Home » Ilmu Psikologi » 10 Fungsi Psikolinguistik Secara Umum

10 Fungsi Psikolinguistik Secara Umum

by Fitri Febri

Bahasa adalah faktor penting dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan interaksi antara manusia satu dengan manusia lainnya. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan dan menyalurkan informasi apalagi semenjak teknologi memasuki kehidupan manusia.

Perkembangan teknologi sekarang tidak hanya terjadi di suatu tempat secara langsung, namun dapat terjadi di belahan dunia manapun dalam waktu yang bersamaan seperti video call, telepon atau chatting. Dengan perkembangan bahasa yang semakin kompleks inilah, akhirnya muncul suatu disiplin ilmu bernama psikolinguistik.

Psikolingusitik menelaah suatu teori bahasa yang secara linguistik dapat diterima dan secara psikologi dapat diketahui hakikat bahasa dan pemerolehannya. Aspek –aspek yang terdapat psikolingusitik adalah :

  • Kompetensi yaitu proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran
  • Akuisisi atau pemerolehan bahasa
  • Performansi atau pola tingkah laku berbahasa
  • Asosiasi verbal dan persoalan makna
  • Proses bahasan orang abnormal
  • Persepsi ujaran dan bahasa
  • Pembelajaran bahasa

Psikolinguistik yang berkembang secara pesat, kemudian memunculkan beberapa subdisiplin ilmu psikolinguistik seperti :

  1. Psikolinguistik Teoretis

Adalah subdisiplin pembahasan teori-teori bahasa yang berkaitan dengan proses mental manusia dalam berbahasa misalnya pada rancangan fonetik, pilihan kata, sintaksis, wacana dan intonasi.

  1. Psikolinguistik Perkembangan

Adalah subdisiplin yang berkaitan erat dengan proses pemerolehan bahasa baik itu pemerolehan bahasa pertama (B1) maupun bahasa kedua (B2).  Pemerolehan bahasa ini mengkaji proses semantik, fonologi dan sintaksis secara bertahap.

  1. Psikolinguistik Sosial

Adalah subdisiplin yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial bahasa. Bahasa bukan hanya gejala dan indentitas sosial saja, tetapi juga ikatan batin dan nurani yang seharusnya tidak ditinggalkan.

  1. Psikolinguistik Pendidikan

Adalah subdisplin yang mengkaji pendidikan formal di sekolah. Dalam aspek ini akan dijelaskan peranan bahasa dalam pengajaran membaca, kemahiran berbahasa, peningkatan kemampuan berbahasa untuk memperbaiki kemampuan penyampaian pikiran dan perasaan.

  1. Psikolinguistik Neurologi

Adalah subdisiplin yang mengkaji hubungan bahasa, berbahasa dan otak manusia. Pakar neurologi berhasil menganalisis struktur biologis otak dan memberi nama bagian-bagian otak tersebut. Namun, pertanyaan mengenai masukan bahasa dan keluaran bahasa yang  diprogramkan dalam otak belum dijawab tuntas.

  1. Psikonguistik Eksperimen

Adalah subdisplin yang melakukan eksperimen pada seluruh kegiatan bahasa dan berbahasa pada satu pihak serta perilaku berbahasa dan akibat berbahasa pada pihak lain.

  1. Psikolingusitik Terapan

Adalah subdisiplin yang berkaitan dengan penerapan subdisplin psikolinguistik yang lain. yang termasuk dalam subdisplin ilmu ini adalah psikologi, linguistik, peraturan dan pemahaman, pembelajaran bahasa, pengajaran membaca neurologi, psikiatri, komunikasi dan susastra.

Fungsi Psikolingustik

  1. Menyelesaikan masalah dalam berbahasa

Fungsi psikolinguistik yang pertama adalah menyelesaikan permasalahan kompleks manusia dalam mempelajari berbahasa, karena selain berkaitan dengan masalah berbahasa juga berkenaan dengan kegiatan berbahasa. Seperti kita ketahui, kegiatan berbahasa tidak hanya berlangsung pada proses mekanistik, tetapi juga mentalistik yang berarti berbahasa terjadi akibat proses kegiatan mental (otak). Psikolinguistik dapat membantu mengatasi permasalah kegiatan berbahasa tersebut.

  1. Menjelaskan bahasa secara psikologi dan lingusitik

Dalam hal ini, psikolinguistik menemukan bahasa yang masih dalam ranah linguistik dan menjabarkan proses-proses psikologi yang berlangsung saat individu mendengar lalu mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya saat berkomunikasi. Dari sinilah akan muncul teori bahasa yang secara linguistik dapat diterima dan secara psikologi dapat menjabarkan hakikat bahasa dan cara pemerolehannya.

  1. Berbahasa melahirkan pengalaman

Seperti kita ketahui, psikolinguistik adalah ilmu tentang kebahasaan. Dan kebanyakan dengan berbahasa akan melahirkan pengalaman yang luar biasa ditambah dengan emosi yang kuat. Apabila menciptakan pengalaman bahasa akibat dari tekanan emosi yang kuat, maka kalimat eklamasi akan muncul. Apabila pengalamannya lahir karena keinginan berkomunikasi, maka akan lahir ucapan deklarasi. Kemudian jika keinginan berkomunikasi ini menjadi keinginan untuk mengetahui sesuatu, maka lahirlah ucapan interogasi.

  1. Menghubungkan bahasa dan otak

Kompetensi dan performansi berbahasa merupakan pekerjaan otak. Otak bekerja karena mekanisme saraf.  Ilmu tentang urat saraf  (neuron), penyakit urat saraf (neurosis) dan gangguan saraf (neurotik) disebut dengan islah neurologi. Fritz dan Hitzig (1874) mengelompokkan otak manusia terdiri dari hemisper kiri (left hemisphere) dan hemisper kanan (right hemisphere). Fungsi dari masing-masing bagian otak ini memiliki fungsi berbeda. Hemisper kanan memiliki fungsi untuk mengawai kesadaran letak tubuh dan anggota badan lainnya. Ia juga bertugas mengenal secara detail ruang untuk mengontrol anggota gerak yang terletak di sebelah kiri sebelah kiri. Adapun hemisper kiri bertugas sebagai daerah pusat kemampuan berbicara dan mengontrol anggota gerak sebelah kanan.

  1. Menganalisa kesalahan pengucapan

Fauziati (1861) menyebutkan bahwa kemampuan berbicara berpusat pada otak sebelah kiri atau hemisper kiri agak ke depan dan biasa disebut sebagai daerah Broca dimana daerah ini berfungsi untuk penguasaan ujaran. Apabila bagian depan (anterior) hemisper kiri terluka atau sedang sakit, maka kita akan mengalami gangguan artikulasi atau pengucapan. Misalnya saja ucapan kuran jelas, lafal kurang baik, kalimatnya menjadi tidak terstruktur dan tidak lancar dalam, berbicara. Namun, penderita penyakit tersebut masih bisa mengucapkan kalimat bermakna sesuai dengan apa yang sedang dibicarakan. Para neurolog biasa menyebut penyakit ini dengan Broca’s aphasia.

  1. Menghubungkan bahasa dan pikiran

Hubungan bahasa dan pikiran disebut mental lexicon.Crystal dalam Syamsur, 2010 mengatakan bahwa mental leksikon merupakan aspek yang berfokus pada proses yang terjadi dalam otak tentang apa yang diketahui banyak orang dan leksikal bahasannya. Menurut ahli psikolinguistik, pengetahuan tentang kata didasari tiga hal yakni pengetahuan bagaiamana kata diucapkan, pola-pola gramatikal, bagaimana kata digunakan serta apa makna dari sebuah kata. Atau dalam artian jumlah kata seorang pengguna bahasa membentuk mental leksikonnya.

  1. Mengetahui fungsi memori otak

Psikolinguistik juga memberikan pengetahuan lebih banyak akan fungsi-fungsi memori dalam otak kita yang terbagi menjadi tiga aspek , yakni sensory register, short term memory dan long term memory (Taylor dalam Fauziati,2008).

  • Sensory register adalah tempat dimana stimulus diterima, kemudian ditaham beberapa saat, dianalisa sebentar lalu diteruskan. Sensory register ini bertugas dalam pemerolehan bahasa lisan dan tulisan. Ketika seseorang memproduksi kara, maka gambaran visualnya akan tersimpan dalam sensory register dan kemudian diteruskan ke short term memory
  • Short term memory adalah tempat informasi yang ditahan dalam waktu yang singkat selama pemrosesan pesan. Informasi yang berada di dalam short term memory akan diproses sesuai prosedur. Apabila hal itu dinggap penting, maka akan diteruskan ke long term memory
  • Long term memory merupakan tempat tersimpannya memori secara permanen. Long term memory ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu episodic memory yang terfokus pada fakta dan kejadian yang pernah dialami oleh individu fan semantic memory yang terfokus pada pengetahuan, kebenaran umum, konsep dan kosakata yang dimiliki individu
  1. Mengetahui “Silent Period”

Dalam masa lateralisasi, ada yang namanya silent period dimana seorang anak dibawah usia 5 tahun akan mengalami masa diam. Diam yang dialami bukan diam sebenar-benarnya diam, namun karena si anak tidak mendapat input dari lingkungan dan tidak mengetahui ujaran dari orang-orang disekitarnya.

Si anak akan terus menerima informasi dan di akhir silent period, ia akan mampu menggunakan bahasa layaknya orang dewasa. Saat masa ini, orang tua diharapkan terus memberi input agar si anak dapat menyerap lebih banyak bahasa.

  1. Mengetahui proses pemerolehan bahasa pertama

Proses yang terjadi saat anak memperoleh bahasa pertamanya adalah proses kompetensi dan proses performansi. Dalam proses performansi terdiri dari dua aspek yakni proses penerbitan dan proses menghasilkan kalimat-kalimat. Proses pemahaman terdri dari kemampuan mengamati dan mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar, sedangkan penerbitan melibatkan kemampuan mengeluarkan kaimat sendiri.

  1. Mencari suatu teori bahasa

Fungsi psikolingustik berikutnya adalah bagaiamana seseorang menemukan suatu teori bahasa yang dapat diterima dari segi linguistik dan dari segi bahasa dapat diperoleh hakikat bahasanya dan bagaimana individu memperolehnya. Psikolingustik dapat menerangkan hakikat struktur bahasa, bagaimana struktur itu diperoleh, waktu ketika bertutut dan kapan memahami  kalimat-kalimat dalam pertuturan itu.

Demikian fungsi psikolinguistik. Tingkatkan pengetahuan akan jenis-jenis konsep diri, tanda-tanda depresi, cara menyembuhkan orang depresi, terapi psikologi untuk depresi, kepribadian antisosial, fungsi jiwa dalam psikologi, fungsi fantasi dalam psikologi, penyakit kejiwaan ringan, macam macam tingkah laku dalam psikologi, konsep diri dalam psikologis, memori dalam psikologi, macam-macam taruma psikologis, cara melupakan cinta dalam diam psikologi pendidikan, psikologi sosial, cabang cabang psikologi dan semoga bermanfaat.

You may also like