Membahas mengenai pendekatan kelompok dalam psikologi klinis termasuk penting karena terkait dengan apa saja teori yang mungkin sudah menggambarkan psikologi klinis melalui pendekatan yang sifatnya lebih spesifik. Psikologi klinis memang mengandung makna sebagai pengamatan secara langsung terhadap perilaku individu, untuk kemudian ditelaah apakah ada sesuatu yang menunjukkan masalah atau tidak. Psikologi klinis ini biasanya akan lebih banyak berfokus pada bagaimana kondisi yang bisa diamati secara langsung (klinis). Penerapan psikologi dalam dinamika kelompok di sini mengandung makna bahwa pengamatan psikologi bisa dilakukan juga tidak hanya pada individu, tetapi juga pada kelompok. (Baca juga: Cara mengidentifikasi kelompok berdasarkan persepsi)
Berikut ini ada beberapa macam pendekatan kelompok yang bisa kita ketahui dalam psikologi klinis. Jenis pendekatan tersebut tidak terlau jauh dengan pendekatan psikologi klinis pada umumnya. Yang membedakan hanya subjek yang dibahas di sini adalah pada kelompok. Pendekatan-pendekatan tersebut efektif digunakan terutama ketika kita akan melaksanakan penelitian atau eksperimen terhadap fenomena-fenomena yang melibatkan kelompok atau bahkan pada terapi aktivitas kelompok tertentu.
- Pendekatan Behavior Kognitif
Pendekatan behavior kognitif ini menggambarkan bahwa perilaku bisa dikendalikan dan dimanipulasi dengan pemberian penguatan (reinforcement) pada saat kelompok berperilaku sesuai dengan aturan, dan diberikan hukuman (punishment) pada saat kelompok tidak beperilaku sesuai dengan aturan. Pendekatan behavior kognitif ini melibatkan aspek psikologi kognitif, dimana aspek tersebut merupakan bagian dari proses belajar. Tak heran bila kemudian pendekatan ini banyak pula digunakan dalam psikologi pendidikan, untuk mengamati bagaimana perilaku kelompok saat terlibat dalam proses pendidikan.
- Pendekatan Naratif
Pendekatan naratif merupakan salah satu pendekatan psikologi klinis yang biasanya digunakan dalam keluarga. Melalui pendekatan ini, untuk mengkaji suatu permasalahan yang terjadi dalam keluarga bisa dilakukan dengan tanya jawab interaktif. Jawaban dari masing-masing anggota keluarga akan menjadi satu rangkaian cerita utuh yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi.
- Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan fenomenologi dalam kelompok memiliki asumsi bahwa setiap individu yang ada di kelompok tidak dipengaruhi oleh insting saja, tetapi lebih melibatkan keputusan yang mereka ambil. Pendekatan fenomenologi ini juga memiliki pandangan manusia sebagai individu yang kreatif. Kelompok bisa mengerti apa yang terjadi dalam kehidupan mereka hanya ketika mereka bisa melihat apa yang mereka rasakan. (Baca juga: Pendekatan fenomenologi dalam psikologi klinis)
- Pendekatan Humanistik-Eksistensial
Beberapa tokoh psikolog seperti Abraham H. Maslow, Carl R. Rogers dan Arthur Combs menjabarkan pendekatan humanistik-eksistensial. Pendekatan ini termasuk pendekatan kelompok dalam psikologi klinis yang menjelaskan bahwa kelompok memiliki tingkat kebutuhan-kebutuhan sebagai seorang individu. Kita mungkin akan langsung teringat dengan hierarki kebutuhan dasar oleh Maslow. Di sana sudah sangat dijelaskan bagaimana kebutuhan dasar dari kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri. Kelompok mungkin akan memiliki perilaku untuk tetap eksis atau muncul di lingkungan dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut.
- Pendekatan Sosiokultural
Pendekatan sosiokulural dikembangkan oleh tokoh psikolog seperti Vygotsky dan Piaget. Keduanya mungkin juga kita kenal sebagai tokoh yang sering membahas mengenai teori belajar. Dalam pendekatan sosiokultural ini, ada pandangan bahwa perilaku yang menyimpang dari suatu kelompok tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal dalam kelompok tersebut melainkan juga berasal dari lingkungan sekitar. Pendekatan ini juga sering dibahas dalam psikologi perkembangan di tingkat individu. (Baca juga: Pendekatan sosiokultural dalam psikologi klinis)
- Pendekatan Milan
Pendekatan Milan lebih menitikberatkan bagaimana pola dan peran keluarga yang ada pada kelompok. Keluarga akan dianggap sebagai bagian yang utuh, dimana di sana netralitas sangat dihargai. Proses diskusi akan dilakukan dengan mengajukan suatu hipotesa yang sifatnya baik. Pendekatan ini disebut pendekatan Milan karena berasal dari pengembangannya yang ada di Sekolah Milan.
- Pendekatan Sistem Keluarga
Dalam mengatasi permasalahan psikologi yang ada pada kelompok, maka pendekatan sistem keluarga juga penting untuk dilakukan. Masalah yang dialami seseorang dalam kelompok, bisa dikaitkan pula dengan sistem keluarga yang ada. Ini merupakan salah satu cara yang baik untuk menelaah masalah-masalah psikologi apa saja yang bisa saja terjadi.
- Pendekatan Komunikasi
Virginia Satir mengembangkan pendekatan komunikasi di dalam psikologi klinis. Di sini akan dicari akar permasalahan yang terjadi melalui konsep komunikasi yang ada. Pendekatan ini juga memiliki sifat yang cukup umum dan bisa digunakan pula di tingkat keluarga. Komunikasi memang menjadi hal yang paling mudah untuk diamati.
- Pendekatan Struktural
Salvador Minuchin adalah tokoh yang mengajukan konsep pendekatan struktural. Ini juga masih ada kaitannya dengan sistem keluarga, dimana fokusnya adalah mengubah dan merestrukturisasi pola dari hubungan antara anggota keluarga. Masalah psikologis yang ditemukan dapat ditangani dengan pendekatan pada sistem keluarga ini.
- Pendekatan Strategis
Pendekatan strategis ini dikembangkan oleh Jay Haley, dengan fokus utama menelaah apakah ada suatu resistensi atau tidak dalam kelompok. Mulanya, pendekatan ini digunakan terutama pada tingkat keluarga. Namun pendekatan pada kelompok juga bisa digunakan dengan pendekatan strategis.
Itulah beberapa macam pendekatan kelompok yang bisa kita pelajar. Pendekatan-pendekatan tersebut masih ada penjabaran lebih rincinya. Namun setidaknya, kita bisa mengetahui sekilas gambaran umum dari masing-masing pendekatan kelompok dalam psikologi klinis tersebut.