Dalam kehidupan dapat sobat amati dalam masyarakat sosial terdapat adanya pengaruh kelompok dalam psikologi sosial yang jumlahnya sangat banyak, pengaruh kelompok dalam psikologi sosial satu dengan lainnya berbeda. Menurut Show (1979) pengaruh kelompok dalam psikologi sosial ialah “as two or more people who interact with and influence one other”,
yakni satu atau dua pengaruh kelompok dalam psikologi sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lain, dan karenanya saling mempengaruhi. Pengaruh kelompok dalam psikologi sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu tujuan, struktur, dan groupness.
Pengaruh kelompok dalam psikologi sosial ialah suatu keadaan yang dialami dengan alasan untuk mengelompokan dirinya dengan sesamanya untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan dengan tujuan itu mungkin tak dapat dicapai sendiri dengan usahanya. Nah sobat, untuk mengatahui pengaruh lebih lengkapnya, simak dalam uraian berikut, 12 Pengaruh Kelompok dalam Psikologi Sosial.
1. Sebagai Bahan Motivasi
Pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial yang kohesif akan memberikan respon yang positif terhadap para pengaruh pengaruh kelompok. Gambaran bahwa dalam pengaruh kelompok yang terorganisasi motivasinya lebih baik atau lebih tinggi dari pada pengaruh kelompok dalam psikologi sosial yang tidak terorganisasi.
Secara teoritik pengaruh kelompok dalam psikologi sosial yang kohesif akan terdorong untuk patuh dengan norma pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dan merespon positif terhadap pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial tersebut. (Baca juga mengenai hubungan psikologi sosial dengan media massa)
2. Mengubah Perilaku
Kekuatan pengaruh dalam suatu pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dapat mengubah perilaku di dalamnya. Sehingga psikologi sosial dapat menjadi pengaruh yang sedikit atau bahkan jauh berbeda jika berada di dalam suatu badan tanpa kelompok atau individu. (Baca juga mengenai fungsi psikologi dalam praktik pekerjaan sosial)
3. Meningkatkan Performa
Passer dan Smith melaporkan penelitian yang dilakukan oleh Norman Triplett(2007:623) mengenai pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial. Triplett menggunakan hipotesis bahwa pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dapat meningkatkan performa kelompok dalam berbagai kegiatan sosial yang dilakukannya. (Baca juga mengenai dampak psikologis dari mobilitas sosial)
4. Menciptakan Pengaruh Sosial
Pengertian dari pengaruh sosial (social influence) itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Cialdini, adalah usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan(belief), persepsi, atau pun tingkah laku satu atau beberapa kelompok dalam psikologi sosial (Sarwono dan Meinarno:2009, 105).
Pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dengan caranya sendiri dapat mempengaruhi psikologi sosial, biasanya dengan norma atau aturan aturan yang ada di dalamnya. (Baca juga mengenai teori menolong dalam psikologi sosial)
5. Kekuatan untuk Mentaati Peraturan Kelompok
Kadang terbesit di kepala sobat untuk melakukan sesuatu, hanya saja karena terbentur aturan dalam kehidupan sosial (pengaruh kelompok dalam psikologi sosial kehidupan sosial) sobat mengurungkan niat. Kemudian apa yang terjadi kalau sobat tidak mengindahkan aturan dalam pengaruh kelompok dalam psikologi sosial?
Kemungkinan yang sering terjadi adalah dikucilkan dari pengaruh kelompok dalam psikologi sosial. Sementara secara instingtif sobat adalah makhluk sosial, yang ingin diterima secara sosial di tempat sobat berada. Pengucilan dari suatu pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dapat menjadikan sobat tidak nyaman. (Baca juga mengenai teori lapangan dalam psikologi sosial)
6. Menjaga Stabilitas
Namun melalui norma inilah, pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dapat membentuk keteraturan di dalamnya untuk menjaga stabilitas dan keamanan dalam psikologi sosialnya. Norma sosial sebagai salah satu instrumen pengaruh dalam pengaruh kelompok dalam psikologi sosial diartikan sebagai,
“…shared expectations about how people should think, feel, and behave…” (Schaller&Crsobatll, dalam Passer&Smith: 2007, 624). Pengertian norma juga diajukan oleh Sarwono dan Meinarno(2009:106), yaitu “aturan aturan yang mengatur tentang bagaimana sebaiknya sobat bertingkah laku”.
7. Perilaku Berbeda Ketika Berada di Dalam dan di Luar Kelompok
Norma dalam rumah, kehidupan sosial, kebudayaan, perusahaan atau organisasi secara umum inilah salah satu faktor yang membuat sobat terpengaruh untuk memunculkan perilaku berbeda ketika sedang dalam pengaruh kelompok dalam psikologi sosial.
Temuan Triplett menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas tugas motorik, adanya pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial menimbulkan kompetisi sehingga merangsang peningkatan energi. Akibatnya, terjadi peningkatan performa. Inilah yang dinamakan efek fasilitatif. Keberadaan pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dalam psikologi lain memfasilitasi kinerja psikologi sosial menjadi lebih baik.
8. Meningkatkan Rangsangan
Zajonc (1965) memperkenalkan teorinya yang disebut Drive theory. Menurut teori ini, kehadiran pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dalam psikologi sosial lain menyebabkan psikologi sosial berada pada kondisi siaga sehingga terjadi rangsangan atau peningkatan motivasi. Rangsang tersebut berfungsi sebagai pendorong (drive) munculnya respons dominan (sering muncul, kebiasaan) pada situasi itu.
Jika respons dominan benar (tingkah laku/tugas serasa mudah), maka kehadiran pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dalam psikologi sosial lain menyebabkan peningkatan performa. Sebaliknya, jika respons dominan salah (sulit), maka kehadiran pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dalam psikologi sosial lain menurunkan performa.
9. Pemalasan Sosial
Pemalasan sosial terjadi karena pengaruh kelompok dalam psikologi sosial beranggapan bahwa pengaruh pengaruh kelompok dalam psikologi sosial cenderung bermalas malasan sehingga mereka mengira teman sepengaruh kelompok dalam psikologi sosial mereka juga bermalas malasan. Akibatnya, mereka pun bermalas malasan supaya sama.
10. Hanya Mengikuti Sifat Dominan Kelompok
Pemalasan sosial terjadi karena identitas psikologi sosial menjadi tersamar (anonim) ketika berada di dalam pengaruh kelompok dalam psikologi sosial. Hasil kerja psikologi sosial tidak tampak karena yang dilihat adalah hasil pengaruh kelompok dalam psikologi sosial.
Akibatnya, psikologi sosial yang tidak termotivasi dengan tugas tersebut hanya memberi sedikit kontribusi. Pemalasan sosial terjadi karena tidak tersedia jelas untuk membandingkan performa psikologi sosial. Hal ini karena hasil kerja yang diperhitungkan adalah hasil kerja pengaruh kelompok dalam psikologi sosial, bukan individu.
11. Mekanisme Evaluasi
Pengaruh kelompok dalam psikologi sosial atau pemimpin kelompok dalam psikologi sosial harus membuat mekanisme evaluasi yang mengikutsetakan hasil kerja psikologi sosial kelompok dalam psikologi sosial sebagai bahan evaluasi. Selain itu, harus pula dibuat performa yang jelas sebagai acuan kerja psikologi sosial maupun pengaruh kelompok dalam psikologi sosial.
12. Meningkatkan Komitmen Pengaruh
Meningkatkan komitmen pengaruh kelompok dalam psikologi sosial untuk sukses bersama. Peningkatan komitmen pengaruh kelompok dalam psikologi sosial dapat menurunkan pemalasan sosial karena pengaruh kelompok dalam psikologi sosial termotivasi untuk berjuang mencapai tujuan pengaruh kelompok dalam psikologi sosial tersebut.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat untuk sobat pembaca semua, sampai jumpa di artikel berikutnya, Terima kasih.