Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » Factitious Disorder : Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatannya

Factitious Disorder : Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatannya

by Dwi Agiarti

Ada banyak gangguan yang dapat menyerang manusia, salah satunya yaitu gangguan buatan atau dikenal dengan nama factitious disorder. Kondisi dimana penderita mengalami gangguan Kesehatan dan menganggap bahwa dirinya sakit parah dengan tujuan menipu orang lain. Kondisi ini diciptakan dengan gejala penyakit dan memalsukan rekam medis.

Perbedaan Factitious Disorder dan Malingering

Ada banyak kesalahpahaman antara gangguan buatan dengan malingering. Namun keduanya adalah kondisi yang berbeda. Jika malingering menggunakan alasan sakit untuk tujuan primer dan kebutuhan sementara. Misalnya saja berpura-pura sakit agar tidak masuk sekolah, menghindari orang yang ingin ditemui dan kebutuhan lainnya yang tidak terlalu membahayakan.

Berbeda dengan factitious disorder, untuk mendapatkan perhatian dan juga Tindakan khusus mereka bahkan memalsukan kondisi diri, mengadakan penyakit fisik dan mental dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua perhatian berhasil mengarah ke penderita. Bahkan penderita gangguan buatan tidak takut untuk menyakiti diri dan masuk kedalam gangguan medium hingga ekstrim.  

Gejala Factitious Disorder

Penderita factitious disorder dapat dikenali melalui gejalanya. Mereka yang membuat atau meniru penyakit, cedera berlebih agar orang lain memperhatikan diri mereka dan mendapatkan perhatian berlebih. Seseorang akan memunculkan gejala yang jelas hingga pada akhirnya terdiagnosa. Apa saja gejala yang bisa dikenali?

  • Gejala tidak jelas antara satu penyakit dengan penyakit lain, sering berubah dan juga tidak sesuai dengan diagnose
  • Kambuhan dapat diprediksi atau terpola dengan jelas
  • Pengetahuan mengenai terminology rumah sakit, istilah yang berkaitan dan sejenisnya sangat luas dan terkesan menguasai
  • Menyakiti diri atau siap merusak diri demi mendapatkan keinginan perhatian dan rasa sakit
  • Riwayat medis pada pasien kurang lengkap dan tidak konsisten.
  • Adanya gejala baru dan tambahan keluhan namun tidak terbukti secara tes dalam jangka waktu berulang
  • Keinginan untuk melakukan tes Kesehatan berulang, prosedur medis, operasi, Tindakan yang beresiko dan hal lainnya
  • Memutuskan untuk dirawat oleh banyak dokter, meminta saran di tempat yang berbeda untuk menuntut jawaban dan Tindakan pada kondisi mereka
  • Seringnya lari/kabur dari perawatan dan konsultasi rutin dokter yang menangani sehingga penyakit yang dianggap ada pada tubuh tidak bisa tertangani sempurna

Gejala gangguan jiwa berat lain sudah mengarah ke menyakiti diri dan sengaja mengundang Tindakan medis/operasi untuk menyatakan bahwa pasien dan penderita gangguan buatan mengalami penyakit parah dan kondisi yang tidak baik dalam tubuh.

Penyebab Factitious Disorder

Gangguan buatan atau terkenal dengan factitious disorder memiliki penyebab yang memicunya. Walaupun berdasarkan penelitian dan juga penjelasan, belum ada penyebab pasti yang dijadikan sebagai sebab utama. Namun berdasarkan beberapa kasus pasien dan penelitian mengenai penderita factitious disorder, ada beberapa penyebab yang dapat meningkatkan atau memicu hadirnya gangguan buatan pada seseorang:

  • Mengalami sakit dan memperoleh perhatian berlebih dari kondisi sakit tersebut dibandingkan kondisi saat sehat
  • Bekerja di bidang Kesehatan, menghadapi kondisi yang tidak diinginkan setiap hari termasuk pasien dengan kondisi sakit beragam dan berat
  • Depresi dan hilangnya perhatian yang dibutuhkan baik dari orang disekitar maupun orang yang tidak terlalu dekat
  • Menderita penyakti serius dan berat saat anak-anak sehingga menghabiskan masa kecil dengan perawatan
  • Kehilangan orang terkasih
  • Trauma masa kecil
  • Keinginan terkait dengan hal-hal bersifat medis, tenaga medis dan sejenisnya

Dengan adanya penyebab diatas, sangat mungkin seorang penderita gangguan buatan turut menderita dan kesulitan dalam mengelola perasaan mereka. Terutama jika kondisi mereka sedang kambuh dan gejala sedang bermunculan dalam jangka waktu yang panjang.

Diagnosis Factitious Disorder

Diagnosis merupakan penentuan sebuah kondisi seseorang yang diambil berdasarkan keputusan medis untuk pengobatan dan juga prognosis. Diagnosa hanya boleh dilakukan oleh tenaga Kesehatan dan diawali dengan pemeriksaan, didukung dnegna tes dan juga data informasi serta beberapa gejala yang ada. Melalui diagnose nantinya akan ditentukan penyakit secara objektif dan jelas.

Penyakit gangguan buatan sendiri baru bisa didiagnosa dan diberikan kepada penderita apabila dokter/tenaga Kesehatan dan professional dibidangnya telah mendapatkan beberapa poin. Diantaranya adalah:

  • Telah dilakukan tes dan juga uji khusus sesuai dengan variable yang dibutuhkan (misalnya saja kesadaran diri, tes kecemasan dan lainnya)
  • Riwayat medis pasien tidak masuk akal dan sesuai
  • Tidak ada alasan yang dipercaya untuk cedera ataupun penyakit
  • Orang tersebut memberikan informasi terlalu rumit atau kurangnya informasi yang ada sehingga perlu ditegakan diagnose
  • Adanya gejala yang muncul dan mengarah ke gangguan buatan

 Cara Menangani Factitious Disorder dan  Pengobatannya

Pengobatan dan penanganan dari penderita gangguan psikologis akibat trauma bantuan bisa berasal dari beberapa cara. Diantaranya yaitu :

1. Konsultasi ke Dokter

Konsultasi ke dokter bahkan mendapatkan perhatian dari tenaga Kesehatan khusus misalnya perawat dan psikolog yang memahami kondisi pasien bisa membantu penyembuhan dan mengembalikan Kesehatan menjadi lebih cepat. Walaupun tidak mudah, namun pasien factitious disorder diharapkan bisa mendapatkan penanganan dari professional yang lebih paham dibidangnya. Sehingga tidak menimbulkan kondisi kambuh lebih sering dan pengobatan menjadi lebih optimal.

2. Psikoterapi

Gangguan buatan bisa dibantu pengobatannya menggunakan pendekatan psikoterapi. Jenis terapi yang paling umum untuk mengelola stress dan mengelola coping skill yang diharapkan bisa membantu pasien menjadi lebih baik. Behaviour therapy  menjadi salah satu jenis terapi yang bisa dipilih bagi penderita. Selain itu saat tujuan psikoterapi, pihak keluarga, teman dan lingkungan sekitar wajib membantu dan support penuh terhadap pasien. Dengan begitu psikoterapi bisa diterapkan secara optimal.

3. Obat-obatan

Tidak menutup mata bahwa pasien gangguan buatan juga ikut membutuhkan obat minum yang diberikan khusus oleh psikiater. Dengan pengawasan ketat dari dokter, jenis obat dan dosisnya bisa dikonsumsi untuk menangani kondisi kambuh pasien. Misalnya saja Ketika pasien sedang cemas dan dalam kondisi tidak sadar, karena merasa dirinya sakit atau terganggu secara medis. Maka obat bisa menjadi pilihan paling aman.

4. Rawat Rumah Sakit

Perawatan di rumah sakit menjadi jalan lain jika memang pasien sudah dalam kondisi cukup parah. Pengawasan di rumah sakit akan lebih mudah dilakukan oleh professional pada mereka yang mengalami gangguan buatan. Selain itu, anda tentu tahu bahwa rumah sakit yang dapat mendukung penderita untuk mendapat perawatan adalah rumah sakit jiwa.

Dengan perbedaan antara malingering dan fatitious disorder, menjelaskan bahwa penyakit psikologis halusinasi ini lebih berbahaya dan masuk kedalam kondisi yang wajib ditangani dengan cepat. Pertolongan medis diharapkan bisa membantu menyembuhkan penderita untuk mengurangi tindakan ekstrim yang terobsesi untuk mersa sakit.

Jika motivasi malingering eksternal, misalnya hanya mendapatkan uang asuransi, izin sakit namun gangguan buatan lebih kearah mental dan motivasi internal. Dengan kondisi ini perawatan secepat mungkin jadi solusinya.

You may also like