Home » Ilmu Psikologi » Kecerdasan Manusia » 13 Fungsi Fantasi Dalam Psikologi

13 Fungsi Fantasi Dalam Psikologi

by Hana Masita

Bagi sebagian besar orang, fantasi merupakan hal yang menyenangkan. Dengan fantasi, seseorang bisa merasakan sesuatu yang tidak dimilikinya menjadi seolah-olah dia miliki saat itu. Hal ini tentu bisa membuat seseorang merasa bahagia, meski mungkin tidak akan bertahan terlalu lama. Memang, berfantasi dapat membuat kita menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi terasa ada. Setiap orang pasti memilii fantasi yang berbeda satu sama lain. Tapi sebenanrnya, apa sih fantasi itu?

Disadur dari Wikipedia, fantasi adalah sesuatu yang berhubungan dengan khayalan atau objek yang tidak benar-benar ada, melainkan hanya ada di dalam pikiran kita. Fantasi sama dengan imajinasi. Menurut Yanto Subiyanto (1980, hal. 18), fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan fantasi, seorang individu bisa merasa lepas dari keadaan saat ini menuju ke keadaan yang akan datang.

Fantasi ini dapat datang dengan disadari ataupun tidak. Sebagai contoh, fantasi saat sadar adalah ketika seseorang menggambar objek fiksi, sementara fantasi tidak sadar adalah ketika anak kecil menceritakan sesuatu yang tidak nyata meskipun dia tidak berniat berbohong. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa macam fantasi, yaitu:

  • Fantasi disadari – yaitu fantasi yang kemunculannya disadari oleh individu yang bersangkutan.
  • Fantasi tidak disadari – dimana fantasi muncul dengan tidak disengaja. Biasanya terjadi pada anak-anak.
  • Fantasi aktif – fantasi yang muncul dengan keterlibatan gejala jiwa lainnya, seperti pikiran, perasaan, dan lain-lain.
  • Fantasi pasif – dimana dalam hal ini kesadaran dibiarkan menjadi tempat fantasi bermain-main.
  • Fantasi mencipta – yaitu ketika fantasi bisa membuat seseorang menciptakan kreativitas, seperti menulis karya, menggambar, dan lain-lain.
  • Fantasi tuntunan – dimana fantasi terjadi akibat adanya pengaruh suatu hal, seperti dari membaca buku, menonton film, atau mendengar lagu.

Dari beberapa macam fantasi di atas, tampaknya kita bisa sedikit menarik kesimpulan tentang fungsi dari fantasi sendiri. Berikut ini akan dibahas dengan lebih lengkap 13 fungsi fantasi yang perlu kita ketahui:

  1. Mengasah Kreativitas

Tidak bisa dipungkiri bahwa fantasi sangat mendukung kreativitas kita. Hal ini dikarenakan fantasi tidak memiliki batas dan bisa sangat bervariasi. Dengan adanya fantasi, kita bisa menciptakan sesuatu yang berada di luar nalar kita dan menyalurkan hal tersebut dalam sebuah tulisan maupun bentuk karya lainnya, seperti lukisan, pahatan dan lain sebagainya.

  1. Menghibur Diri

Fantasi juga bisa membantu manusia untuk menghibur dirinya sendiri. Melalui fantasi, manusia bisa sejenak melupakan dunia nyata dan keluar ke dunia fantasi yang dia ciptakan untuk dirinya sendiri. Hal ini bisa membuat manusia tersebut merasakan kebahagiaan karena seolah-olah dia hidup sesuai keinginannya dan terlepas dari beban apapun yang dialaminya. Namun, hal ini harus dibatasi agar tidak mengganggu keseimbangan mental kita, ya! (Baca juga: Manfaat Relaksasi Bagi Jiwa)

  1. Masuk ke Dunia Imajiner

Dengan daya fantasi, manusia bisa masuk ke dunia imajiner. Misalnya, ketika seseorang sedang membaca novel fiksi, dia bisa membayangkan kejadian yang dibacanya, meski kejadian tersebut tidak masuk akal atau tidak benar-benar terjadi di dunia nyata.

  1. Membantu Menyelesaikan Masalah

Fungsi fantasi berikutnya adalah membantu seorang manusia menyelesaikan masalah. Hal ini dalam artian manusia bisa membayangkan dampak dari banyaknya opsi yang ada di hadapannya, meski dampak tersebut belum bisa dia rasakan saat itu juga. Oleh karena itu, dengan adanya fantasi manusia bisa membayangkan seolah-olah dia telah mengambil keputusan tertentu dan membayangkan apa yang terjadi jika dia bertindak demikian. (Baca juga: Cara Menyelesaikan Masalah menurut Psikologi)

  1. Memberi Dorongan atau Motivasi

Fantasi juga bisa membantu memberi dorongan atau motivasi kepada seseorang untuk meraih keinginannya. Melalui fantasi, seseorang bisa memvisualisasikan keinginan ataupun tujuan hidupnya.

Dia membayangkan hal-hal apa yang akan dicapainya jika dia melakukan tindakan tertentu. Hal ini tentu akan membuat motivasi seseorang semakin kuat dan dia menjadi lebih bersemangat meraih tujuannya.

  1. Menumbuhkan Rasa Simpati

Kita juga bisa menumbuhkan rasa simpati dengan adanya fantasi di dalam diri kita. Fantasi akan membuat kita bisa membayangkan dan menempatkan diri kita di posisi orang lain. Tentu proses ini akan membuat kita bisa merasakan perasaan orang lain dan menumbuhkan rasa simpati di dalam diri kita. (Baca juga: Perbedaan Simpati dan Empati dalam Psikologi)

  1. Mengambil Pelajaran Dari Cerita Orang Lain

Seringkali kita mendengarkan cerita atau sejarah dari orang lain yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Dengan fantasi, kita bisa melihat di dalam kepala kita kejadian-kejadian tersebut benar-benar terjadi depan kita. Semua ini bisa membantu kita mengambil pelajaran dari cerita yang kita dengar, meski kita tidak benar-benar melihatnya dengan mata kita sendiri.

  1. Membuat Target Hidup

Telah dibahas secara singkat sebelumnya bahwa melalui fantasi kita bisa membayangkan kehidupan yang kita inginkan di masa depan. Maka, dengan fantasi pula kita bisa membuat target dan tujuan hidup kita, baik dalam jangka pendek maupun jangka Panjang. Fungsi fantasi juga bisa memberi kita gambaran langkah-langkah apa yang kira-kira perlu untuk kita ambil untuk bisa mencapai target kita tersebut. (Baca juga: Fungsi Jiwa dalam Psikologi)

  1. Membuat Strategi

Seseorang sangat membutuhkan fantasi untuk membuat suatu strategi. Dia perlu untuk memvisualisasikan langkah-langkah yang perlu diambil tanpa perlu benar-benar menjalaninya terlebih dahulu. Dia hanya perlu membayangkan dan untuk itu di sinilah fungsi fantasi.

  1. Melepaskan Diri Kita Dari Batasan Ruang dan Waktu

Maka, dengan fantasi, seseorang bisa memahami hal-hal yang terjadi di tempat lain dan di waktu yang lain. Dia tidak perlu benar-benar melihat suatu kejadian secara langsung untuk bisa mempercayai dan belajar darinya. Cukup membayangkan di dalam kepala kita dengan daya fantasi atau imajinasi kita, kita bisa mengira-ngira apa yang terjadi, walaupun cenderung sesuai dengan persepsi kita sendiri.

  1. Menyelesaikan Konflik

Seringkali kita memiliki masalah dengan orang lain yang membuat kita merasa marah, sakit hati dan lain sebagainya. Namun, sering pula kita menyelesaikan masalah dan membuat seolah-olah tidak ada apapun yang terjadi dengan adanya fantasi di dalam kita. Fantasi tersebut seperti bisa menutup masalah yang benar-benar terjadi di dunia nyata menjadi seperti tidak pernah terjadi sehingga kita lebih mudah memaafkan dan merasa lebih baik. (Baca juga: Manajemen Konflik Dalam Psikologi Komunikasi)

  1. Mempermudah Memahami Sesuatu yang Imajiner

Misalnya, untuk memahami bahwa bumi ini bulat dengan banyaknya pulau dan benua serta lempengan-lempengan bumi kita sangat membutuhkan fantasi. Kita akan sulit memahami sesuatu yang sifatnya imajiner dan tidak bisa benar-benar kita lihat sendiri jika tidak ada fantasi di dalam diri kita.

  1. Melupakan Masa Lalu yang Buruk

Dengan fantasi, kita juga lebih mudah untuk move on dari masa lalu, terutama masa lalu yang buruk. Fantasi membuat kita lepas dari permasalahan yang dihadapi dan kegagalan-kegagalan yang dialami sebelumnya. (Baca juga: Cara Memaafkan Diri Sendiri)

Semoga artikel kali ini bermanfaat, ya!

You may also like