Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 15 Gejala Gangguan Jiwa Berat Pada Orang Dewasa

15 Gejala Gangguan Jiwa Berat Pada Orang Dewasa

by Devita Retno

Kebanyakan orang akan berpikir bahwa gangguan mental merupakan suatu yang jarang terjadi, dan kalaupun ada hal itu hanya akan terjadi kepada orang lain selain dirinya. Faktanya, gejala gangguan jiwa berat merupakan suatu hal yang umum dan sudah menyebar luas. Kebanyakan keluarga tidak siap untuk menghadapi salah satu anggotanya yang mengalami gejala gangguan jiwa berat ataupun ringan. Dalam usaha untuk menghadapinya, seringkali akan menguras secara fisik dan emosi, dan juga membuat kita merasa rapuh terhadap pendapat dan penghakiman orang lain.

Gangguan jiwa berat seringkali didefinisikan oleh berapa lama gangguan tersebut berlangsung dan seberapa jauh kerusakan yang diakibatkannya. Gangguan – gangguan jiwa ini termasuk kelainan yang menunjukkan kelainan psikotik, midaknya schizofrenia dan schizoaffective disorder, dan bentuk – bentuk lebih berat dari kelainan yang lainnya seperti depresi major dan gangguan bipolar. Penyakit yang menampakkan penyimpangan persepsi, delusi, halusinasi, dan tingkah laku yang tidak biasa ini mencerminkan kehilangan kontak dengan dunia nyata, maka kelainan gangguan jiwa ini seringkali disebut kelainan psikotik.

Pengertian Gangguan Jiwa

Penyakit mental atau yang seringkali disebut sebagai gangguan jiwa adalah sebuah penyakit yang menyebabkan gangguan ringan hingga berat pada pikiran atau tingkah laku seseorang, yang menghasilkan ketidak mampuan untuk berfungsi dengan tuntutan dan rutinitas kehidupan sehari – hari. Masalah kesehatan mungkin saja berhubungan dengan stres berat dalam suatu situasi khusus atau serangkaian kejadian. Seperti kanker, diabetes dan penyakit jantung, penyakit mental seringkali juga bersifat fisik sebagaimana emosi dan juga psikologis.

Penyebab Gangguan Jiwa

Penyebab terjadinya gangguan jiwa bisa disebabkan oleh reaksi kepada tekanan lingkungan, faktor genetik, ketidak seimbangan kimiawi dalam tubuh, atau juga merupakan kombinasi semua faktor. Walaupun seringkali tidak dapat diketahui penyebab aslinya, gangguan jiwa secara lebih rinci pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor resiko berikut ini:

  • Adanya perubahan reaksi kimia pada otak atau neurotransmiter yang berfungsi menyampaikan pesan ke bagian – bagian tubuh dan otak lainnya. Perubahan reaksi kimia ini dapat berpengaruh kepada suasana hati dan mental seseorang.
  • Memiliki keluarga dekat yang juga mengalami riwayat mengalami gangguan jiwa.
  • Terpapar virus, racun, obat – obatan saat masih berada dalam kandungan.
  • Mengalami kejadian yang membuat trauma
  • Mengalami kehidupan yang penuh situasi menekan secara psikologis
  • Mengalami kerusakan pada otak atau penyakit kronis
  • Tidak memiliki teman dan selalu merasa sendirian
  • Sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa

Tanda – tanda Gangguan Jiwa Berat

Ada lebih dari 200 klasifikasi penyakit mental yang dirumuskan. Beberapa yang paling umum dari macam – macam gangguan jiwa berat adalah depresi, bipolar, demensia, schizophrenia dan anxiety disorder. Gejala gangguan jiwa berat bisa termasuk perubahan suasana hati, kepribadian, kebiasaan pribadi atau kemunduran sosial. Gejala lainnya adalah:

  1. Perasaan yang tumpul dan datar mengenai semua hal dan terlihat dari wajah yang tidak menunjukkan ekspresi.
  2. Menarik diri atau mengasingkan diri dari kehidupan sosial, tidak mau bergaul atau menjalin kontak dengan orang lain dan terlihat suka melamun.
  3. Mengalami delusi, atau waham dan keyakinan yang tidak masuk akal dan tidak rasional walaupun telah dibuktikan bahwa keyakinannya tidak rasional, namun penderita tidak bisa digoyahkan dari keyakinannya.
  4. Mengalami halusinasi atau pengelabuan pada panca inderanya tanpa adanya rangsangan dari luar , misalnya mendengar suara – suara atau bisikan – bisikan tanpa ada sumber yang nyata.
  5. Merasa depresi, sedih atau stress berkepanjangan dan terus menerus.
  6. Sulit melakukan pekerjaan atau kegiatan sehari – hari walaupun hal tersebut merupakan kegiatan yang sudah dijalaninya secara rutin sejak lama.
  7. Paranoid pada hal – hal biasa yang tidak dicemaskan oleh orang lain.
  8. Menyalahgunakan obat – obatan untuk kesenangan atau menghilangkan stres
  9. Berpikir untuk melakukan bunuh diri
  10. Mengalami kekacauan pada alam pikirannya yang terlihat pada pembicaraan yang kacau dan jalan pikiran yang tidak dapat diikuti oleh orang lain.
  11. Gelisah, tidak bisa diam, mengalami kegembiraan berlebihan dan semangat berlebihan.
  12. Minim kontak emosional, sulit menjalin percakapan dan sangat pendiam.
  13. Tidak dapat berpikir abstrak
  14. Tidak memiliki atau kehilangan kehendak, tidak ada inisiatif, usaha, spontanitas, monoton, secara keseluruhan terlihat tidak bersemangat dan pasif.
  15. Terjadi perubahan pada pola tidur yang tidak seperti biasanya.

Apa yang harus dilakukan 

Penderita gangguan jiwa berat dan juga keluarganya seringkali tidak mengetahui apa yang harus dilakukan tepatnya untuk membantu meringankan kondisinya dalam kehidupan sehari – hari. Anda dapat melakukan beberapa hal untuk membantu mengatasi kondisi gangguan jiwa berat seperti berikut:

  • Berdamai dengan penyakit tersebut

Walaupun ada banyak gejala dan jenis yang berbeda dari gangguan jiwa, banyak keluarga yang anggotanya mengalami gangguan jiwa dapat berbagi pengalaman yang sama. Mungkin pada awalnya tanda – tanda gangguan jiwa akan diabaikan, menyangkal, khawatir jika orang lain akan berpikiran buruk, Perasaan ini sangat normal dan karenanya penderita gangguan jiwa beserta keluarga harus berusaha untuk menerima dan berdamai dengannya. Hal itu termasuk mencari tahu mengenai penyakit jiwa yang diderita serta seluk beluknya, juga saling berbagi pengetahuan dengan yang lain.

  • Mengatasi perilaku tidak biasa

Tanda yang dapat dilihat pada penyakit jiwa seringkali berupa perilaku dari penderitanya, yang bisa jadi mendadak menjadi sangat diam atau menarik diri. Atau justru mendadak menangis habis – habisan, gelisah atau meledak dalam kemarahan yang luar biasa. Ketahuilah juga mengenai tingkatan dalam gangguan jiwa, ciri – ciri sakit jiwa ringan, dan gangguan jiwa pada manusia modern.

  • Membangun jaringan pendukung

Kapan saja memungkinkan, carilah dukungan dari keluarga  dan teman untuk mengatasi gejala gangguan jiwa berat tersebut. Jika situasi yang dialami tidak dapat didiskusikan kepada teman atau keluarga, maka Anda dapat menemukan kelompok pendukung atau mencoba mengatasinya sendiri. Ketahui juga mengenai gangguan jiwa fungsional, penyakit kejiwaan ringan, dan juga apa saja jenis gangguan jiwa karena cinta.

  • Berkonsultasi

Terapi dapat menjadi suatu hal yang sangat penting bagi kedua pihak yang mengalami gangguan jiwa dan juga untuk anggota keluarga. Terapis ilmu jiwa profesional akan dapat menyarankan cara – cara untuk mengatasinya dan juga membantu untuk lebih memahami orang yang mengalami gangguan jiwa berat.

  • Mengambil jeda

Umumnya orang yang mengalami gejala gangguan jiwa berat akan menjadi pusat perhatian keluarganya. Bisa jadi, situasi ini akan menyebabkan anggota keluarga lainnya merasa tersisih dan tidak mendapatkan perhatian. Jika Anda adalah penanggung jawab dalam keluarga, maka Anda perlu menjadwalkan waktu untuk sendiri sesekali, juga meluangkan waktu untuk anggota keluarga yang lain.

Apa saja kategori sakit jiwa ?

Kondisi kesehatan yang dapat digolongkan kepada gejala gangguan jiwa berat dapat dikategorikan berdasarkan gangguan – gangguan yang dialami, yaitu:

  • Gangguan kecemasan  – Respon terhadap suatu hal dengan panik, ketakutan, berkeringat banyak dan detak jantung yang menjadi lebih cepat. Gejala gangguan jiwa berat terjadi ketika banyak hal yang tidak dapat dikendalikan dan mengganggu keseharian penderita, maka harus dilakukan cara mengatasi anxiety disorder.
  • Gangguan kepribadian – Timbulnya karakter yang ekstrem dan kaku serta tidak sesuai dengan norma kemasyarakatan. Contohnya adalah anti sosial atau paranoid.
  • Gangguan mood – Orang yang mengalaminya dapat merasa sedih terus menerus, lalu dalam sekejap saja ia bisa beralih ke mood senang dan sangat sedih yang bergantian. Salah satu gangguan mood dalam psikologi adalah penyakit bipolar disorder.
  • Gangguan impulsif – Tidak dapat menolak dorongan yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan hal – hal yang ia inginkan.
  • Gangguan psikosis – Orang yang mengalami gangguan psikotik ini juga mengalami kekacauan dalam daya pikir dan kesadarannya
  • Gangguan pola makan – Adanya perubahan perilaku, kebiasaan dan emosi yang berhubungan dengan berat badan serta makanan. Gangguan makan dalam psikologi abnormal berupa penyakit bulimia dan tanda – tanda anoreksia.
  • Gangguan obsesif kompulsifGangguan obsesif kompulsif berasal dari pikiran yang dipenuhi dengan ketakutan atau pikiran yang mengganggu mengenai berbagai hal atau obsesif sehingga tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari – hari sehingga melakukan suatu hal berulang atau yang disebut kompulsif.
  • Gangguan pasca trauma – Gangguan mental ini terjadi setelah seseorang mengalami suatu peristiwa yang traumatis, atau mengalami trauma psikologis berat.
  • Gangguan penyesuaian – Perubahan perilaku dan emosi seseorang ketika mengalami tekanan dalam hidupnya.
  • Gangguan disosiatif – Adanya gangguan parah pada identitas penderita, ingatan dan kesadaran akan diri sendiri serta lingkungannya. Gangguan ini kerap dikenal juga dengan sebutan kepribadian ganda atau dissociative identity disorder.
  • Gangguan sosial dan gender – Yaitu gangguan yang mempengaruhi pada gairah dan perilaku seksual, misalnya parafilia dan gangguan identitas gender.
  • Gangguan somatoform – Berupa gangguan pada rasa nyeri dan sakit di anggota tubuh meski ketika diperiksa oleh dokter tidak menemukan adanya gangguan medis macam apapun di tubuh penderita. Sebutan lain untuk gangguan ini adalah gangguan psikosomatis.

Untuk cara mengobati gangguan jiwa dan cara menyembuhkan gangguan jiwa yang berasal dari gejala gangguan jiwa berat adalah dengan menggunakan kombinasi obat – obatan anti psikosis, anti depresi, obat untuk menstabilkan mood, dan pengobatan untuk anti kecemasan. Penderita gejala gangguan jiwa berat biasanya akan mendapatkan kombinasi dari berbagai metode perawatan seperti psikoterapi, stimulasi otak atau juga mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar akan sangat membantu penderita dalam memulihkan kondisi kejiwaannya selain melakukan pengobatan secara medis.

You may also like