Hello sobat semua yang terkasih, kembali lagi bertemu dengan penulis nih sobat yang senantiasa selalu memberikan ulasan yang menarik buat sobat semua melalui artikel demi artikel yang penulis sajikan buat sobat semua.
Adapun pembasan artikel kali ini masih membahas seputar psikologi ya sobat, karena memang seperti yang sudah penulis jelaskan sebelumnya psikologi ini menyangkut hampir semua aspek dalam kehidupan kita, oleh karena hal tersebutlah ilmu yang satu ini sangat penting untuk kita pelajari dan kita terapkan dalam kehidupan kita ya sobat.
Oke sobat semua, adapaun materi atau topik yang akan kita bahas dalam kesempatan kali ini yaitu mengenai perkembangan memori pada manusia. Nah sobat semua yang memang belum mengerti mengenai perkembangan memori pada manusia tersebut, ada baiknya sobat semua menyimak ulasna berikut ini , karena pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskannya secara rinci buat sobat semua. Yuk sobat yuk kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.
Seperti yang sudah kita kethahi bersama, setiap orang aka nada waktunya untuk bergantung pada memorinya untuk melakukan aktivitasnya sehari – harinya. Untuk dapat melakukan aktivitas ini manusia perlu mengingat apa yang sudah terjadi dan mengingat apa yang akan direncanakannya.
Sobat semua juga pastinya seperti itu ya sobat, adan kesemua itu adalah bagian dari memori. Nah sobat semua, sebelum kita membahas lebih lanjut lagi mengenai perkembangan memori tersebut ada baiknya kita mengulas terlebih dahulu apa itu pengertian memori.
Secara umum, memori merupakan suatu fungsi yang terlibat dalam mengingat atau mengenang masa lalu. Keseluruhan pengalaman masa lalu tersebut akan diingat kembali, dan pengalaman yang has yang perlu untuk diingat. Dari ulasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwasanya memori sebagai fungsi, pengalaman, informasi, dan spesfikasi.
Memori ini melibatkan apa yang sudah dilihat dan merekam atau menyimpannya dalam otak atau ingatan, karena memori tersebut menggunakan rekaman untuk melakukan aktivitas. Namun sobat, tidak semua yang dilihat atau yang dialami bisa disimpan dengan baik, hanya informasi atau pengalaman tertentu saja yang memiliki kekhasan atau suatu nilai yang dinaggap penting yang mampu untuk disimpan dalam waktu lama pada memori seseorang.
Oleh karena hal tersebut, memori memerlukan suatu tempat untuk menyimpan, menerima dan mengingat kembali informasi khusus. Oke sobat semua, berikut ini adalah tahap perkembangan memori pada manusia. Yuk sobat langsung saja kita simak dengan seksama.
1. Tahap Usia 0 Sampai Dengan 3 Tahun
Tahap yang pertama adalah tahap pada usia 0 sampai dengan 3 tahun. Pada masa ini anak akan melihat dan mengingat dengan jelas apa yang ia lihat, apa yang ia dengar. Adapun suara atau kejadian yang dilihatnya akan terekam jelas di memorinya. Meskipun seyogianya seorang anak belum mengerti apa yang ia lihat. (Baca juga mengenai jenis jenis memori dalam psikologi komunikasi)
2. Tahap Usia 4 Sampai Dengan 6 Tahun
Tahap yang kedua adalah tahap 4 sampai dengan 6 tahun. Pada masa ini seorang anak disebut dengan masa perkembangan “ golden age “. Dimana pada tahap ini seorang anak akan dengan cepat menerima informasi serta mengolahnya dalam otaknya. Selain menerima informasi dengan cepat, seorang anak juga akan menirukan gaya atau cara bahasa seseorang yang ia lihat. (Baca juga mengenai jenis jenis memori dalam psikologi kognitif)
3. Tahap Usia 7 Sampai Dengan 8 Tahun
Tahap yang ketiga adalah tahap 7 sampai dengan 8 tahun. Usia ini merupakan usia yang baik bagi anak untuk mengenal berbagai jenis bahasa, karena pada usia ini seorang anak pada umumnya akan lebih cepat tanggap terhadap bahasa yang digunakan di sekitarnya. Daya tarik atau minat seseorang dalam mempelajari bahasa akan berkurang jika seorang anak sudah menginjak usia puberitas. (Baca juga mengenai memori dalam psikologi)
4. Tahap Usia 18 Tahun
Tahap yang keempat adalah tahap usia yang ke 18 tahun. Di usia ini sobat, kemampuan dan kinerja otak dalam mengelola informasi akan mencapai puncaknya. Semua kegiatan atau aktivitas biasanya banyak digeluti di dalam berbagai bidang.
Oleh karena itu sobat, pada usia 18 tahun ini akan jadi saat yang paling ideal jika seorang anak ingin mempelajari ilmu atau keterampilan baru, karena seorang anak akan tertarik denagn keterampilan atau dunia baru. (Baca juga mengenai cara memupuk cinta dalam rumah tangga)
5. Tahap Usia 22 Tahun
Tahap yang kelima adalah tahap usia 22 tahun. Pada usia 22 tahun, otak manusia mampu mengingat lebih banyak nama kenalan atau orang yang kita pernah jumpai. Nah sobat semua, pda usia ini adalah saat dimasa otka kita mampu mengolah kembali informasi yang sudah lama berlalu untuk kita ingat kembali jika informasi tersebut dibutuhkan. (Baca juga mengenai peran psikolog dalam perusahaan)
6. Tahap Usia 31 Tahun
Tahap yang keenam adalah tahap usia 31 tahun. Adapun usia terbaik untuk mengenai wajah orang lain adalah pada usia 31 tahun. Pada usia ini, kita mungkin saja sudah melupakan nama orang – orang yang kita kenal. Namun sobat, kita bisa langsung mengingat bahwa kita pernah bertemu dimasa lalu dengan seseorang tersebut jika kita sudah melihat wajahnya. Nah sobat semua, apakah sudah penah merasakan hal ini. Jika sudah pernah berarti anda sudah berusia 31 ya sobat. (Baca juga mengenai faktor kognisi dalam perilaku konsumen)
7. Tahap Usia 40 Tahun Keatas
Tahap yang ke tujuh adalah tahap usia 40 tahun ke atas. Nah sobat semua, kecerdasan seseorang sering kali baru muncul atau memuncak saat memasuki usia 40 an. Hal ini biasanya dibuktikan dari mengukur kemampuan manusia untuk menciptakan atau menemukan gagasan baru yang sebelumnya belum ia pernah temukan atau lakukan.
Nah sobat semua itulah beberapa tahapan perkembangan memori pada manusia. Jika sebelumnya sobat semua belum mengetahuinya, sekarang tentunya sudah paham ya sobat. Sekian informasi mengenai perkembangan memori pada manusia yang bisa penulis utarakan pada kesempatan kali ini.
Terima kasih bagi sobat semua yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini. Penulis berharap tulissan ini bisa bermanfaat bagi sobat semua yang membacanya. Sampai ketemu diartikel selanjutnya yang tidak kalah menarik. Salam psikologi selalu.