Psikologi perkembangan merupakan salah satu dari cabang cabang psikologi yang lebih mengedepankan tentang faktor faktor yang berpengaruh pada proses perkembangan pada diri seseorang. Titik berat yang diberikan para ahli psikolog perkembangan adalah hubungan antara kepribadian dengan perkembangan.
Ini bisa terjadi karena pendapat sebagian besar psikolog mengatakan jika keseluruhan kepribadian tersebut memang berkembang meski beberapa komponen lebih menonjol pada masa masa tertentu dibandingkan dengan komponen lain. Perkembangan tidak hanya sebatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar namun juga pada serangkaian perubahan yang berlangsung terus menerus dan bersifat tetap.
Berikut ini akan kami jelaskan pendekatan menyeluruh dalam psikologi perkembangan yang sangat penting untuk diketahui.
- Pendekatan Cross Sectional
Pendekatan cross sectional merupakan pendekatan yang dipakai untuk meneliti beberapa kelompok anak dalam waktu yang terbilang singkat.
Dalam penelitian, para peneliti akan dilakukan pada orang atau kelompok tertentu dengan tingkatan umur yang berbeda beda. Studi cross sectional yang umum bisa meliputi umur 5 tahun, 8 tahun dan juga 11 tahun. Sedangkan kelompok lain bisa meliputi remaja dan orang dewasa seperti berusia 15 tahun, 25 tahun dan juga 45 tahun sama seperti model pendekatan dalam psikologi sosial.
Beberapa kelompok yang berbeda tersebut bisa dibandingkan dalam hal keberagaman variable terikat seperti perkembangan memori pada manusia, IQ, relasi teman sebaya, kedekatan dengan orang tua, perubahan hormon dan lain sebagainya.
Semua bisa dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Dengan ini maka akan ditemukan gambaran tentang proses perkembangan satu atau beberapa aspek kepribadian seseorang sehingga akan didapat pengertian yang lebih baik tentang faktor khas atau yang kurang khas dari kelompok kelompok yang sedang diperbandingkan.
- Pendekatan Longitudinal
Pendekatan longitudinal merupakan pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki seorang anak dalam waktu yang cukup lama.
Sebagai contoh mengikuti perkembangan dari masa kanak kanak atau masa remaja. Dengan pendekatan tersebut akan diteliti beberapa aspek macam macam tingkah laku dalam psikologi pada 1 atau 2 oang yang sama dalam beberapa waktu tahun berbeda. Pendekatan ini memiliki kelebihan dan kelemahan seperti:
- Sampel lebih sedikit sehingga analisa pada pertumbuhan dan perkembangan individu bisa dilakukan.
- Memungkinkan untuk mengetahui analisa pada hubungan proses pertumbuhan dari aspek kematangan atau pengalaman sebab data berasal dari anak yang sama.
- Membutuhkan waktu sangat lama dan biaya yang besar.
- Kemungkinan terjadinya gangguan dalam penelitian yang sedang dilakukan.
- Pendekatan Sekuensial
Untuk mempelajari tentang perkembangan rentang hidup, beberapa pakar psikologi perkembangan memakai kombinasi pendekatan cross sectional dan juga pendekatan longitudinal.
Kombinasi pendekatan inilah yang kemudian dinamakan dengan sekuensial. Pendekatan akan dimulai dengan studi cross sectional yang mencakup individu dari usia berbeda. Penelitian nantinya akan dilakukan selama beberapa bulan sampai beberapa tahun sesudah pengukuran awal dan individu yang sama akan diuji kembali.
Pada waktu berikutnya, kelompok subjek baru akan diukur pada masing masing tingkatan usia. Kelompok baru pada masing masing tingkatan nantinya akan ditambahkan pada waktu berikutnya untuk mengontrol perubahan yang sudah gugur dalam studi tersebut atau pengujian ulang untuk meningkatkan kinerja mereka.
- Pendekatan Cross Cultural
Pendekatan cross cultural merupakan pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan beberapa faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh pada perkembangan anak termasuk perkembangan memori pada anak.
Pendekatan ini sangat banyak digunakan untuk mengetahui perbedaan atau persamaan perkembangan anak di latar belakang kebudayaan yang berbeda beda. Dengan pendekatan ini akan didapat pengertian yang lebih dalam tentang proses perkembangan seseorang.
Dengan pendekatan ini bisa dijelaskan hipotesa yang ada lewat faktor yang didapat sebagai contoh besar kecilnya pengaruh dari faktor ekonomi, sosial, pola asuh serta gaya hidup pada ciri ciri kepribadian dan juga perkembangan kognitif.
Pendekatan ini dilakukan pada beberapa kelompok yang memiliki perbedaan latar belakang kebudayaan dari mulai percobaan sampai pada tes pengumpulan data serta observasi, wawancara dan pengumpulan data lainnya.
- Pendekatan Observasi Alami
Ini merupakan pencatatan data tingkah laku yang terjadi sehari hari secara alami atau wajar. Para peneliti nantinya akan mencatat kehidupan anak tanpa mengubah suasana atau mengontrolnya termasuk pada perkembangan kognitif anak usia dini.
Sebagai contoh, observasi yang dilakukan pada kehidupan anak dari jam tertentu hingga beberapa jam kemudian dan mencatat semua yang sudah dilakukan anak tersebut.
- Pendekatan Observasi Terkontrol
Pendekatan menyeluruh dalam psikologi perkembangan ini dilakukan jika lingkungan tempat anak akan diubah sesuai dengan tujuan dari peneliti sehingga akan ada bermacam reaksi tingkah laku anak akan terjadi dan juga perkembangan emosi anak usia dini.
Observasi ini merupakan alat modern dengan kuantifikasi secara statistik dan pengolahan dengan komputer yang bisa memberikan hasil akurat karena bisa dilakukan untuk tujuan eksperimental memakai pendekatan dan metode yang sesuai dengan lapangan psikologi eksperimental.
- Pendekatan Eksperimen
Pendekatan eksperimen adalah penelitian dalam psikologi perkembangan dengan melakukan kegiatan percobaan pada anak.
Pemakaian metode ini dalam penelitian terhadap anak anak bukanlah hal mudah untuk dilakukan sebab anak anak sangat sugestible, mudah terpengaruh, bertingkah sesuai kehendaknya sendiri, mengalami penyebab lemah mental pada anak, sulit diberi pengertian dan susah diketahui dengan jelas apa yang dimaksud anak dengan jelas. Biasanya akan dilakukan percobaan ulang untuk mendapatkan hasil agar bisa disesuaikan dengan hasil yang pertama.
- Pendekatan Klinis
Pendekatan klinis merupakan metode penelitian yang khusus ditujukan pada anak anak dengan cara mengamati, mengajak berbicara dan juga melakukan tanya jawab. Cara ini akan diterapkan untuk mendapatkan kesimpulan tentang adanya kelainan jiwa atau gangguan jiwa pada anak supaya selanjutnya bisa diberikan pengobatan. Umumnya akan dilakukan dengan percakapan, pemberian tugas dan juga bermain yang biasanya dipakai di rumah sakit untuk pasien yang akan dilakukan oleh psikiater.
- Pendekatan Metode Tes
Pedekatan ini dipakai untuk pengukuran tertentu pada objek. Tes adalah instrumen penelitian yang sangat penting dalam psikologi kontemporer yang dipakai untuk mengukur semua jenis kemampuan, sikap, minat dan juga hasil kerja.
Para peneliti biasanya akan memakai tes psikologi yang sudah distandarisasi dengan dua ciri penting yakni pakar psikologi yang akan menjumlahkan skor individu untuk menghasilkan satu skor tunggal yang mencerminkan sesuatu tentang individu. Sedangkan yang kedua adalah pakar psikologi yang melakukan perbandingan skor individu dengan jumlah kelompok yang sama untuk menentukan bagaimana seseorang menjawab dalam hbungannya dengan orang lain.
- Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis lewat psikologi filsafat berkaitan dengan psikologi agama dan ilmu filsafat. Pengetahuan ini tidak bisa didapat oleh indera manusia sehingga juga disebut dengan psikologi metaphisika.
Pendekatan filosofis merupakan pendekatan untuk menelaah sekaligus memecahkan masalah pendidikan dengan metode filsafat. Pendekatan filosofis dalam psikologi adalah melakukan pendekatan psikologi dari aspek spiritual atau jiwa dengan panduan intuitif, hasil renungan atau proses pemikiran berdasarkan sumber religius yang berhubungan dengan jiwa.
- Pendekatan Fisiologis
Dengan pendekatan fisiologis, para ahli psikologis akan mencoba menemukan hubungan antara proses biologi dengan perilaku. Pendekatan fisiologis merupakan pendekatan atas dasar aspek fisiologis yang tidak berhubungan dengan jiwa dan juga perasaan seperti untuk melihat gejala depresi pada anak.
Sebagai contoh, ketika menemukan seorang pria yang berkata kata dengan terbata bata dan tidak lancar. Apabila diperhatikan dari aspek fisiologisnya, pria yang tidak lancar berbicara tersebut mungkin saja terjadi karena kerusakan pada bagian otak tertentu yang mengontrol aktivitas percakapan sehingga menimbulkan perkataan terbata bata tersebut.
- Pendekatan Psikofisis
Psikofisis terdiri dari 2 kata yakni psiko yang berarti jiwa dan juga fisis yang diambil dari kata fisik. Pendekatan psikofisis adalah pendekatan yang dilakukan dalam dua aspek yakni aspek dalam jiwa dan juga aspek dan juga aspek luar atau fisik yang keduanya saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Beberapa ahli melihat jika kegiatan kejiwaan sebagai sistem psikofisis.
Teori ini dinyatakan oleh ahli filsafat asal Perancis bernama Rene Descartes yang menyatakan jika psikis bisa berpengaruh pada badan dan begitu juga sebaliknya dimana badan juga bisa berpengaruh pada psikis sehingga bisa dikatakan jika kontribusi filsafat dalam psikologi cukup besar.
- Pendekatan Antroposentris
Asoposentris merupakan teori etika lingkungan yang memiliki pandangan jika manusia adalah pusat dari sistem alam semesta.
Kebijakan dan tindakan yang baik dalam hubungan dengan lingkungan hidup akan dinilai baik jika memiliki dampak yang menguntungkan untuk kepentingan manusia. Pendekatan antroposentris berpusat pada manusia. Manusia tidak hanya makhluk sosial yang harus hidup dengan sesama dan membutuhkan kerjasama, namun juga memiliki kepekaan sosial.
- Pendekatan Fungsionalis
Pendekatan fungsionalis merupakan penyesuaian diri sebagai proses untuk mempertemukan tuntutan diri sendiri dengan lingkungan.
Pendekatan fungsional ini merupakan pendekatan psikologi yang melihat tentang bagaimana cara beradaptasi seseorang dengan lingkungannya dimana peran lingkungan dalam pendidikan karakter juga sangat penting. Penyesuaian diri diartikan sebagai proses usaha untuk mempertemukan tuntutan diri sendiri dan juga lingkungan.