Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Industri dan Organisasi » 10 Aplikasi Psikologi Industri Dan Organisasi Dalam Pekerjaan

10 Aplikasi Psikologi Industri Dan Organisasi Dalam Pekerjaan

by Derina Asta

Psikologi industry dan organisasi secara umum memiliki pengertian secara umum cabang ilmu yang mempelajari dalam sebuah psikologi yang diciptakan dalam suau perusahaan dan juga organisasi dalam struktur yang lebih, di dalam psikologi industry juga terdapat perilaku yang dilakukan oleh seorang karyawan yang dilakukan demi kebaikan nama perusahaan, sehingga di dalamnya mempelajari dari tingkah laku dan juga perilaku dari karyawan pada lingkungan kerja nya

Di dalam psikologi industry juga pada proses perilaku di dalam suatu organisasi seperti saat dilakukannya evaluasi dalam hubungan seorang pekerja dengan pekerjaan mereka.

Di dalam metode dan juga pendekatan psikologi dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang di perusahaan, salah satu risetpun telah dilakukan dalam penggambaran dari suatu area dimanapsikologi dapat berperan di dalamnya.

Dalam penanganan individu-individu yang terdapat masalah-masalah dalam psikologis ataupun terdapat klinik-klinik dalam sebuah perusahaan di dalam penanganan individu yang di dalamnya terdapat pengauh di dalam produktivitas dan juga kinerja dari perusahaan tersebut.

Di dalam psikologi industry terdapat di dalamnya sebuah cara aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan di dalamnya, saat awal abad ke 20 alferd binet dapat memberikan secara praktis dalam pengukuran intelegensi yang memiliki manfaat dan juga peranan penting di dalam teori psikologi industri, adarpun aplikasi psikologi industry di dalamnya :

 1. Wawancara

Wawancara merupakan proses penting dalam melakukan pengevaluasian dalam aplikasi pkerjaan dan juga berupa aturan yang dilakukan secara signifikan dalam melakukan pekerjaan untuk promosi. jenis Wawancara di dalam psikologi, merupakan upaya perekrutan apabila dilakukan dalam sebuah perusahaan, hal ini dilakukan untuk mendpatkan kecocokan suatu individu untuk ditempatkan pada sebuah posisi pekerjaan.

Dalam melakukan teknik wawancara juga perlu dilakukan dengan teliti oleh seseorang yang cukup ahli di dalam bidangnya tersebut.

2. Tes intelligensi

Tes intelegnsi biasanya dilakukan untuk ujuan pemerintahan, pekerjaan, militer, industry pribadi, untuk berikutnya biasanya dilakukan untu menyeleksi pelamar pekerjaan, sekolah keehatan, sekolah hokum, dan juga lulusan sekolah.

Dalam hal ini juga dilakukan untuk menentukan suatu profesi yang tepat untuk sebuah profesi di dalam suatu pekerjaan.

3. Tes kemampuan spesifik

Tes kemampuan spesifik ini biasanya dilakukan untuk melakukan tes dalam keahlian kemampuan pekerjaan, dan juga tes yang biasanya dilakukan untuk tes kemampuan seorang karyawan, tes ini biasanya dilakukan dapam bebrapa tahapan, dalam tes ini juga dilakukan untuk melihat kemmapuan sebuah karyawan dalam melakukan pekerjaan.

4. Tes prestasi

Biasanya dilakukan untuk menilai dari sebuah pekerja, dalam tes ini dikhusukan untuk pekerja dengan spesialis tersentu, misalnya dalam spesialis perbaikan peralatan, di dalam tes perstasi biasnaya dilakukan untuk menemukan pelamar karena terdapat fakta psikologis yang mempengaruhi prestasi seseorang.

5. Mengikuti penilaian prestasi kerja

Setiap Pekerjaan apapun, pasti akan ada evaluasi begitu pun dalah psikologi industri, hal ini dilakukan agar pengawas dapat melakukan penilaian atas kinerja dari karyawannya, biasanya bagi para pekerja yang rajin dan memiliki prestasi akan ada rewerd yang akan diberikannya, hal tersebut memang tergantung dari masing-masing kebijakan dari perusahann tersebut.

6. Pusat penilaian

Pusat penilaian biasanya dilakukan oleh bagian divisi yang berwenang dalam hal emlakukan audit di perusahaan, dalam psikologi industri sendiri pasti ada sebuah divisi yang menaungi hal tersebut, agar dapat melakukan penilaian masing-masing terhadap kerja karyawan di suatu perusahaan.

Biasanya untuk perusahaan swasta sendiri yang memiliki kinerja buruh dan sudah tidak memiliki mnfaat di dalam perusahaan akan dipertimbangkan untuk dilakukan evaluasi ulang, setelah hasilnya keluar akan dilakukan keputusan yang sesuai kebijakan perusahaan.

7. Terdapat organisasi pekerja

Organisasi diantara karyawan biasanya dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan dianara karyawan, namun ada juga yang mensalahkan persepsi dari dibentuknya organisasi tersebut. pendataan diantara karyawan memang perlu dilakukan untuk melindungi hak dan kwajiban karyawan di dalam suatu perusahaan.

8. Alokasi kerja

Yang namanya pekerjaan tentu harus dilakukan dan juga dialokasikan dalam suatu departemen, fungsi, unit  dan juga kelompok diantara pekerja lainnya, hal ini penting dilakukan agar pekerjaan terstruktur dengan baik, dan setiap karyawan mengetahui fungsi dari masing-masing pekerjaan yang harus dilakukannya.

Tentu diantara pekerja akan ada pembeda diantara setiap divisi seperti bagian proses produksi, bagian pengemasan, dan bagian pendataan.

      9. Teamwork

Di dalam melakukan pekerjaan perlu pendefinisian yang dilakukan secara jelas hal ini dapat trelihat dari berbagai jensi pekerjaan yang menunjukan adanya kerja salam tim di dalam sebuah organisasi pekerjaan juga perlu pengoprasian sedemikian rupa agar di dalam fasilitas saat melakukan kerja sama diantara departemen dan fungsionalnya.

Di dalam setiap tim juga harus diperlukan tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan masing-masing, termasuk dalam pengelolaan, penganggaran dan juga di dalam sebuah perencanaan.

Dan yang paling penting lagi adalah melakukan komunikasi secara terbuka dan juga informal seperti layaknya pada bagian struktur organisasi.

       10. Desentralisasi

Dalam membuat sebuah keputusan yang otoriter diperlukan pendelegasikan yang dialkukan  sedekat mungkin dengan tindakan dalam pusat pengambilan keputusan. di dalam sebuah perusahaan atau industri tentu hal pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secara kewenangan etrhadap diri sendiri, harus melalui keputusan berdasarkan hasil bersama.

Apabila ingin sesuai dengan cara yang dilakukan di dalam sebuah organisasi pada umumnya. hal ini penting dilakukan agar segala sesuatu yang etrjadi di dalam setiap industri pekerjaan suatu organisasi dapat berjalan dengan baik.

Uraian di dalam psikologi industri di dalam perusahaan

  • Terdapatnya sebuah problem keterbatasan tenaga kerja terampil atau disebut paradoks kapasitas.
  • Pergeseran norma dan budaya
  • Perubahan konrak ketenagakerjaan

Menurut Jhon Miner di dalam sebuah buku Industrial- Organizational Pschology (1992) peran psikologi dalam manajemen sumber daya manusia dapat dirumuskan:

  1. Adanya keterlibatan proses input yakni melakukan rekrutmen, seleksi dan juga dalam penempatan karyawan.
  2. Berfungsi sebagai mediator di dalam hal-hal berorientasi pada produktivitas yakni melakukan pelatihan dan juga pengembangan, dalam menciptakan manajemen keamanan kerja dan juga teknik-teknik pengawasan kinerja, dalam meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap yang baik dan juga mendorong munculnya kreativitas dari seorang karyawan
  3. memiliki fungsi sebagai mediator di dalam hal yang berorentasi pada pemeliharaan yaitu dengan melakukan hubungan industrial (pengusaha- buruh-pemerintah)memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung dengan baik.
  4. Terlibat di dalams ebuah proses ouput yaitu melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas perusahaan, mengevaluasi jabatan dan juga kinerja karyawan.

Demikian penjelasan terkait apa saja aplikasi psikologi industri dan organisasi dalam pekerjaan sehari-hari.

You may also like