Dalam ilmu psikologi, kita tahu bahwa ilmu tersebut membahas mengenai banyak hal. Bukan hanya gangguan jiwa pada manusia modern, dan tebak-tebakan akan sifat orang lain. Justru lebih luas dan lebih kaya dibandingkan hal tersebut.
Memang orang awam rata-rata tidak mengetahui apa saja yang bisa dibahas dalam sebuah ilmu psikologi. Salah satunya adalah hasrat, keinginan atau kemauan manusia yang biasa disebut sebagai konasi. Dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam kemauan dalam ilmu psikologi.
Pengertian Kemauan
Kemauan memiliki pengertian sebagai dorongan ataupun kehendak yang lebih mengarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu dan juga dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Sehingga kemauan biasanya bersifat sadar, manusia yang melakukanya jelas tahu apa yang mereka pikirkan dan bagaimana kemauan itu berjalan dengan kebijaksanaan akal dan wawasan seorang individu. Baca juga tentang Peran Psikologi dalam Membangun Pendidikan Bangsa
Selain itu, kemauan telah menjadi dinamika dan aktivitas manusia yang diarahkan pada pencapaian tujuan hidup tertentu. Kemauan pasti ada dalam diri manusia, dimana kemauan merupakan keinginan pada setiap manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri secara nyata dan tanpa terhalang.
Biasanya kemauan berkaitan dalam pengertian mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya, serta meningkatkan taraf kehidupan. Jelasnya, dengan kemauan kuat diri sendiri itu dijadikan proyek yang dibangun dan harus terselesaikan. Baca juga tentang
Proses Kemauan
Dalam kemauan ada beberapa proses yang harus anda pahami, menurut Meuman ada beberapa tahapan proses kemauan diantaranya :
- Adanya motif
Ketika seseorang memutuskan untuk memiliki kemauan maka ada motif dibalik hal tersebut. Motif bisa juga dikatakan sebagai (motivasi) menjadi sebab atau gambaran penyebab yang akan menimbulkan perilaku di waktu selanjutnya, selain itu seringnya akan menuju pada suatu ingatan, gambaran fantasi dan perasaan-perasaan tertentu yang biasanya disebut ekspektasi.
Sehingga kemauan ada kaitannya dengan ekspektasi dan erat kaitannya akan keduanya. baca juga tentang Konsep Dasar Belajar Dalam Psikologi Pendidikan
- Mempertimbangkan
Setelah mendapatkan motif yang dimaksud tahap selanjutnya adalah mempertimbangkan. Dimana saat anda mempertimbangkannya anda mencoba memilah mana motif yang tepat untuk mencapai kemauan tersebut.
Tidak disalahkan jika banyak orang yang membutuhkan waktu yang lama dalam mempertimbangkan kemauannya atau jalan untuk merealisasi kemauannya. Karena hal tersebut akan berdampak pada hasil dan perilaku individu tersebut seterusnya. Baca juga tentang Pendekatan Psikologi Dalam Manajemen Diri
- Memutuskan
Memutuskan merupakan cara yang paling sulit namun paling dibutuhkan. Harus anda ketahui bahwa manusia merupakan gudangnya kemauan dan keinginan. Semua motif dijalankan agar kemauan yang ada bisa didapat. Namun jika anda bisa memutuskan bisa jadi anda sudah menjadi individu yang bijaksana dan siap menghadapi apapun resikonya.
Dalam fase ini banyak orang gagal sehingga mereka mencoba mengabulkan segalanya. Sayangnya mereka bisa juga kehilangan segalanya dalam sekaligus karena tidak mau memprioritaskan satu atau dua hal.
- Perjuangan Motif
Dari kata-katanya perjuangan jelas anda mengerti yang dimaksud adalah perjuangan motif sebagai usaha untuk bisa mempertimbangkan dengan hati nurani dan juga akal budi. Dimana sangat memungkinkan terlaksananya suatu pilihan yang bisa diambil dari beberapa kemungkinan motif tadi.
Tidak memaksakan memang namun banyak pelaku kemauan berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan motif ini dan akan berhenti jika memang sudah mengalami kendala yang tidak bisa diselesaikan. Seringkali dalam proses penentuaan ada seleksi dan pelaksanaan pilihan yang dilakukan, mana yang lebih sesuai dan lebih baik.
- Melaksanakan kemauan
Jika semua sudah berada dalam posisi final atau keputusan akhir maka manusia bisa menjalankan kemauannya dengan bebas. Jelas memang tidak mudah, biasanya kemauan harus dibarengi dengan berbagai perjuangan dan usaha.
Namun sebagian lagi bisa mendapatkannya dengan mudah. Perjuangan melaksanakan kemauan akan terbayar jika sudah didapatkan dan manusia merasa puas. Baca juga tentang Kontribusi Filsafat dalam Psikologi
Faktor Kemauan
Kemauan biasanya bermula dari beberapa faktor yang akhirnya menjadi kemauan. Ada beberapa poin yang akan kita bahas.
Pertama yakni adanya faktor dorongan, dimana dorongan merupakan sebuah kekuatan dari dalam yang memang ada berdasarkan tujuan tertentu dan berlangsung diluar kendali anda. dorongan bisa saja dilakukan secara tidak sadar.
Misalnya dorongan untuk mencapai syarat hidup, seperti manusia membutuhkan cahaya matahari dan juga oksigen. Jika tidak maka secara otomatis akan mencari.
Selanjutnya adalah dorongan hidup, yang bekerja tanpa disadari dan berlangsung dengan otomatis atau auto pilot yang biasa disebut Otomatisme, misalnya tubuh anda yang melakukan pernafasan pada paru-paru, peredaran darah, dan lain sebagainya.
Selain itu dorongan juga berpangkal pada 3 hal jika menyangkut mengenai mental atau pikiran. Baca juga tentang Peran Bahasa Indonesia Dalam Pendidikan Karakter
Pertama adalah dorongan mempertahankan diri, dimana dorongan ini sama seperti syarat hidup namun bukan hanya perbekalan hidup saja tetapi membutuhkan ambisi untuk tetap bisa bertahan hidup bagaiamanapun caranya. Selanjutnya adalah dorongan mempertahankan jenis dan juga dorongan mengebangkan diri.
Faktor selanjutnya dari kemauan adalah keinginan, dimana keinginan merupakan dorongan akan nafsu, yang tertuju pada sesuatu benda tertentu yang konkrit atu jelas, namun kebalikannya ialah kebencian.
Keinginan yang dipraktekan bisa menjadi kebiasaan dan kebencian juga bisa menjadi kebiasaan. Sehingga anda harus memilahnya dengan tepat.
Adanya hasrat
Hasrat bisa dikatakan sebagai stimulan atau motor penggerak perbuatan dan kelakuan manusia. Jelas jika manusia tidak ingin melakukan apapun maka akan disebut tidak memiliki hasrat, dimana hasrat memiliki hubungan erat dengan hal baik positif atau negatif.
Jika dalam hal positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan jelas berguna untuknya. Sedangkan hal negatif berarti menghindari sesuatu yang tidak mempunyai harga/berguna baginya. Baca juga tentang Pendekatan Kognitif Dalam Bimbingan Konseling
Hasrat tidak selalu terkait dengan perasaan dan juga emosi. Dengan kata lain hasrat memang kaitannya tidaklah dekat dengan kedua hal tadi namun erat dengan jiwa. Dimana hasrat dapat memisah-misahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain.
Hasrat diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan.
Kecenderungan
Aplikasi Psikologi Sosial Dalam Bidang Organisasi sangtlah sulit, salah satunya karena sebuah kecenderungan manusia. Dalam kemauan pasti akan ada kecenderungan, dimana hal ini adalah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek yang jela dan selalu muncul berulangkali, atau bisa jadi secara kontinyuitas.
Kecenderungan merupakan hasrat yang aktif menyuruh anda untuk sesegera mungkin bertindak dan merealisasikannya. Paulhan ahli psikologis membagi menjadi beberapa tahap yaitu :
- Kecenderungan Vital (hayat), misalnya cara makan yang rakus atau terlalu lahap
- Kecenderungan Perseorangan (egoistis) misalnya sikap yang kikir dan juga pelit
- Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, rukun, toleransi yang tinggi dan sejenisnya
- Kecenderungan Abstrak. Baca juga tentang Aplikasi Teori Psikologi Pendidikan dalam Pola Pembelajaran
- Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, bersikap baik dan bermoral, bertanggung jawab
- Serta Kecenderungan Abstrk negatif layaknya melakukan kriminalitas, berbohong, menghardik dan hal lainnya.
Refleks
Kemauan terbagi menjadi dua hal yang dirasa dan tidak dirasa, jika yang tidak dirasa dan tidak dibuat-buat maka salah satunya adalah reflek atau gerak respon yang tidak disadari.
Dimana reflek terbagi menjadi beberapa yakni reflek bawaan yang sudah ada sejak lahir, reflek latihan yang menjadi reflek yang dibuat setelah lahir dan reflek bersyarat. Yakni reflek yang akan terjadi karena stimulan yang ada.
Reflek bisa menjadi berhubungan dengan kemauan dalam posisi keputusan atau memutuskan. Reflek bisa menjadi faktor luar yang mempengaruhi keputusan adanya kemauan dan akhirnya anda melaksanakan kemauan tersebut. Baca juga tentang Fungsi Filsafat Manusia dalam Psikologi
Insting
Insting merupakan kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya, namun jelas arahnya dan bisa terjadi akibat adanya dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak disadari dan berlangsung secara mekanis.
Insting bisa saja sejalan dengan kemauan namun bisa saja tidak sejalan. Misalnya saja anda bisa mengenali bau khas makanan yang tidak anda suka, insting anda mungkin bekerja dengan baik. sayangnya rasa kemauan anda hilang dan tidak ada, jelas bahwa kemauan dan insting bsia jadi berdampingan bisa jadi berlawanan.
Pada ilmu psikologi, mengakui adanya kebebasan kekuatan dan kemauan bersifat agak memaksa, bukan tanpa sebab mengingat anda manusia merupakan sumbernya segala kemauan dan kebebasan. Sayangnya kekuatan kemauan manusia tetap harus ada batasnya bukan karena ingin membatasi kepuasan, namun terkadang ada hal-hal yang berlebihan malah membahayakan dan memberikan dampak yang buruk. Baca juga tentang Penggunaan Sistem Informasi Dalam Psikologi
Manusia dengan kemauannya bisa saja sangat memaksa dan benar-benar merugikan banyak orang. Dan ilmu psikologi tidak menjadikan kemauan dalam hal yang benar jika hasilnya buruk. Dengan modal yang kuat manusia dapt menentukan apa yang diinginkan dengan berpikir secara matang terlebih dahulu.
Sejauh-jauhnya usaha manusia dilakukan, manusia tidak mampu memastikan berhasil atau tidaknya tujuan yang dicapai sehingga mau tidak mau mereka harus mencoba dan mengambil resiko tertinggi dalam sebuah keputusan.