Hello sobat semua yang terkasih, ketemu lagi nih sobat dengan penulsi yang selalu setia menemani waktu luang di sela – sela kesibukan anda setiap harinya. Ada baiknya apabila anda mengis waktu luang anda dengan hal yang lebih positif ya sobat, salah satunya adalah mengisinya dengan membaca.
Karena seperti yang sudah kita ketahui bersama, dengan membaca sesungguhnya kita bisa menambah wawasan, pengetahuan dan informasi yang beragam tentunya. Dan hal yang lebih penting, sebaiknya anda juga mewariskan niat dan minat atau kebiasaan membaca ini kepada generasi penerus anda ya sobat.
Tidak jauh berbeda dari pembahasan dalam artikel sebelumnya, pada kesempatan kali ini penulis juga masih akan membahas seputar dunia psikologi nih sobat. Adapun pembahasan dalam artikel kali ini adalah mengenai pendekatan kognitif dalam bimbingan konseling. Yuk sobat, mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.
Adapun pengertian kognitif itu sendiri masih merupakan bagian dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang sebuah disiplin ilmu psikologi yang mengakaji proses mental termasuk bagaimana orang berfikir, mengingat dan belajar.
Yang menjadi fokus utama dari psikologi kognitif ini adalah bagaimana manusia memperoleh dan menyimpan objek. Selain itu psikologi kognitif ini langsung berkenaan dengan mental. Karena memang langsung berkenaan dengan mental seseorang, maka dari itu pendekatan kognitif ini sering kali digunakan dalam bimbingan konseling.
Berikut ini adalah pendekatan kognitif dalam bimbingan konseling yang dapat menambah informasi anda. Yuk sobat mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama. Check It Out !
1. Pendekatan Mengingat ( Remembering )
Pendekatan yang pertama dalam bimbingan konseling adalah pendekatan mengingat. Mengingat merupakan pendekatan yang ada dalaml kognitif yang paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “ mengingat “ bisa menjadi bagian dari belajar bisa menjadi bagian belajar yang bermakna, tugas mengingat ini hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan menjadi sesuatu hal yang terlepas dari ingatan tersebut. (Baca juga mengenai sejarah bimbingan konseling)
2. Pendekatan Memahami ( Understanding )
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan memahami. Saah satu pendekatan yang harus anda lakuakn sebagi seorang konselor adalah mampu untuk memahami. Memahami dalam hal ini berarti mengerti dan paham akan apa yang sedang dialami dan solusi apa yang diinginkan oleh klien anda. (Baca juga mengenai terapi gangguan emosi pada anak)
3. Pendekatan Menerapkan ( Applying )
Pendekatan yang selanjutnya adalah pendekatan yang bersifat menerapkan. Menerapkan dalam hal ini adalah pendekatan yang dilakukan oleh seorang konsleor dalam hal mengarahkan klien agar bisa menerapkan apa yang telah diberikan oleh seorang knselor dalam masa pembimbinhan tersebut berlangsung. (Baca juga mengenai aplikasi psikodiagnostik dalam bidang hukum)
4. Pendekatan Menganalisis ( Analyzing )
Pendekatakn menganalisi ini memang sebetulnya adalh kewajiban seorang konselor, namun ketika taham pembimbingan sudah selesai, seorang klien diharapkan dapat menganalisis sendiri masalah yang terjadi dalam hidupnya sesuai dengan bekla ilmu yang sudah diberikan oleh konsleor kepadanya ketika masih saat melakukan konseling. (Baca juga mengenai cara mengatasi kenakalan remaja)
5. Pendekatan Orientasi ( Oriented )
Pendekatan kognitif yang satu ini merupakan sebuah pendekatan yang dimaksudkan pada orientasi yang bertujuan dan berfokus pada permasalahan yang ada. Dengan menggunakan pendekatan orientasi ini, maka diharapkan seorang konselor dangan klien dapat melakukan orientasi yang berfokus pda masalah yang swdang dialami oleh seornag klien tersebut, agar pembahasan atau fokus pembicaraan tidak mengarah ke semua arah. (Baca juga mengenai penggunaan psikologi komunikasi dalam konseling)
6, Pendekatan Kolaborasi ( Colaboration )
Pendekatan lainnya dalam pendekatan kognitif yang bisa anda terapkan lainnya adalah pendekatan kolaborasi. Kolaborasi dalam hal ini makdsudnya adalah harus terjalin sebuah hubungan atau kolaborasi yang aktif diantara sang klien maupuan seorang konselor. Apabila keduanya tidak melakukan kolaborasi yang aktif, maka bisa dipastikan konseling atau bimbingan tersebut tidak akan berlangsung dengan baik. (Baca juga mengenai psikologi konseling)
7. Pendekatan Edukasi ( Education )
Pendekatan edukasi merupakan sebah pendekatan dalm pendekatan kognitif yang bertujuan untuk mengajarkan konseli aar bisa menjadi terapis bagi diirnya sendiri kelak, jika proses bimbingan atau konsleing dengan seornag konselor sudah selesai, serta bisa menekankan pencegahan terhadap masalah yang dihadapainya.
8. Pendekatan Yang Berfokus Pada Masalah Saat Ini
Agar konseling atau bimbingan dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, maka seorang konseli dan konselor diharapakan dapat berfokus pada masalah atau kejadian yang sedang terjadi pada saat ini.
9. Pendekatan Yang Terstruktur
Pendektan yang terstruktur maksudnya adalah seornag konselor dan konseli mampu melakukan smeua tahap dalam konseling atau bimbingan sesuai dengan struktur yang ada, atau melalui semua proses atau tahap agar hasilnya lebih maksimal.
10. Pendekatan Keyakinan
Pendekatan yang satu ini menekankan bahwa si konseli mampu meyakinkan dirinya tentang bimbingan atau konseling yang sedang dilakukan dapat berhasil dan dapat membeikan solosi atas masalah yang sedang dihadapinya.
11. Pendekatan Formula
Pendekatan formula makasudnya adalah pada saat melakukan konseling atau bimbingan , seorang konselor diharapakan dapat menerapkan formula yag ter update dalam hal konseling, sehingga infomasi dan solusi yang diberikan kepada seorang konseli juga merupakan solusi yang ter update.
12. Pendekatan Mengevaluasi ( Evaluating )
Pendekatan yang satu ini berarti klien harus mampu mengevaluasi dan membuat suatu pertimbangan berdasarkan pengalaman dan bekal ilmu yang sudah ada ketika seorang klien tersebut masih di bimbing oleh seorang konselor. Sehingga , dalam pengambilan keputusan diharapkan seorang klien dapat mengevalusia kelemahan dan kelebihan dari solusi yang diambil.
13. Pendekatan Mencipta ( Creating )
Pendekatan yang satu ini merupakan pendekatan yang paling diharapkan oleh para konselor agar bisa dilakukan oleh para kliennnya ketika menghadapi suatu masalah. Dengan adanya pendekatan mencipta ini, diharapkan seorang klien bukan hanya bisa mengevalusi dari hasil sebuah keputusan, namun mampu untuk menciptakan keputusan itu sendiri.
Oke sobat semua, sekian infomasi yang penulis bagikan mengenai pendekatan kognitif dalam bimbingan konseling. Penulis berharap artikel ini dapat memberikan manfaat bagi sobat semua yang sudah membacanya. Sampai ketemu di artikel selanjutnya ya sobat, tentunya dengan pembahasan yang tidak laha menarik. Salam hangat, salam konseling.