Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » 15 Model Gangguan Psikologis Dalam Psikologi Klinis Dasar

15 Model Gangguan Psikologis Dalam Psikologi Klinis Dasar

by Devita Retno

Gangguan yang dialami oleh pasien – pasien dalam bidang psikologi sangat banyak jenisnya hingga akan sulit ditelusuri menggunakan pendekatan teoritis. Jumlah gangguan tersebut akan menjadi tidak terbatas jika diteliti menggunakan pendekatan teori. Setiap orang yang mengalami masalah psikologis memiliki ciri khas masing – masing yang tidak dapat disamakan antara satu orang dengan lainnya, yang memerlukan cara berbeda untuk menangani setiap masalah tersebut. Setiap gangguan akan tampil khas dengan cirinya sendiri, karena orang tersebut bukan sekedar memiliki gangguan namun ia mengalami gangguan pada kepribadiannya.

Secara teori, psikologi abnormal dan klinis bersumber utama pada studi kepribadian seseorang. Gangguan psikologis juga dapat dikelompokkan berdasarkan model yang dibuat, yaitu suatu struktur teori bersifat tentatif yang digunakan untuk menjelaskan perilaku abnormal secara psikologis. Model adalah suatu konsep yang digunakan sebagai perbandingan sebagai alat yang menjadi acuan bagi pemikiran mengenai kejadian tertentu.

Macam – Macam Model Psikologis

Model membantu para psikolog klinis dengan cara mengidentikkan perubahan atau suatu kejadian yang memerlukan pendalaman lebih lanjut, dan menyediakan suatu konteks yang dapat menggabungkan informasi yang ada, juga memunculkan dugaan antara pengubah dan kejadian dengan akurat. Model gangguan psikologis dalam psikologi klinis yaitu:

1. Model Sistem

Sering disebut juga dengan model penyakit atau model organik, dengan konsep bahwa perilaku abnormal berhubungan dengan kelemahan fisik atau sindrom patologis yang terjadi sebagai akibat dari adanya penyakit, kekurangan dan kelemahan secara biologis atau kimiawi. Inti dari model ini adanya hubungan antara suatu gejala dan penyebab tertentu. Model sistem seringkali disebut dengan medical orientation dan menyatakan bahwa gangguan kejiwaan memiliki landasan secara biologis, termasuk landasan secara fisik, syaraf dan organik.

2. Model Psikodinamik

Perkembangan model ini terutama berdasarkan pendapat dari Sigmund Freud atau para pengikutnya dan memiliki beberapa asumsi dasar yaitu:

  • Proses dalam pikiran tidak sadar mempunyai peran utama dalam perilaku abnormal
  • Tiga komponen psikologis yaitu id, ego dan superego akan berinteraksi apabila ada konflik psikologis yang harus diselesaikan.
  • Keefektifan menentukan fungsi yang dewasa
  • Konflik psikologis akan membawa kecemasan pada seseorang
  • Adanya gangguan psikologis lebih ditekankan sebagai akibat dari pengalaman di masa kecil yang menyakitkan sehingga pengalaman tersebut menjadi model perilaku seseorang ketika ia dewasa.

3. Model Belajar 

Anggapan dalam model belajar terjadi sebagai akibat dari pengalaman salah dalam belajar atau faulty learning. Kesalahan belajar yang dimaksud adalah mempelajari perilaku yang tidak baik atau mempelajari dengan kesalahan mengenai perilaku yang baik. Hal utama yang dipelajari dalam model belajar ini adalah perilaku. Dibandingkan dengan jenis model gangguan psikologis dalam psikologi klinis lainnya, model belajar memusatkan diri pada perilaku itu sendiri daripada proses konflik internal atau faktor – faktor faali yang mempengaruhi perilaku.

4. Model Sistem

Model gangguan psikologis dalam psikologi klinis lainnya adalah model sistem. Disfungsi psikologis dihubungkan dengan sistem model dan terjadi dalam dua bentuk :

  • Ketika orang harus berpikir, merasa dan bertingkah laku dalam situasi psikologis dan fisik yang mengandung ancaman atau melakukan cara yang menyakitkan untuk menyesuaikan diri dengan jejaring sosialnya.
  • Ketika seseorang berusaha mengubah peranan atau interaksi yang dijalaninya dalam jejaring sosial tanpa kekuatan dan keterampilan yang memadai untuk mengatasi kekuatan di dalam jejaring sosialnya tersebut.

5. Model Behavioral

Model gangguan psikologis dalam psikologi klinis berupa model behavioral pada abnormalitas mengasumsikan bahwa semua perilaku maladaptive adalah diperlukan secara esensial melalui lingkungan seseorang. Untuk itu, para psikiater yang mempraktekkan model ini akan memprioritaskan perubahan pada perilaku daripada mengidentifikasi penyebab perilaku disfungsional. Solusi utama untuk penyakit psikologis dengan model ini adalah terapi aversi, dimama dorongan yang memprovokasi perilaku disfungsional dipasangkan dengan stimulus kedua, yang membidik untuk menghasilkan reaksi baru pada rangsangan pertama berdasarkan pengalaman yang kedua.

6. Model Kognitif

Model kognitif cukup mirip dengan model behavioral namun dengan perbedaan utama bahwa daripada mengajari penderita untuk berlaku berbeda, model ini mengajari penderita untuk berpikir secara berbeda. Diharapkan bahwa penderita akan merasakan emosi bahwa sesuatu akan mengalami perubahan, dan akan memicu perubahan perilaku. Ketahuilah juga mengenai peranan psikologi klinis dalam masyarakat, macam – macam assesmen dalam psikologi klinis, dan gangguan kepribadian dalam psikologi klinis.

7. Model Sosial

Model sosial mengacu pada kekuatan sosial sebagai penentu utama dari kelainan mental. Model sosial mengambil pandangan yang lebih luas dari kelainan psikiatris daripada model – model lainnya. Penentu utama pada lingkungan penderita dan perilaku mereka telah terhubung secara intrinsik. Dalam beberapa hal model ini menyerupai model psikodinamik, yang juga memandang pasien sebagai dibentuk oleh peristiwa luar. Namun jika model psikodinamik melihat kelainan mental sebagai profil tinggi dan faktor penentunya tidak segera dapat dikenali, model sosial melihat kelainan mental berdasarkan kelompok teori umum dan disebabkan oleh faktor lingkungan.

8. Model Spiritual

Sistem penjelasan yang pertama dan tertua untuk kesehatan mental adalah model spiritual. Dari perspektif spiritual, kesadaran dipandang sebagai hasil dari hubungan yang dalam pada suatu masalah supernatural. Biasanya ada suatu penjelasan religius yang menjelaskan bahwa ada kekuatan yang baik dan buruk di dunia, dan penderita mengalami pengaruh buruk dari kekuatan yang ada di dunia dan juga seseorang sedang mengalami kejatuhan dari kemampuan spiritualnya. Hal ini pada umumnya muncul karena adanya dosa atau konsep perilaku imoral yang mengarah kepada beberapa bentuk keburukan atau kontaminasi.

9. Model Karakter Moral

Posisi model gangguan psikologis dalam psikologi klinis berupa model karakter moral secara singkat bahwa ada suatu pandangan yang harus dipelajari oleh seseorang seperti keberanian dan ketabahan, kejujuran dan integritas,  kasih sayang dan keagungan ang akan membuat seseorang mampu menjalani hidup yang terpuji. Ketahui juga mengenai teori dalam psikologi klinis, paradigma kognitif dalam psikologi klinis, pendekatan sosiokultural dalam psikologi klinis dan bentuk intervensi dalam psikologi klinis.

10. Model Statistik

Berasal lebih dari bidang matematika daripada psikologi, model statistik berkonsentrasi pada definisi abnormalitas. Menurut pendekatan ini, abnormalitas adalah penyimpangan substansi apapun dari sebuah statistik yang diperhitungkan secara rata – rata. Artinya secara singkat bahwa apa yang dilakukan kebanyakan orang adalah normal, sementara perilaku lainnya yang berbeda dari mayoritas adalah perilaku abnormal.

11. Model Terapi Keluarga

Laing dan Esterson (1964) adalah salah satu daru beberapa penulis Inggris pertama yang mengekspresikan pandangan bahwa orang dengan penyakit mental adalah korban dari proses keluarga secara patologis. Terapi keluarga biasanya dimulai dengan pendekatan yang mendorong semua anggota keluarga untuk bekerja bersama untuk mengatasi konflik. Proses dalam model gangguan psikologis dalam psikologi klinisdirancang untuk mengenali dan merubah hubungan keluarga bila diperlukan. Perhatian dipusatkan pada interaksi keluarga khususnya pada perselisihan dan kebersamaan serta ikatan antara anggota keluarga.

12. Model Biopsychososial

Model ini merupakan gabungan dari faktor biologis, sosial dan psikologis khususnya kognitif dan behavioral. Model ini menyetakan bahwa abnormalitas disebabkan oleh interaksi dari faktor – faktor tersebut dan tidak ada penyebab tunggal. Kepentingan relatif dari setiap faktor tergantung kepada individu dan lingkungannya. Faktor biologis menekankan pada proses biologis seperti genetika, faktor psikologis menekankan pada hal – hal yang mempengaruhi secara psikologis seperti masa kanak – kanak, pengalaman, konsep diri. Sedangkan faktor sosial menekankan pada hubungan interpersonal dan lingkungan sosial.

13. Model Psikososial

Model gangguan psikologis dalam psikologi klinis ini menjelaskan hal yang menyebabkan penyakit mental karena efek interaksi psikologis dan faktor sosial. Faktor psikososial adalah pengaruh perkembangan yang mungkin membuat seseorang tidak mampu secara psikologis, membuatnya menjadi kurang berguna dalam terlibat pada event sosial. Ada empat kategori dasar dari faktor psikososial tersebut:

  • Adanya trauma pada usia dini
  • Gaya pengasuhan yang tidak patut
  • Perselisihan perkawinan atau perceraian
  • Perilaku rekan maladaptif

14. Model Eksistensial atau Humanistik

Model humanistik melihat masalah kesehatan mental sebagai suatu tanda bahwa seseorang gagal mencapai potensi dirinya dan pertumbuhan psikologisnya telah berhenti. perspektif humanistik melihat sifat manusia pada dasarnya baik. Model ini menekankan pada proses kesadaran masa kinida sebab – sebab pada masa lalu, juga menempatkan tekanan kuat pada setiap orang untuk bertanggung jawab mengarahkan dirinya sendiri.

15. Model Stress dan Kerentanan

Model ini merupakan gabungan dari kedua model biologis dan sosial. Adanya pandangan yang menyatakan bahwa kesulitan yang timbul dari stress, beragam tipe stressor yang menciptakan masalah dan juga ada faktor – faktor yang mempengaruhi kerentanan seseorang. Model gangguan psikologis dalam psikologi klinis ini menyatakan bahwa beberapa orang lebih rentan terhadap stress daripada orang lain. Ketahui juga mengenai tujuan assesmen dalam psikologi klinis dan pendekatan kelompok dalam psikologi klinis.

WHO atau World Health Organization menyatakan bahwa hampir setengah dari populasi dunia dipengaruhi oleh penyakit mental dengan dampak pada keyakinan diri mereka, hubungan dan kemampuan untuk berfungsi pada kehidupan sehari – hari. Ada pula perkembangan bahwa menunjukkan kemampuan emosional dihubungkan dengan perilaku pro sosial seperti manajemen stress dan kesehatan fisik. Pentingnya menjaga kesehatan mental sangat diperlukan untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat. Model gangguan psikologis dalam psikologi klinis akan membantu para ahli untuk menentukan cara pengobatan dan terapi yang tepat pada kasus penyakit mental.

You may also like