Memori yang dalam bahasa Inggris disebut dengan memory merupakan pengalaman masa lalu yang kembali hidup, sebuah catatan yang berisi mengenai penjelasan dan juga alat yang bisa menyimpan dan merekam sebuah informasi. Ilmu psikologi bertugas untuk mendefinisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, menyimpan dan juga menghadirkan kembali informasi dari manusia atau organisme lain dimana pengkodean tersebut berhubungan dengan persepsi awal dan juga pengenalan. Dari perspektif psikologi kognitif, memori atau ingatan merupakan kekuatan jiwa dalam menerima, menyimpan serta reproduksi beberapa kesan dimana terdapat 3 unsur dalam pembuatan ingatan tersebut yakni menerima kesan, menyimpan dan reproduksi yang memiliki jenis jenis memori dalam psikologi kognitif bervariasi. Dengan adanya memori ini, maka menjadi indikasi jika manusia bisa menyimpan dan menghadirkan kembali sesuatu hal yang pernah dialami sebelumnya. Lalu apa saja bentuk bentuk memori dalam psikologi?, berikut ulasan selengkapnya untuk anda.
- Memori Sensoris
Encoding memori sensoris merupakan memori dalam psikologi yang terjadi pada saat mata manusia melihat sesuatu, telinga yang mendengar sesuatu dan juga informasi dari beberapa indera yang nantinya akan diubah menjadi impuls neutral dan dikirim ke beberapa bagian dalam otak. Memori sensoris ini memiliki kapasitas penyimpanan informasi yang besar namun yang bisa tersimpan nantinya bisa cepat menghilang.
- Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek atau short term memory merupakan proses penyimpanan memori sementara yang berarti sebuah informasi akan tersimpan dan dipertahankan selama memori tersebut masih diperlukan. Awalnya, proses encoding akan berlangsung seperti memori sensoris namun informasi yang sudah diterima tersebut akan dikenal oleh otak sebagai control processes yakni sebuah proses mengatur laju dan mengalirnya sebuah informasi. Kapasitas memori jangka pendek ini terbatas dan bisa dilihat dalam percobaan yang dinamakan memory span task.
- Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang atau long term memory merupakan proses penyimpanan informasi yang bisa dikatakan permanen yang biasanya terjadi dalam perkembangan memori pada anak. Untuk prosesnya sendiri hampir sama dengan memori jangka pendek namun dilakukan proses berikutnya yakni semantic atau imagery coding dimana data akan dianalisis lebih lanjut. Proses encodingnya akan dilakukan dengan menyaring berdasarkan arti sebuah informasi untuk individu tersebut sehingga nantinya akan berlangsung secara permanen dengan kapasitas yang juga banyak sehingga informasi yang disimpan juga akan banyak.
- Memori Eksplisit Recall
Memori eksplisit recall merupakan perkembangan memori pada manusia sebagai cara untuk memanggil sebuah informasi yang sudah tersimpan lama atau baru saja tersimpan dalam memori. Contohnya, saat sedang belajar untuk ujian yang akan dilakukan dalam 10 menit berikutnya. Dalam proses belajar yang hanya sebentar tersebut, nantinya akan membuat seseorang tidak terlalu bisa mengingat sebuah jawaban dalam ujian sehingga recall akan dilakukan untuk memanggil informasi tersebut.
- Memori Eksplisit Recognition
Ini merupakan proses untuk mengenali sebuah informasi yang pernah dibaca sebelumnya. Contohnya, saat belum selesai membaca sebuah soal secara menyeluruh, namun sudah bisa ditemukan jawaban dalam soal tersebut. Dengan kemampuan recognition tersebut, maka otak bisa langsung mendapatkan jawaban dari pertanyaan karena proses pengenalan sudah disimpan dalam memori.
- Memori Implisit
Memori implisit adalah kemampuan seseorang untuk mengingat sesuatu hal dalam keadaan tak sadar. Contohnya, ketika menonton sebuah tayangan yang dilakukan secara berulang kali, maka secara tidak sadar adegan dari bagian film tersebut bisa diingat tanpa harus secara sadar mengingat bagian tersebut. Ini mengartikan jika bagian dari sebuah acara tersebut sudah terekam dalam memori secara tak sadar sebab sudah disaksikan berulang kali.
- Memori Prosedural
Memori prosedural adalah bagian dari memori implisit yang juga merupakan bagian dari memori jangka panjang. Memori prosedural yang juga masuk dalam teori belajar kognitif ini bertanggung jawab pada bagimana seseorang bisa mengetahui sesuatu hal yang juga disebut dengan kemampuan motorik. Seseorang tidak lagi perlu belajar mengenai ingatan seperti contohnya belajar mengingat bagaimana cara untuk berjalan setiap akan melangkah.
- Memori Semantik
Memori semantik dalam psikologi kognitif tidak berkaitan dengan pengalaman pribadi namun meliputi beberapa hal seperti pengetahuan umum seperti bunyi, nama negara, huruf, ibu kota dari negara dan beberapa fakta lain yang tidak dipertanyakan. Beberapa contoh memori semantik diantaranya adalah:
- Langit yang berwarna biru
- Cara memakai pisau, garpu dan sendok
- Mengingat bentuk anjing atau kucing dan sebagainya.
- Memori Episodik
Memori episodik adalah ingatan unik yang dimiliki seseorang mengenai peristiwa atau episode tertentu dimana seseorang umumnya akan menghubungkan detail tertentu dengan memori episodik seperti waktu dan tempat, perasaan yang sedang dirasakan dan sebagainya. Memori episodik ini belum bisa dijelaskan tentang mengapa beberapa ingatan mengenai sebuah kejadian dalam kehidupan bisa berkomitmen terhadap ingatan dan sementara yang lain tidak dicatat. Akan tetapi para peneliti beranggapan jika emosi memegang peranan penting pada apa yang diingat seseorang.
- Memori Echoic
Memori echoic merupakan memori yang berhubungan dengan audio sensori atau kesan terhadap sebuah suara yang tetap ada dalam indera pendengaran yang masih teringat sesudah bunyi tersebut menghilang yang juga terjadi pada perkembangan kognitif anak usia dini. Contohnya, pada saat guru sedang mengajarkan maka kata kata yang terucap akan menggema di dalam kepala untuk beberapa saat sesudah guru tersebut berhenti bicara sampai seseorang yang mendengar bisa mencatat perkataan guru tersebut.
- Working Memory
Working memory memiliki sifat aktif dan tidak pasif yakni sebuah set penyimpanan memori sementara yang dengan aktif akan memanipulasi sekaligus melatih informasi. Working memori ini akan mempertahankan informasi agar tetap aktif dalam waktu singkat sehingga seseorang bisa melakukan sesuatu pada informasi tersebut. Working memori adalah langkah kerja mental yakni informasi akan dimanipulasi dan juga dikombinasikan agar bisa membantu seseorang untuk bisa mengerti tentang bahasa tulisan dan juga lisan sekaligus membuat keputusan sekaligus memecahkan masalah dimana tips meningkatkan daya ingat sangat penting untuk dilakukan.
- Memori Pengkondisian Klasik
Pengkondisian klasik mengacu pada kesadaran jika asosiasi dalam satu stimulus akan berhubungan dengan stimulasi lainnya. Memori untuk asosiasi akan ditunjukkan pada saat stimulus terkondisi dimulai dari menciptakan respons yang sama dengan stimulus namun tidak terkondisi sebelum pembelajaran. Contohnya, pada saat mendengar dering dari bel maka malam, maka nantinya akan tercipta respon alami seperti contohnya kegembiraan atau air liur yang diproduksi semakin banyak. Sedangkan contoh lainnya adalah pada saat mendengar akan ada ujian, maka ketegangan dan rasa gugup mulai terasa.
- Priming
Priming merupakan bagian dari memori dimana efek dari sebuah paparan sebuah stimulus akan berpengaruh pada stimulus lainnya yang disebabkan karena pengalaman yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Pada dasarnya, priming merupakan proses mempengaruhi aliran pemikiran dari seseorang dan ini merupakan efek tidak sadar yang mengaktifkan konsep atau asosiasi tertentu dalam memori. Sedangkan untuk teorinya adalah pada saat seseorang terpapar dengan sesuatu yang cukup, maka akan naik dari bawah sadar menuju ke permukaan sadar. Apabila terjadi gangguan, maka cara mengatasi lupa dalam psikologi sangat penting untuk dilakukan.
- Memori Implisit Pengkondisian Klasik
Jenis dari memori implisit ini merupakan proses belajar yang sering dilakukan tanpa usaha atau kesadaran dengan tujuan untuk mengasosiasikan rangsangan netral seperti cahaya dan suara dengan stimulus lain seperti dari makanan sehingga menciptakan tanggapan yang terjadi secara alami.
- Memori Ikonik
Memori ikonik atau disebut juga dengan memori sensoris visual pertama kali dipelajari seorang psikolog bernama George Sperling yang menunjukkan jika dalam sebuah penelitian dengan menampilkan huruf pada peserta dengan cara berbaris dalam 50 milidetik. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan tes recall untuk peserta dimana para peserta diminta untuk menyebutkan semua huruf yang bisa diingat. Hasilnya, rata rata peserta hanya bisa mengingat sekitar 1/4 dari huruf yang dilihat.
- Memori Tersirat
Memori tersirat atau kenangan umumnya sebagian besar tidak disadari dan memori ini termasuk jenis memori prosedural yang melibatkan ingatan gerakan tubuh dan bagaimana untuk memakai objek tersebut dalam lingkungan yang juga berhubungan dengan psikologi faal. Contohnya adalah tentang cara mengendarai mobil, memakai komputer dan lain sebagainya.
- Memori Haptic
Memori haptic atau dikenal juga dengan sentuhan bisa terjadi pada saat seseorang sedang memusatkan perhatian pada memori sensorik. Nantinya memori tersebut akan bergerak menuju memori jangka pendek.
- Memori Autobiografi
Memori ini melibatkan pengalaman personal mengenai beberapa peristiwa dalam kehidupan yang seringkali mengandung emosi dan bisa bertahan dalam beberapa tahun.
- Flashbulb memori: Rekaman yang secara gamblang dan relatif permanen mengenai situasi sebuah peristiwa dalam kehidupan seseorang yang biasanya mengandung banyak emosi. Contohnya adalah bencana tsunami, pengeboman, gempa bumi dan sebagainya.
- Skemata: Skema adalah represenasi mental pada sebuah keras orang, objek, situasi atau peristiwa. Contohnya adalah seseorang yang sudah terbiasa memesan hidangan pembuka, utama dan hidangan penutup.
- Memory for action: Proses mendiskriminasikan dari memori nyata dengan peristiwa imajinasi. Contohnya adalah ingin mengembalikan sebuah buku namun keesokan harinya orang tersebut belum juga mengembalikan karena masih tertinggal di rumah.