Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kognitif » Teori Interferensi Dalam Psikologi Penyebab Sering Lupa

Teori Interferensi Dalam Psikologi Penyebab Sering Lupa

by Bernadet Maress

Teori interferensi dalam psikologi kognitif merupakan teori yang menyatakan tentang penyebab terjadinya hilang ingatan yakni interferensi yang terjadi di antara beberapa objek dari sebuah informasi yang mempunyai kesamaan atau kemiripan baik dalam proses penyimpanan dan juga pemanggilan kembali informasi dari otak. Beberapa informasi ini sebenarnya sudah tersimpan dan ada di dalam memori. Akan tetapi memori mengalami kesulitan dalam membedakan informasi tersebut dengan informasi lainnya. Interferensi tersebut terjadi pada memori jangka pendek dan juga memori jangka panjang, akan tetapi biasanya interferensi akan terjadi pada saat harus mengingat fakta yang terisolasi seperti alamat, nomor, nama, identifikasi personal, kode area dan beberapa hal lain yang serupa.

Jenis Interferensi

Interferensi yang merupakan campuran memori serupa ini terbagi menjadi dua jenis yakni interferensi retroaktif dan juga interferensi proaktif.

  1. Interferensi Retroaktif

Interferensi retroaktif atau retroactive interference terjadi pada saat memori baru menghambat pengambilan sebuah memori yang lama. Interferensi retroaktif sendiri adalah fenomena dalam psikologis yakni sebuah proses yang terjadi dalam kehidupan mental seseorang dan sangat berhubungan dengan masalah lupa. Bagi masyarakat, istilah interferensi retroaktif memang masih jarang terdengar. Namun jika disebut dengan lupa, maka bisa lebih dipahami.

Dalam etimologis, interferensi retroaktif yang berasal dari bahasa Inggris yakni interference berarti gangguan dan retroactive yang berarti berlaku surut. Sehingga interferensi retroaktif bisa diartikan sebagai proses gangguan memori yang berlaku surut sehingga dibutuhkan tips meningkatkan daya ingat. Retro juga memiliki arti mundur dan dalam hal ini mengartikan bahan baru yang dipelajari, bekerja mundur dan mengganggu kemampuan mengikat pengalaman atau bahan yang sudah dipelajari sebelumnya. Untuk itu, interferensi retroaktif mengartikan jika sebuah informasi baru yang mengganggu usaha mengingat data yang lalu menjadi lebih sulit.

Interferensi Retroaktif Menurut Para Ahli

  • Irwanto: Interferensi retroaktif diartikan sebagai sebuah proses memori dalam psikologi dimana informasi yang baru saja diterima mengakibatkan sulitnya untuk mencari informasi yang sebelumnya sudah ada dalam memori.
  • Ngalim Purwanto: Interferensi retroaktif merupakan peristiwa terdesaknya isi atau pelajaran jiwa sebelumnya sebab terhambat pelajaran baru atau isis jiwa baru yang bisa terjadi karena banyak persamaan diantara bahan bahan tersebut.
  • Ahmad Rofi Usmani: Interferensi retroaktif merupakan peristiwa melemahnya ingatan akan beberapa materi yang sudah dipelajari sebelumnya karena mempelajari materi baru dan materi baru tersebut memiliki banyak persamaan dengan materi lama.
  • Merle J Moskowitz: Interferensi retroaktif merupakan gangguan mengingat kembali materi pelajaran sebelumnya sebab ada materi baru yang dipelajari.

Contoh Interferensi Retroaktif

Ketika anda belajar berbagai gerakan dari tarian memakai jenis jenis memori dalam psikologi kognitif, maka anda hanya bisa mengingat gerakan terbaru saja dan gerakan lama tidak dapat diingat. Contoh lainnya adalah, ketika anda baru belajar bahasa Italia baru baru ini dan kemudian mencoba untuk berbicara dalam bahasa Spanyol, maka anda tidak bisa melakukannya sebab kata kata dalam bahasa Italia akan terus teringat sehingga semua ingatan yang anda miliki tentang kedua bahasa tersebut akan campur aduk.

Contoh ketiga, seorang siswa akan lebih sulit mengingat informasi yang sudah diajarkan awal tahun jika dibandingkan informasi yang diajarkan pada akhir tahun. Contoh keempat, seseorang yang baru saja mengganti nomor telepon maka hanya bisa mengingat nomor telepon yang baru jika dibandingkan dengan nomor telepon yang lama.

Interferensi Retroaktif Dalam Kompetisi

Kompetisi merupakan penjelasan standar kenapa gangguan retroaktif bisa terjadi. Asosiasi baru bersaing dengan informasi yang sudah lebih lama dengan asosiasi yang lebih baru sehingga akan semakin sulit untuk asosiasi yang lebih lama untuk bersaing dan akhirnya asosiasi sebelumnya semakin sulit diingat.

Persepsi Lapangan Interferensi Retroaktif

Persepsi lapangan sudah digunakan untuk menyelidiki interferensi retroaktif dan selama penelitian ditemukan jika presentasi rangsangan secara bersamaan bisa menghambat kemampuan mengingat asosiasi yang lebih lama dalam perkembangan memori pada manusia. Massaro menemukan jika memori jangka pendek akan bingung pada saat nada pendengaran disajikan secara berturut turut. Hal ini yang akhirnya mengakibatkan gangguan retroaktif terjadi dan suara baru akan menghentikan pengambilan suara yang sudah didengar sebelumnya.

Interferensi Retroaktif Dengan Gerakan Motorik

Retensi gerakan motorik juga dipengaruhi dengan interferensi retroaktif. Mempelajari aktivitas fisik yang baru nantinya akan menghambat dalam mengingat gerakan fisik yang sebelumnya sudah dipraktikkan. Sebagai contoh, ketika seorang seniman bela diri belajar tentang sebuah pukulan baru, maka ia tidak akan bisa mengingat gerakan tendangan yang yang sebelumnya sudah dipelajari semudah seperti melakukan tendangan yang baru dipelajari.

Interferensi Retroaktif Dalam Tugas Kata

Ketika berbicara tentang barang yang serupa, maka interferensi retroaktif bisa meningkat sehingga bisa mengganggu perkembangan memori pada anak. Barnes dan juga Underwood melakukan ekperimen dimana peserta diberikan dua buah daftar yang serupa. Kemampuan peserta dalam mengingat daftar kata pertama mengalami penurunan karena sudah diberikan daftar kata kedua yang serupa. Akan tetapi, temuan ini juga kontras dengan kondisi kontrol sebab para peserta tampak tidak mengalami banyak gangguan retroaktif pada saat dibuat untuk mengingat daftar pertama sesudah beberapa waktu istirahat.

  1. Interferensi Proaktif

Interferensi proaktif atau proactive interference bisa terjadi ketika bentuk bentuk memori dalam psikologi yang lama lama menghambat pengambilan memori yang baru. Gangguan proaktif bisa terjadi pada saat ingatan masa lalu menahan individu sehingga tidak bisa mempertahankan ingatan yang baru. Persaingan tersebut yang akhirnya mencegah penarikan kembali ingatan dalam gangguan proaktif. Sudah dihipotesiskan jika melupkan kenangan tidak akan ada apabila bukan karena gangguan proaktif dan istirahat tidak akan berpengaruh dalam terjadinya interferensi proaktif tersebut.

Contoh Interferensi Proaktif

Ketika anda mengambil kelas bahasa Spanyol beberapa waktu yang lalu dan sekarang mengambil bahasa Italia, maka anda cenderung menggunakan bahasa Spanyol pada kelas bahasa Italia sehingga bisa menghambat kemampuan anda dalam belajar bahasa Italia tersebut. 

Contoh kedua, anda belajar banyak gerakan tarian dan terus mencoba melakukan gerakan tarian sebelumnya yang sudah dipelajari sambil mengulang kembali gerakan tarian yang baru saja dipelajari. Contoh ketiga, setiap tahun sesudah tanggal 1 Januari, maka kebanyakan orang akan menulis tahun sebelumnya ketika akan menulis tanggal. Contoh keempat, seorang gadis yang mengubah nama belakangnya sesudah ia menikah namun setiap kali ditanya tentang nama lengkapnya, maka kemungkinan ia masih mengatakan nama belakang sebelum menikah karena belum terbiasa sehingga dibutuhkan cara mengatasi lupa dalam psikologi untuk membantu meningkatkan daya ingat.

Interferensi Proaktif Dengan Daftar

Para peneliti menemukan jika gangguan proaktif terjadi dengan daftar. Individu akan diberikan daftar barang yang harus diingat. Dari sini terlihat jika kemampuan dalam mengingat daftar bisa terhambat sebab jumlah barang yang harus diingat juga meningkat. Akan tetapi gangguan proaktif terlihat meningkat dengan banyaknya daftar.

Dalam penelitian tersebut ketika peserta dibuat untuk mengingat daftar item yang berbeda beda, maka mereka bisa tetap mengingat keesokan harinya sebesar 70% dari item tersebut. Akan tetapi, pada saat peserta diberikan daftar yang baru untuk diingat keesokan harinya, maka mereka hanya bisa mengingat 40% dan dengan daftar lain menurun menjadi 25% penyebab lupa dalam psikologi. Untuk itu terlihat jika gangguan proaktif bisa mempengaruhi penarikan daftar terbaru sebab daftar sebelumnya. 

Rentang Kinerja Interferensi Proaktif

Rentang kinerja mengacu pada kapasitas memori kerja yang berkaitan dengan pemahaman memori, bahasa dan juga cara menyelesaikan masalah. Dalam percobaan berbeda, kinerja rentang dalam tes atau uji coba berikutnya terlihat semakin buruk dibandingkan dengan kinerja dalam uji coba sebelumnya. Individu dengan rentang memori kerja yang tinggi tidak terlalu dipengaruhi oleh gangguan proaktif pada saat berurusan dengan satu tugas saja, akan tetapi kasus terjadinya interferensi proaktif adalah serupa diantara keduanya yakni individu dengan rentang memori tinggi dan juga rentang memori rendah pada saat dibuat untuk menangani beberapa tugas. Dari sini bisa terlihat jika individu akan lebih mudah untuk menghubungkan informasi dari dua ingatan yang berbeda dan ini akhirnya mengakibatkan kerusakan dan retardasi dalam kinerja rentang sebab interferensi proaktif tersebut.

Persamaan Interferensi Retroaktif dan Proaktif

Meski interferensi proaktif dan juga retroaktif memang terlihat berbeda dari cara terjadi hingga kemunculannya, namun ada beberapa persamaan yang dimiliki dari dua jenis interferensi ini, yakni:

  • Keduanya didasari dengan teori sama yakni teori interferensi.
  • Konteks gangguan proaktif dan juga retroaktif hampir sama seperti mencoba untuk menghafal daftar kata serupa yang mengakibatkan gangguan proaktif. Sedangkan jika anda mencoba untuk mengingat daftar yang baru saja dibaca yakni dua daftar secara bersamaan, maka kemungkinan besar anda akan mencampur data yang lama dengan yang baru sehingga gangguan proaktif terjadi. Demikian juga jika anda mencoba mengingat daftar pertama yang memiliki dua daftar secara bersamaan, maka kemungkinan gangguan retroaktif akan terjadi.
  • Persaingan dan asosiasi ingatan akan terlibat dalam kedua jenis gangguan ini. Interaksi di antara memori lama dan baru yang menyebabkan terjadinya gangguan baik proaktif ataupun retroaktif.

You may also like