Filsafat manusia adalah suatu cabang dari ilmu filsafat yang mencoba menjelaskan bagaimana dan apa sesungguhnya manusia tersebut. Filsafat manusia juga sering disebut sebagai psikologi rasional atau psiologi filosofis. Kedudukan ilmu filsafat manusia sama dengan cabang – cabang filsafat lain seperti etika, epistemologi, kosmologi dan filsafat politik, dan sebagainya.
Namun karena semua persoalan selalu berawal dari adanya pertanyaan mengenai esensi diri manusia maka filsafat manusia menjadi cabang ilmu yang dekat dengan psikologi, sosiologi dan antropologi.
Kemiripan ketiga bidang kajian ini terutama psikologi dengan filsafat manusia adalah bahwa fungsi filsafat manusia dalam psikologi, antropologi dan sosiologi juga sama – sama hendak memahami manusia dan berbagai fenomena dalam kehidupan manusia tersebut.
Segala sesuatu yang bisa dipikirkan dan dibahas secara rasional mengenai manusia akan menjadi objek kajian yang dipelajari dalam filsafat manusia, tidak jauh dengan bidang keilmuan lainnya yang menjadi turunannya, begitulah fungsi filsafat dalam psikologi.
Peranan Filsafat dalam Psikologi
Fungsi filsafat manusia dalam psikologi tidak lain untuk menguatkan berbagai pembahasan mengenai manusia dalam bidang psikologi. Penerapan ilmu filsafat manusia dalam psikologi antara lain berperan sebagai:
1. Mendasari Kerangka Berpikir Sistematis
Ilmu filsafat secara khusus dapat memberikan kerangka berpikir yang lebih sistematis, rasional dan juga logis untuk para akademisi dan praktisi dalam bidang psikologi. Salah satu cabang dari ilmu filsafat adalah ilmu logika, sebab logika adalah dasar untuk semua ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, begitu pula bidang psikologi yang mendasarkan metode pendekatan dan penarikan kesimpulan pada prinsip – prinsip logika. Secara sistematis, rasional dan menggunakan logika, para ahli psikologi akan dapat mengembangkan ilmunya.
2. Pembatasan Norma
Cabang ilmu filafat lainnya adalah etika, yaitu ilmu tentang moral yang baik dan buruk. Ketika melakukan praktek ilmiah, para ilmuwan membutuhkan etika sebagai panduannya untuk menetapkan batasan moral yang tidak akan dilanggar. Misalnya, melanggar norma dasar berupa hak asasi dan kebebasan manusia.
Pembatasan norma ini perlu agar dunia kerja pada bidang psikologi tetap bekerja dengan etis. Etika ini diterapkan berupa kode etik untuk para psikolog, yang memuat semua hal yang patut dilakukan dan tidak dapat dilakukan secara masuk akal oleh para psikolog dalam konteks meneliti bidangnya tersebut. Hal ini diperlukan agar perkembangan ilmu dapat sejalan dengan etika yang berlaku dalam kehidupan manusia.
3. Memiliki Peranan dalam Ekstensialisme
Ekstensialisme adalah cabang berikutnya dalam ilmu filsafat, yang memandang manusia sebagai individu yang terus berproses untuk mencari apa tujuan dan makna dalam kehidupannya. Masalah – masalah atau problem yang dimiliki manusia dalam hidupnya adalah refleksi yang dibahas dalam ekstensialisme.
Dalam kaitannya dengan ilmu psikologi, ekstensialisme lebih dekat dengan pendekatan psikologi ekstensial yang memandang manusia sebagai subjek yang memiliki kebebasan dan kesadaran.
4. Memanusiawikan Ilmu Psikologi
Metode fenomenologi dalam filsafat dijadikan sebagai suatu pendekatan alternatif dalam ilmu psikologi. Ciri khas fenomenologi adalah cara pendekatan yang dilakukan secara radikal dan mampu memahami hakikat dari kenyataan tanpa harus memiliki asumsi – asumsi para ilmuwan. Metode ini memahami tentang sebuah benda seperti apa adanya benda tersebut.
Semua asumsi harus ditahan terlebih dulu sehingga objek penelitian akan dipandang seperti apa adanya oleh para peneliti. Sehingga metode ini kerap digunakan sebagai alternatif dari pendekata kuantitatif.
5. Mendorong Asumsi dan Kritik
Dalam ilmu psikologi akan selalu ada asumsi – asumsi yang bertebaran dan akan sulit untuk mengeliminasi atau menyatukan asumsi yang mendekati kebenaran. Fungsi filsafat manusia dalam psikologi adalah untuk mendorong asumsi – asumsi tersebut dan berperan sebagai kritik terhadap asumsi – asumsi yang ada.
Kritik tersebut tentunya adalah kritik yang bersifat membangun dan bukannya menjatuhkan, sehingga menjadi kritik yang membangun dan mempengaruhi perkembangan ilmu psikologi kepada hal – hal yang berkaitan dengan kemanusiaan.
Ada tiga macam asumsi dalam psikologi, antara lain antropologis, metafisik dan epistemologis yang akan dibedah menggunakan ilmu filsafat secara rasional dan sistematis agar ilmu tentang psikologi tetap dapat mengkritisi diri sendiri dan memperkuat perkembangannya menuju arah yang lebih manusiawi.
6. Merefleksikan Teori Sosial
Dalam hubungannya dengan bidang psikologi sosial, ilmu filsafat muncul sebagai refleksi dari teori – teori sosial kontemporer. Filsafat sosial merupakan salah satu dari cabang ilmu filsafat. Beragam cara pandang dari fenomena sosial dan politik yaitu massa, kekuasaan, masyarakat, negara, hukum, budaya, ekonomi dan lain – lain.
7. Merefleksikan Konsep
Konsep – konsep yang mungkin diabaikan begitu saja oleh para ilmuwan akan direfleksikan oleh ilmu filsafat. Konsep – konsep tersebut antara lain berupa metode, penarikan kesimpulan, objektivitas, dan konsep standar mengenai kebenaran dari pernyataan ilmiah. Pentingnya refleksi konsep tersebut agar para ilmuwan semakin kritis mengenai pola kegiatan ilmiah yang dilakukannya sendiri dan juga dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, fungsi filsafat manusia dalam psikologi adalah untuk memperlihatkan bahwa pada dasarnya suatu ilmu tidak akan pernah bisa mencapai kepastian yang mutlak, melainkan hanya sebatas mencapai probabilitas tertentu saja. Dengan demikian, para ahli psikologi akan tetap menyadari mengenai batasan diri dan batasan ilmunya, dan menghindari resiko untuk mengembangkan sikap terlalu memuja ilmu pengetahuan.
8. Menyentuh Bidang Psikologi Lainnya
Fungsi filsafat manusia dalam psikologi adalah untuk memberikan kerangka berpikir yang sistematis, rasional dan radikal kepada bidang ilmu psikologi sehingga kelak dari ilmu psikologi bisa diperluas kepada bidang ilmu lainnya yang belum tersentuh.
Dengan menggunakan cara berpikir filsafat, maka kepercayaan mengenai teori psikologi secara tradisional dapat ditinjau kembali dan menemukan adanya kemungkinan pendekatan baru yang akan mebawa hasil lebih efektif.
9. Memenuhi Keingintahuan Manusia
Adanya fungsi filsafat manusia dalam psikologi akan dapat mengakomodasi rasa keingin tahuan manusia mengenai keberadaan dirinya. Manusia akan selalu memiliki pencarian tertentu dalam kehidupannya dan selalu berusaha mengartikan segala kemungkinan.
Keingin tahuan tersebut akan muncul melalui pertanyaan seperti apakah dirinya, makna kehidupan manusia, dan segala pertanyaan yang mendasar yang bisa dijawab oleh bidang ilmu filsafat manusia.
10. Menyelidiki Berbagai Fenomena
Objek dari filsafat manusia tentu saja adalah keseluruhan manusia yang ada. Setiap manusia adalah seorang pribadi yang konkret, yang memiliki keunikan tersendiri. Karena itulah manusia harus mengungkapkan pribadinya dengan konkret termasuk kepada gaya bicara dan lain – lain. Dalam kehidupan manusia itu terdapat berbagai fenomena yang terjadi dan terlibat dalam kehidupan manusia sehari – hari.
11. Menjadi Wadah Bagi Ilmu Psikologi
Ilmu psikologi adalah suatu cabang ilmu yang luas dan berhubungan dengan filsafat. Filsafat digunakan untuk menjadi patokan dan wadah bagi perkembangan ilmu psikologi. Dengan adanya fungsi filsafat manusia dalam psikologi akan membantu mengarahkan perkembangan ilmu psikologi tersebut dan juga menjaganya agar tetap berada pada jalur yang benar. ketahuilah 4 karakter manusia dalam psikologi, teori psikologi kepribadian, dan tipe kepribadian manusia.
12. Memberikan Pemahaman Mendalam
Filsafat manusia mempunyai ciri utama berupa pendekatan yang luas dan mendalam ketika berkaitan dengan manusia. Disebut meluas karena fungsi filsafat manusia hendak memahami semua aspek manusia mulai dari yang paling mendasar, sebagai makhluk yang memiliki motivasi, kesadaran, kebebasan, dan lain sebagainya.
Sedangkan pendekatan yang mendalam berupa pencarian inti, akar, atau struktur yang mendasari seluruh realitas manusia baik dalam kehidupan keseharian atau yang terdapat dalam data – data penelitian ilmiah.
13. Memberikan Makna Kehidupan
Filsafat manusia menawarkan satu pengetahuan yang luas, dalam dan kritis mengenai keseluruhan eksistensi manusia. Mengetahui diri kita sendiri akan membantu dalam pengambilan keputusan dan membantu dalam mengartikan apa yang sedang dialami manusia dalam kehidupannya.
Selain itu juga akan dapat membantu manusia meninjau dengan kritis mengenai asumsi apapun yang ada di dalam berbagai teori tentang manusia.
14. Memahami Kompleksnya Manusia
Fungsi filsafat dalam psikologi dapat kita pertimbangkan salah satunya sebagai alat untuk memahami bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Artinya, hampir tidak mungkin untuk memberi label atau menentukan satu tipe manusia, karena kerap kali semua karakteristiknya akan tumpang tindih dan bercampur satu sama lain. Macam – macam sifat manusia merupakan salah satu hal yang kompleks dari kepribadian manusia.
15. Menjawab Jati Diri Manusia
Mengenali diri sendiri lebih berat daripada mengenali orang lain, karena kita harus menggali jauh ke dalam diri untuk dapat menemukan pemahaman tersebut. Pertanyaan yang kerap muncul adalah siapa dirinya, makna hidupnya, tujuan keberadaannya, arah kehidupannya sebagai manusia, dan lain – lain.
Jelas bahwa manusia akan mulai dapat memahami gambaran mengenai dirinya sendiri melalui jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut yang dapat memberikan gambaran mengenai hakikat manusia dalam perspektif psikologi.
16. Menentukan Tujuan Hidup
Manusia akan mudah mengetahui tujuan hidupnya sendiri dan apa yang harus dia capai untuk mendapatkannya. Menentukan tujuan hidup ini dimungkinkan jika manusia telah dapat mengenali dirinya sendiri dan dapat memberi mana terhadap berbagai hal yang dialaminya dalam hidup. Sehingga ia akan mengetahui dengan mudah mengenai apa yang ingin dicapainya dalam kehidupannya sendiri sejalan dengan perkembangan psikologi manusia.
17. Membantu Membuat Keputusan
Memutuskan sesuatu adalah hal yang agak membingungkan karena terkadang manusia akan merasa bimbang terhadap keputusannya sendiri. Kebimbangan itu terjadi antara lain karena ia tidak cukup mengenal diriya sendiri sehingga sulit memutuskan apa yang terbaik.
Fungsi filsafat manusia dalam psikologi adalah untuk mengenali diri sendiri dn kebutuhan diri sehingga dapat memutuskan apa yang terbaik bagi diri sendiri dan juga orang lain.
Fungsi filsafat manusia pada akhirnya akan dapat membuat kita semakin menyadari bahwa manusia merupakan makhluk yang sangat rumit. Manusia adalah suatu fenomena tersendiri yang tidak mungkin bisa dipahami sepenuhnya, walaupun oleh dirinya sendiri.
Akan selalu ada sisi dari diri manusia yang akan tetap menjadi misteri baik bagi orang lain ataupun dirinya sendiri, walaupun dalam beberapa aspek manusia tersebut telah menemukan pengertian yang mendalam mengenai dirinya sendiri.