dan sumber informasi dasar tentang perilaku.

Psikologi konsumen lebih berfokus pada perilaku konsumen, seperti menganalisis proses pembelian kebutuhan sehari-hari, jasa, barang tahan lama (rumah, mobil), yang mencerminkan orientasi masa depan. Adapun 3 macam proses pembelanjaan menurut psikologi konsumen sebagai berikut:

  • Proses penawaran: proses menarik perhatian, menginformasikan, membangkitkan minat, menciptakan keinginan untuk membeli menggunakan barang dan jasa. Contoh iklan di media massa.
  • Proses keputusan pembelian, meliputi proses pembelian berdasarkan kebiasaan dan penilaian. Misalnya memilih produk konsumen (selera, gaya, fitur produk, dan lain-lain).
  • Proses mendefinisikan kebutuhan dan keinginan konsumen, di mana, antara lain, motif pembelian sekelompok orang, ekspektasi finansial orang, perkiraan permintaan produk dan layanan, reputasi produk yang ada, dan lain sebagainya.

Berikut psikologi konsumen menurut para ahli sebagai berikut :

1. Hawkins, Best dan Coney (2001)

Psikologi konsumen adalah studi tentang proses yang terlibat dalam pemilihan, penentuan, akuisisi, penggunaan dan pembuangan individu, kelompok atau organisasi dan produk, layanan, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhan dan efek dari proses ini pada konsumen dan masyarakat.

Faktor psikologis dalam perilaku konsumen pun diajarkan dalam psikologi konsumen secara lengkap dan menyeluruh sehingga bukan hanya sekadar teori pemasaran, penjualan, atau pembelian namun membahas pada aspek-aspek yang konkrit yang mempengaruhi hal-hal dalam psikologi konsumen tersebut.

2. Munandar (2001)

Psikologi konsumen atau perilaku konsumen menurut Munandar (2001) adalah mempelajari perilaku masyarakat dalam arti luas terhadap barang dan jasa dimana masyarakat tersebut menjadi konsumen. Misalnya, jelaskan pilihan apa yang dibuat dan mengapa.

3. Schiffman dan Kanuk (2008)

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 6) mengemukakan bahwa studi psikologi konsumen sebagai individu membuat keputusan tentang alokasi sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha dan energi). Konsumen memiliki perbedaan menarik untuk dikaji karena melibatkan semua orang dari berbagai sisi usia, latar belakang budaya, pendidikan dan kondisi sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk belajar sebagai konsumen perilaku dan faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku.

4.Gerald Zaldman (2013)

Menurut Gerald Zaldman dalam Hadiyati Fitria dan Endang Ahmad Yani (2013:108) psikologi konsumen adalah aktivitas, proses, dan hubungan antar kelompok dalam psikologi sosial individu, kelompok, dan organisasi dalam memperoleh, menggunakan, dan mengimplementasikan suatu produk atau lainnya sebagai hasil dari pengalaman yang diperoleh dari produk, layanan, dan sumber lainnya.

5. Mangkunegara (2009)

Mangkunegara (2009:4) psikologi konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi berkaitan dengan proses pengambilan keputusan memperoleh dan menggunakan barang atau jasa keuangan dipengaruhi oleh lingkungan. Hal ini mencakup pada salah satu faktor kognisi dalam perilaku konsumen yang saling berkaitan antar konsumen dengan penjual atau antar keputusan pembelian dengan pemasaran.

6. Peter dan Olson (2013)

American Marketing Association Peter and Olson (2013) mendefinisikan psikologi konsumen atau perilaku konsumen sebagai pengaruh dan kesadaran perilaku dan lingkungan tempat orang bertukar informasi, dinamika interaksi dalam setiap aspek kehidupan. Teori psikologi massa digunakan dalam psikologi konsumen sebagai bentuk kegiatan mendapatkan informasi serta dinamika kelompok interaksi yang melibatkan antar penjual dengan konsumen dan sebaliknya.

7. Sutisna (2002)

Menurut Sutisna (2002), ada dua alasan mengapa psikologi atau perilaku konsumen dipelajari.

  • Konsumen sebagai fokus perhatian pemasaran.

Sangat penting untuk mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen saat ini. Memahami konsumen mengarahkan pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efektif. Jika bidikan dalam fokus, biaya iklan lebih murah dan tepat sasaran.

  • Tren bisnis melebihi permintaan

Tren bisnis saat ini menunjukkan bahwa produk dipasok melebihi permintaan. Karena kelebihan pasokan tersebut, banyak produk tetap tidak terjual atau tidak digunakan oleh konsumen. Kelebihan pasokan dapat disebabkan oleh kualitas barang yang tidak sesuai yang tidak memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen, atau mungkin karena konsumen tidak mengetahui keberadaan produk tersebut.

You may also like