Home » Teori Psikologi » Kepribadian » Teori Penyesuaian Diri – Konsep – Penerapan

Teori Penyesuaian Diri – Konsep – Penerapan

by Fitri Febri

Salah satu Hakikat Manusia dalam Perspektif Psikologi adalah proses penyesuaian. Penyesuaian adalah suatu proses yang tidak bisa dipisahkan oleh segala macam makhluk hidup yang ada di belahan bumi manapun. Tak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga mengalami penyesuaian. Entah itu penyesuaian dengan dirinya sendiri, penyesuaian dengan sesama bahkan penyesuaian dengan lingkungan sekitar. Yang tidak mampu melakukan penyesuaian maka mudah hilang, terusir dan tidak bisa melanjutkan keberadaannya.

Penyesuaian diri atau biasa dikenal dengan adjusment adalah istilah yang memiliki banyak makna dari berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Tidak ada yang namanya penyesuaian diri baik atau buruk. Yang ada penyesuain diri adalah bentuk reaksi individu atau organisme khusus terhadap tuntutan-tuntutan dari situaisi luar.

Sebagian orang mengatakan bahwa rekasi ini sehat dan efisien, tetapi sebagian yang lain bisa saja mengatakan bahwa reaksi ini tidak efektif atau patologik. Lalu apa sebenarnya penyesuaian diri tersebut? Bagaimana aspek-aspek penyesuaian diri itu? Setelah kita mengetahui berbagai ilmu Psikologi Agama dan Psikologi Faal serta berbagai teri diantaranya Teori Cinta Sternberg, Teori Kepribadian Carl Rogers, Teori Perkembangan Anak Menurut Para Ahli dan Teori Psikologi Kepribadian sekarang pada kesempatan kali ini kita akan mengupas secara tuntas tentang Teori Penyesuaian Diri.

Defini Penyesuaian Diri

Berikut adalah beberapa definisi mengenai Teori Penyesuaian Diri :

1. Menurut ilmu psikologi, arti penyesuaian diri adalah pemuasan kebutuhan, keterampilan dalam menangani frustasi dan konflik, ketenangan pikiran/jiwa, dan atau pembentukan simtom-simtom

2. Penyesuaian diri adalah kemampuan beradaptasi, kemampuan berafeksi, kehidupan seimbang, kemampuan mengambil keuntungan dari pengalaman, toleransi terhadap frustasi, humor, sikap yang tidak ekstrem, objektivitas, dan lain-lain (Tyson, 1951)

3. Penyesuaian diri adalah interaksi yang Anda lakukan secara kontinu atau berkelanjutan dengan diri Anda sendiri, orang lain, dan dunia Anda (Calhoun dan Acocella dalam Sobur, 2003:526).

4. Penyesuaian diri adalah suatu konstruksi/bangunan ilmu psikologi yang meiliki arti luas dan komplek serta biasanya melibatkan segala bentuk reaksi individu pada tuntutan dari lingkungan luar maupun dari dalam diri individu sendiri. Dengan kata lain, masalah penyesuaian diri terkait dengan aspek yang menyangkut kepribadian individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dalam dan luar dirinya (Desmita, 2009:191).

5. Penyesuaian diri adalah usaha yang dilakukan oleh manusia dalam mencapai harmoni/kesatuan untuk diriya sendiri dan lingkungan sekitar agar bisa memusnahkan rasa permusuhan, rasa dengki, iri hati, sebuah prasangka, gangguan depresi, ekspresi kemarahan, dan emosi negatif yang dianggap sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien (Kartini Kartono, 2002:56).

6. Penyesuaian diri adalah bentuk proses yang melingkupi reaksi mental dan tingkah laku, dimana individu sedang berupaya untuk mengambil keberhasilan dalam mengatasi kebutuhan-kebutuhan di dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustrasi yang dialaminya, sehingga tingkat keselarasan antara tuntutan dalam diri dengan apa yang diinginkan oleh lingkungan dimana dia tinggal dapat terwujud dengan baik. (Schneiders dalam Desmita, 2009:192).

Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri

Bentuk penyesuain diri berkembang sesuai dengan Tahap Perkembangan Kepribadian yang dialami oleh manusia. Berdasarkan Gunarsa dalam (Sobur, 2003:529) bentuk-bentuk penyesuaian diri dibagi menjadi dua yaitu :

1. Adaptive

Bentuk penyesuaian diri yang adaptive biasa kita kenal sebagai adaptasi. Sifat bentuk penyesuaian diri ini adalah badani, yang artinya segala macam perubahan yang terjadi dalam proses badani adalah semata-mata untuk  menyesuaikan diri pada keadaan lingkungan. Contohnya, ketika kita sedang berkeringat adalah bentuk respon tubuh untuk menurunkan suhu tubuh dari panas yang berlebihan agar kita dapat merasakan kedinginan.

2. Adjustive

Sedangkan bentuk penyesuaian diri adjustive adalah bersifat psikis, yang artinya penyesuaian diri segala macam bentuk tingkah laku pada lingkungan dimana lingkungan ini teratur secara baik oleh norma-norma. Contohnya, ketika kita pergi melayat ke tetangga atau saudara kita yang sedang berduka cita, otomatis wajah kita akan diatur untuk menampakkan wajah bersedih atau duka sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap kesedihan yang dialami oleh orang tersebut.

Faktor-faktor Penyesuaian Diri

Menurut Enung dalam (Nofiana, 2010:17), faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuain diri adalah :

  1. Faktor Fisiologis adalah struktut yang meliputi jasmani dimana struktur ini adalah suatu kondisi yang primer berkaitan dengan tingkah laku yang sangat penting di dalam proses penyesuaian diri
  2. Faktor Psikologis yang mempengaruhi penyesuaian diri sangat beragam misalnya pengalaman seseorang, bentuk aktualisasi diri, masalah frustasi, gangguan depresi, dan lain-lain

Karakteristik Penyesuaian Diri

Berdasarkan Enung dalam (Nofiana, 2010:17) karakteristik penyesuaian diri adalah sebagai berikut ini:

  1. Mampu dalam mengontrol emosinya sendiri serta memiliki kesabaran dalam menghadapi masalah yang terjaid.
  2. Mempunyai susunan pertahanan diri yang baik sehingga masalah apapun yang datang tidak akan terasa berat.
  3. Tidak menonjolkan gangguan frustasi dalam dirinya
  4. Mempunyai pertimbangan yang rasional sehingga segala keputusan yang dia ambil adalah dari pemikiran-pemikiran rasional
  5. Dapat belajar dari pengalaman karena dengan pengalaman mentalnmya dapat terlatih dan mampu bertahan.
  6. Mampu bersikap secara realistik dan objektif sehingga apapun kejadian yang terjadi dipandang sebagai suatu hal yang realistik dan objektif

Aspek-aspek Penyesuaian Diri

-Menurut Enung dalam (Nofiana, 2010:19) aspek-aspek penyesuaian diriadalah sebagai berikut ini:

1. Penyesuaian Pribadi

Kelebihan seorang individu dalam menerima dirinya sendiri agar hubungan yang selaras antara dirinya dengan lingkungan sekitar dapat tercapai

2. Penyesuaian Sosial

Penyesuaian yang meliputi suatu hubungan individu terhadap masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, di lingkungan keluarga, sekolah, anatar teman, atau bahkan masyarakat luas secara umum.

-Menurut Fromm dan Gilmore dalam (Desmita, 2009:195) aspek kepribadian dalam penyesuaian diri adalah sebagai berikut ini:

A. Bentuk kematangan emosional seseorang terdiri dari:

  • Kematangan dalam kehidupan emosional
  • Kematangan dalam kehidupan dengan orang lain
  • Kematangan dalam suasana santai, gembira atau bahkan kejengkelan
  • Kematangan dalam menerima kenyataan diri sendiri

B. Bentuk kematangan intelektual seseorang terdiri dari:

  • Kematangan dalam mendapatkan wawasan diri sendiri
  • Kematangan dalam mengerti orang lain dan segala keragamannya
  • Kematangan dalam membuat dan mengambil keputusan
  • Kematangan dalam mengenal lingkungannya

C. Bentuk kematangan sosial seseorang terdiri dari:

  • Ikut terlibat dalam partisipasi sosial
  • Bersedia berkerjasama
  • Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan
  • Bersikap toleransi

D. Bentuk tanggung jawab seseorang terdiri dari:

  • Berproduktif dalam upaya pengembangan diri
  • Mampu membuat perencanaan lalu melaksanaknnya
  • Bersikap empati
  • Dapat menyadari akan etika dan hidup jujur

Konsep Penyesuaian Diri Yang Baik

Terdapat dua jenis orang yang dapat menyesuaikan diri diantaranya :

A. Orang yang berhasil menyesuaikan diri memiliki ciri berikut ini:

  • Memiliki respon dan reaksi yang matang
  • Bersikap efisien, memuaskan serta menerima
  • Mampu bereaksi sehat terhadap lingkungan
  • Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
  • Dapat menyelesaikan konflik, frustasi dan berbagai masalah-masalah

B. Orang yang tidak berhasil menyesuaikan diri memiliki ciri berikut ini:

  • Tidak efisien,
  • Sering gelisah
  • Kurang matang secara emosional
  • Tidak pernah menyelesaikan tugas-tugas dengan baik
  • Berusaha paling benar
  • Berkuasa dalam setiap situasi
  • Senang mengganggu orang lain,
  • Menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka,
  • Menunjukkan sikap menyerang dan merusak.

Kultur dan Agama sebagai Penentu Penyesuaian Diri

Kita semua tahu bahwa penyesuaian diri seorang individu dimulai sejak kecil dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang dilakukan secara bertahap.

  • Lingkungan kultur adalah suatu budaya atau kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang sekitar dimana dia tinggal. Contohnya tata cara perilaku kehidupan disekolah, dimesjid atau di gereja akan mempengaruhi cara adaptasi seseorang untuk hidup dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar
  • Agama sebagai sumber nilai, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang senantiasa memberikan tuntunan bagi keberlangsungan hidup manusia dalam proses penyesuaian diri. Jauh dari agama adalah salah satu Penyebab Kenakalan Anak yang harus diwaspadai.

Demikian teori penyesuain diri yang lengkap. Semoga setelah ini kita dapat lebih memahami dan mengerti teori penyesuaian diri dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

You may also like