Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » 7 Gangguan Kepribadian dalam Psikologi Klinis

7 Gangguan Kepribadian dalam Psikologi Klinis

by Fitri Febri

Tipe kepribadian manusia  berbeda-beda tergantung pada masing-masing individu. Kepribadian sendiri adalah pikiran, perasaan dan perilaku yang bertumpuk. Tumpukan-tumpukan tersebut akan mempengaruhi dirimu sendiri terutama pada cara berpikir, merasakan dan berperilaku. Gangguan kepribadian adalah gangguan kejiwaan yang menyerang perilaku, pola pikir dan sikap yang menimbulkan masalah hidup.

Salah satu ciri seseorang ynang mengalami gangguan kepribadian adalah dia merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah benar. Meskipun hal tersebut menimbulkan masalah bagi orang lain, dia merasa bahwa pola pikir dan cara yang dilakukannya adlaah benar. Gangguan kepribadian ini biasanya dibawa sejak kecil hingga ia dewasa.

1. Gangguan Kepribadian Skizotipal

Adalah gangguan kejiwaan yang berkaitan dengankecemasan sosial, paranoid dan percaya pada sesuatu yang tidak masuk akal. Seseorang dengan gangguan ini akan menghindari adanya hubungan dekat sebab menurutnya hubungan dekat hanya akan menimbulkan dampak buruk. Selain itu, ia juga cendeurng percaya terhadap sesuatu yang berkaitan dengan paranormal dan takhayul.

Tapi tidak semuanya yang percaya takhayul itu termasuk gangguan kepribadian ya. Gangguan ini biasanya hanya terjadi 3% dari populasi dan lebih besar menyerang laki-laki. Penyebab gangguan ini belum pasti, namun kemungkinannya muncul karena kesalahn fungsi otak sdan fakor genetik. Ciri-ciri gangguan skizotipal :

  • Sulit berhubungan dekat dengan orang lain
  • Berpikir, mengekspresikan diri dan menggunakan kata-kata yang aneh dan tidak wajar
  • Berperilaku aneh
  • Merasa bisa membaca pikirna orang
  • Merasa gugup atau tegang dengan orang yang tidak sepaham dengannya
  • Gugup dan parno pada situasi sosial dengan orang lain

Cara penanganan gangguan ini adalah dengan berbagai jenis terapi dalam psikologi psikoterapi atau bisa juga dnegan gabungan psikolog dengan psikiater.

2. Gangguan Kepribadian Paranoid

Adalah gangguan kejiwaan yang cenderung bersikap parno, curiga dan tidak mempercayai orang. Ia biasanya lebih sensitif, mudah tersinggung dan menghubungkan segala sesuatu dengan hal menakutkan. Orang lain adalah pikah agressor merugikan yang ingin menyakiti, dan mencelakai sehingga ia memberontak dengan tujuan untuk mempertahankan harga dirinya.

Ia sering mengancam, memberontak, menolak tentang kesalahan-kesalahannya. Ia sering bersikap apriori dan memvonis sesuatu tanpa melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Penyebab gangguan ini juga beluk pasti, namun cenderung dimungkinkan akibat faktor genetik dan lingkunga. Terjadi pada laki-laki atau perempuan di awal fase 18-20 tahunan. Jenis gangguan kepribadian paranoid adalah :

  • Kepribadian mudah tersingggung, bereaksi pada pengalaman sehari-hari dengan rasa menyerah dan rendah diri serta menyalahkan orang lain
  • Keperibadian yang lebih agresif, kasar sangat peka pada sesuatu yang menjadi haknya.

Ciri-ciri gangguan kepribadian paranoid adalah :

  • Kepekaan berlebihan pada penolakan dan kegagalan
  • Cenderung mendendam, menolak memaafkan luka hati atau masalah kecil
  • Memaksa menuntut hak pribadi dengan menyalahartikan sikap orang lain
  • Kecurigaan berulang terhadap kesetiaan pasangan
  • Merasa dirinya paling penting

Biasanya memang seseorang dengan gangguan ini tidak mau untuk diterapi karena ia akan cenderung merasa curiga, namun jika ia berseida untuk diterapi, maka konseling dan psikoterapi adalah solusinya. Sebab gabungan keduanya akan membuat proses penanganan menjadi lebih cepat.

3. Gangguan Kepribadian Skizoid

Adalah gangguan kejiwaan yang tidak mau berhubungan dengann orang lain, penuh dengan rahasia, bersikap dingin dan apatis terhadap orang lain. Untuk menciptakan keinginannya bersosialisasi, orang dengan gangguan skizoid akn menciptakan khayalannya secara detail lengkap dan eksklusif.

Skizoid sendiri masih ada kaitannya dnegan skizoyipas dan skizofrenia. Seseorang dengan gangguan kepribadian ini akan berdampak negatif pada dirinya sendiri sebab ia tidak memiliki status sosial yang baik. Peneliti meyakini bahwa penyebab gangguan kepribadian ibi adalah faktor genetik dan pola asuh. Ciri-ciri gangguan kepribadian :

  • Tidak mau berhubungan akrab dengan orang lain
  • Lebih senang berkhayal
  • Memilih hidup tanpa ada gangguan ornag lain
  • Susah dibahagiakan
  • Tidak tertarik dengan hubungan intim
  • Bersikap dngin
  • Minim selera humor
  • Sulit berekspresi
  • Tidak mempunyai motivasi
  • Tidak berekasi saat dipuji atau dikritik

Penanganan gangguan kepribadian ini jarang sekali dihadapkan pada dunia klinis, sehingga penanganan yang efektif masih belum diketahui.

4. Gangguan Kepribadian Antisosial

Adalah gangguan kepribadian yang cenderung melawan hak-hak milik orang lain. Seseorang dengan gangguan ini memiliki moral yang tidak terlihat, pernah berbuat kriminal atau melanggar hukum dan berperilaku agresif. Penyebab gangguan antisosial adalah belum diketahui pasti, namun ilmuwan meyakini bahwa terdapat gangguan struktur otak dan perilaku orang tua yang agresif. Ciri-ciri gangguan kepribadian antisosial adalah :

  • Membahyakan diri sendiri
  • Melakukan tindakan yang tidak menyenangkan orang lain
  • Mudah bosan dan bertindak tanpa berpikir
  • Melakukan segala cara untuk mendapatkan yang diinginkan
  • Agresif dan sering berkelahi
  • Punya jejak kriminal
  • Tidak punya rasa bersalah

Penanganan pada gangguan ini sangat sulit, sebab yang merasakan dampak gangguan ini adalah masyarakat sendiri bukan pelakunya. Jika ingin melakuakn penangan, maka psikoterapi dengan terapi bicara sangat mungkin dilakukan.

5. Gangguan Kepribadian Borderline

Atau Bordeline Personality Disorder adalah gangguan kejiwaan yang memiliki emosi tidak stabil dengan perilaku tidak normal dan kurangnya pengendalian diri. Ciri utama gangguan kepribadian ini adalah emosinya yang cepat berubah. Yang pada awalnya ia senang dan tertawa, ia kemudian akan menjadi menangis.

Ia pun juga cenderung melakukan sesuatu yang mengancam nyawa, merasa kosong dan membahayakan orang lain. Selain itu, ia juga beresiko mengkonsumsi alkohol, narkoba dan depresi. Gangguan ini sering kali muncul sekitar dewasa awal atau setelah habis masa remaja.

Ilmuwan mengatakan, bahwa penyebab gangguan kepribadian ini biasanya adalah faktor genetik, kelainan otak, lingkungan, salah pergaulan atau karena tumpukan kejadian traumatis. Ciri-ciri gangguan kepribadian borderline adalah :

  • Takut ditinggalkan taua diabaikan
  • Emosi yang naik turun karena kejadian sepele
  • Sukit membangun dan mempertahankan hubungan
  • Bertindak tanpa berpikir
  • Ada keinginan untuk bunuh diri
  • Merasa sendiri dan kosong
  • Mudah sekali marah
  • Saat stres, ia akan merasa paranoid, halusinasi, mati rasa, melamun dan sering lupa

Penanganan gangguan ini adalah dnegan psikoterapi atau dengan kombinasi obat. Walapun tidak ada obat khsus, namun terdapat obat yang memabntu mengurangi gejalanya seperti depresi, impulsif, agresi atau kecemasan. Obat yang diberikan bisa berupa antidepresan, antipsikotik atau obat penstabil mood dengan resep dokter. Atau bisa juga dengan perawatan inap di rumah sakit untuk melindungi pasien agar tidak bunuh diri atau menyakiti orang lain.

6. Gangguan Kepribadian Histrionik

Adalah gangguan mencari perhatian lebih dengan perilaku menggoda atau tidak pantas demi diterima oleh orang lain. muncul pada fase dewasa, seseorang dengan gangguan ini memiliki karakter ceria, lebay, antusias dan genit. Presentase gangguan ini adalah 2-3% dari populasi dan 4 kali sering dialami oleh perempuan.

Orang dengan gangguan ini akan lebih provokatif pada seksual, berpenampilan mencolok, egois, selalu ingin dipuji dan gampang dipengaruhi orang lain.

Penyebab gangguan kepribadian ini diyakini oleh ilmuwan akibat dari bentukan lingkungan dan faktor genetik. Atau ada dugaan lain, bahwa gangguan ini muncuk karena kedisiplinan yang tidak dibenuk dan menirukan perilaku lebay dari orang sekitarnya. Ciri-ciri gangguan kepribadian histrionik adalah :

  • Merasa tidak nyaman bila tidak diperhatkan
  • Bersikap genit
  • Provokatif dan memastikan dirinya adalah pusat perhatian
  • Selalu kahwatir dengan pendapat orang lain
  • Mudah dipengaruhi
  • Drama dan overacting
  • Bersikap intim
  • Meniru gaya bicara tokoh nyata atau film
  • Menggunakan fisiknya untuk menairk perhatian

Seseorang yang memiliki gangguan ini sering menganggap bahwa ini bukanlah jenis gangguan kepribadian. Namun, jika meman seseornag mau untuk ditangani, maka psikoterapi adalah penangan efektif.

7. Gangguan Kepribadian Narsistik

Adalah gangguan kejiwaan yang menganggap dirinya penting, senang dipuji berlebihan dna tidak mampu memahami perasaan orang lain. Seseorang dengan gangguan ini sering memikirkan cara sukses dan mendapatkan kesuksesan atau sibuk memikirkan tentang penampilannya.

Narsistik sendiri diambil dari mitologi Yunani tentang seseorang bernama Narcissus yang mencari cinta sejati. Walaupun banyak wanita yang datang, namun ia menolaknya. Sampai suatu saat, ia melihat sosok indah di pantulan air. Ia jatuh cinta pada pantulan itu, lalu menceburkan dirinya ke kolam, hingga ia pun mati di kolam tersebut. sosok dalam pantulan air itu sesungguhnya adalah dirinya sendiri.

Dengan kisah seperti ini bisa didapatkan bahwa ciri narsistik sendiri adlaah mencintai dirinya sendiri. Penyebab gangguan kepribadian ini adalah faktor genetik dan lingkungan. Bisa juga karena perlakuan istimewa sejak kecil. Namun untuk mendapatkan hasil yang valid, perlu adanya diagnosa psikolog atau psikiater. Ciri-ciri gangguan kepribadian adalah :

  • Percaya bahwa dia adalah unik
  • Memiliki self-esteem yang rapuh
  • Marah jika orang lain cuek
  • Iri dengan kesuksesan orang lain
  • Kebutuhan mereka harus diatas orang lain
  • Egois
  • Suka memanfaatkan orang lain

Penaganannya adalah dengan terapi psikoanalisa dna terapi CBT. Obat khususnya tidak ada, namun psikiater dapat meresepkan obat deperesi, cemas atau obat lainnya.

Demikian gangguan kepribadian dalam psikologi kinis. Tingkatkan pengetahuanmu dengan teori psikologi perkembanganteori psikologi sastrateori penyesuaian diri,  teori identitas sosialteori perkembangan anak menurut para ahliteori kepercayaan diri. Semoga bermanfaat.

You may also like