Perasaan depresi dan tertekan bisa muncul dan menghantui siapa saja. Termasuk ibu hamil yang seharusnya tidak dalam kondisi stress dan lebih memperhatikan kesehatan tubuh baik ibu maupun janin. Namun ternyata ibu hamil bisa dilanda depresi dan berbahaya. Berikut Ciri-ciri Depresi pada Ibu Hamil, Jangan Disepelekan
1. Sulit Berkonsentrasi dan Tidak Fokus Berkegiatan
Ciri pertama yang bisa dikenali adanya kesulitan berkonsentrasi dan sulit untuk fokus dalam berkegiatan. Walaupun kegiatan tersebut dilakukan secara rutin setiap hari. Karena depresi, pikiran ibu menjadi terganggu dan mereka akan sulit memfokuskan diri pada hal-hal yang dilakukan.
Konsentrasi dan fokus mereka terpecah pada hal lain. Kondisi ini menjadikan seseorang yang mengalami depresi pada kehamilan akan semakin sulit berkegiatan. Padahal seorang perempuan yang sedang hamil khususnya baru hamil pertama kali mungkin akan kesulitan dan membutuhkan waktu untuk adaptasi. Ditambah rasa depresi yang menyerang, jelas kondisi ini akan cukup berat.
2. Merasa Bersalah dan Gelisah
Sebagian wanita hamil yang sedang depresi mengalami ciri lain, yaitu merasa bersalah dan juga gelisah. Mereka diliputi perasaan bersalah karena berbagai faktor. Hingga menyalahkan diri telah menjadi ibu hamil yang buruk dan tidak sesuai untuk janin dalam kandungannya. Perasaan gelisah juga akan menghantui.
Misalnya mereka yang memiliki ciri depresi ini akan merasa bahwa gelisah akibat tidak dapat menjadi ibu yang baik. Tidak siap menjadi ibu hamil dan melahirkan, ketakutan akan kehidupan pasca melahirkan, tidak adanya support dan lain hal. Ciri ini menjadi ciri yang paling umum dan sering dirasakan ibu hamil yang depresi.
3. Tidak Peduli dengan Kesehatan Diri dan Janin
Ciri depresi pada ibu hamil yang tidak boleh disepelekan selanjutnya yaitu kondisi tidak peduli ibu hamil pada diri sendiri dan juga janinya. Mereka tidak menganggap bahwa kehamilan adalah kondisi yang penting dan harus memperhatikan kesehatannya. Sehingga makan sembarang, istirahat kurang dan tidak bertanggung jawab pada kesehatan janin dalam perut.
Hal ini terjadi karena depresi yang menyerang dan perasaan tertekan yang menyerang diri ibu tentu akan menimbulkan kesulitan. Sehingga ciri tidak peduli pada kesehatan diri dan janin bukanlah faktor yang disengaja. Ibu kesulitan berpikir jernih dan juga mengambil keputusan yang masuk akal dalam kondisi tersebut.
4. Kesulitan Tidur/Tidur Berlebih
Ibu hamil yang mengalami depresi akan mengalami perubahan pola tidur secara ekstrim. Misalnya saja benar-benar kesulitan tidur bahkan insomnia berbulan-bulan, selama depresi yang dialami tidak kunjung usai. Bisa juga sebaliknya, ibu memutuskan untuk tidur dalam waktu yang panjang bahkan tidak ingin bergerak ataupun beraktivitas.
Tentu hal ini akan membahayakan janin dalam kandungan dan ibu hamil itu sendiri. Dalam fase kehamilan beberapa orang memang mengalami perubahan pola tidur karena hormon. Bisa juga karena rasa kurang nyaman, misalnya mabuk(awal kehamilan) ataupun saat menjelang kehamilan yang masuk ke trimester ke 3.
Namun dalam ciri depresi perubahan tidur yang dimaksud dalam frekuensi yang intens dan perubahan diiringi oleh alasan yang kurang jelas.
5. Muncul Pikiran Buruk
Depresi seringkali menyebabkan pikiran buruk pada penderitanya, hal ini juga menyerang ibu hamil dan bukan hanya penderita depresi non hamil. Pikiran buruk ini membebani mereka dan bahkan mempengaruhi ibu untuk bertindak. Tidak jarang dalam kasus depresi, pikiran buruk muncul dan diwujudkan oleh ibu hamil.
Misalnya mencoba untuk menghilangkan janin dalam perut, pada kasus lebih buruk bunuh diri dan penyebab stres pada ibu hamil dengan menyakiti orang lain/pasangan.
6. Kehilangan Motivasi Diri dan Putus Asa
Perasaan gejala kelelahan, sedih dan juga gelisah tiba-tiba wajar dialami ibu hamil. Alasannya karena hormon yang ada didalam tubuh mereka. Namun jika sudah sampai ke kondisi kehilangan motivasi diri dan juga rasa putus asa, maka bisa jadi kondisi ini menjadi ciri seseorang mengalami depresi. Kehilangan motivasi diri ini akan diikuti perasaan bersalah, putus asa karena berbagai alasan, keinginan menyerah dan juga efek buruk lainnya.