Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Perkembangan » 15 Pendekatan Dalam Psikologi Perkembangan Peserta Didik

15 Pendekatan Dalam Psikologi Perkembangan Peserta Didik

by Devita Retno

Istilah ‘perkembangan’ merujuk pada perubahan yang terjadi pada masa hidup seseorang. Perubahan ini mungkin saja hasil dari faktor – faktor yang diwariskan secara alami termasuk yang timbul sebagai hasil dari pendewasaan seperti pubertas. Faktor lainnya adalah pengalaman hidup yang termasuk interaksi dengan orang lain. Para peneliti dulu biasa mempertentangkan faktor alami dan faktor pengalaman, dan memisahkan kedua faktor tersebut dalam usaha memahami perkembangan manusia.

Kedua faktor tersebut sekarang dipahami sebagai faktor yang sama – sama mempengaruhi dan berinteraksi bersama, namun masih ada perdebatan mengenai faktor mana yang memiliki pengaruh lebih besar. Anda mungkin dapat memikirkan faktor alami dan pengalaman bahwa faktor alami dapat berkembang jika dipupuk dengan pengalaman yang baik, dan sebaliknya tidak tumbuh baik walaupun diberi pengalaman yang sama karena adanya perbedaan genetika.

Pendekatan Untuk Peserta Didik

Ada beberapa aspek yang menentukan dalam perkembangan seseorang yaitu aspek kognitif, yang menyatakan perubahan cara berpikir manusia seiring pertambahan usianya. Aspek sosial yang berupa perkembangan jenis kelamin, bersosialisasi, mempelajari perilaku pro dan anti sosial. Kemudian ada faktor personal yang contohnya berupa perkembangan diri sendiri serta konsep diri secara keseluruhan. Untuk memahami psikologi perkembangan peserta didik, ada beberapa pendekatan yang digunakan. Pendekatan dalam psikologi perkembangan peserta didik antara lain:

1. Pendekatan Observasi Alami

Dalam pendekatan dalam psikologi perkembangan peserta didik ini perilaku diamati dalam lingkungan yang alami. Semua variabel bebas untuk diamati dan campur tangan diusahakan seminimal mungkin. Para peserta mungkin tidak sadar jika sedang diamati, karena jika mereka menyadarinya maka hal tersebut akan mempengaruhi perilakunya. Pendekatan ini akan memberi gambaran lebih jelas mengenai perilaku spontan namun sebab dan akibatnya tidak dapat dipengaruhi, juga masih ada resiko pengamat mengalami bias.

2. Pendekatan Observasi Terkontrol

Dalam beberapa penelitian menggunakan metode observasi terkontrol dibuat dengan beberapa aturan yang ketat. Ini artinya lingkungan penelitian masih alami namun beberapa aspek pengontrolan dilibatkan yang akan meningkatkan perbandingan antara satu peserta dengan yang lainnya, juga dari satu pengamat ke pengamat yang lain. Ketahui juga mengenai pendekatan dalam modifikasi perilaku, model pendekatan dalam psikologi sosial, dan pendekatan dalam psikologi olahraga.

3. Pendekatan Longitudinal

Pendekatan dalam psikologi perkembangan peserta didik ini dipelajari dalam rentang waktu tertentu, mengambil sampel perilaku secara periodik. Cara ini memungkinkan untuk menentukan faktor apa yang dapat mempengaruhi perkembangan. Kelebihan utama dari pendekatan ini adalah bahwa mereka menggunakan pola penelitian yang berulang dan dengan demikian dapat mengontrol variabel personal. Kelemahan studi ini memerlukan waktu yang panjang, juga melibatkan investasi dan uang yang besar. Masalah lebih lanjut adalah bahwa beberapa partisipan biasanya keluar ditengah penelitian dan dapat membuat hasil penelitian menjadi bias.

4. Pendekatan Cross Sectional

Sebuah pendekatan dalam psikologi perkembangan peserta didik alternatif untuk membandingkan grup usia pada titik yang sama dalam waktu yang sama. Pendekatan ini adalah cara yang lebih murah namun memiliki kontrol yang kurang terhadap variabel personal. Misalnya, seorang peneliti mungkin akan mengevaluasi satu grup dewasa muda dan membandingkannya dengan data korespondensi dari sebuah grup orang berusia lebih dewasa.

5. Pendekatan Korelasional

Tujuan pendekatan ini adalah untuk menentukan apakah satu variabel memiliki hubungan yang dapat diukur dengan variabel lainnya. Dalam tipe studi non eksperimen ini, para peneliti mencari adanya hubungan antara dua variabel namun tidak memperkenalkan variabel tersebut melainkan berkumpul dan mengevaluasi data lalu menawarkan kesimpulan secara statistik. Contohnya, para peneliti mungkin melihat apakah kesuksesan akademik di sekolah dasar mengarah kepada pekerjaan yang baik di masa depan. Sementara para peneliti mengumpulkan dan mengevaluasi data, mereka tidak memanipulasi variabel apapun. Pendekatan ini berguna jika sebuah variabel tidak dapat dimanipulasi karena tidak mungkin, tidak praktis atau tidak etis. Pendekatan ini memiliki kekurangan karena tidak dapat menyimpulkan penyebab dari suatu efek. Hanya karena dua variabel memiliki suatu hubungan, tidak berarti perubahan dalam satu variabel akan mempengaruhi yang lain.

6. Pendekatan Sekuensial

Jenis pendekatan ini mencakup unsur – unsur dari pendekatan longitudinal dan cross sectional. Pendekatan sekuensial melibatkan partisipan yang diikuti dari waktu ke waktu, dan termasuk kepada partisipan dari rentang usia yang berbeda. Pendekatan ini bekerja dengan kuat karena mengkombinasikan dua metode dan memungkinkan para peneliti untuk mempelajari banyak hal mengenai perkembangan dalam waktu yang relatif singkat.

7. Pendekatan Cross Culture

Merupakan pendekatan yang meneliti dan mempertimbangkan faktor – faktor lingkungan dan kebudayaan yang dapat mempengaruhi perkembangan manusia. Pendekatan ini dilakukan pada beberapa kelompok yang memiliki latar belakang budaya berbeda melalui percobaan atau tes pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan lainnya untuk dianalisis apakah ada persamaan dan perbedaannya.

8. Pendekatan Studi Kasus

Pendekatan ini melibatkan satu atau sekelompok kecil anak yang diamati secara teratur dalam suatu periode waktu tertentu. Waktu pengamatan bervariasi namun biasanya berlangsung selama enam bulan atau lebih. Keuntungan dari pendekatan ini adalah bisa memungkinkan gambaran yang kaya dan detail mengenai perkembangan sebagaimana menyediakan pencerahan atau pandangan pada topik yang harus diamati pada kelompok anak yang lebih besar.

9. Pendekatan Eksperimental

Pendekatan ini kurang sesuai untuk psikologi perkembangan karena anak – anak tidak terlibat secara aktif dan cenderung berperilaku tidak alami dalam situasi yang artifisial, mereka sangat sensitif terhadap perilaku pengamat. Itulah sebabnya anak – anak lebih cocok diamati dalam lingkungan yang alami. Ketahui juga mengenai pendekatan evolusioner dalam psikologi, pendekatan psikologi dalam belajar bahasa, model pendekatan psikologi dalam perkembangan manusia, dan pendekatan terapan dalam psikologi pendidikan.

Pendekatan Lainnya Dalam Psikologi

Dalam ilmu psikologi secara umum ada beberapa cara pendekatan lain yang dapat digunakan untuk lebih memahami aspek – aspek yang beragam dari usaha mempelajari ilmu ini, antara lain:

1. Pendekatan Filosofis

Hubungan pendekatan ini sangat erat dengan agama dan ilmu filsafat yang mempelajari mengenai apakah arti jiwa, bagaimana wujudnya, kehidupan setelah kematian, dan lain sebagainya. Indera manusia tidak dapat mencapai pengetahuan ini, karena itu juga dikenal sebagai psikologi metafisika. Cara peninjauannya yang spekulatif juga disebut psikologi spekulatif. Pendekatan ini dilakukan untuk memecahkan dan menelaah masalah – masalah pendidikan dengan metode filsafat.

2. Pendekatan Fisiologis

Fisiologi dari segi bahasa adalah ilmu turunan dari biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan dapat berfungsi secara fisik dan kimiawi, dengan kata lain mempelajari kajian mengenai benda hidup. Fisiologi mengkaji fisik dari makhluk hidup, cara organisme berinteraksi antara satu sama lain, juga dengan alam sekitarnya menggunakan kelebihan atau kekurangan fisik tersebut. Pendekatan ini menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme dalam fungsi fisik dan kimiawi yang mendukung kehidupan.Pada intinya para ahli berusaha menemukan hubungan antara terjadinya proses biologis tubuh dengan perilaku manusia.

3. Pendekatan Psikofisis

Pendekatan jenis ini berasal dari kata ‘psiko’ yang artinya jiwa dan ‘fisis’ yang artinya fisik. Berbeda dengan pendekatan sebelumnya yang dilakukan hanya berdasarkan aspek dalam atau luar saja, pendekatan ini mencakup kedua aspek yaitu jiwa dan fisik yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Telah dibuktikan melalui beberapa penemuan modern bahwa fisik dapat mempengaruhi jiwa manusia.  Misalnya jiwa manusia dapat ditenangkan dengan mendengarkan lagu – lagu yang berirama pelan dan menyejukkan. Sebaliknya lagu – lagu dengan irama cepat dapat menghasilkan perasaan yang agresif.

4. Pendekatan Antroposentris

Antroposentris merupakan teori etika lingkungan yang mempunyai pandangan bahwa manusia adalah pusat dari alam semesta. Kebijakan dan tindakan yang berkaitan dengan lingkungan hidup akan dianggap baik jika menguntungkan bagi manusia. Menurut pendekatan ini, manusia bukan hanya makhluk sosial namun juga manusia memiliki kepekaan sosial, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan pandangan dan harapan orang lain.

5. Pendekatan Sains

Ilmu pengetahuan adalah kata yang dipakai secara kolektif untuk menunjukkan berbagai pengetahuan yang sistematis dan objektif, serta yang kebenarannya bisa diteliti. Pendekatan sains adalah cara pendekatan dengan cara memahami aspek – aspek dari perilaku tertentu, yang bisa digunakan untuk menjelaskan semua perilaku dari objek penelitian. Dengan kata lain pendekatan sains digunakan untuk memahami apa yang terjadi, meneliti dan mengamati bagaimana sesungguhnya apa yang terjadi sehingga seseorang bisa merasakan hal tertentu.Penelitian yang dilakukan secara sistematis akan menghasilkan hukum dan teori. Hukum yang digunakan untuk menerangkan berbagai hubungan yang teratur dan bisa diduga sedangkan teori digunakan untuk menjelaskan berbagai hasil atau data dari suatu eksperimen.

Pendekatan dalam psikologi perkembangan peserta didik pada dasarnya digunakan untuk mempelajari perubahan psikologis yang timbul secara progresif pada manusia, dalam hal ini adalah siswa atau peserta didik di sekolah. Mulanya psikologi perkembangan ini hanya digunakan untuk meneliti anak di usia dini dan tahap selanjutnya dalam masa kanak – kanak, kemudian berkembang dengan perubahan besar menjadi penelitian di masa kedewasaan, paruh baya dan usia lanjut sehingga psikologi perkembangan meliputi seluruh rentang usia kehidupan manusia. Penelitian juga mencakup rentang masalah yang luas seperti kemampuan memecahkan masalah, kemampuan motorik, kemampuan berbahasa, pembentukan identitas, pengertian konsep, pengertian moral, dan faktor psiko-fisiologis lainnya.

You may also like