Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 13 Pengaruh Bullying Pada Psikologi Anak

13 Pengaruh Bullying Pada Psikologi Anak

by Tiffany

Apa pendapat anda ketika mendengar kata bullying? Apakah menyeramkan, kesal, marah, takut, sedih atau ingin menyatakan bahwa sikap tersebut adalah hal terbodoh yang pernah dilakukan? Betul sekali bahwa bullying adalah tindakan bodoh.

Bullying menurut peduli karakter anak adalah sebuah penggunaan agresi dengan tujuan memang untuk melukai atau sengaja menyakiti orang atau kelompok yang tidak mereka sukai. Caranya dengan menyakiti baik secara fisik ataupun mental. Sayangnya dari bullying ini akan ada dampak besar yang dihasilkan, diantaranya :

1). Depresi

Ketika anak yang lebih tua ataupun berusia lebih tua dibanding mereka mencoba untuk melakukan penekanan maka mereka tidak bisa melawan seperti layaknya pada orang yang lebih muda. Bully juga bisa menimbulkan Akibat Depresi Kepanjangan. Hal ini menyebabkan seorang anak merasa ditekan namun tidak bisa melawan dan akhirnya menyebabkan anaknya mengalami depresi dan perasaan ketakutan namun tidak nyaman.
Baca juga:

2). Gangguan Kecemasan

Ketika seseorang dibully dan mengalami permasalahan maka dia akan terus terbayang dan akhirnya merasa cemas. Mereka akan merasa serba salah untuk melakukan berbagai kegiatan karena ujungnya ia akan mengira bahwa pembullyan merupakan hasil akhirnya. Sebaiknya hindari hal tersebut dan coba untuk hilangkan sikap bullying yang tidak bermanfaat itu. Cara Menghilangkan Kecemasan juga tidak akan mudah jadi jauhi bullying sekarang juga.

3). Dampak pada Fisik

Percaya atau tidak namun faktanya bullying bisa mempengaruhi kesehatan fisik dimasa yang akan datang. Dimana kesehatan jangka panjang bisa terganggu dengan bullying. Seperti yang didapatkan dari studi di The Conversation bahwa individu yang pernah menjadi korban bullying memiliki tingkat protein dalam aliran darah (protein C-reaktif/CRP) yang bisa berhubungan dengan melawan infeksi bahkan hingga dewasa. Selain itu tubuh ini bisa melawan cedera, meskipun aneh namun penelitian ini masih mengawang.

4). Menyendiri, mengucilkan diri

Menyendiri dan mengucilkan diri sudah menjadi ciri khas anak yang terbully. Dampak Cyber Bullying yang pertama yaitu menyendiri karena merasa tidak ada orang yang bisa dipercaya.

5). Rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah

Sebagian kasus bullying terjadi lebih banyak disekolah, kenapa bisa seperti itu. Hal ini terjadi karena sekolah merupakan tempat umum dimana anak terlepas dari pengawasan orang tua. Sedangkan, untuk guru tidak bisa 100% mengawasi layaknya orang tua. Potensi bully sangat tinggi terjadi dan akhirnya merasa tidak aman ketika berada di sekolah.

6). Konsep Diri yang Buruk

Ketika seorang anak mendapatkan sikap bully yang jelek maka dia akan menjadi seseorang yang bersikap sangat buruk. Hal ini karena ia merasa trauma dan merasa bahwa wajar melakukan hal tersebut. Semua sifat, perilaku, persepsi dan semua yang anda pikirkan tentang bullying atau korban pikirkan akan sama dengan pelaku.

7). Nilai Menurun

Percaya atau tidak nilai menurun akan menjadi dampak selanjutnya seorang anak mengalami pembullyan. Memang jika dilihat secara langsung tidak akan terlihat, namun jika dilihat secara tidak langsung anak yang mengalami pembullyan akan malas dan tidak mau masuk sekolah yang menyebabkan nilainya buruk. (Baca juga : Cara Mengatasi Anak yang Malas Belajar)

8). Sering Kecewa

Seringkali beberapa anak yang mengalami pembullyan mengalami kekecewaan. Bukan karena hal yang penting, tapi karena sugesti para pembully yang menyatakan bahwa ia anak yang buruk, anak yang tidak beruntung, tidak memiliki teman dan lainnya mendoktrin korban dan akhirnya ia akan merasa kecewa berlebih pada diri sendiri.

9). Terbatas Hidupnya

Seringkali korban yang mengalami pembullyan merasa hidupnya terbatas. Melakukan A salah, B salah, ini tidak benar itu tidak benar dan sebagainya. Hal ini membuat anak-anak terutama yang mengalamipembullyan merasa terkukung oleh frustasinya sendiri. Bahkan dia akan sedikit demi sedikit mengasingkan diri.

10). Tidak Memiliki Harga Diri

Seorang individu yang mengalami pembullyan bisa jadi lari ke arah yang buruk misalnya berubah menjadi jati diri orang lain seperti bukan dirinya, seringkali melakukan hal yang amoral bahkan mencoba mengganti jati diri menjadi lebih nakal lebih berkelakuan buruk dan lainnya.

11). Menyepelekan orang lain

Karena menjadi korban bullying, seringkali seorang individu tersebut bersikap seperti pelaku. Ia mengalami penyepelean yang menyebabkan harga dirinya hilang. Maka ia juga dengan otomatis akan melakukan hal yang sama, menganggap semua orang sama dan setara tanpa melihat apakah itu orang tua, anak kecil dan lainnya. Bagi dia semua sama tidak berharganya dengan dirinya yang menjadi korban bully.

12). Ketakutan

Korban bully seringkali mengalami ketakutan akan hal yang sebenarnya tidak ada atau tidak terjadi. Namun karena ia trauma ia merasa dikejar atau mengalami bullying dimanapun berada. Hal ini menyebabkan ketakutan luar biasa setiap ia pergi kemanapun terutama ketempat dimana mengalami bullying, misalnya sekolah.

13). Ingin Bunuh Diri

Terakhir adalah keinginan untuk mengakhiri hidup. Merasa tidak dihargai dan tidak diharapkan banyak korban yang akhirnya ingin mengakhiri hidup dan merasa lebih baik jika ia tidak ada ditengah-tengah lingkungan masyarakat.

Demikian penjelasan terkait apa saja pengaruh bullying pada psikologi anak yang lebih banyak memberikan pengaruh negatif pada kondisi psikologi anak. Semoga dapat memberikan manfaat.

You may also like