Sindrom Asperger mungkin jarang didengar oleh banyak masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia yang seringkali memiliki nama khusus atau nama yang berbeda. Namun, sindrom Asperger adalah autisme gangguan spektrum (ASD), namun dianggap sebagai “high functioning” atau biasa disebut autisme yang sangat multifungsi.
ASD jenis lainnya adalah gangguan disintegratif anak, gangguan perkembangan pervasif, dan gangguan autis. Sindrom Asperger sendiri pertama kalinya ditemukan tahun 1944 oleh pria bernama Hans Asperger. Beliau adalah dokter anak yang berasal dari Austra dan akhirnya menyebarkan bahwa ditemukan salah satu penyakit abnormal dengan namanya sendiri. Namun temuan Dokter sangat berguna, mengingat Penyebab Lemah Mental Pada Anak sering dicari.
Namun, dari sebelum tahun 1981, ASD sudah mulai dipublikasikan luas. Pada tahun 1994, American Psychiatric Association (Asosiasi Psikiater Amerika) menambahkan sindrom Asperger kedalam buku referensi diagnostik mereka yang berjudul “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders”. Sehingga sindrom ini lebih banyak lagi dikaji oleh peneliti bersamaan Gangguan Mental Pada Anak lainnya.
Walaupun asperger memang diidap sejak kecil namun sayangnya, kebanyakan pasien tidak terdiagnosis sampai mereka mulai mengalami kesulitan di sekolah atau tempat kerja. Seringkali banyak orang dewasa hanya didiagnosis dengan kondisi ketika mereka mencari bantuan untuk kondisi terkait lainnya, seperti kecemasan dan adanya Tanda-Tanda Depresi.
Penyebab Sindrom Asperger
Lalu jika sudah tahu penyakitnya apa penyebab sebenarnya ?Penyebab pasti atau penyebab sindrom Asperger memang belum teridentifikasi hingga saat ini. Namun para ahli mempercayai bahwa ada kelainan pada otak berpengaruh besar dalam perkembangan penderitanya. Hampir sama dengan Autisme Pada Anak.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa anak-anak dengan sindrom Asperger memiliki otak dengan perbedaan fungsional dan struktural pada di bagian tertentu, bisa jadi hal ini terjadi sejak pembentukan di janin.
Para ahli juga mempercayai bahwa kondisi ini bisa saja terjadi karena turun temurun. Beberapa Gangguan Mental Organik juga berasal dari keturunan. Sayangnya hal tersebut belum bisa dipastikan dan diidentifikasi, apakah gen khusus yang berperan penting pada kondisi tersebut.
Gejala Sindrom Asperger
Gejala umum yang biasanya bisa dilihat pada anak atau penderita sindrom asperger adalah :
- Gangguan keterampilan sosial. Anak-anak dengan Asperger’s syndrome seringkali mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan sering disebut sebagai orang yang kaku dalam situasi sosial. Pada umumnya mereka sulit berteman bahkan tidak suka berteman.
- Perilaku eksentrik atau kebiasaan yang berulang-ulang. seringkali anak yang menderita sindrom asperger melakukan hal-hal yang bersifat berulang. Seperti meremas-remas atau memutar jari tangan. Ritual yang tidak biasa. Anak dengan Asperger’s syndrome kemungkinan mengembangkan ritual yang selalu diikuti, seperti mengenakan pakaian dengan urutan tertentu.
- Kesulitan komunikasi. Jangankan membicarakan komunikasi, bagi mereka yang mengidap asperger melakukan kontak mata saja sangat sulit. Mereka mungkin bermasalah menggunakan ekspresi dan gerak tubuh serta kesulitan memahami bahasa tubuh. Selain itu, mereka cenderung bermasalah memahami bahasa dalam konteks.
- Keterbatasan ketertarikan. Anak dengan Asperger’s syndrome suka dengan hal yang bergerak, intens, tidak membosankan, dan juga hal yang bisa memicu pikiran mereka tetap aktif. Bukan yang monoton dan juga membosankan.
- Masalah koordinasi. Gerakan anak dengan Asperger’s syndrome kelihatan ceroboh dan kaku serta tidak bisa mengontrol dengan baik dan tidak bisa diam.
- Berbakat. Banyak anak dengan Asperger’s syndrome sangat memiliki bakat dan dianggap sebagai abnormal yang cerdas, namun di bidang tertentu saja. Misalnya membaca peta, matematika dan lainnya.
Baca juga:
- Ciri-ciri Anak Cerdas Istimewa
- Ciri-Ciri Orang Cerdas Menurut Psikologi
- Kecerdasan Spiritual
- Kecerdasan Naturalis
Pengobatan Sindrom Asperger
Terdapat berbagai prosedur perawatan dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita sindrom Asperger. Berikut adalah diantaranya:
1. Terapi perilaku kognitif
Terapi perlaku memang tidak mengubah total anak asperger, tetapi sikap dan juga cara mereka beretika akan berubah jika sudah diterapi. Bukan berarti tidak ada efeknya, tentu akan ada efek yang diberikan
2. Pelatihan ketrampilan sosial
Keterampilan sosial penting agar mereka tidak terkejut dan akhirnya mengasingkan diri dari lingkungan sosial. Bukan hal yang benar jika mereka mengasingkan diri dari lingkungan. Memang kecerdasan dan apapun bisa mereka lakukan namun bukan berarti anak sindrom asperger tidak butuh orang lain.
3. Terapi wicara dan aktivitas
Bisa membantu anak dengan sindrom Asperger. Selain karena anak asperger sulit komunikasi, maka terapi wicara akan menjadi terapi yang tepat untuk membantu anak-anak asperger semakin bisa berkembang dengan baik.
Tidak ada obat untuk menyembuhkan sindrom Asperger. Obat umumnya digunakan untuk mengurangi depresi dan kecemasan. Karena hal inilah banyak orang yang mengatakan bahwa asperger memang keturunan bukan penyakit yang terjadi setelah bayi dilahirkan. Terapi fisik untuk membantu dalam kontrol gerakan anggota tubuh.
Ada banyak orang terkenal dan ilmuwan yang mengalami sindrom Asperger seperti Albert Einstein, Isaac Newton, Bill Gates, Keanu Reeves, Al Gore, Woody Allen, Bob Dylan, dll.