Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » Penerapan Psikodiagnostik dalam Bidang Pendidikan

Penerapan Psikodiagnostik dalam Bidang Pendidikan

by Fitri Febri

Dalam arti sempit, psikodiagnostik adalah metode yang digunakan untuk menetapkan kelainan guna menganalisa berbagai kelainan psikis seseorang macam macam abnormalitas dalam psikologi atau macam gangguan perkembangan dalam psikologi abnormal. Psikodiagnostik ini bertujuan untuk memberikan pertolongan dan pengobatan yang sesuai dan tepat. Sedangkan pengertian psikodiagnostik dalam aspek praktis dan teoritis adalah :

  • Psikodiagnostik dalam aspek praktis adalah metode diagnosis psikologis untuk memperlakukan klien dengan tepat sesuai dengan konsep diri dalam psikologis yang dimiliki
  • Psikodiagnostik dalam aspek teoritis adalah studi ilmiah menggunakan berbagai metode guna membuat diagnosis psikologis agar dapat memperlakukan klien lebih tepat. Psikodoagnostik tersebut dapat dikaitkan dengan kejiwaan yang dialami manusia sehingga dapat ditangai dan dipahami dengan lebih baik

Psikodiangnostik adalah bentuk pemeriksaan psikologis yang dilakukan dengan teknik-teknik dan alat ukur tertentu berkualitas standart untuk menemukan sifat-sifat dasar dari perilaku atau kepribadian seseorang. Pemeriksaan psikologis ini hanya dibatasi dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti :

  1. Memperoleh informasi individu tentang perkembangan intlektual, kepribadian, sosial ataupun emosional sehingga memahami perkembangan individu dengan optimal
  2. Mengetahui kelemahan dan keunggulanm individu agar hidupnya dapat dimaksimalkal
  3. Memahami individu sehingga keluarga mendapatkan informasi bagaimana cara memperlakukan individu tersebut dengan tepat
  4. Untuk penjurusan pendidikan dan penempatan kerja yang sesuai
  5. Bimbingan konseling apabila ada masalah
  6. Bahan proses terapi apabila dibutuhkan

Penerapan Psikodiagnostik dalam Bidang Pendidikan

Psikodiagnostik dalam psikologi pendidikan biasanya dilakukan dalam rangka pengambilan sebuah keputusan saat kenaikan kelas, kelulusan siswa, penempatan tingkatan pendidikan dan sebagainya. Fungsi tes sendiri dalam bidang pendidikan adalah sebagai jenis terapi dalam psikologi untuk penempatan formatif, diagnostik dan sumatif.

Segala macam tes yang ada di bidang pendidikan hampir seluruhnya dapat ditelaah dengan psikodiagnostik, misalnya tes inteligensi, tes bakat khusus, tes bakat umum maupun tes kepribadian yang dapat dijumpai dalam sebuah laporan seorang konselor pendidikan ataupun psikolog pendidikan.

Guru dan semua pengambil keputusan dalam dunia pendidikan sangat merasakan pentingnya melakukan tes dan mendapatkan hasil yang diperoleh. Dan memang ada beberapa tes yang diciptakan khusus untuk diterapkan dalam dunia pendidikan. Beberapa tipe tes dalam bidang pendidikan adalah :

  • General Achievement Batteries yang berfungsi dalam mengukur prestasi pendidikan pada bidang yang terdapat dalam kurikulum pendidikan.
  • Test of Minimum In Bassic Skills
  • Teacher Mode
  • Classroon Test
  • Test for College Level
  • Graduate School Admission
  • Assessment inEarly Childhood Education

Berikut adalah beberapa kasus dalam bidang pendidikan yang membutuhkan psikodiagnostik :

  1. Anak yang mengalami hambatan dalam pelajaran matematika

Dalam kasus ini, maka akan dilakukan beberapa tes. Tes yang dibutuhkan adalah sesuai dengan diganosa awal, yakni inteligensi yang belum memadai. Pada awal tes akan diberikan tes inteligensi pada siswa yang mengalami hambatan tersebut.

Tes inteligensi akan menunjukkan apakan terdapat kesulitan pada sub tes yang diujikan seperti kemampuan numerik. Apabila mengalami kesulitan, maka dapat dilakukan sebuah konsultasi atau observasi untk menangani masalah tersebut. Apabila masih mengalami hambatan, maka kita bisa melihat dari sisi yang lain, misalnya situasi belahar, metode belajar dan cara belajar yang sesuai.

Bila tidak sesuai, maka dapat dilakukan pengubahan cara mengajar, mengubah situasi belajar dan memberikan beberapa alternatif bagaimana cara belajar yang efektif. Setelah melakukan serangkaian tes, harus dilakukan tes uji pelajaran matematika sehingga kita bisa mengetahui apakah proses-proses tadi sudah benar-benar berhasil.

  1. Anak yang tidak memiliki motivasi belajar

Seorang anak dengan nilai yang rendah dalam belajar, dapat diartikan ia memiliki kecerdasan yang rendah sehingga sulit menerima pelajaran atau mungkin saja ia tengah mengalami ciri – ciri depresi terselubungciri – ciri depresi berat, ciri – ciri depresi ringan atau gejala lainnya.

untuk menjawab pertanyaan ini, maka akan diberikan tes inteligensi. Ternyata hasilnya sungguh memuaskan. Kemudian, psikolog memberikan tes kepribadain ataupun motivasi dalam belajar. Dari tes tersebut, diperoleh siswa memiliki motivasi rendah dalam belajar. Dari sini, seorang guru harusnya bukan malah memberikan niai buruk karena tidak mampu, namun harusnya memberikan minat dan motivasi belajar agar memiliki dorongan belajar yang baik.

  1. Penjurusan dalam minat pendidikan

Pada beberapa kasus, penjuruan minat pendidikan menjadi sesuatu hal yang rumit dan sering menjadi penyebab permasalahan antara orang tua dan anak. Untuk kasus ini, psikolog dapat melakukan wawancara keinginan, tujuan atau harapan siswa atau bisa juga dengan tes minat. Dengan melakukan tes minat pada anak tersebut akan diketahui jurusan pendidikan yang diinginkan.

  1. Seleksi masuk pendidikan lebih tinggi

Psikodiagnostik juga dapat dilakukan untuk menentukan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.  Apabila tempat sangat terbatas dengan jumlah siswa yang banyak, maka harus diadakan seleksi bagi calon. Contoh yang paling mudah adalah seleksi masuk SMP, SMU dan perguruan tinggi.

  1. Kenakalan remaja di sekolah

Kenakan remaja di sekolah menjadi salah satu fenomena saat ini. Guru BP sering disibukkan di sekolah untuk menangani siswa yang bermasalah. Psikodiagnostik bidang pendidikan dalam kasus ini menerapkan sisten wawancara dan konseling dalam menemukan penyebab masalah kenakalan tersebut. Kemudian dilakukan intervensi bila memang diperlukan. Dengan metode ini, remaja akan sembuh dengan cara meningkatkan kepercayaan diri dan menerapkan cara menyikapi hidup dengan bijak.

Metode Psikodiagnostik dalam Bidang Pendidikan

  1. Observasi

Salah satu metode psikodiagnostik dalam bidang pendidikan yang dilakukan adalah observasi. Di dalam kelas, kita akan sering menjumpai guru yang sering melihat, mengamati dan melakukan interpretasi. Kegiatan observasi dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk memahami tentang judgement, bertindak reflektif dan menggunakan komentar orang lain untuk membuat judgment yang lebih reliabel.

Aplikasi observasi dalam bidang pendidikan adalah lingkungan sekolah dipandang sebaagi fungsi sosial pendidikan, lingkungan spesial, pengelolaan kelas, pemahaman sikap, perencanaan pengajaran dan aktivitas yang meningkatkan inisiatif dan membentuk perilaku. Metode observasi psikodiagnostik dalam bidang pendidikan dilakukan dalam beberapa kejadian seperti :

  • Penelitian studi kelayakan kebijakan pendidikan
  • Penelitian evaluasi kebijakan
  • Penelitian berbagai tindakan kelas oleh guru
  • Penilaian kemampuan mengajar
  • Evaluasi hasil belajar
  • Asesmen kemampuann siswa
  • Mengidentifikasi masalah siswa dari belajar hingga masalah pribadi
  1. Wawancara

Wawancara adalah proses komunikasi interaksioanal antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan suatu tujuan. Wawacara atau interview berasal dari dua kata yaitu entrevue yang berarti pertemuan sesuai perjanjian, entre = inter dan voir = videre berarti melihat. Dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah tanya jawab lisan yang dipublikasikan seperti yang disebutkan oleh Kartono, 1996.

Sedangkan menurut Chaplin (1989), interview merupakan percakapan langsung atau bertatap muka untuk memperoleh informasi faktual untuk menilai kepribadian, tujuan konseling dan terapis. Melali wawancara psikodiagnostik dalam bidang pendidikan adalah untuk mengungkap lebih jauh tentang gejala pada seseorang. Pewawancara harus melihat seseorang tersebut sebagai responden dan bukan sebagai klien.

  1. Angket atau Quesioner

Angket merupakan suatu data pertanyaan yang harus diisi atau dijawan oleh indidividu. Dari jawaban ata isian sejumlah pertanyaan yang diberikan, maka penyelidik kemudian mengambil kesimpulan subyek yang diteliti. Aspek-aspek angket atau quesioner adalah :

  • Berdasarkan siapa yang harus menjawab, angket dibagi menjadi dua. yaitu angket langsung dan tidak langsung. Angket langsung adalah apabila subyeknya sendiri yang mengisi, sedangkan angket tidak langsung terjadi apabila yang menjawab atau mengisi bukan subyeknya sendiri.
  • Berdasarkan bentuknya, terdapat angket terbuka yakni tidak dibatasi jawabnya, sedangkan angket tertutup yakni jika dibatasi jawabnya dan jawaban sudah disediakan
  • Berdasarakn aspek-aspek kepribadian yang diteliti, terdapat anbgket umum adalah angket untuk mengetahui data individu secara umum dan selengkap mungkin. Serta, angket khusus yakni angket yang hanya ingin mengetahui satu aspek saja, seperti masalah belajara atau masalah sosial.

Demikian penerapan psikodiagnostik dalam bidang pendidikan. Semoga bermanfaat.

You may also like