Pemimpin memiliki wewenang untuk memimpin dan memiliki ciri khusus dalam kepemimpinannya. Tipe kepemimpinan ada banyak. Macam- macam kepemimpinan yang disebut juga dengan gaya kepemimpinan bermacam- macam bentuknya. Seorang pemimpin juga memiliki ciri khas dalam memimpin tempat/ organisasi atau anak buahnya. beberapa dianggap baik adan efektif, beberapa juga tidak efektif dan justru mendapat pandangan negatif dari anak buahnya. Maka tipe kepemimpinan seperti apakah yang baik dan yang seharusnya mampu dilakukan oleh setiap pemimpin? Mari kita simak penjelasan berikut mengenai macam macam tipe kepemimpinan dari keunggulannya dan kerlemahannya.
- Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional terjadi ketika pola relasi ada, yaitu antara pemimpin dengan konstituen atau oemimpin dengan elit politik dilandasi semangat pertukaran kepentingan ekonomi atau politik. Pemimpin fokus perhatiannya pada hubungan pertukaran atau transaksi. Transaksi dilakukan dengan karyawannya secara interpersonal untuk pencapaian tertentu. Misalnya dalam melakukan suatu proyek, pimpinan menawarkan imbalan terhadap karyawan terhadap kontribusi yang sudah diberikan.
- Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan karismatik ini memiliki kemampuan lebih untuk menarik orang dan membuat orang lain terpesona dengan cara bicaranya termasuk mampu membangkitkan semangat dan motivasi. Biasanya pemimpin yang memiliki gaya ini punya kepribadian idealis dan visionaris dimana menyukai tantangan dan perubahan. Namun kekurangngan dari tipe pemimpin seperti ini kadangkala hanya bisa berbicara namun tidak ada perbuatan berarti yang pernah dia lakukan. Setelah beberapa waktu orang akan menyadari bahwa ucapannya ternyata tidak dilkaukan oleh dirinya sendiri. Ketika diminta pertanggungjawaban, banyak alasan dan permintaan maaf yang dikeluarkan.
- Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan visioner merupakan kepemimpinan yang ditujukan untuk memberikan arti pada usaha yang dilakukan bersama sama dan memberikan arahan bermakna pada usaha atau kerja keras berdasarkan visi yang jelas. Pemimpin memiliki kompetensi tertentu dan memiliki kompetensi kunci seperti berikut:
- pemimpin memiliki kemampuan berkomunikasi efektif dengan manajer dan karyawan dalam organisasi,
- pemimpin memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang,
- pemimpin memgang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa,
- pemimpin memiliki kemampuan mengembangkan imajinasi untuk masa depan.
baca juga:
- Ruang Lingkup Psikologi Kepribadian
- Teori Psikologi Industri
- Perhatian yang Disukai Pria
- Kepribadian ENFJ
- Ciri- Ciri Anak Cerdas
- Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis yaitu kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau diajak bekerja sama dan mencapai tujuan yang ditetapkan bersama- sama oleh pimpinan dan atasan sebagai sutu tujuan bersama. Kepemimpinan tipe ini menjunjung tinggi kesederajatan, dan partisipatif.
Pemimpin berkonsultasi pada bawahan dan meminta saran solutif untuk tindakan keputusan. Anak buah memberikan masukan terhadap kesulitas yang dialami dan juga penyelesaian solutif yang kemudian dididkusikan bersama pimpinan untuk pengambilan keputusan terbaik bersama- sama.
- Kepemimpinan Militer
Kepemimpinan ini hampir mirip seperti kepemimpinan otoriter namun beberapa sifat karakteristik militer antara lain:
- lebih banyak menggunakan sistem perintah kaku, otoriter, dan kurang bijaksana,
- menghendaki kepatuhan dari bawahan secara mutlak,
- menyebrangi formalitas, upacara, ritual militer,
- menuntut disiplin yang kaku,
- tidak menghendaki saran atau masukan, kritikan,
- komunikasi berlangsung satu arah dari atasan ke bawahan.
- Kepemimpinan Otokratis
Tipe kepemimpinan ini dikatakan berpusat pada diri pemimpinnya atau juga disebut gaya direktif. Pemimpin menjadi satu satunya kunci petunjuk dalam membuat perencanaan, atau membuat keputusan dalam suatu kegiatan atau projek. Pemimpin secara sepihak menentukan segalanya tentang rencana dan apa yang akan dilakukan. Pemberian perintah sepihak. Pemimpin otokratis menyukai kepatuhan dari anak buat dan memerintah berdasarkan apa yang dikehendaki. Pemimpin memerintah berdasarkan kedudukannya. Serta memiliki kemampuan untuk memberikan hadiah dan juga hukuman.
Untuk mencapai tujuan segala macam cara ditentukan oleh pimpinan. Ciri dalam tipe kepemimpinan ini yaitu terpusat pada pemimpin. Keputusan berdasarkan pemimpin, kebijakan dibuat oleh pemimpin, komunikasi berlangsung satu arah dari atas ke bawah, pengawasan terhadap bawahan dilakukan secara ketat, kesempatan berpendapat tidak ada, lebih banyak kritik kerja dari pada pujian kerja pada bawahan dan cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman.
- Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan delegatif memiliki ciri- ciri yaitu jarangnya pemimpin memberikan arahan langsung, keputusan diserahkan pada bawahan dan setiap anggota diminta untuk bisa menyelesaian masalah sendiri. Kepemimpinan delegatif ini yaitu pimpinan mendelegasikan kewajibannya pada bawahan yang dinilai memiliki kemampuan untuk dapat menjalankan kegiatan untuk sementara oleh karena beberapa alasan. Kepimpinan ini bisa dilakukan apabila atasan memang sedang sangat sibuk, dan bawahan yang memiliki kemampuan mampu menanggung tugas itu. Bawahan yang ditunjuk sebagai delegasinya juga perlu memiliki jiwa kepemimpinan tinggi dan kemampuan problem solving yang mumpuni.
baca juga:
- Jenis- Jenis Kepribadian
- Tahap Perkembangan Kepribadian
- Tipe Kepribadian Melankolis
- Gangguan Kepribadian Antisosial
- Fobia Sosial
- Kepemimpinan Birokratif
Kepemimpinan birokratif yaitu kepemimpinan berdasarkan peraturan. Perilaku pemimpin ditandai dengan ketaatan dalam pelaksanaan kegiatan berdasarkan aturan atau prosedur yang sudah ditetapkan. Perilaku pemimpin taat pada prosedur dan juga perilaku pada anak buahnya. Pimpinan dalam menentukan keputusan selalu berdasarkan aturan standar yang sudah ada dan terkesan kaku, tidak bisa fleksibel meskipun situasi yang terjadi akan berbeda- beda. Hampir semuanya terpusat pada pemimpin dan kebebasan anggota tidak ada. Pemimpin memberitahukan aturan baru pada anak buah, dan meminta anak buah untuk semuanya melakukannya sesuai aturan.
- Kepemimpinan Laissez Faire
Laissez Faire bersikap acuh tak acuh. Kurangnya kontrol dan interaksi antara pimpinan dan bawahan dan mendorong anak buah untuk mampu mengambil keputusan sendiri. Pemimpin jarang sekali mengontrol atau mengatur anak buahnya dan sedikit menggunakan kekuasaannya. Anak buah dibiarkan untuk melakukan apapun sesuka hati.
Bawahan diberikan kebebasan dalam melakukan pekerjaan namun dengan ahti- hati diberikan batasan. Bawahan yang telah berhasil menyelesaikan tugas diberikan hadial dan sanksi bagi mereka yang kurang berhasil sebaga motivasi. Hubungan antara atasan dan bawahan cukup baik. Manajer memberikan perintah- perintah , anak buah diberikan kebebasan berpendapat.
- Kepemimpinan Otoriter
Segala keputusan dan kebijakan ada di pemimpin secra penuh. Segala tugas dan tanggungjawab dipegang oleh pemimpin yang otoriter sedangkan bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diperintahkan. Tipe kepemimpinan yang otoriter biasanya berkonsentrasi pada tugas. Bawahan disini hanya dianggap sebagai mesin pekerja yang bekerja sesuai kehendak dan pendapat dari bawahan tidak pernah dianggap.
- Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan kepemimpinan diplomatis berada di perspektif pribadinya. Banyak orang melihat dari satu sisi dalam membaca situasi, namun pemimpin diplomatis mampu memberikan analisa dari banyak sisi misalnya melihat dari sisi lawan dan juga sisi pada dirinya sendiri. Hanya pemimpin yang mampu bersifat netral inilah yang bisa menganalisa apa yang meguntungkan bagi dirinya dan apa yang menguntungkan bagi lawannya. Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan dari gaya kepemimpinan ini. Karena terlalu menganalisa banyak sisi, maka waktu yang dibutuhkan juga lebih banyak sebelum mengambil langkah keputusan.
Namun hal ini tidak sebanding dengan kemampuan bawahannya untuk berfikir sama seperti pemimpinnya, sehingga muncul ketidaksabaran dari bawahan. Bawahan bisa menganggap bahwa pemimpinnya kurang tegas atau mengabaikannya.
- Kepemimpinan Moralis
Kepemimpinan moralis cenderung menitikberatkan pada kesopanan, empati pada orang lain lebih tinggi, perhatian pada bawahan juga lebih tinggi, lebih sabar dan murah hati. Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Kepemimpinan moralis ini terkadang masih terbawa oleh suasana, bisa menjadi begitu sedih atau mengerikan, atau menyenangkan.
baca juga:
- Teori Psikososial Erikson
- Cara Mengatasi Bipolar Disorder
- Ciri Ciri Skizofrenia
- Cara Memaafkan Diri Sendiri
- Cara Melatih Mental agar Berani
- Kepemimpinan Administratif
Gaya kepemimpinan ini terkesan kurang inovatif dan kaku pada aturan. Pemimpin dengan tipe kemimpinan administratif cenderung takut dalam mengambil resiko, karena takut akanmuncul masalah baru. Sehingga lebih senang mencari aman, dengan minimalnya perubahan perubahan. Model kepemimpinan ini hanya cocok pada situasi yang berlangung terus menerus, rutinitas, dan juga sedikit adanya perubahan.
- Kepemimpinan Analitis
Gaya kepemimpinan ini, dalam membuat keputusan didasarkan pada proses analisis, dimana analisis logika pada setiap informasi berasal dari pemimpin. Gaya ini berorientasi apda hasil dan menekankan pada rencana jangka panjang.
- Kepemimpinan Asertif
Gaya kepemimpinan asertif, cenderung memfokuskan perhatian pada individu tertentu daripada tipe kepemimpinan yang lain. Pemimpin tipe asertif lebih suka terbuka terhadap adanya kritik dan konflik. Pengambilan keputusan berasal dari proses argumentasi dari banyak sudut pandang dari berbagai pihak yang pada akhirnya memunculkan kesimpulan yang memuaskan.
- Kepemimpinan Enterpreneur
Gaya kepemimpinan ini menaruh perhatian pada kekuasaan dan hasil akhir yang mengutamakan kebutuhan dan kerjasama. Model ini selalu mencari pesaing dan menargetkan hal dengan standart yang tinggi dan juga perencanaan capaian yang jelas.
- Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan seorang pemimpin yang bergantung pada tingkat kesiapan para pengikutnya dan bisa berubah- ubah. Kepemimpinan yang efektif bergantung pada relevansi tugas dan semua pemimpin yang sukses adalah yang mampu beradaptasi pada gaya kepemimpinan tertentu yang tepat sesuai situasi yang ada. Efektivitas kepemimpinan ini bergantung pada tugas, pekerjaan atau fungsi yang dibutuhkan secara keseluruhan.
Baca juga:
- Kecerdasan Spiritual
- Kecerdasan Naturalis
- Kecerdasan Emosional dalam Psikologi
- Kecerdasan Interpersonal
- Sindrom Asperger pada Anak
Macam macam kepemimpinan ini memiliki ciri khas masing masing yang juga memiliki banyak kelebihan dan kekurangan yang berdampak pada bawahan dan juga sistem dalam organisasi. Tipe kepemimpinan yang paling baik adalah yang dapat beradaptasi sesuai dengan situasi yang membutuhkan. Dimana jenis kepemimpinan tertentu disesuaikan dengan kondisi tertentu untuk membuat keputusan, sehingga mampu menyelesaikan masalah atau mampu memanage dengan lebih baik.
Tipe setiap pemimpin juga berbeda dimana pemimpin yang kurang cakap juga tidak akan disukai oleh bawahannya. Bawahan juga memiliki kecenderungan ingin diperhatikan, ingin dianggap pendapatnya dan diberikan tanggungjawab yang luas sesuai tupoksinya oleh atasan dan tidak dikekang oleh aturan –aturan yang terlalu berlebihan.