Ada banyak yang menyadari bahwa mereka mengalami beberapa ciri-ciri orang depresi tanpa disadari yaitu depresi saat bekerja. Umumnya ciri ini mengganggu produktivitas bekerja hingga berimbas pada kesehatan mental akibat berbagai hal. Beban kerja panjang, pekerjaan menumpuk dan tiada henti hingga lingkungan kerja yang sekarang ini populer dengan nama toxic. Simak beberapa cirinya.
1. Menurunnya Produktivitas
Produktivitas jelas menurun jika seseorang mengalami depresi dengan cara mengatasi depresi karena pekerjaan. Umumnya kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan prima, namun seiring berjalannya waktu ternyata mereka harus menghadapi kesulitan.
Dimana pekerjaan sulit untuk diselesaikan dan produktivitas mulai menurun. Bahkan, tidak jarang beberapa orang menjelaskan saat merasa depresi pada lingkungan pekerjaan. Keahlian mengelola waktu dan pekerjaan menjadi hilang, dan pekerjaan justru menjadi berantakan.
Jelas imbas paling besarnya adalah produktivitas yang semakin menurun dan sulit untuk kembali prima. Walaupun, pekerja sudah menghadapi beberapa solusi misalnya melakukan healing, jalan-jalan atau bahkan istirahat teratur dan memperbaiki pola hidup.
2. Terjadi Prokrastinasi
Prokrastinasi adalah kebiasaan seseorang dalam mengerjakan beberapa tanggung jawab dan pekerjaan. Mereka menunda dan membiarkan pekerjaan yang datang karena berbagai alasan. Rasa malas, kelelahan, rasa takut untuk menyelesaikan dan salah, kesalahan eksternal misalnya sulit melakukan laporan kepada atasan dan hal lainnya.
Namun jika kebiasaan ini terus menerus terjadi, maka terjadi penundaan dalam jangka waktu yang lama dan panjang atau biasa disebut Prokrastinasi. Jelas saja hal ini menjadi ciri yang terjadi akibat seseorang terlalu depresi atau stress dalam bekerja. Kebiasaan prokrastinasi ini jangan sampai terjadi dan dibiasakan menjadi kebiasaan harian.
3. Cemas dan Dada Berdebar Disertai Mual/Muntah
Selanjutnya ciri-ciri depresi ringan bekerja apabila seseorang mengalami ciri fisik seperti dada berdebar, kecemasan yang tinggi hingga disertai mual dan juga lebih parah muntah. Hal ini terdorong akibat kurang teraturnya pola hidup misalnya makan, mengonsumi minuman manis hingga asam lambung yang lain bahkan hingga GERD.
Namun sedihnya hal ini bisa terjadi akibat rasa cemas dan penyebab stress tanpa sebab pada tubuh. Sehingga tubuh merespon sebagai tekanan yang menyerang ditambah dengan timbul rasa cemas. Sehingga efeknya jelas saja buruk bagi kesehatan tubuh. Mulai dari rasa kurang nyaman, takut akan kondisi yang sulit ditangani selama bekerja dan diiringi ciri fisik.
4. Menghindari Waktu Bekerja dan Menyegerakan Pulang Kerja
Hal selanjutnya yaitu menghindari waktu bekerja dan menyegerakan pulang kerja. Dimana kondisi ini sering terjadi bagi beberapa orang yang mengalami kondisi depresi dalam dunia kerja. Mereka mencoba untuk menyelesaikan pekerjaan walaupun dalam kondisi tidak selesai. Bahkan membiarkan tanggung jawab yang mereka tanggung dilupakan begitu saja.
Waktu bekerja juga jadi tidak maksimal, penderita depresi karena lingkungan kerja juga bahkan memakan waktu untuk menghindar dan bukan menyelesaikan pekerjaan yang sudah diberikan. Tanda depresi ini terjadi bukan karna malas atau memang sengaja mengundur pekerjaan. Namun karena rasa tertekan dan juga menghindar akibat kesulitan menghandle pekerjaan tersebut.
5. Sulit Berkonsentrasi
Selanjutnya ciri-ciri depresi berat bekerja adalah sulitnya berkonsentrasi selama jam kerja. Hal ini memang bisa terjadi karena berbagai faktor. Mulai dari sakit secara fisik, terdapat masalah di luar pekerjaan ataupun kelelahan akibat aktivitas yang cukup intens dan juga tinggi. Sehingga sulit berkonsentrasi sering dialami para pekerja.
Namun jika tidak ada kaitan dengan beberapa alasan diatas bisa jadi sulit berkonsentrasi datang dari diri sendiri, dimana hal tersebut timbul akibat depresi karena lingkungan kerja maupun karena beban pekerjaan. Bahkan tidak jarang kita merasa sulit untuk menghabiskan waktu, walaupun beban pekerjaan sangat tinggi.
Dampaknya jelas, kerja tidak selesai, ada banyak waktu dihabiskan dan mungkin terjadi miskomunikasi antar divisi, teman dan partner kerja, bahkan mungkin lebih luas lagi antar kerjasama dan juga tamu. Hal ini jelas berbahaya bukan.