Ada banyak jenis-jenis gangguan kepribadian yang dijelaskan dalam ilmu psikologi, dan bahkan beberapa diantaranya sangat berbahaya tak hanya bagi penderitanya namun juga bagi orang-orang di sekitarnya. Dan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai gangguan kepribadian skizotipal. Orang-orang yang memiliki gangguan skizotipal, biasanya digambarkan dengan orang yang aneh atau eksentrik dan hanya memiliki sedikit sekali hubungan dekat bahkan tidak jarang yang tidak memilikinya. Umumnya penderita nya tidak mengerti apa itu tentang hubungan ataupun dampak dari perilaku yang mereka lakukan pada orang lain. Mereka juga sering salah menafsirkan tentang motivasi dan perilaku dari orang lainnya serta memiliki ketidakpercayaan kepada orang lain.
Masalah-masalah ini lah yang kemudian menyebabkan gangguan kecemasan yang parah dan memiliki kecenderungan berbalik ketidak berada di dalam situasi sosial yang mana seperti gangguan kepribadian skizotipal pada umumnya. Kali ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gangguan kepribadian skizotipal beserta penyebab, ciri-ciri, dan bagaimana penanganan yang tepat untuk pasien gangguan kepribadian ini.
Definis Gangguan Kepribadian Skizotipal
Gangguan kepribadian skizotipal biasanya mulai diagnosa pada awal menginjak usia dewasa dan ada kemungkinan bertahan meskipun gejala-gejala yang diperlihatkan membaik seiring dengan pertambahan usia. Gangguan kepribadian skizotipal sangat dulit dibedakan dari ciri-ciri skizofrenia, penyakit mental berat yang mana penderitanya kehilangan kontak antara realitas. Sedangkan untuk penderita gangguan skizotipal, mereka mengalami episode psikotik singkat disertai halusinasi, delusi yang tidak sesering penderita skizofrenia.
Perbedaannya antara gangguan kepribadian skizotipal dengan skizofrenia, terletak pada pendapat jika pasien dengan gangguan kepribadian dapat dibuat sadar mengenai ide-ide yang menyimpang dari realita sebenarnya. Sedangkan bagi penderita skizofrenia, mereka tidak dapat menjauhkan diri mereka dari delusi yang dihadpainya. Namunmeskipun berbeda, gangguan skizotupal dapat membaik dengan perawatan-perawatan yang sama dengan skizofrenia dan terkadang dianggap termasuk ke dalam macam-macam skizofrenia.
Diagnosis Gangguan Skizotipal
Seseorang hanya dapat didiagnosa menderita gangguan skizotipal ketika mereka telah beranjak memasuki usia dewasa. Hal ini karena gangguan kepribadian ini hanya bisa terbentuk dalam jangka waktu yang lama. Gejala skizotipal dapat meningkat sampai masa dewasa dan setelah itu menurun ketika mencapai usia dewasa akhir sebelum memasuki usia 40-50 tahun. Tentunya diagnosa ini haruslah dilakukan oleh tenaga profesional kejiwaan yang memang sudah ahli dengan melihat gejala dan pola perilaku dari pasien yang dicurigai mengalami penyakit kejiwaan. Untuk penetapan diagnosanya sendiri sebelum pasien memasuki usia dewasa dan sudah memiliki gejala-gejala tersebut dari lama. Deteksi dini hanya dilakukan jika menemukan riwayat keluarga yang sama memiliki gangguan skizofrenia.
Penyebab Gangguan Skizotipal
Ada beberapa hal bahkan bisa lebih dari satu faktor yang memicu tumbuhnya gejala-gejala skizotipal. Meskipun belum diketahui dengan jelas penyebabnya, namun faktor-faktor di bawah ini memiliki resiko meningkatkan gangguan kepribadian skizotipal.
- Memiliki riwayat keluarga yang menderita gangguan kepribadian skizofrenia atau skizotipal.
- Pernah mengalami pelecehan, kekerasan, trauma, ataupun disfungsi keluarga ketika masa anak-anak.
Gejala-Gejala Gangguan Skizotipal
Berikut ini beberapa tanda-tanda dan gejala dari gangguan skizotipal yang seirng terjadi:
- Menjadi penyendiri dan kurang bersosialiasi dengan teman dekat bahkan keluarga atau menjadi gangguan kepribadian anti sosial.
- Memiliki pemikiran, keyakinan dan perilaku yang aneh dan ekstrensik, tidak biasa untuk lingkungannya.
- Dressing dengan cara aneh
- Kepercayaan kepada kekuatan yang khusus
- Perubahan perseptual, pada beberapa kasus mengenai ilusi tubuh
- Memiliki kecemasan sosial yang berlebihan dan persisten
- Memiliki gaya bicara yang aneh, samar-samar berbicara dan bertele-tele serta tidak pernah berhenti selama melakukan percakapan.
- Memiliki ide-ide yang mencurigakan atau paranoid, ragu akan kesetiaan orang lain.
- Emosi yang datar, respon emosionalnya terbatas bahkan tidak pantas
Tanda-tanda gangguan kepribadian skizotipal akan terus meningkat dalam kegiatan soliter, seperti adanya tingkat kecemasan yang tinggi. Hal ini dapat terlihat pada masa-masa remaja. Anak mungkin menjadi seseorang yang underperfomer di sekolah ataupun keluar dari lingkungan rekan-rekan kerjanya. Sehingga seringkali menjadi subjek intimidasi. Pengaruh bullying pada psikologi anak akan sangat berbahaya untuk kepribadian anak di masa depan.
Penanganan Gangguan Skizotipal
Untuk perawatan gangguan kepribadian skizotipal, dibutuhkan terapi dan obat-obatan guna penyembuhan gangguan kepribadian ini.
1. Obat-Obatan
Sebenarnya tidak ada obat yang disetujui Food and Drug Administration yang digunakan untuk gangguan kepribadian skizotipal. Meskipun dokter nantinya akan meresepkan obat-obatan antipsikotik, anti kecemasan atau depresan yang mana membantu meringankan episode psikotik ataupun kondisi yang berkaitan dengan kecemasan atau depresi.
2. Psikoterapi
Terapi sakit jiwa lainnya yang dibutuhkan adalah psikoterapi atau yang disebut dengan terapi bicara. Terapi ini akan membantu pasien skizotipal untuk bisa mulai memberikan kepercayaan kepada orang lain dan membangun hubungan kepercayaan dengan terapis. Psikoterapi juga membantu pasien untuk belajar ketrampilan khusus serta perilaku sosial. Selain itu, terapi ini juga akan mengidentifikasi mengenai pola pikir menyimpang dari pasien.
Selain itu pengobatan yang dilakukan akan lebih efektif jika terdapat anggota keluarga lainnya yang ikut terlibat dengan memberikan semangat dan dorongan. Dibutuhkan konseling profesional yang mana sebagai kelompok untuk membantu mengurangi pertempuran maupun jarak emosioanl serta meningkatkan kepercayaannya di rumah dengan anggota keluarga.
Gejala kondisi dari gangguan kepribadian skizotipal ini dapat membaik seiring dengan berjalannya waktu. Faktor-faktor yang dapat membantu menurunkan gejala nya bisa didapatkan dari orang-orang di sekitarnya, misalnya saja memiliki hubungan yang positif dengan keluarga dan teman, prestasi di sekolan dan tempat kerja, dan berbagai pengalaman positif lainnya yang dapat meyakinkan seseorang untuk bisa mengatasi berbagai kesulitan dan memiliki dukungan sosial. Nah itu tadi beberapa penjelasan mengenai gangguan skizotipal lengkap yang dapat anda ketahui. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk anda.