Tindakan kekerasan pada anak merupakan sebuah perilaku tindakan penganiayaan yang mana dilakukan oleh orang tua, wali, maupun orang lain kepada anak-anak. Bentuk kekerasan yang terjadi dapat berupa fisik, psikologis, seksual, hingga secara sosial. Banyak orang tua yang menganggap jika kekerasan yang terjadi pada anak merupakan hal wajar. Mereka menganggap jika kekerasan merupakan bagian dari metode yang dapat mendisiplinkan anak.
Padahal sudah menjadi tugas orang tua untuk bertanggung jawab mengupayakan perlindungan serta tumbuh kembang seorang anak. Keluarga menjadi tempat yang pertama bagi anak untuk belajar mengenai lingkungan sosial. Namun orang tua banyak menyikapi proses belajar anak dengan cara yang salah. Hukuman dan sanksi adalah tindakan yang wajar saja diberikan kepada orang tua ketika anak melanggat sesuatu. Sehingga perlu untuk dikontrol serta dihukum.
baca juga:
Banyak hal yang menyebabkan tindakan kekerasan terjadi pada anak, antara lain adalah:
- Lingkup kekerasan, seseorang yang pernah mengalami kekerasan di masa kecilnya akan cenderung untuk melakukan-hal-hal yang pernah menimpa pada dirinya kepada orang lain.
- Mengalami stress berat dan tidak adanya dukungan. Menjadi orang tua bukanlah pekerjaan mudah, butuh tanggung jawab dan dukungan yang besar. Kebanyakan orang tua yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga, kerabat, teman, dan lainnya akan sering mengalami stress berat.
- Memiliki kecenderungan alkohol dan obat-obatan. Orang yang memiliki ketergantungan pada alkohol maupun narkoba cenderung untuk tidak bisa mengontrol emosi. Sehingga dapat berpeluang besar melakukan penyiksaan.
- Kondisi ekonomi yang bermasalah
- Krisis meningkatkan jumlah kekerasan yang ada di lingkungan sekitar.
baca juga:
- Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk
- Macam-Macam Trauma Psikologis
- Gejala Penyakit Alzheimer
- Cara Mengatasi Insomnia
Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam kekerasan yang terjadi pada anak:
1. Penyiksaan Fisik (Physical Abuse)
Bentuk penyiksaan fisik seperti cubitan, pemukulan, menyundut, tendangan, membakar, dan tindakan-tindakan fisik yang dapat membahayakan anak termasuk ke dalam jenis kekerasan. Kebanyakan orang tua menganggap kekerasan fisik merupakan bentuk dari pendisiplina anak. Dengan harapan anak dapat belajar untuk berperilaku yang baik. (baca juga: Terapi Anak Autis)
2. Pelecehan Seksual (Sexual Abuse)
Pelecehan seksual merupakan tindakan dimana anak dapat terlibat dalam sebuah aktivitas seksual, namun tanpa anak sadari, tidak mampu untuk mengkomunikasikannya, serta tidak mengerti maksud dari sesuatu hal yang diterimanya tersebut. (baca jjuga: Emosi Dalam Psikologi)
3. Pengabaian (Child Neglect)
Bentuk kekerasaan anak yang memiliki sifat pasif, yaitu merupakan sikap meniadakan perhatian yang mencukupi baik itu dalam bentuk fisik, emosi, ataupun sosial. (baca juga: Ciri-Ciri Anoreksia)
4. Penyiksaan Emosi (Emotional Abuse)
Yang dimaksud dengan penyiksaan emosi disini adalah segala tindakan yang mana meremehkan dan merendakan anak. Karena tindakan ini membuat anak menjadi tidak merasa berharga untuk dikasihi dan dicintai.
5. Penolakan
Biasanya ini dilakukan para otrang tua yang narsis yang menampakkan sikap penolakan kepada anak, entah itu sadar maupun tidak akan berakibat membuat anak merasa tidak diinginkan. Misalnya saja dengan menyuruh anak pergi, memanggil dengan nama yang tidak pantas, menolak berbicara pada anak, menolak melakukan kontak fisik dengan anak, menyalahkan anak, mengkambing hitamkan anak, bahkan yang terparah menyuruh anak untuk enyah. (baca juga: Macam-macam Halusinasi)
6. Orang Tua Bersikap Acuh
Sikap seperti ini biasanya dikarenakan orang tua yang sedang memiliki masalah dalam pemenuhan emosi yang membuat dirinya tidak mampu untuk merespon kebutuhan emosi sang anak. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ketidak tertarikan pada anak, menahan kasih sayang, bahkan mengalami kegagalan dalam mengenali kehadiran sang anak. Sehingga nantinya akan memberikan pengaruh yang negatif dalam tumbuh kembang anak.
Ada beberapa contoh perilaku pengabaian semisal, tidak menunjukkan perhatian saat momen penting anak, tidka peduli pada kegiatan anak, tidak merespon perilaku spontan anak saat di lingkungan sosial, tidak memberikan perawatan kesehatan saat dibutuhkan, tidak masuk ke dalam keseharian anak, dan lainnya.
7. Memberikan Teror Kepada Anak
Mengancam, membentak, hingga mengucapkan kata kata kasar pada anak akan memberikan pengaruh yang cukup serius dalam psikologis anak. Hal ini akan membuat anak mengalami ketakutan dan merasa terintimidasi. Sikap teror ini dapat ditunjukkan pada teriakan, bentakan, kata sumpah serapah, menakut-nakuti, hingga ancaman dalam bentuk verbal yang cukup ekstrim. (baca juga: Manfaat Memelihara Kucing)
8. Mengasingkan Anak
Tidak memperbolehkan anak untuk terlibat dalam kegiatan sosialnya, mengurung di rumah, tidak memberikan rangsangan pada apapun yang berkaitan dengan pertumbuhannya akan masuk ke dalam kekerasa emosional. Hal ini akan merusak kehidupan anak secara tidak lansgung, namun tergantung dari situasi serta tingkat keparahannya. Sikap mengasingkan anak ini dapat ditunjukkan seperti meninggalkan anak sendirian pada jangka waktu yang lama, menjauhkan anak dari lingkungan keluarga, menuntut anak untuk belajar secara berlebihan, tidak memperbolehkan anak untuk mempunyai teman ataupun berinteraksi dengan lingkungan sosial. (baca juga: Teori-teori Motivasi)
9. Memberikan pengaruh buruk pada anak
Memberikan pengaruh buruk adalah dengan memperlihatkan hal-hal yang bersikap negatif di depan anak secara langsung. Berikut ini beberapa contoh sikap yang memberikan pengaruh buruk untuk anak semisal memuji anak yang melakukan tindakan tidak terpuji kepada orang lain, mengajarkan anak untuk rasis, mendorong anak bersikap kasar pada orang lain, bahkan memberikan narkoba maupun obat-obatan terlarang pada anak.
10. Eksploitasi
Bentuk manipulasi atau dapat dikatakan sebagai bentuk pemaksaan dengan tidak memperdulikan perkembangan anak. Banyak contoh eksploitasi pada anak yaitu dengan memberikan tanggung jawab yang berlebihan pada anak yang melebihi dari usia dan kemampuannya. (baca juga: Cara Menghilangkan Rasa Takut)
Nah itu tadi beberapa jenis-jenis kekerasan pada anak yang dapat terjadi. Tentu saja hal ini tidak akan berdampak baik pada anak, dalam perkembangan psikis maupun sosial. Untuk itu, sebagai orang tua penting untuk sadar diri jika tindakan kekerasan tersebut bukan merupakan solusi tepat untuk mendidik anak.
baca juga:
- Cara Menghilangkan Rasa Minder
- Memori Dalam Psikologi
- Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri
- Teori Cinta Stenberg
- Ciri-Ciri Pubertas