Sindrom capgras merupakan sebuah kondisi gangguan psikologis yang cukup langka dan jarang diderita terutama di tengah masyarakat Indonesia. Kondisi yang menyebabkan penderita meyakini bahwa orang lain pura-pura menggantikan seseorang yang mereka kenal. Kondisi ini diluar kendali dari penderita, sehingga banyak kasus sindrom capgras yang tidak disadari diawal bahkan tidak bisa langsung dideteksi oleh dokter.
Umumnya penyebab dari sindrom capgras yaitu adanya kerusakan pada bagian otak sehingga kesulitan membedakan hal nyata ataupun tidak.
Tanda Sindrom Capgras
Sindrom capgras ditandai dengan adanya delusi yang muncul dan tidak mampu mengenali orang terdekat yang ada di lingkungannya. Mereka akan mengenali pasangan, teman, anak, saudara dan teman mereka secara fisik bahkan sifat dan kebiasaanya. Namun penderita sindrom capgras percaya bahwa orang itu sudah diganti dengan orang lain dan bukan orang yang asli atau penipu.
Dalam kasus paling baru, tahun 2015 seorang pria berusia 78 tahun sudah dilaporkan tidak bisa mengenali diri sendiri lewat bayangan. Bahkan ia menyediakan makanan dan juga menyediakan alat makan untuk dua orang saat bercermin. Karena ia merasa mengenali orang disebrangnya sebagai dirinya namun ia merasa asing dan tidak terikat secara emosional.
Sampai akhirnya ia menganggap orang yang di cermin adalah orang lain. Tanda awal ini sudah bisa menjadi indikasi paling awal dan mudah bagi kasus sindrom capgras,walaupun dokter dan peneliti masih harus melakukan tes untuk memastikannya. Kasus ini direkam di Jurnal Medis Neurocase tahun 2015.
Jika dirangkum, beberapa tanda yang dikenali dari seseorang yang menderita sindrom capgras diantaranya adalah:
- Mulai asing dengan orang yang dianggap penipu
- Mencoba untuk mencari validasi, penjelasan ataupun mengajukan pertanyaan berulang untuk memastikan bahwa orang yang dikatakan penipu benar penipu
- Mulai meragukan pikiran dan pandangan akan orang yang dikatakan penipu (baik karakter, tindakan hingga penampilan orang tersebut)
- Sering mengalami delusi secara tidak sadar
Gejala Sindrom Capgras
Gejala yang akan timbul pada penderita sindrom capgras hampir serupa dengan pasien skizofrenia, sehingga sering menimbulkan salah paham. Bahkan beberapa akan menyingkat dan mengatakan bahwa pasien tersebut gila. Namun karena gejala nya hampir mirip, faktanya skizofrenia dan sindrom capgras adalah dua hal yang berbeda.
Ada beberapa gejala penyakit psikologis yang unik dan bisa dikenali :
- Emosi pasien terganggu karena ketidaknyamanan yang timbul akibat tidak dapat mengenali orang lain
- Sering memicu delusi atau waham
- Berinteraksi sering menjadi aneh, takut, gelisah dan asing padahal teman dekat atau orang yang dikenal
- Sungkan berkomunikasi sehingga menimbulkan sikap dan respon kasar
- Meminta berpisah, menjauh, ketakutan dan menolak untuk merespon sikap orang lain yang dianggap penipu, padahal keluarga, teman atau saudara dekat
Penyebab Sindrom Capgras
Apa penyebab terjadinya sindrom capgras? Beberapa teori menjelaskan mengenai penyebab kemungkinan pasien mengalami hal tersebut. Sayangnya, belum ada penyebab pasti dan masih dalam kajian di dunia kesehatan mental khususnya spesialis kejiwaan. Namun berdasarkan kasus dan penelitian ada beberapa penyebab yang bisa dijadikan kesimpulan secara sementara:
- Terputusnya bagian koneksi antara otak visual dan juga daerah yang memproses reaksi pengenalan wajah di otak
- Mengalami cedera berat dibagian otak dan mengalami pasca trauma
- Penggunaan obat yang berlebihan sehingga tidak dapat mengidentifikasi seseorang hingga mengalami masalah visual
- Prospagnosia atau face blindness yang mengakibatkan tidak dapat mengenali orang terdekat, namun prospagnosia dapat mengenali reaksi emosional sayangnya mereka sulit mengenal wajah orang lain dan terasa asing. Ada yang menjelaskan bahwa penyebab sindrom capgras bisa datang dari penyakit ini
- Adanya masalah dan benturan fisik yang terjadi pada lingkungan tertentu, sehingga berimbas pada kondisi otak dan muncul sindrom terkait
- Alzheimer
- Penyakit parkinson
Dengan tujuh penyebab diatas, kasus sindrom capgras diputuskan pada seseorang. Namun penyebab pastinya belum bisa dijelaskan dan ditentukan.
Pengobatan Sindrom Capgras
Jika sudah terjadi kondisi seperti ini pada seseorang di lingkungan kita atau salah satu teman, keluarga dan bahkan pasangan maka apa yang harus dilakukan?Ada cara yang bisa dilakukan dan sudah pasti akan aman untuk diaplikasikan. Pengobatan khusus untuk sindrom capgras sering dilakukan dan hampir serupa dengan cara menghadapi orang skizofrenia. Sehingga dokter kejiwaan bisa menajdi spesialis yang paling tepat untuk dikunjungi.
Adapun beberapa pengobatan yang umum dilakukan yaitu:
- Jika akibat cedera kepala maka pembedahan seperti dokter bedah otak
- Jika datang dari kondisi mental maka pengobatan dilakukan oleh dokter kejiwaan dengan terapi yang sama dengna penderita skizofrenia dengan psikoterapi
- Obat anti psikotik dibawah pengawasan dokter dengan kasus menangani delusi
- Operasi seperti pasien lesi di otak dan trauma kepala
- Memberikan psikoterapi seperti terapeutik empati
- Memberikan obat-obatan, anti cemas dan anti depresan
- Menggunakan terapi sehari-hari dengan membiasakan pasien bertemu dengan lingkungan, orang yang dianggap tidak sesuai dan memvalidasi sesuai kebenaran secara berulang dalam jangka panjang
Dengan pengobatan yang dilakukan diatas sudah cukup untuk mengobati dan membantu mengurangi kemungkinan penderita sindrom capgras menjadi lebih parah. Terlebih, banyak yang merasa ragu untuk memulai pengobatan karena dianggap belum ada penanganan yang tepat khusus untuk penderita sindrom capgras. Walaupun begitu, ada baiknya untuk tetap dilakukan pengobatan.
Tindakan Anggota Keluarga/Support System Penderita Sindrom Capgras
Apakah sulit mengurus dan menangani penderita sindrom capgras? Jawabannya cukup sulit. Meskipun begitu anda tidak boleh melepaskan penderita sindrom capgras untuk hidup sendiri dan terus mendukung agar mereka tetap sehat dan kembali hidup dengan normal.
Ada beberapa cara yang ampuh untuk dilakukan:
- Berempati dengan yang diderita oleh pasien, perlu diingat sindrom ini terjadi karena sebuah kecelakaan atau masalah fisik yang besar
- Jangan menimbulkan kecemasan, berdebat dan memicu kekhawatiran pasien terkait
- Akui apa yang sedang dirasakan oleh penderita/pasien
- Pastikan pasien untuk mengikuti petunjuk dan keinginan dokter, terutama yang sedang rutin terapi dan pengobatan
- Berikan ungkapan dan pendapat yang membuat mereka merasa aman, cobalah untuk meminta bantuan orang lain seperti perawat, ataupun tenaga kesehatan yang paham dalam menghandle pasien kejiwaan agar anda sebagai keluarga tetap stabil dan bisa mengurus pasien dengan optimal
- Manfaatkan suara untuk komunikasi dibandingkan dengan menggunakan wajah, karena pasien kemungkinan akan menimbulkan penolakan
Kasus ini memang cukup jarang dan mungkin belum pernah terjadi ditengah masyarakat Indonesia. Namun karena penyakit neurologis yang mempengaruhi mental seringkali muncul maka bisa jadi sindrom capgras juga muncul dikemudian hari. Belum lagi adanya perubahan sikap, kebiasaan dan lingkungan akan mempengaruhi kondisi manusia. Sehingga sindrom capgras bisa terbit pada kasus seseorang yang mengalami trauma berat pada fisik terutama bagian otak dan kepala.